Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudirman Tanuwidjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Program Insentif Riset Dasar Kementerian Riset dan Teknologi/ Dewan Riset Nasional
Penyusunan Kriteria Kesesuaian Lahan dan Agroklimat Pengusahaan Ubi Kayu (Manihot Spp.) Berkadar Pati Tinggi Mendukung Pengembangan Energi Alternatif Berbasis Ethanol Widiatmaka (IPB) Atang Sutandi (IPB) Sutardjo (BPPT) Moh. Hikmat (BBSDLP) Lembaga Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) - IPB Badan Pengkajian & Penerapan Teknologi (BPPT)
2
I. PENDAHULUAN
3
1. LATAR BELAKANG Produksi energi dunia & situasi pemanfaatan
Minyak 34.3% Batu bara 25.1% Gas 20.9% Nuklir 6.5% Hydro 2.2% Energi Terbarukan 11% Konsumsi energi primer dunia meningkat pesat Dunia mengkonsumsi lebih banyak energi di masa depan Dalam 50 tahun, penduduk dunia diperkirakan milyar Negara berkembang membutuhkan banyak energi untuk menopang pertumbuhan ekonomi
4
Target Bauran Energi (Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006)
Penelitian INSENTIF Target Bauran Energi (Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006) Energi (Primer) Mix 2006 Energi Mix Tahun 2025 Gas Alam 28.57% Batubara 15.34% Minyak Bumi 51.66% Panas Bumi 1.32% Tenaga Air 3.11% Minyak Bumi 20% Bahan Bakar Nabati, 5% Gas, 30% Panas Bumi, 5% RE,17% Biomasa, Nuklir, Tenaga air Energi Matahari, Tenaga angin, 5% Batubara cair, 2% Batubara 33% Elastisitas Energi = 1,8 Elastisitas Energi < 1
5
Kandungan Gula Dalam Bahan Baku
Mengapa Ubi Kayu? Tabel 1. Konversi Bahan Baku Tanaman Yang Mengandung Pati Atau Karbohidrat Dan Tetes Menjadi Bio-Ethanol Bahan Baku Kandungan Gula Dalam Bahan Baku Jumlah Hasil Konversi Rasio dan Bioetanol Jenis Kons. (Kg) (Kg) Bio-etanol (Liter) Ubi Kayu 1000 166.6 6,5:1 Ubi Jalar 125 8:1 Jagung 200 5:1 Sagu 90 12:1 Tetes 500 250 4:1 Sumber: BPPT, 2005 Relatif cocok pada berbagai jenis tanah, namun potensi hasil (kadar pati) sangat ditentukan oleh faktor lingkungan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.