Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum."— Transcript presentasi:

1 Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum.
Penilaian KTI Hasil TK/PTKBK/PTS Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum.

2 Biografi Profesor Psikolinguistik FBS UNNES
Rektor Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ketua Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Komisariat Universitas Negeri Semarang Saksi Ahli Bahasa Direktorat Reskrim POLDA Jateng Tim Penilai Angka Kredit Guru Provinsi Jawa Tengah

3 BUKU REFERENSI PTK EDISI III

4 BUKU REFERENSI PTK EDISI IV

5 BUKU REFERENSI PTK EDISI V 2017 (TERBARU)

6 JURNAL MILIK DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

7 JURNAL MILIK DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

8 Prinsip dalam Menilai KTI
KTI harus mendukung ketercapaian tujuan kegiatan pengembangan profesi KTI harus tersaji dalam format keilmuan (ilmiah) KTI pengembangan profesi bukan SKRIPSI, TESIS atau DESERTASI

9 Kriteria Menilai KTI Asli Perlu Ilmiah Konsisten A P I K

10 Alasan Penolakan KTI

11 KTI yang tidak Asli Adanya data yang tidak konsisten, lokasi, nama sekolah, dan data yang dipalsukan, lampiran yang tidak sesuai, dan lain-lain. Menunjukkan kejanggalan: dalam satu tahun, mengajukan lebih dari dua buah KTI hasil penelitian. KTI guru/kepala sekolah/pengawas sekolah yang sama, sangat berbeda kualitasnya. KTI dibuat dalam waktu yang berbeda mempunyai kesamaan mencolok Sangat mirip skipsi, tesis atau desertasi Beberapa KTI yang umumnya berasal dari daerah yang sama, sangat mirip.

12 Mengapa KTI tidak ASLI? Tidak sedikit merupakan JIPLAKAN, atau DIBUATKAN Ada biro jasa “membuatkan” Mengapa????

13 KTI yang tidak Perlu Permasalahan tidak berkaitan dengan tupoksi sebagai guru/kepala sekolah/pengawas sekolah. Laporan Penelitian Korelasi namun tidak jelas kegiatan nyata apa yang telah dilakukan guru/kepala sekolah/pengawas sekolah Tinjauan ilmiah, namun hanya berupa diskripsi atau paparan tentang hal yang terlalu luas/ terlalu umum, tidak terkait dengan permasalahan kepengawasan

14 Mengapa ada KTI yang tidak PERLU ?
tidak berkait dengan TUPOKSI hal yang sangat umum KTI yang mudah ditiru atau mudah menirunya Peranan perpustakaan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Hubungan kepribadian guru dengan prestasi belajar siswa Peran orang tua dalam membangun perilaku anak Konsep fullday school di Indonesia Masa depan anak ditentukan oleh peran keluarga dan sekolah

15 KTI yang tidak Ilmiah Laporan penelitian, namun: (a) latar belakang masalah tidak jelas, (b) rumusan masalah tidak jelas, (c ) kebenarannya tidak terdukung oleh kebenaran teori, kebenaran fakta dan kebenaran analisisnya, (d) metode penelitian, sampling, data, analisis hasil yang tidak / kurang benar Penelitian Tindakan Sekolah, namun tidak jelas apa, bagaimana dan mengapa kegiatan tindakan yang dilakukan, juga tidak jelas bagaimana peran hasil evaluasi dan refleksi pada penentuan siklus-siklus berikutnya. Laporan PTK (penelitian tindakan kelas), namun :guru/kepala sekolah/pengawas sekolah justru berperan sebagai guru kelas, Tidak jelas peran guru/kepala sekolah/pengawas sekolah dalam kegiatan PTK tersebut. Penelitian eksperimen, tidak dapat diterima karena tidak mengikuti kaidah penulisan laporan penelitian eksperimen Penelitian deskriptif, namun tidak jelas kegiatan nyata apa yang telah dilakukan guru/kepala sekolah/pengawas sekolah dalam kegiatan pengembangan profesinya

16 KTI yang tidak Konsisten
hal yang dipermasalahkan tidak sesuai dengan tugas keseharian penulis dalam upaya pengembangan profesinya isi prasaran mempermasalahkan tentang hal-hal di luar kegiatan pengembangan profesi guru/kepala sekolah/pengawas sekolah Tulisan Ilmiah Populer yang diajukan melalui media massa namun isi tulisannya mempermasalahkan tentang hal-hal di luar kegiatan pengembangan profesinya

17 KTI kurang memenuhi pesyaratan / bukti fisik
prasaran ilmiah tetapi dilaksanakan pada pertemuan ilmiah yang tidak memenuhi syarat, misalnya (a) hanya dilakukan di tingkat sekolah, tingkat kecamatan , (b) jumlah dan kapasitas peserta yang kurang sesuai (c) waktu pelaksanaan yang tidak lazim buku / modul namun : Isi buku / modul belum sesuai dengan persyaratan. KTI yang pernah dinilai dan disarankan untuk diperbaiki, namun tidak tidak tampak upaya perbaikan sesuai dengan saran terdahulu, atau perbaikannya tidak sesuai dengan saran tidak jelas jenis KTInya. KTI TELAH KADALUWARSA

18 KTI telah cukup baik, NAMUN masih terdapat hal yang perlu perbaikan
BELUM melampirkan kelengkapan (umumnya pada laporan hasil penelitian), sehingga timbul keraguan, apakah KARYA TULIS ILMIAH tersebut memang karya sendiri atau bukan. belum ada persetujuan dari KORWAS atau yang lain sebagai prasaran tetapi tidak dilengkapi dengan bukti fisik seperti (a) pernyataan dari penyelenggara seminar, (b) piagam –bila ada, (c) daftar hadir dan lain-lain.

19 Contoh Alasan No 1 Alasan penolakan dan saran….
BILA : terdapat indikasi yang menunjukan bahwa KTI tersebut tidak asli, seperti data yang tidak konsisten, lokasi, nama sekolah, dan data yang dipalsukan, lampiran yang tidak sesuai, dan lain-lain Alasan penolakan dan saran…. Terdapat indikasi yang menunjukan karya tulis ilmiah ini diragukan keasliannya Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, karya sendiri dalam bidang pendidikan yang berfokus pada "laporan" kegiatan nyata yang bersangkutan. Misalnya berupa laporan penelitian tindakan, diktat, buku, karya terjemahan, dan lain-lain Tambahkan saran lain, misalnya tentang kerangka isi KTI

20 Contoh Alasan Nomor 6 Alasan penolakan dan saran….
BILA : Beberapa KTI (umumnya berasal dari daerah yang sama) sangat mirip. Tampak dari sajian pengantar, abstrak, teori, daftar pustaka, yang tertulis sama baik bentuk dan ukuran huruf, kata-demi-kata, kalimat dan lain-lain. Alasan penolakan dan saran…. Terdapat indikasi karya tulis ilmiah ini tidak asli. karya tulis ilmiah yang dajukan sangat mirip dengan karya tulis ilmiah lain dari daerah yang sama. Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, karya sendiri Bila merupakan laporan penelitian harus pula melampirkan (a) semua instrumen yang digunakan dalam penelitian, terutama hasil kerja dalam pengisian/pengerjaan instrumen baik oleh guru maupun siswa, (c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti foto-foto kegiatan, daftar hadir, dan lain-lain. suhardjono, april 2009

21 Contoh Alasan 15 BILA : hal yang dipermasalahkan tidak sesuai dengan tugas keseharian penulis sebagai guru/kepala sekolah/pengawas sekolah dalam upaya pengembangan profesinya Alasan penolakan dan saran…. Karya tulis ilmiah belum memenuhi persyaratan karena hal yang dipermasalahkan tidak sesuai dengan dengan tugas si penulis sebagai guru/kepala sekolah/pengawas sekolah Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru karya sendiri dalam bidang pendidikan yang berfokus pada "laporan" kegiatan nyata yang bersangkutan. Misalnya berupa laporan penelitian tindakan sekolaH, atau buku, atau yang lain.

22 DEFINISI PTK Penelitian yang bersifat reflektif oleh guru sendiri dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional

23 KARAKTERISTIK PTK On-the job problem-oriented Problem-solving oriented
Empowering oriented Improvement oriented Multiple data collection Cyclic Partisipatory/ collaborative

24 JUDUL PTK FOKUS PENELITIAN ALTERNATIF MENINGKATKAN FOKUS PENELITIAN
KELAS YANG DIJADIKAN SUBJEK PENELITIAN SETTING PENELITIAN

25 CONTOH JUDUL PTK TK UPAYA MENUMBUHKAN SELF CONFIDENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI FLASH CARD DI KELOMPOK B2 TK PURWOSARI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2009/2010 UPAYA MENINGKATKAN KREATIFITAS DENGAN PENGGUNAAN KOPI (KOTAK PERMAINAN INOVATIF ) MULTIGUNA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK ISLAM KANITA TIARA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 IMPLEMENTASI MEDIA VISUAL BURITON UNTUK MENINGKATKAN PENCAPAIAN PERKEMBANGAN BERCERITA PESERTA DIDIK KELOMPOK B1 TK WIDYA PUTRA DWP-UNS SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

26 CONTOH JUDUL PTK (Kurikulum 2013)
MODEL 1 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA BERDASARKAN TEKS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS XD DI SMA NEGERI 1 KOTA SEMARANG SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MODEL 2 PENGGUNAAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA BERDASARKAN TEKS CERITA PENDEK PADA PESERTA DIDIK KELAS XD DI SMA NEGERI 1 KOTA SEMARANG SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014

27 LATAR BELAKANG PADA PTK :
Latar praktis (jawaban dari mengapa kompetensi tertentu itu ingin ditingkatkan)  berorientasi pada pencapaian indikator Latar teoretis  pentingnya kompetensi itu ditingkatkan dari dukungan teori, dan  mengapa tindakan tertentu itu diterapkan

28 MERUMUSKAN MASALAH Menentukan KD yang paling sulit dikuasai oleh siswa
Menetapkan kelas yang paling kurang dalam menguasai KD yang dipilih di antara kelas yang ada Memilih alternatif terbaik untuk meningkatkan penguasaan KD yang dianggap sulit dikuasai

29 MERUMUSKAN MASALAH Proses pembelajaran Peningkatan hasil pembelajaran Perubahan perilaku hasil pembelajaran

30 CONTOH RUMUSAN MASALAH YANG SERING DITEMUI
Apakah proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan X (tindakan) dapat meningkatkan Y (kompetensi yang akan ditingkatkan) pada peserta didik kelas ... semester ... tahun pelajaran ...? Dapatkah Y (kompetensi yang akan ditingkatkan) ditingkatkan dengan menggunakan X (tindakan) pada peserta didik kelas ... semester ... tahun pelajaran ...?

31 CONTOH RUMUSAN MASALAH (Kurikulum 2006 KTSP)
Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan x (tindakan) untuk meningkatkan y (kompetensi yang akan ditingkatkan) pada siswa kelas ... semester ... tahun pelajaran ...? Seberapa banyak peningkatan y setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan x pada siswa kelas ... semester ... tahun pelajaran ...? Bagaimanakah perubahan perilaku yang menyertai peningkatan y setelah diberikan pembelajaran x pada siswa kelas ... semester ... tahun pelajaran ...?

32 CONTOH TUJUAN PENELITIAN YANG BANYAK DITEMUI
1) untuk meningkatan motivasi belajar siswa kelas X.3 SMA Negeri 3 Demak pada pembelajaran penulis gagasan dalam bentuk paragraf melalui penerapan metode quantum learning. untuk meningkatan keterampilan menulis gagasan dalam bentuk paragraf pada siswa kelas X.3 SMA Negeri 3 Demak melalui penerapan metode quantum learning.

33 TUJUAN PENELITIAN Selaras dengan rumusan masalah Bentuk verbal dari rumusan masalah mendiskripsi pelaksanaan pembelajaran dengan variabel x untuk meningkatkan y pada siswa ... mendeskripsi peningkatan y setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan x pada siswa ... mendeskripsi perubahan perilaku yang menyertai peningkatan y setelah diberikan pembelajaran dengan x pada siswa ....

34 CONTOH RUMUSAN MASALAH (Kurikulum 2013)
Bagaimanakah proses pembelajaran meningkatkan keterampilan bercerita berdasarkan teks cerita pendek dengan menggunakan pendekatan scientific berbantuan media audiovisual pada peserta didik kelas Xd SMA Negeri 1 Semarang? Bagaimanakah perubahan perilaku menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa indonesia sebagai anugerah tuhan yang maha esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan sebagai wujud sikap religius setelah mengikuti pembelajaran keterampilan bercerita berdasarkan teks cerita pendek dengan menggunakan pendekatan scientific berbantuan media audiovisual pada peserta didik kelas kelas Xd SMA Negeri 1 Semarang?

35 lanjutan Bagaimanakah kualitas perubahan perilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek sebagai wujud sikap sosial setelah mengikuti pembelajaran keterampilan bercerita berdasarkan teks cerita pendek dengan menggunakan pendekatan scientific berbantuan media audiovisual pada peserta didik kelas kelas Xd SMA Negeri 1 Semarang? seberapa banyak peningkatan pengetahuan bercerita berdasarkan teks cerita pendek dengan menggunakan pendekatan scientific berbantuan media audiovisual pada peserta didik kelas kelas Xd SMA Negeri 1 Semarang? seberapa banyak peningkatan keterampilan bercerita berdasarkan teks cerita pendek dengan menggunakan pendekatan scientific berdasarkan media audiovisual pada peserta didik kelas kelas Xd SMA Negeri 1 Semarang?

36 TUJUAN PENELITIAN Mendeskripsi proses pembelajaran meningkatkan keterampilan bercerita berdasarkan teks cerita pendek dengan menggunakan pendekatan scientific berbantuan media audiovisual pada peserta didik kelas VIId SMP Negeri 1 Ampel kabupaten Boyolali. Mendeskripsi perubahan perilaku menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa indonesia sebagai anugerah tuhan yang maha esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan sebagai wujud sikap religius setelah mengikuti pembelajaran keterampilan bercerita berdasarkan teks cerita pendek dengan menggunakan pendekatan scientific berbantuan media audiovisual pada peserta didik kelas VIId SMP Negeri 1 Ampel kabupaten Boyolali.

37 lanjutan mendeskripsi kualitas perubahan perilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek sebagai wujud sikap sosial setelah mengikuti pembelajaran keterampilan bercerita berdasarkan teks cerita pendek dengan menggunakan pendekatan scientific berbantuan media audiovisual pada peserta didik kelas VIId SMP Negeri 1 Ampel kabupaten Boyolali. mendeskripsi peningkatan pengetahuan bercerita berdasarkan teks cerita pendek dengan menggunakan pendekatan scientific berbantuan media audiovisual pada peserta didik kelas VIId SMP Negeri 1 Ampel kabupaten Boyolali. mendeskripsi peningkatan keterampilan bercerita berdasarkan teks cerita pendek dengan menggunakan pendekatan scientific berdasarkan media audiovisual pada peserta didik kelas VIId SMP Negeri 1 Ampel kabupaten Boyolali.

38 Kajian Pustaka Landasan Teoretis Kerangka Berpikir Hipotesis Tindakan

39 KAJIAN PUSTAKA Mengkaji penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dibuat Penelitian yang dikaji bisa berupa laporan penelitian, makalah hasil penelitian, ataupun artikel hasil penelitian

40 LANDASAN TEORETIS Memilih teori yang sesuai dengan hal yang akan ditingkatkan atau dipecahkan masalahnya dan teori yang berkaitan dengan tindakan untuk memecahkan masalah itu. Teori memperhatikan sumber pustaka dan kemutakhiran.

41 KERANGKA BERPIKIR Rasionalisasi hubungan antara teori yang berkaitan dengan hal yang akan ditingkatkan atau dipecahkan masalahnya dan teori yang berkaitan dengan tindakan untuk memecahkan masalah itu. Tidak ada lagi kutipan.

42 KONDISI AWAL Guru : Belum menggunakan pendekatan kontekstual peserta didik : Hasil belajar Bahasa Indonesia rendah TINDAKAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SIKLUS I Kontekstual yang abstrak KERANGKA BERPIKIR INI BERSIFAT PROSEDURAL, mana mungkin di BAB II? SIKLUS II Kontekstual abstrak dan konkret HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MENINGKAT KONDISI AKHIR

43 KERANGKA BERPIKIR INI LEBIH BERSIFAT KONSEPTUAL, yang ini pantas di BAB II?

44 HIPOTESIS TINDAKAN Menjawab perumusan masalah yang diajukan
Merupakan jawaban sementara berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berpikir Merupakan hipotesis tindakan bukan hipotesis penelitian

45 DESAIN SIKLUS PTK SIKLUS 1 SIKLUS 2 REFLEKSI TINDAKAN TINDAKAN
PERENCANAAN PERENCANAAN REFLEKSI TINDAKAN TINDAKAN REFLEKSI OBSERVASI OBSERVASI

46 Desain Penelitian Tindakan
Model Kemmis & Taggart

47 SETTING PENELITIAN Waktu Penelitian a. Kapan penelitian itu dilakukan
b. Beri alasan mengapa penelitian dilakukan pada waktu itu (khususnya pada tindakan) Tempat Penelitian a. Dimana penelitian itu dilakukan b. Beri alasan mengapa penelitian dilakukan pada tempat itu

48 SUBJEK PENELITIAN Pada PTK tidak menggunakan istilah populasi, sample, dan teknik sampling Subjeknya hal yang akan ditingkatkan dari siswa (dapat guru dan sebagainya)

49 TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data: a. Tes b. Nontes Alat pengumpulan data a. Butir soal tes b. Pedoman/lembar nontes

50 ANALISIS DATA Tidak harus menggunakan uji statistik
Menggunakan analisis deskriptif : a. Hasil belajar dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes antarsiklus maupun dengan indikator kinerja b. Data yang diperoleh dari nontes dianalisis dengan deskriptif kualitatif

51 INDIKATOR KINERJA Merupakan kondisi akhir yang diharapkan
Didasarkan pada pengalaman yang lalu Perlu pertimbangan untuk menetapkan indikator kinerja (jangan terlalu tinggi) Misalnya biasanya nilai rata-rata ulangan harian 5,2; indikator kinerjanya menjadi 6,5 (jangan menjadi 9,0)

52 HASIL PENELITIAN & PEMBAHASANNYA
Deskripsi Kondisi Awal Deskripsi Hasil Siklus I Proses pembelajaran Peningkatan hasil pembelajaran Perubahan perilaku hasil pembelajaran Refleksi Siklus 1 C. Deskripsi Hasil Siklus II (spt siklus I) D. Pembahasan Tiap Siklus & Antarsiklus

53 PENUTUP Simpulan Saran

54 SIMPULAN Paralel dengan rumusan masalah penelitian
Merupakan sintesis dari berbagai penemuan Penelitian Bersifat terpadu dan menyeluruh, mengemukakan seluruh hasil penelitian sebagai kesatuan yang utuh dari data yang bersifat terpisah (berbeda dengan hasil penelitian yang bersifat automistik dan sintetik tiap variabel) Dapat dilanjutkan Pembahasan kesimpulan Penelitian dari berbagai teori keilmuan dan hasil Penelitian lain yang relevan.

55 SARAN Di dasarkan pada simpulan penelitian yang diperoleh
Dijabarkan secara terinci (misalnya untuk depdiknas, lembaga, Kepala Sekolah, guru, siswa) Bersifat operasional, mudah dimengerti

56 KAIDAH PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar yang ditulis harus sesuai dengan pustaka yang dirujuk dalam artikel. Sebaliknya, yang dirujuk pada artikel harus ditulis dalam daftar pustaka. Daftar pustaka ditulis sesuai dengan kaidah penulisan daftar pustaka. Perlu diperhatikan pula kemutahiran (setidaknya sepuluh tahun terakhir dan diusahakan dari hasil-hasil penelitian atau jurnal ilmiah) dan relevansi pustaka tersebut.

57 SEKIAN dan Terima Kasih
Sampai jumpa SEKIAN dan Terima Kasih Selamat Bekerja By Subyantoro FBS UNNES


Download ppt "Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google