Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVeronika Irawan Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Analisa Batubara dan Perhitungan Sumberdaya Batubara
Debi Yulian Adinata
2
Parameter-parameter Dalam Analisa Batubara
Kegiatan ini meliputi : Analisis–analisis dasar, yaitu Analisis proximate Analisis ultimate
3
Analisis Proksimat Batubara (Coal Proximate Analysis)
Analisa Proksimat Batubara digunakan untuk mengetahui karakteristik dan kualitas batubara dalam kaitannya dengan penggunaan batubara tersebut
4
Analisis Proksimat 1. Kandungan Air (Moisture content)
Dalam batubara, moisture content paling sedikitnya terdiri atas satu senyawa kimia tunggal. Wujudnya dapat berbentuk air yang dapat mengalir dengan cepat dari dalam sampel batubara, senyawa teradsorpsi, atau sebagai senyawa yang terikat secara kimia. Inherent Moisture Surface Moisture Total Moisture
5
2. Kandungan Abu (Ash content)
Coal ash didefinisikan sebagai zat organik yang tertinggal setelah sampel batubara dibakar dalam kondisi standar sampai diperoleh berat yang tetap. Kandungan Abu Bawaan Kandungan Abu Serapan
6
3. Volatile Matter Definisi volatile matter (VM) ialah banyaknya zat yang hilang bila sampel batubara dipanaskan pada suhu dan waktu yang telah ditentukan (setelah dikoreksi oleh kadar moisture).
7
4. Kandungan Fixed carbon
Fixed Carbon (FC) menyatakan banyaknya karbon yang terdapat dalam material sisa setelah volatile matter dihilangkan Fixed Carbon (%) = 100 – {Water (%) + Ash (%) + V.M. (%)}
8
Analisis Ultimat Batubara (Coal Ultimate Analysis)
Analisa Ultimat adalah analisa dalam penentuan jumlah unsur Karbon (Carbon atau C), Hidrogen (Hydrogen atau H), Oksigen (Oxygen atau O), Nitrogen (Nytrogen atau N) dan Sulfur (Sulphur atau S).
9
Cadangan batubara (coal reserves) merupakan hal penting dalam menentukan penambangan endapan dengan ekonomis. Perhitungan yang dimaksud disini dimulai dari sumberdaya sampai pada cadangan yang dapat di tambang yang merupakan tahapan akhir dari proses eksplorasi. Hasil perhitungan cadangan tertambang kemudian akan digunakan untuk mengevaluasi apakah sebuah kegiatan penambangan yang direncanakan layak untuk di tambang atau tidak.
10
Sumber daya Batubara
11
METODE – METODE PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA
METODE CROSS SECTION ( METODE PENAMPANG ) METODE ISOLINE ( METODE KONTUR ) METODE MODEL GRID ( GRID ) METODE POLIGON ( AREA OF INFLUENCE )
12
2. Perhitungan Volume Menggunakan Dua Penampang
Perhitungan volume dengan menggunakan dua penampang digunakan jika diasumsikan bahwa volume dihitung pada areal di antara 2 penampang tersebut..
13
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Rumus Mean Area S1,S2 = luas penampang endapan L = jarak antar penampang V = volume cadangan Rumus Kerucut Terpancung S1 = luas penampang atas S2 = luas penampang alas/bawah L = jarak antara penampang V = volume cadangan
14
Metode isoline Metode isoline adalah suatu metode yang menggunakan prinsip dasar isoline. Isoline adalah kurva yang menghubungkan titik-titik yang memiliki nilai kuantitatif sama. Metode ini digunakan dengan asumsi nilai yang berada di antara 2 buah titik kontinu dan mengalami perubahan secara gradual. Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang terdapat di dalam batas kontur, kemudian menggunakan prosedur-prosedur yang umum dikenal. Ket: go = kadar minimum dari bijih g = interval kadar yang konstan antara dua kontur Ao = luas endapan dengan kadar go dan lebih tinggi A1 = luas endapan bijih dengan kadar go + g dan lebih tinggi A2 = luas endapan bijih dengan kadar go + 2g dan lebih tinggi, dst.
15
Metode Model Blok (Grid)
Aspek yang paling penting dalam perhitungan cadangan adalah metode penaksiran, terdapat bermacam-macam metode penaksiran yang bisa dilakukan yaitu metode klasik yang terdiri dari NNP (Neighborhood Nearest Point) dan IDW (Inverse Distance Weighting) serta metode non klasik yaitu penaksiran dengan menggunakan Kriging.
16
Metode Poligon Metode poligon ini merupakan metode yang sederhana dibandingkan dengan metode lainnya, karena pada perhitungan cadangan endapannya tidak begitu memperhatikan struktur patial daerah yang akan diobservasi dan tidak begitu memperhatikan data-data dari titik-titik bor disekitarnya. Perhitungan volume dengan metode poligon dapat dihitung dengan rumus berikut; V = A x t Dimana; V: volume A: luas poligon t: tebal lapisan batubara pada titik bor/sumur uji
17
Sekian dan terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.