Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYuliani Farida Hermanto Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN
2
Mengurangi kesalahan persediaan dengan mendeteksi respon awal
Risiko atas kelebihan dan kekurangan persediaan pada produk-produk inovatif bisa dikurangi dengan meningkatkan akurasi ramalan permintaan. Hal ini bisa dilakukan secara efektif apabila lead time antara perancangan sampai distribusi produk ke pasar cukup pendek yang memungkinkan SC untuk merespon pasar dengan menambah/mengurangi jumlah produksi suatu item tertentu setelah melihat reaksi awal dari pasar.
3
Ex: ZARA melakukan pemendekan lead time sehingga mereka bisa menggunakan informasi tentang respon awal dari pasar untuk merevisi rencana produksi dan pengiriman mereka.
4
VMI (Vendor Managed Inventory)
Pemasok akan merespon permintaan secara pasif, tanpa mencari tahu lebih lanjut kenapa perusahaan pembeli memesan sejumlah tertentu. Hal tersebut mengakibatkan inefisiensi karena beberapa alasan: 1. Pemasok tidak mendapatkan cukup ‘early signal’ dari pembeli akan jumlah dan waktu pesanan. 2. Pemasok sering harus mengubah jadwal produksi secara tiba-tiba karena apa yang diminta pelanggan tiba-tiba berubah dari apa yang diperkirakan oleh pemasok atau karena pelanggan yang lebih penting tiba-tiba melakukan pesanan mendadak.
5
Perubahan pada jadwal produksi selanjutnya mengakibatkan perubahan pada kebutuhan bahan baku, komponen, maupun jam kerja. Apa yang terjadi jika perubahan terlalu sering pada jadwal produksi?? Dewasa ini banyak perusahaan yang mengubahnya dengan model yang dinamakan VMI
6
VMI VMI adalah model pengelolaan persediaan dimana keputusan waktu dan ukuran pengiriman ditentukan oleh pemasok dan pembeli memberikan informasi yang up-to-date tentang persediaan yang tersisa dan permintaan atau kebutuhan dari waktu ke waktu. Sehingga pembeli tidak lagi memutuskan apa, kapan dan berapa yang akan dipesan hanya memberikan informasi permintaan dari pelanggan mereka, persediaan yang tersisa, serta informasi lain seperti rencana promosi, dll.
7
Selain itu, diperlukan koordinasi dan pertukaran informasi yang lancar antara kedua belah pihak.
Bagaimana agar program VMI sukses diterapkan?? Pembeli: memberikan data penjualan atau persediaan dari waktu ke waktu secara real time Pemasok: mengambil keputusan pengiriman dengan tepat (analisis pola permintaan, lead time pengiriman, dan meramalkan permintaan)
8
Ex: Barilla Spa sebuah pabrik pasta di Italia menggunakan sistem VMI untuk pengiriman produk- produk ke distributor mereka yang bernama Cortese. Cortese tidak lagi memutuskan ukuran dan waktu pesanan, melainkan bertugas untuk memberikan informasi persediaan serta data penjualan (POS). Barilla bisa merealisasikan berbagai keuntungan seperti pengurangan stockout dari 6-7% menjadi hampir 0%, persediaan berkurang sekitar 46%, dan pengiriman ke Cortese menjadi lebih konsisten.
9
Hambatan dalam manajemen persediaan
Tidak ada metrik kinerja yang jelas Status pesanan tidak akurat Sistem informasi tidak handal Kebijakan persediaan terlalu sederhana dan mengakibatkan ketidakpastian Biaya-biaya persediaan tidak ditaksir dengan benar Keputusan SC yang tidak terintegrasi
10
1. Tidak ada metrik kinerja yang jelas
Pengukuran kinerja persediaan selalu harus dihubungkan dengan kemampuan SC untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Ukuran customer service seperti stockout rate atau fill rate perlu didefinisikan dengan baik. Perusahaan yang memasok banyak produk ke satu pelanggan harus melihat mana yang lebih penting mengukur fill rate untuk tiap item secara individu atau fill rate untuk semua item secara agregat.
11
2. Status pesanan tidak akurat
Ketika pelanggan memesan suatu produk ke pemasok, mereka berharap bisa mendapatkan informasi kapan pesanan tersebut bisa dipenuhi. Namun sering terjadi supplier tidak mampu memberikan informasi tentang status pengiriman yang akurat.
12
3. Sistem informasi tidak handal
Sering kali tiap bagian di dalam perusahaan tidak memiliki informasi yang sama tentang persediaan. Catatan di gudang berbeda dengan catatan yang dimiliki oleh bagian perencanaan produksi. Banyak perusahaan yang sudah menggunakan sistem informasi yang terintegrasi sehingga semua bagian bisa mengakses data persediaan yang sama.
13
Financial & Accounting Customer Relationship Management
Plant Maintenance ENTERPRISE SYSTEMS Human Resource Procurement Manufacturing Inventory Sales & Distribution Business Intelligence
14
4. Kebijakan persediaan terlalu sederhana dan mengakibatkan ketidakpastian
Ada item yang memiliki ketidakpastian lead time tinggi namun kebutuhannya relatif stabil, ada yang kebutuhannya sangat fluktuatif namun lead timenya relatif bisa diprediksi, ada juga yang ketidakpastiannya tinggi untuk kedua komponen tersebut.
15
5. Biaya-biaya persediaan tidak ditaksir dengan benar
Untuk produk-produk yang relatif kecil volumenya dan membutuhkan kecepatan respon yang tinggi, ongkos transportasi yang jauh lebih mahal bisa dibayar dengan penghematan dari berkurangnya tumpukan persediaan yang menghabiskan biaya modal yang besar serta kesempatan jual yang lebih banyak akibat pemendekan waktu untuk mencapai pasar.
16
6. Keputusan SC yang tidak terintegrasi
Ex: sebelum dilakukan perubahan pada proses perakitan dan distribusi, sebuah perusahaan printer di Amerika menerima pesanan dari pusat penjulan mereka di seluruh dunia. Awalnya pabrik di Amerika mengirim produk yang sudah jadi ke masing-masing pusat penjualan. Namun sering kali mengubah pesanan ketika printer yang mereka pesan sudah hampir sampai ke tempat mereka.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.