Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI PROSES KEBANGKITAN NASIONAL.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI PROSES KEBANGKITAN NASIONAL."— Transcript presentasi:

1 STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI PROSES KEBANGKITAN NASIONAL

2 Kesadaran Nasional Peranan Golongan Terpelajar
Perkembangan Organisasi Pergerakan Nasional

3 KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT,SERTA PENGARUH YANG DITIMBULKANNYA DI BERBAGAI DAERAH

4 Kesadaran Nasional Kesadaran Nasional atau yang kita kenal Nasionalisme adalah kesadaran bersama untuk membentuk suatu bangsa. Ada 2 faktor yang memengaruhi munculnya kesadaran nasional, yaitu: -Faktor Internal -Faktor Eksternal

5 Faktor Terbentuknya Kesadaran Nasional
Faktor Internal Kenangan kejayaan masa lalu Kesadaran Bangsa Indonesia yang ingin hidup bebas Perlakuan diskriminatif dari kolonial dan imperialis Barat Timbulnya kaum cerdik pandai/terpelajar Lahirnya kelompok terpelajar Islam Penderitaan rakyat akibat politik drainage Faktor Eksternal Munculnya kesadaran pentingnya semangat nasional/berkembangnya faham – faham baru Perang Dunia 1 menyadarkan para terpelajar Lahirnya nasionalisme di Asia dan Afrika Kemenangan Jepang atas Rusia

6 PENGERTIAN PENDIDIKAN
PENDIDIKAN Adalah proses yang memperkenalkan cara dan jalan kepada peserta didik untuk membina dirinya sendiri ( Montessori , ahli pendidikan )

7 Pendidikan masa kolonial
ELS ( Europesche lagere School) ,anak – anak keturunan Eropa . Anak- anak bumiputera (petani,buruh) a. Volkschool/ Rajaschool( SD/SR/Sekolah Desa 3tahun) b. Vervolgschool( SMP)

8 Pendidikan pada masa kolonial
Anak –anak bumiputera(pedagang,tuan tanah HIS(Hollands Inlandsche School/SD 7 tahun) MULO( Meer Ultgebreid lagere Onderwijs) setingkat SMP

9 Pendidikan pada masa kolonial
HBS(Hogere Burgerschool(gabungan SMP dan SMA) STOVIA( School tot Opleiding van Indishe Aarsen) sekolah kedokteran ( Technishe Hooge School) sekolah tehnik OSVIA (sekolah pegawai pemerintah /pamong praja )

10 PERANAN KAUM TERPELAJAR, PROFESIONAL DAN PERS
Kaum terpelajar dan profesional adalah kelompok masyarakat Indonesia yang pertama menyadari dan memahami nasib buruk bangsa. Pers sebagai pihak yang membawa ide – ide kemerdekaan ,sekaligus menjadi sarana terpenting dalam menyebarluaskan kesadaran nasional

11 Peranan Golongan Terpelajar
Golongan terpelajar melalui pendidikannya memungkinkan munculnya kesadaran nasional Kesadaran itu diwujudkan dengan mendirikan organisasi-organisasi pergerakan nasional, antara lain Boedi Oetomo, Indische Partij, PNI, PSII, dan lain-lain. Di antara golongan tersebut juga terdapat profesional, antara lain Cipto Mangunkusumo, Sutomo, Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan lain-lain. Peran Organisasi-organisasi tersebut sebagai berikut:

12 Perkembangan Organisasi Pergerakan Nasional
Perkembangan ini ditandai dengan dua peristiwa penting, yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli. ¬Selanjutnya pada 1912 berdirilah partai politik pertama Indische Partij. Pada tahun ini juga Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (Solo), KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (Yogyakarta) dan Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera di Magelang.

13 Suwardi Suryoningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis Als ik eens Nederlander was (Seandainya aku orang Belanda), 20 Juli 1913 yang memprotes keras rencana pemerintah jajahan Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryoningrat dihukum dan diasingkan ke Banda dan Bangka, tetapi “karena boleh memilih”, keduanya dibuang ke Negeri Belanda. Di sana Suwardi justru belajar ilmu pendidikan dan dr. Cipto karena sakit dipulangkan ke Indonesia.

14 Organisasi Kedaerahan
Selain itu juga terdapat organisasi yang bersifat kedaerahan, antara lain: -Sarekat Sumatera (9 Desember 1917) didirikan oleh orang-orang Sumatera -Pasundan (September 1914) didirikan karena pengurusnya tidak puas terhadap kinerja Boedi Oetomo -Sarekat Ambon (9 Mei 1920) didirikan di Semarang oleh A.S. Patty -Jong Java (7 Maret 1915) didirikan oleh R. Satiman Wiryosanjoyo, R. Kadarman, dan R. Sunardi ini awalnya bernama Tri Koro Darmo (Tiga Tujuan Mulia) -dan organisasi lainnya Rukun Minahasa, Perkumpulan Kaum Betawi, Perkumpulan Orang-orang Madura, Perkumpulan Orang-orang Timor Semua perkumpulan pemuda ini bersatu dan diberi nama Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI)

15 PPPI yang nantinya memprakarsai diadakannya kongres pemuda yang akhirnya menghasilkan Sumpah Pemuda
Hasil dari Kongres Pemuda Kedua ini adalah: - Ikrar Sumpah Pemuda - Menetapkan Bendera Merah Putih sebagai bendera nasional Indonesia - Menetapkan lagu Indonesia Raya karya W.R. Supratman sebagai lagu kebangsaan nasional

16 Organisasi Keagamaan Muhammadiyah (18 November 1912) didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan Nahdatul Ulama (21 Januari 1926) didirikan oleh K.H. Hasyim Asy’ari Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) bersifat nasionalisme radikal Muda Kristen Djawi (MKD-1920) setelah itu berganti nama menjadi Perkumpulan Pemuda-Pemuda Kristen (PPPK) Jong Islamieten Bond (1 Januari 1925) didirikan oleh Syamsuridjal Persatuan Murid-Murid Diniyah School (PMDS-10 Oktober 1915) didirikan oleh Zainuddin Labay El Yunasy

17 Pergerakan Pemuda Saat Ini
Selain pada jaman kolonialisme, nasionalisme pemuda terlihat akhir-akhir ini, misal pada saat budaya kita diambil bangsa lain, dan yang paling berpengaruh pada Kerusuhan Mei Pada saat itu mahasiswa tumbuh rasa nasionalisme untuk membela tanah air yang terbebas dari KKN dan ketidakbebasan pers dan media. Tapi sayang mahasiswa dan aparat melakukan tindakan anarkis hingga menimbulkan ratusan korban jiwa. Tapi pada akhirnya perjuangan mahasiswa tidak sia-sia, Presiden H.M. Soeharto lengser dan digantikan Wakilnya B.J. Habibie. Dampaknya saat ini masih dirasakan bangsa, seperti hutang dan “budaya” korupsi di parlemen.

18 Sudah menyaksikan presentasi dari kami…
Terima Kasih Sudah menyaksikan presentasi dari kami… Sumber: -id.wikipedia.org -Masribi, dkk IPS Sejarah Kelas 8. Jakarta: RajaGrafindo Persada


Download ppt "STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI PROSES KEBANGKITAN NASIONAL."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google