Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Perencanaan Keuangan (Financial Plan)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Perencanaan Keuangan (Financial Plan)"— Transcript presentasi:

1 Perencanaan Keuangan (Financial Plan)
Sesi 7 J Entrepreneurship

2 Agenda Latar Belakang Modal untuk memulai bisnis
Modal untuk menjalankan suatu bisnis Modal untuk menutupi biaya tak terduga Konsep Manajemen Keuangan J Entrepreneurship

3 Latar Belakang Telah kita ketahui bahwa salah satu faktor kegagalan sebuah bisnis dipengaruhi oleh kegagalan seorang pengusaha (entrepreneur) dalam memahami aspek pengetahuan tentang keuangan dan manajemennya (mismanagement). Oleh karena itu, seorang entrepreneur harus merekrut seorang manager keuangan setelah bisnis semakin besar dan berkembang, namun tentunya sebelum itu ia harus mengetahui benar tentang manajemen keuangan sebuah perusahaan. Seperti kita ketahui bahwa salah satu skill atau kemampuan yang harus dimiliki oleh entrepreneur dalam menyusun tim bisnis/perusahaan (The Business Team Skill) adalah “specialist skill” yaitu manajer keuangan untuk bidang keuangan dan cost control untuk pengendalian biaya, karena mengingat semakin ketatnya persaingan di dunia usaha saat ini dan yang akan datang. Dalam menjalankan sebuah bisnis, entrepreneur memerlukan suatu tujuan bisnis yang bisa diukur secara kuantitatif agar usaha dapat dievaluasi kinerjanya. Tentunya dengan maksud untuk mempertahankan bisnisnya dan menumbuhkannya. Namun dalam perjalanan bisnisnya, ada dua hal yang dihadapi oleh seorang entrepreneur, yaitu: melakukan investasi untuk memulai usahanya dan cara memperoleh uang atau cash untuk mewujudkannya, yaitu modal. J Entrepreneurship

4 Modal untuk Memulai Bisnis
Modal ini adalah semua nilai uang yang dibutuhkan untuk membuka sebuah bisnis sebelum bisnis itu menghasilkan omzet (penjualan). Seorang entrepreneur yang smart and good tidak akan mengkalkulasikan seluruh modalnya dalam “start up capital”. Modal ini sering disebut juga “ignition capital”. Bila Anda mempunyai modal awal 100%, maka “start up capital” sebaiknya diperhitungkan dalam prosentase dari total modal yang sekarang Anda punyai, nilainya berkisar antara 40%-50% dari total modal anda tersebut. J Entrepreneurship

5 Jenis start up capital adalah:
Modal investasi tanah, gedung, mesin, alat kantor, dan semua aset yang tidak bergerak. Modal investasi untuk aset yang bergerak seperti kendaraan, transportasi, dan lain-lain. Modal pengadaan raw material untuk awal produksi. Modal pengadaan sumber daya manusia. Modal untuk memenuhi dalam rangka memulai sebuah bisnis agar bisa berjalan di awal. J Entrepreneurship

6 Modal untuk menjalankan sebuah bisnis (operating capital)
Modal yang dibutuhkan untuk menjalankan dan mengoperasikan sebuah bisnis dari awal pembukaan usaha hingga bisnis itu bisa berjalan dengan baik (mampu menutup overhead-nya dan terus tumbuh dengan baik). Ini disebut juga “Break Event Point Capital”. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk beroperasinya sebuah bisnis agar bisa “Break Event” adalah 6-12 bulan, tergantung dengan karakteristik serta jenis bisnis itu. Rata-rata prosentase yang diizinkan untuk “operating capital” berkisar antara 30-40% dari total modal yang Anda punyai, karena bila semua Anda jadikan sebagai “operating capital”. Jika terjadi pengeluaran biaya tidak terduga, perubahan politik dan persaingan, turunnya omzet dan lain sebagainya, maka Anda tidak mempunyai lagi cadangan modal untuk menutup overhead agar bisnis bisa tetap beroperasi. J Entrepreneurship

7 Jenis “operating capital” adalah sebagai berikut:
Gaji, over time (lembur), dan THR dalam 1 tahun (bila perlu) Listrik, PAM, dan telepon Bahan bakar, tol, dan parkir Administrasi, dokumen, dan alat tulis kantor Sewa kantor dan pembayaran supplier Biaya perjalanan dinas, operasional sales, dan lain-lain J Entrepreneurship

8 Modal untuk menutup biaya tidak terduga (unpredictable capital)
Seorang smart and good entrepreneur harus mempersiapkan tenaga dan bahan makanan saat kapalnya diterjang gelombang air laut, agar ia tidak mati kelaparan karena waktu tempuh yang di luar dugaannya. Menurut data empiris, sebaiknya Anda mencadangkan 10-20% dari total modal Anda yang akan investasikan dalam bisnis tersebut. Agar bisnis Anda bisa terus tumbuh tanpa cobaan yang cukup berarti, keakuratan prediksi dari keadaan yang akan terjadi di luar dugaan Anda menjadi sangat penting. J Entrepreneurship

9 Manajemen Keuangan Secara garis besar, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen keuangan, yaitu: 1.Kebutuhan untuk bertahan agar bisnis bisa tetap hidup, yaitu mengelola “Cash Flow” 2.Ada kebutuhan untuk membuat bisnis bisa lebih profitable (menguntungkan) dan terus tumbuh berkembang, sehingga Anda perlu mengelola dana investasi Anda sebaik kemampuan Anda mendapatkan hasil penjualan Anda (mengelola investasi telah kita uraikan dalam pengetahuan tentang keuangan di bagian sebelumnya). Bagian ini tidak mengulas secara detail tentang manajemen keuangan, tetapi hal-hal yang penting untuk diperhatikan oleh entrepreneur dalam mengelola bisnisnya sehubungan dengan aspek keuangan perusahaan. Hal-hal yang penting yang perlu dikelola dengan baik adalah yang berhubungan dengan: 1.Mengelola hasil usaha Penghasilan berupa cash Piutang dan kredit 2.Mengelola biaya 3.Mengelola modal dan utang J Entrepreneurship


Download ppt "Perencanaan Keuangan (Financial Plan)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google