Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI"— Transcript presentasi:

1 Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
ASUHAN KEPERAWATAN PD SIROSIS HEPATIS Oleh : Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI

2 SIROSIS HEPATIS Pengertian kondisi yang menggambarkan keadaan beberapa penyakit yang ditandai adanya difus dan fibrosis hati,hal ini diakibatkan karena perubahan struktur dan fungsi hepar (Barbara C. Long).

3 proses yang mendasari timbulnya sirosis hati adalah kematian sel-sel hati,pembentukan jaringan parut,distorsi struktur sistem limfa dan lapisan kapiler,sehingga menghambat aliran darah vena porta-----volume meningkat----hipertensi vena porta ( Barbara C.Long )

4 Sirosis Laennec - disebut juga sirosis alkoholik,portal, gizi berhubungan dengan penyalahgunaan alkoholik kronik ( 50% dari kasus ) - hubungan alkoholik dengan serosis belum diketahui secara pasti (sylvia A ) - terjadi perlemakan secara gradual pd sel-sel hati akibat alkoholik.

5 Sirosis Laennec - disebut juga sirosis alkoholik,portal,gizi
- berhubungan dengan penyalahgunaan alkoholik kronik ( 50% dari kasus ) - hubungan alkoholik dengan serosis belum diketahui secara pasti (sylvia A ) - terjadi perlemakan secara gradual pd sel-sel hati akibat alkoholik.

6 - gejala serupa juga ditemukan pada kwasiorkor
- gejala serupa juga ditemukan pada kwasiorkor. - pada fase dini perlemakan terjadi hepatomegali dan teraba keras. - pada fase lanjut hati akan kecil dan noduler

7 2. Sirosis post-nekrotik
- insiden sirosis ini 20% dari kasus - sirosis post-nikrotik sekitar 25% memiliki riwayat hepatitis virus. - akibat bahan kimia yang hepatotoksik - ukuran hati mengecil dg nodul dan jar. fibrosa. - sirosis ini cenderung menjadi predisposi si neoplasma hati primer (hepatoma) - 75 % kasus ini berakhir dg kematian ( 1 – 5 bulan setelah dx. Ditegakkan )

8 3. Sirosis Bililiaris - kasus ini sekitar 15% dari kasus sirosis
- kerusakan hati di sekitar duktus biliaris - penyebab paling umum obstruksi bilia ris. - hepatomegali,keras dan bergranulasi halus,warna kehijauan,ikterus,pruritus.

9

10 woc Gx.gastroimtestinal Peradangan hati nikrosis nyeri Nausea,vomitus
Disfungsi intestinal Flatulen Indegesti konstipasi anoreksi Penurunan BB Kelemahan hipoglikemi Metabolisme (Kh,lemak,protein) Tek.portal Vena varikose Tek.vena Asites Splenomegali edema Metabolisme bilirubin Anemia,trombo ,,leuko Urobilinogen urin gelap Empedu GIT faeses pucat Bilirubinemia ikterus Metabolisme hormon impoten ginekomastik Gangguan haid Spider nevi Eritema palmaris Rontok bulu pubis,axila V.esofagus hemorhoid Kaput medusa Kegagalan hati……encephalopati hepatika …koma….mati

11 MANIFESTASI KLINIS Ikterus, febris intermeten
Hepatomegali…..pada fase akut dan atropi pada fase kronis Nyeri abdomen….pembesaran hepar….peregangan kapsul glisson Obstruksi portal/hipertensi portal Asites

12 Varises gastrointestinal
- varises esofagus - hemorhoid - varises vena lambung - kaput medusa Edema Defisiensi vit dan anemia Kemunduran mental

13 CAPUT MEDUSAE

14 CAPUT MEDUSAE

15 EVALUASI DIAGNOSTIK AST / SGOT cenderung meningkat
ALT / SGPT cenderung meningkat USG ---untuk melihat densitas antar sel-sel parenkhim hepar dan jaringan parut. MRI----memberikan gambaran ukuran hepar dan aliran darah hepatik

16 MANIFESTASI DISFUNGSI HEPAR
Ikterus Akibat peningkatan konsentrasi bilirubin dalam darah Ikterus akan nampak bila kadar bilirubin serum melampaui 2 – 2,5 mg/dl Tipe ikterus:obstruksi,hemolitik,hepato seluler dan herediter.

17 ASITES Volume CIS cenderung menurun sehingga ginjal akan melepas renin
Renin +++ akan meningkatkan sekresi aldosteron (dari kel. Adrenal) Ginjal akan menahan natrium dan cairan sebagai upaya meningkatkan volume CIS Akibatnya cairan asites akan bertambah

18 Bertambahnya cairan asites maka albumin juga banyak yang dilepas ke rongga abdomen,hal ini menimbulkan gradien OSMOTIK yang berakibat menarik cairan kedalam rongga abdomen---sehingga asites ++++ Didapatkan tanda SHIFTING DULLNESS,FLUID WAVE

19 PROSES KEPERAWATAN A. data demografi - insiden laki-laki > wanita
1. PENGKAJIAN A. data demografi - insiden laki-laki > wanita - usia 40 – 60 tahun - lingkungan/tempat tinggal/kerja terpapar zat kimia---hepatotoksik (karbom tetraklorida,arsen dll) - sosial ekonomi yang rendah

20 2. RIWAYAT KESEHATAN Keluhan utama : ikterus, gangguan mual, muntah dll) RPS : berfokus pada awitan gejala dan faktor-faktor pencetus dan usaha-usaha yang telah dilakukan. RPD: pernah menderita hepatitis infeksiosa,alkoholik,kwasiorkor.

21 POLA KEBIASAAN Pengguna alkohol (saat ini dan masa lampau,durasi dan jumlah) Hipersomnia pada siang hari,insomnia pada malam hari Malnutrisi,anoreksia,kwasiorkor,mual dan muntah. Letargi.kelelahan dan kelemahan Konstipasi,faeses pucat,urine coklat Perubahan emosional,disorientasi

22 PEMERIKSAAN FISIK Ikterus pada daerah yang elastinnya tinggi(sklera,ujung kuku,telapak tangan) Penonjolan vena jugularis Spider nevi Ginekomastis,kaput medusa Asites,hepatomegali,splenomegali Nyeri tekan abdomen regio atas Shifting dullnees,fluidwave

23 Spider nevi

24 Spider nevi

25 ginekomasti

26 Penurunan/peningkatan BB yang mencolok Dispnea Pruritus
Penurunan kekuatan otot Penurunan/peningkatan BB yang mencolok Dispnea Pruritus Fetor hepatikum Flaping tremor,liver flap

27 Eritema palmaris

28

29 Odema Peningkatan tekanan darah Nadi disretmia Manifestasi perdarahan (hematemisis, melena,ekimosis,ptekhia ) Gangguan menstruasi Atropi testis Bulu pubis dan ketiak rontok

30 DATA PENUNJANG Hb menurun Albumin menurun SGOT meningkat SGPT meningkat

31 DIANGNOSA KEPERAWATAN
Intoleransi aktivitas Perubahan status nutrisi Gangguan integritas kulit Risiko cidera Rasa nyaman Gangguan volume cairan < / >

32 Perubahan pola tidur Perubahan pola pikir Konsep diri Kurang pengetahuan Masalah kolaburasi: - Risiko perdarahan - Encefalopati hepatik

33 RENCANA KEPERAWATAN Istirahat bukan imobilisasi Diet TKTPRG (porsi kecil interval sering) Asupan multivitamin (vit A,B,C,K dan asam folat ) Bila perlu pasang NGT/TPN (total parenteral nutrition) Hindari penggunaan sabun yang iritan Perubahan posisi sesuai indikasi dan beri lotion.

34 Pasang restrain TT Berikan posisi semi fowler Berikan O2 bila perlu Observasi intake out put Observasi manifestasi perdarahan Observasi “flaping tremor” Timbang BB setiap hari Observasi lingkar abdomen

35 Instruksikan bila pasien turun TT harus minta bantuan
Kolaburasi dengan tim medis dalam pelaksanaan terapi medika mentosa Pertimbangan perawatan di rumah: - hilangkan kebiasaan minum alkohol - batasi masukan natrium (berikan petunjuk tertulis,dukungan petugas kesehatan dan keluarga )

36 EVALUASI Memperlihatkan kemampuan aktivitas Peningkatan asupan nutrisi Integritas kulit terjamin Tidak terjadi cidera Bebas dari komplikasi

37 TERIMA KASIH


Download ppt "Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google