Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PENGERINGAN BEKU (FREEZE DRYING)
Oleh : Astuti Setyowati
3
Landasan pengeringan beku
Kontrol fase padat – cair – gas oleh tekanan dan suhu Sublimasi : perubahan fase padat (es) menjadi fase uap (uap air)
4
Gambar kedudukan fase air
Kontrol fase air Gambar kedudukan fase air
8
Cara sublimasi T ditingkatkan pd P rendah konstan (D E)
P diturunkan pd T rendah konstan (A C) Merubah T dan P (A E) Pd titik Q (T = 0,0099 0C; P = 6,12 mbar), air pd bentuk padat, cair dan gas. Sublimasi : P < 6,12 mbar T > 0,0099 0C P > 6,12 mbar T < 0,0099 0C
9
Kondisi air dalam bahan
Terjadi perubahan dari titik B ke A kemudian ke C atau E Sebelum dikemas produk diawetkan dengan cara pengeringan beku
14
Keuntungan pengeringan beku
Bentuk dan struktur dpt dipertahankan Yg sensitif panas dpt dipertahankan Rehidrasi lebih baik shg mirip aslinya Tidak keriput, ringan, porus, shg mudah di rekonstitusi. Porositas memudahkan pengisian dng gas inert (N2) utk stabilitas Dpt diperoleh kadar air sangat rendah
16
Proses pengeringan beku dan rekonstitusinya dalam air
17
Pengeringan beku/sublimasi adalah :
Pengeringan yg dilakukan pd P (tekanan) uap rendah dng T (suhu) produk di bawah suhu beku Cara mendptkan P uap rendah dari : VAKUM dan TEKANAN GAS KERING
18
Mekanisme pengeringan beku (gas kering)
Pd tek atmosfir jika ukuran partikel kecil Digunakan udara kering/nitrogen/gas lain yg berfungsi dlm transpor panas Diperlukan desikan (senyawa pengikat uap air) utk mengeluarkan uap air yg diabsorbsi gas kering pd suhu rendah Transpor uap air secara difusi lambat Tidak begitu populer
19
Mekanisme pengeringn beku (vakum)
Udara dan uap air dikeluarkan sehingga tekanan turun Uap air diembunkan dalam tekanan vakum (dengan kondensor) Beda suhu antara plat pemanas dan kondensor ad tenaga proses pengeringan Proses dijaga agar tidak terjadi thawing (pencucian es) Lebih terkenal
20
Gambar skema pengering beku vakum
21
MESIN PENGERING BEKU
22
Tahapan pengeringan beku
PEMBEKUAN PENDAHULUAN (Pre freezing) dlm alat pembeku yg terpisah PENGERINGAN PRIMER (sublimasi) secara fisik terjadi pindah panas dr plat pe manas ke lapisan sublimasi dan transpor uap air dr lap sublimasi ke kondensor es PENGERINGAN SEKUNDER dlm wadah/ rak vakum yg diberi plat pemanas
23
Pembekuan pendahuluan (pre freezing)
Sebag besar air menjadi kristal es. Untuk memproduksi 1 kg kristal es pd 273 K dr air dng suhu yg sama, dikeluarkan energi panas 334 KJ Cara pembekuan semiquick prefreezing Memantapkan ukuran dan komponen bahan Adanya larutan gula dapat cepat membentuk struktur glass yang dapat menghambat difusi uap sehingga menyulitkan pengeringan Ukuran partikel semakin kecil semakin memudahkan keluarnya uap air
24
PEMBEKUAN dan DEFROST
25
PEMBEKUAN CEPAT DAN LAMBAT
26
Pengeringan primer Kristal es disublimasikan ke uap air
Terjadi transfer energi panas dan transfer uap air, shg terjadi reaksi kimia dan transfer senyawa volatil Kemungkinan ada air yg tersisa dlm bahan akibat :1.dikehendaki sbg batas k air aman 2.air tdk mengkristal pd prefreezing shg menimbulkan masalah resiko bahan (perlu pengeringan tambahan atau sekunder)
27
Pengeringan sekunder Memanfaatkan pengaruh perubahan suhu dan tekanan tahap fase air (Gambar) Air yg tdk membeku dlm keadaan cair dan terjepit dlm matrik bahan yg beku (dibayangkan fase cair mendekati titik Q), shg dng ditambah tekanan sedikit atau tetap vakum dan suhu dinaikkan, air menguap
28
Energi pengeringan beku
Adalah jumlah energi yg dibutuhkan dlm tiap tahap pengeringan beku ENERGI DAN PINDAH PANAS pada : Pengeringan sekunder = pengeringan Pembekuan pendahuluan = pembekuan Pengeringan primer/sublimasi adalah energi panas yg dibutuhkan utk menguapkan es
29
Energi panas sublimasi
Qs = m.Cs Qs = energi panas yg dibutuhkan utk sublimasi (BTU) m = massa air bentuk es (lb) Cs = panas laten sublimasi (BTU/lb)
30
Pindah panas konduksi/radiasi
Qk = U.A.ΔT - konduksi (plat pemanas) Qk = kecepatan pindah panas (BTU/jam) U = total koef pindah panas (BTU/ft jam0F) A = luas permukaan tempat terjadinya konduksi (ft2) ΔT = perbedaan suhu permukaan pengering/plat (Tp) dng suhu bag dlm bhn pangan (Td) dalam 0F
31
Waktu pengeringan primer =
Alat pengeringan beku : Pengeringan beku terputus (batch freeze driers) Pengeringan beku kontinu (continuous freeze driers)
32
Pengering beku terputus
Banyak digunakan, krn fleksibel utk skala kecil Pembekuan terpisah, bhn beku disimpan di bawah suhu beku utk menunggu waktu pengeringan sublimasi Pengeringan primer dan sekunder dilaku kan pd alat pengering beku yg sama (dng T dan P beda). Dapat terpisah asal tingkat kebekuan bahan terjamin (tdk mencair)
33
Pengering beku kontinu
Waktu antar tahap proses pengeringan beku sangat pendek Peralatan pembekuan dan pengeringan dlm suatu sistem tertutup agar kekontinuan proses terjamin
34
Faktor yang mempengaruhi aplikasi dan optimasi pengeringan beku
Kontrol T, P, t (waktu) proses Daya kerentanan bhn pangan (thd pembentukan kristal dan pengurangan kadar air) Komposisi bhn pangan (karbohidrat, protein mampu menjerat air) Penanganan pasca pengeringan beku (rusak bila tdk dikemas)
35
Masalah : kolaps Struktur bhn pangan rusak, tdk tegar/terkulai selama proses, shg ukuran pori kecil dan terjadi penahanan uap air dan pd akhir proses struktur berubah Dpt dicegah dng : 1. menjaga suhu tetap rendah (amorf)/ukuran partikel lebih kecil 2. ditambah 1 % gelatin (232 0K pd 25 % fruktosa), ditambah 2 % gelatin (239 0K), tdk ditambah gelatin (229 0K)
36
Masalah : rehidrasi Bila kadar air jauh di bawah kadar air kesetimbangan terjadi rehidrasi Sehingga perlu pengemasan yang baik dan tepat
39
Pengeringan beku dibanding cara pengawetan lainnya
Mahal Waktu proses lama Proses/tahap beragam Ada penanganan pasca pengawetan Diperlukan utk bhn yg banyak mengalami kerusakan bila dikeringkan dng metode pengeringan yang lain
40
TUGAS : Bagaimana cara pengeringan beku pada buah.
DISKUSI KOLABORATIF : Mengapa pengeringan beku buah mem punyai sifat fisik mirip aslinya setelah direhidrasi? Beri kejelasan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.