Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TEKNIK SAMPLING kuliah ke empat

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TEKNIK SAMPLING kuliah ke empat"— Transcript presentasi:

1 TEKNIK SAMPLING kuliah ke empat
This presentation is a basic overview of research as it applies for Masters and PhD students. While the exact requirements between the two degrees is somewhat different, the basic concepts and approaches to research are not.

2 ? Bagaimana cara mengambil sample untuk penelitian ? Berapa besar sampel minimal yang diperlukan agar diperoleh hasil penelitian dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan? (sudah pada pertemuan ke tiga)

3 Definisi “Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.” (Santoso & Tjiptono, 2002, 79) “ Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya” (Santoso & Tjiptono, 2002, 80)

4 POPULASI vs SAMPEL Teknik Sampling Populasi: parameter
Sampel:statistik Diolah di analisis Inferensial

5 Populasi VS Sampel (lanjutan)
Kelemahan Populasi : Memerlukan biaya yang sangat mahal Memerlukan waktu yang lama Memerlukan tenaga dalam jumlah yang besar Data yang diperoleh tidak akurat

6 Populasi VS Sampel (lanjutan)
Mengambil sebagian anggota dari populasi. Sampel ada 2, sampel besar dan sampel kecil. Fungsinya untuk menyimpulkan atau mengetahui karakteristik atau parameter dari populasi (potret / gambaran dari populasi). Ukuran sampel : banyaknya pengamatan (n) Statistik : hasil pengukuran karakteristik (X dan S) Sampling : cara mengumpulkan data

7 Populasi VS Sampel (lanjutan)
Sampling Populasi Sampel Populasi Sampel N n Parameter Statistik μ X σ S Terbatas / Tak terbatas Besar / Kecil

8 Sampling Untuk pengambilan data Memperhatikan Populasi penelitian
Cara pemilihan sample Penetapan besar sample

9 Mengapa sampel penting
Menghemat biaya kos Menghemat masa - mempercepatkan proses pengumpulan dan analisis data Menghemat tenaga Mendapatkan informasi yang lebih terperinci daripada sebahagian kecil populasi Memberi kelonggaran dan skop yang lebih luas tentang sesuatu topik yang di kaji dll

10 Alasan sampel Karena diperlukan percobaan yang sifatnya merusak
Populasi tidak terbatas Ketelitian dalam penyelidikan Biaya dan ekonomi Menghemat waktu

11 Pertimbangan Dalam Menentukan Sampel
Seberapa besar keragaman populasi Berapa besar tingkat keyakinan yang kita perlukan Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat diterima Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti

12 SAMPEL Sampel adalah sebagian unsur populasi yang dijadikan objek penelitian. Digunakan apabila ukuran populasinya relatif besar. Sampel yang diambil dari sebuah populasi harus benar-benar mewakili populasinya, sehingga data yang diperoleh dari sampel tersebut dapat digunakan untuk menaksir ciri-ciri karakteristik populasinya. Sampel yang memiliki ciri karakteristik yang sama atau relatif sama dengan ciri karakteristik populasinya disebut sampel representatif. Ciri karakteristik sampel disebut statistik. dadang sugiana/materi kuliah mpk kuantitatif/2008 12

13 Probability Sampling:
Jenis sampling (Secara umum di bagi 2) Probability Sampling: Setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai subyek dalam sampel. Representatif ini penting untuk generalisasi

14 Nonprobability Sampling:
Setiap elemen dalam populasi belum tentu mempunyai kesempatan sama untuk diseleksi sebagai subyek dalam sampel. Dalam hal ini waktu adalah yang utama

15 Bentuk pengambilan sampel
Acak Sampel Tidak Acak Setiap unsur yang ada dalam populasi diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk bisa diambil sebagai sampel Setiap unsur yang ada dalam populasi tidak diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk bisa diambil sebagai sampel Teknik-teknik pengambilan sampel Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling / probability sampling, dan sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling. Yang dimaksud dengan random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol).

16 Kapan peneliti sebaiknya mengambil sampel secara acak dan tidak acak?
Ketika peneliti bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitiannya maka ambilah sampel secara acak dan representatif Ketika peneliti tidak bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitiannya atau ketika jumlah populasi tidak di- ketahui secara pasti maka ambilah sampel secara tidak acak Dua jenis teknik pengambilan sampel di atas mempunyai tujuan yang berbeda. Jika peneliti ingin hasil penelitiannya bisa dijadikan ukuran untuk mengestimasikan populasi, atau istilahnya adalah melakukan generalisasi maka seharusnya sampel representatif dan diambil secara acak. Namun jika peneliti tidak mempunyai kemauan melakukan generalisasi hasil penelitian maka sampel bisa diambil secara tidak acak. Sampel tidak acak biasanya juga diambil jika peneliti tidak mempunyai data pasti tentang ukuran populasi dan informasi lengkap tentang setiap elemen populasi. Contohnya, jika yang diteliti populasinya adalah konsumen teh botol, kemungkinan besar peneliti tidak mengetahui dengan pasti berapa jumlah konsumennya, dan juga karakteristik konsumen. Karena dia tidak mengetahui ukuran pupulasi yang tepat, bisakah dia mengatakan bahwa 200 konsumen sebagai sampel dikatakan “representatif”?. Kemudian, bisakah peneliti memilih sampel secara acak, jika tidak ada informasi yang cukup lengkap tentang diri konsumen?. Dalam situasi yang demikian, pengambilan sampel dengan cara acak tidak dimungkinkan, maka tidak ada pilihan lain kecuali sampel diambil dengan cara tidak acak atau nonprobability sampling, namun dengan konsekuensi hasil penelitiannya tersebut tidak bisa digeneralisasikan. Jika ternyata dari 200 konsumen teh botol tadi merasa kurang puas, maka peneliti tidak bisa mengatakan bahwa sebagian besar konsumen teh botol merasa kurang puas terhadap the botol.

17 Non-Probability Samples
Types of Sampling Methods Samples Probability Samples Non-Probability Samples Simple Random Quota Stratified Convenience Judgement Cluster Snow ball Systematic Area Purposive

18 Simple Random Sampling (I)
Populasi Sampel

19 Simple Random Sampling
Setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan sama untuk diseleksi sebagai subyek dalam sampel. Satu hal penting, peneliti harus mengetahui jumlah responden/objek yang ada dalam populasi penelitian Cara pengambilan sampel bisa melalui undian Sampling ini memiliki bias terkecil dan generalisasi tinggi

20 BAGAIMANA MENENTUKAN ANGGOTA SAMPEL / YANG AKAN DIPILIH MENJADI SAMPEL DENGAN SIMPLE RANDOM SAMPLING
?????????????????????? MENGGUNAKAN TABEL BILANGAN RANDOM PILIH SECARA ACAK

21 Tabel bilangan random (ada yang 5 digit)
Baris Kolom 00-09 10-19 20-29 00 01 02 03 04 05 06 07 08

22 Langkah – Memilih anggota sampel MISALKAN JUMLAH SAMPEL SAMPAI 3 DIGIT, MAKA PILIH 3 DIGIT PERTAMA PADA BILANGAN RANDOM DIMULAI DENGAN MENENTUKAN SECARA RANDOM ANGGOTA SAMPEL YANG PERTAMA, LALU URUTKAN KE BAWAH DAN DITERUSKAN PADA KOLOM BERIKUTNYA

23 YANG MENJADI ANGGOTA SAMPLE

24 Sampel yang terpilih adalah rumah yang mempunyai no
Sampel yang terpilih adalah rumah yang mempunyai no. ( ) seperti berikut: 158, 092, 411, 745, 009, 224, 674, 550, 716, 359, 192, 810,207, 747, 952, 517, 924, 316, 426, 396, 239, 558, 755, 746, 085, 484, 038, 101, 893, 952, ………………………… (pilih sampel sehingga berjumlah 36 buah rumah)

25 Sistematis Random Sampling (II)
Merupakan cara pengambilan sampel dimana sampel pertama ditentukan secara acak sedangkan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu

26 Sistematic Rancom Sampling
Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak interval (tiap ke n elemen) dan dimulai secara random dan selanjutnya dipilih sampelnya pada setiap jarak interval tertentu. Jarak interval misalnya ditentukan angka pembagi 5,6 atau 10. Atau dapat menggunakan dasar urutan abjad Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah adanya daftar semua anggota populasi Sampling ini bisa dilakukan dengan cepat dan menghemat biaya, tapi bisa menimbulkan bias

27 SAMPEL DENGAN INTERVAL
Contohnya bilangan populasi ialah 5,000 orang dan sampel yang dikehendaki = 200 Populasi akan diberi nombor siri Urutan atau selang yang hendak dipilih berdasarkan kepada pengiraan selang pilihan di mana ukuran populasi (N) dibahagikan dengan ukuran sampel (n), maka selang pilihan (k) = k = N/n = 5000/200 = 25 Seterusnya, satu nombor antara 1 hingga 25 akan dipilih secara random menggunakan urutan Nomor Random Katakan nobor yang terpilih = 7

28 Ini bermakna sampel yang pertama dipilih ialah = nomor urutan ke 7
Sampel yang kedua, ketiga dan seterusnya akan dipilih secara sistematik, di mana sampel ke r yang terpilih ialah: a + (r – 1)k di mana a = sampel pertama k = selang pilihan (N/n)

29 Contoh – sampel ke 2 ialah
7 + (2-1)25 = 32 Contoh – sampel ke 3 ialah 7 + (3-1)25 = 57 Dengan itu, sampel yang akan dipilih ialah: 7, 32, 57, 82, 107, …………………..

30 Stratified Random Sampling (III)
Digunakan untuk mengurangi pengaruh faktor heterogen dan melakukan pembagian elemen-elemen populasi ke dalam strata. Selanjutnya dari masing-masing strata dipilih sampelnya secara random sesuai proporsinya. Sampling ini banyak digunakan untuk mempelajari karakteristik yang berbeda, misalnya, di sekolah ada kls I, kls II, dan kls III. Atau responden dapat dibedakan menurut jenis kelamin; laki-laki dan perempuan, dll. Keadaan populasi yang heterogen tidak akan terwakili, bila menggunakan teknik random. Karena hasilnya mungkin satu kelompok terlalu banyak yang terpilih menjadi sampel.

31 Stratified Random Sampling
Adakalanya populasi yang ada memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki karakteristik sendiri 50 100 400 Jumlah 6 12,5 Sarjana 9 18,75 75 SMU 16 31,25 125 SMP 19 37,5 150 SD 4 3 2 1 Sampel Persentase (%) Anggota Populasi Strata

32 Disproposional Random Sampling (awas terjadi galat, )
50 100 400 Jumlah 3 0,75 Sarjana 14 15 30,5 122 SMU 16 31,25 125 SMP 18 19 37,5 150 SD 5 4 2 1 Sampel Non proprsional Sampel proporsional Persentase (%) Anggota Populasi Strata

33 Cluster Sampling (IV) Elemen-elemen dalam populasi dibagi ke dalam cluster atau kelompok, jika ada beberapa kelompok dengan heterogenitas dalam kelompoknya dan homogenitas antar kelompok. Teknik cluster sering digunakan oleh para peneliti di lapangan yang mungkin wilayahnya luas. Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien dalam hal ketepatan serta tidak umum

34 APA PERBEDAAN CLUSTER SAMPLING DENGAN Stratified Random Sampling

35 Cluster Sampling Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified. Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggora populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen Riau Pekanbaru Kampar Rohul Rohil Inhu Inhil Siak Dumai Bengkalis Pelalawan Kuansing

36 Double Sampng/Multyphase Sampling
Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah sequential sampling (sampel berjenjang, multiphase-sampling (sampel multi tahap). Riau Pekanbaru Kampar Rohul Rohil Inhu Inhil Siak Dumai Bengkalis Pelalawan Kuansing Ke Sukajadi Kec Tampan Kec Tapung Kec Tambang Kec

37 Alasan menggunakan nonprobability sampling :
Total populasi tidak diketahui dengan pasti Penggunaan probability tidak operasional di lapangan, karena sampel cenderung akan bias Analisis antar seksi (cross section) tidak dipergunakan dalam penelitian Biaya dan waktu yang tersedia tidak memungkinkan operasi penelitian menggunakan probability sampling.

38 NON-PROBABILITY SAMPLING
Pengambilan sampel dengan cara ini akan membuat semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak diketahui. Akibatnya tidak dapat menghitung besarnya error dalam estimasi terhadap karekteristik populasi.

39 Alasan menggunakan nonprobability sampling :
Total populasi tidak diketahui dengan pasti Penggunaan probability tidak operasional di lapangan, karena sampel cenderung akan bias Analisis antar seksi (cross section) tidak dipergunakan dalam penelitian Biaya dan waktu yang tersedia tidak memungkinkan operasi penelitian menggunakan probability sampling.

40 Di awal penelitian suatu permasalahan, di mana tujuannya baru mengumpulkan informasi mengenai gejala (tujuan eksploratif), cukuplah menggunakan nonprobability sampling, belum diperlukan generalisasi statistik yang akurat. Kalau populasinya sendiri jumlah anggotanya kecil (misalnya di bawah 100).

41 CARA-CARA a. Cara keputusan (judgment sampling)
Mengambil sampel dengan melakukan pertimbangan Bila ingin mengetahui pendapat karyawan tentang suatu produk yang akan dibuat, peneliti telah beranggapan bahwa karyawan akan lebih banyak tahu daripada orang-orang lain, sehingga peneliti telah melakukan pertimbangan. Cara ini cocok untuk dipakai pada saat tahap awal studi eksploratif.

42 B. Cara kuota (Quota sampling)
Mengambil sampel sebanyak jumlah tertentu yang dianggap dapat merefleksikan ciri populasi. Pada cara ini tidak ada jaminan bahwa ciri-ciri populasi akan terwakili dalam sampel yang terpilih dan kita tidak dapat mengestimasi error yang terjadi. Hasil penelitian terhadap sampel ini tidaklah dapat digeneralisasikan secara valid pada populasinya. Cara ini dapat dipergunakan apabila : peneliti menghadapi keterbatasan dana tujuan penelitian bukan untuk memperoleh gambaran mengenai populasi melainkan untuk pengujian hipotesis-hipotesis dalam penelitian awal.

43 Contoh : Tujuan peneliti ingin mengetahui penggunaan internet di kampus ASIA bagi mahasiswa masing-masing jurusan semester 5 Peneliti menetapkan 20 mahasiswa untuk masing-masing jurusan semester 5 sebagai responden Angka 20 merupakan perkiraan peneliti yang diyakini dapat mewakili mahasiswa di lokasi penelitian.

44 C. Cara Dipermudah (Convinience sampling)
Sampel dengan cara ini adalah yang paling murah dan cepat dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka temui. Kurang bisa diandalkan Bermanfaat untuk tahap awal penelitian eksploratif saat mencari petunjuk-petunjuk penelitian, yang akan menghasilkan bukti-bukti yang cukup melimpah sehingga prosedur pengambilan sampel yang lebih canggih tidak diperlukan lagi.

45 D. Cara bola salju (Snowball sampling)
Merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih responden lain untuk dijadikan sampel lagi, begitu seterusnya sehingga jumlah sampel menjadi banyak.

46 E. Area Sampling Populasi dibagi atas beberapa bagian populasi di mana bagian populasi ini dapat dibagi-bagi lagi. dari bagian populasi yang terkecil diambil sampel sebagai wakilnya untuk masuk kepada bagian populasi yang lebih besar. Dari bagian populasi yang lebih besar ini akan diambil lagi sampel yang akan dipakai lagi dan seterusnya.

47 F. Purposive Sampling Pemilihan sampel didasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Memilih sampel berdasarkan kelompok, wilayah atau sekelompok individu melalui pertimbangan tertentu yang diyakini mewakili semua unit analisis yang ada.

48 Contoh : Penelitian untuk meneliti sikap mahasiswa terhadap peraturan pemerintah mengenai UU Hak Cipta Maka dipilih beberapa Perguruan Tinggi dan Universitas yang dianggap dapat mewakili bedasarkan penyelidikan atau kenyataan sebelumnya.

49 Kekeliruan Sampling Proses riset harus terbebas atau paling tidak hanya memilki sedikit kesalahan ataupun kekeliruan baik pada saat pengumpulan, pengolahan data sampai dengan saat penyajian informasi sebagai hasil riset Secara logis, tidak mungkin rata-rata hitung suatu sampel yang diambil dari suatu populasi akan sama persis dengan rata-rata hitung populasi.

50 Variabel-variabel yang akan menentukan jumlah sampel
Tingkat kemaknaan statistik (α) Kuasa statistik (1-β) Besarnya pengaruh variabel terhadap efek Proporsi efek pada populasi tak terpapar (kohort) Proporsi paparan pada populasi normal (kasus kontrol) Perbandingan ukuran sampel antar kelompok studi yang dikehendaki

51 Peneliti menentukan α dan β berdasar pertimbangan risiko yang masih dapat diterima dari penelitian (0.05, 0.01, dst) Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap efek ditetapkan oleh peneliti berdasar hasil penelitian sebelumnya

52

53

54

55 Buatlah sebarang judul yang seolah-olah merupakan judul penelitian atau survey anda, misalkan anda telah memutuskan banyak sample sebesar 130, kemudian karanglah data sebanyak 130 tersebut dan susun dalam tabel distribusi frekuensi dan hitunglah variansi dan standart deviasinya, kemudian hitung juga variansi ,standart deviasi interval konfidensi dengan menggunakan SPSS, bandingkan hasilnya. Berikan komentar anda terhadap hasil yang anda peroleh

56 Nomor 5 Berikan contoh semua metoda pengambilan sampel yang anda kenal, kemudian jelaskan keunggulan dan kelemahan masing-masing metoda dan berikan contoh penggunaannya Sesuai dengan disiplin ilmu anda

57 Tugas silakan dikirim ke mashadi_l@yahoo. com Mash-mat@unri. ac
Tugas silakan dikirim ke Paling lambat diterima pada di atas tgl 18 Mei 2010 jam 19.00

58


Download ppt "TEKNIK SAMPLING kuliah ke empat"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google