Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ETIKA PROFESI SEBAGAI ETIKA TERAPAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ETIKA PROFESI SEBAGAI ETIKA TERAPAN"— Transcript presentasi:

1 ETIKA PROFESI SEBAGAI ETIKA TERAPAN
2 PPAK

2 Pembagian Etika Etika dapat dibagi menjadi etika umum dan etika khusus
Etika umum adalah etika yang berkenaan dengan norma dan nilai moral, kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika, lembaga-lembaga normatif , dlsb. Etika khusus (Etika Terapan) adalah penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma dasar dalam kehidupan khusus. Dalam hal ini prinsip dan norma moral dilihat dalam konteks kehidupan khusus.

3 Etika khusus memberi aturan sebagai pegangan, pedoman dan orientasi bagi setiap orang dalam kehidupan dan kegiatan tertentu, di pihak lain etika khusus sebagai refleksi kritis atas kehidupan dan kegiatan khusus sesuai dengan norma umum. Etika khusus ini selanjutnya disebut sebagai etika terapan. Disebut etika terapan karena aturan normatif yang bersifat umum diterapkan secara khusus sesuai dengan kekhususan dan kekhasan bidang kehidupan dan kegiatan khusus tertentu.

4 Lingkup etika Baik etika umum maupun etika khusus sama-sama mempunyai lingkup yang luas. Etika umum mempunyai lingkup yang luas karena menyoroti seluruh kehidupan manusia sebagai manusia, sedang etika terapan mempunyai lingkup yang luas karena hampir semua bidang kehidupan dan kegiatan manusia mempunyai etika terapannya sendiri-sendiri.

5 Pembagian etika terapan
Etika individual: etika yang berkaitan dengan kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. Prinsip yang sangat relevan dengan etika ini adalah prinsip integritas pribadi yang membahas perilaku individual tertentu dalam rangka menjaga dan mempertahankan nama baiknya sebagai pribadi moral. Etika sosial adalah etika yang membahas mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku manusia sebagai makluk sosial dalam interaksinya dengan sesama. Karena manusia berperan ganda sebagai makluk individu dan makluk sosial, maka etika individual dan etika sosial berkaitan sangat erat bahkan sangat sulit dipisahkan satu sama lain.

6 Etika lingkungan hidup: etika yang membahas hubungan antara manusia sebagai individu atau kelompok dengan lingkungan hidup yang lebih luas, dan juga hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain yang berdampak pada lingkungan hidup.

7 Etika Etika umum Etika Khusus Etika individual Sikap terhadap sesama
Etika keluarga Etika gender Etika profesi Etika politik Etika Ideologi Biomid Bisnis Akuntan Hukum Ilmu Pengetahuan Pendidikan Dlb. Etika Khusus Etika sosial Etika ling-kungan

8 Etika Profesi Etika bisnis dan etika akuntan termasuk dalam etika profesi, maka perlu dibahas dulu mengenai arti profesi Pengertian profesi: Profesi dapat dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan untuk mencari nafkah dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi (moral) yang mendalam. Orang profesional: Orang yang melakukan pekerjaan karena ahli dalam bidang tersebut dan meluangkan seluruh waktu, tenaga, dan perhatiannya untuk pekerjaan tersebut.

9 Ciri-ciri orang yang profesional
Memiliki komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaannya Memiliki tanggungjawab yang besar dan mendalam atas pekerjaannya Memiliki disiplin kerja yang tinggi Memiliki keseriusan Memiliki integritas pribadi yang tinggi Apakah profesi sama dengan pekerjaan?

10 Tiga hal yang membedakan antara pekerjaan sebagai profesi dan pekerjaan sebagai hobi (bukan profesi). Pekerjaan sebagai hobi terutama dijalankan demi kepuasan dan kepentingan pribadi. Pekerjaan sebagai hobi tidak mempunyai dampak dan kaitan langsung dengan kehidupan orang lain. Pekerjaan sebagai hobi bukan merupakan sumber utama dari nafkah hidupnya.

11 Orang yang profesional adalah orang yang diandalkan dan dipercaya oleh masyarakat. Karena di satu pihak masyarakat tidak bisa melayani dirinya sendiri, dan di pihak lain orang profesional adalah orang yang mempunyai keterampilan dan keahlian yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

12 Profesi yang luhur Di antara profesi-profesi pada umumnya, ada sejumlah profesi yang disebut profesi yang luhur, yaitu profesi yang tujuan utamanya (mulanya) untuk mengabdi kepada masyarakat, dan bukan mementingkan untuk mencari nafkah. Contoh: dokter, pendidik, pengacara, tentara, rohaniwan, hakim dan jaksa. Bagaimana praktek sekarang?

13 Ciri-ciri Profesi: Adanya keahlian dan keterampilan khusus.
Adanya komitmen moral yang tinggi yang biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus. Profesi merupakan sumber kehidupan bagi orang profesional yang menjalankannya. Pengabdian pada mayarakat. Pada profesi yang luhur, ada izin khusus untuk menjalankan profesi itu. Profesi ini dapat menimbulkan organisasi profesi bagi para anggota.

14 Prinsip-prinsip etika profesi
Prinsip tanggung jawab: Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya. Bertanggungjawab atas dampak profesinya itu terhadap kehidupan dan kepeningan orang lain. Prinsip keadilan: Orang yang profesional dalam menjalankan tugasnya tidak boleh merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-orang yang dilayani.

15 Prinsip otonomi : bahwa dalam menjalankan tugasnya mereka diberi kebebasan sepenuhnya untuk menjalankan profesinya. Ada pembatas: Prinsip otonomi dibatasi oleh tanggungjawab Prinsip otonomi berarti pemerintah tetap menjaga, dan kalau perlu ikut campur tangan Prinsip integritas moral: orang yang profesional adalah orang yang mempunyai integritas moral yang tinggi. Karenanya orang profesional memiliki komitmen pribadi untuk menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya, dan juga kepentingan orang lain di masyarakat.

16 Menuju Bisnis sebagai profesi luhur
Apakah bisnis dapat dipandang sebagai profesi yang luhur? Untuk melihat apakah kata profesi dapat digunakan dalam bisnis,dapat dilihat dari pandangan-pandangan berikut: Pandangan praktis Realistis Pandangan Ideal

17 Pandangan praktis-realistik
Pandangan praktis realistik adalah pandangan yang mengacu pada kenyataan yang diamati dalam dunia bisnis saat ini. Pandangan ini melihat bahwa bisnis sebagai kegiatan yang berkaitan dengan memproduksi, menjual / membeli barang atau jasa untuk memperoleh keuntungan. Tujuan bisnis dalam pandangan ini adalah semata-mata untuk mencari keuntungan. Pandangan ini sesuai dengan pandangan neo klasik (Adam Smith) dan pandangan klasik (Milton Friedman). Menurut Adam Smith tanpa keuntungan, pemilik modal tidak akan menanamkan modalnya.

18 Keuntungan merupakan imbalan bagi pemilk modal, bagaikan karyawan bekerja mendapat upah, pemilik tabungan mendapat bunga, pemilik asset mendapat uang sewa, dlsb. Menurut Friedman mencari keuntungan bukan hal yang jelek, karena semua orang yang berbisnis selalu memeiliki motivasi untuk mencari keuntungan. Jadi mencari keuntungan mrupakan suatu hal yang sah dan etis.

19 Pandangan ideal Disebut padangan ideal karena pandangan ini sangat baik jika dilaksanakan sekalipun dalam kenyataan yang melaksanakan pandangan ini masih sangat sedikit. Menurut pandangan ini bisnis adalah kegiatan antar manusia yang berkenaan dengan memproduksi, menjual atau membeli baang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pandangan ini tidak menolak keuntungan, tetapi keuntungan dipandang sebagai konsekuensi logis dari kegiatan bisnis.

20 Dasar pandangannya adalah pertukaran timbal balik yang fair antar pihak-pihak yang terlibat, maka yang mau ditegakkan adalah terjadinya keadilan tukar menukar. Pandangan ini ternyata juga digunakan oleh sejumlah bisnis skala dunia antara lain: Matsushita, IBM, Johnson and Johnson dan Borg-Warner. Menurut Matsushita “ tujuan bisnis sebenarnya bukan mencari keuntungan, melainkan untuk melayani kebutuhan masyarakat. Keuntungan hanya merupakan simbol kepercayaan masyarakat atas kegiatan bisnis suatu perusahaan.

21 Tinjauan terhadap kedua pandangan
Dengan memperhatikan kedua pandangan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa citra jelek dunia bisnis ditimbulkan oleh pandangan pertama (pandangan praktis realistis) yaitu bisnis semata-mata mencari keuntungan. Keuntungan tidak jelek, tetapi yang muncul adalah mencari keuntungan dengan segala cara.

22 Seorang profesional adalah orang yang:
Tahu akan keahlian dan keterampilannya Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya Hidup dari pekerjaannya Bangga akan pekerjaannya

23 Status kaum profesional
Karena keahlian-keahlian khusus yang dimiliki, menyebabkan kaum profesional memiliki status yang tinggi, ditinjau dari: Gengsi (Prestige) Kekayaan (wealth) Kekuasaan (power)

24 Beberapa nilai utama yang idealnya diperjuangkan oleh kaum profesional.
Kebebasan (freedom) Kesamaan dalam kesempatan untuk maju (equality of opportunity) Perlindungan rahasia pribadi (privacy) Kesejahteraan (welfare) Perlindungan dari luka-luka atau kerugian (protection from injuiry) Kepentingan hukum dalam menentukan tindakan yang diperbolehkan oleh manusia (governance by law)

25 Tiga isu penting bagi semua orang profesional:
Perilaku pelayanan mereka sebetulnya harus ditawarkan atau diberikan kepada semua warga, tetapi sering hanya orang tertentu yang dapat membayar. Karena orang profesional jauh lebih tahu dan jauh lebih kuat dari klien mereka, maka tidak dibenarkan menyalahgunakan status. Ada efek samping yang sangat jelek terhadap nama profesi jika perilaku kaum profesional merugikan/ melukai masyarakat.

26 Pergeseran praktek kaum profesional
Praktek profesional tidak lagi dilakukan sendiri, sering ada tim profesional yang memberi layanan (contoh tim dokter, tim pengacara, tim peneliti). Ilmu pengetahuan bidang lain dari profesi tertentu sering dipakai. Kompensasi diubah dari sistem berdasarkan pembayaran berkaitan dengan jumlah (fee-for-service) ke sistem penggajian tetap (salary)

27 Sikap altruisme atau asas yang mengutamakan kepentingan orang lain oleh seorang profesional lama diganti dengan sikap kewirausahaan (entrepreneurship) atau keuntungan pribadi. Kesempatan untuk evaluasi pekerjaan atau prestasi oleh teman seprofesi semakin bertambah. Perlindungan rahasia pribadi (privacy) klien turun

28 Prinsip-prinsip etika profesi
Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya Tanggungjawab terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain dan masyarakat pada umumnya. Keadilan Otonomi

29 Seorang profesional yang baik harus bersifat:
Jujur (honest) Terus terang (candid) Kompeten (competent) Rajin (diligent) Loyal dan bijaksana (discrete)

30 Daftar 25 Kode Etik Kode Etik tata laku Profesi Arsitek
Kode Etik Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia KodeEtik Asosiasi Ikatan Akuntan Publik (Certified Public Accountant) Standar kode Etik Akuntan Manajemen dari The National Association of Accountants Kode Etik dan Dorin Ikatan Penasihat Hukum Indonesia Kode Etik Notaris Indonesia dan Kepribadian Notaris Kode Etik Advokat Indonesia

31 Kode Etik kehormatan Hakim
Kode Etik Jurnalistik Kode Etik Perusahaan Pers Kode Etik perikalanan Tata Krama dan Tata Cara periklanan Indonesia Sepuluh Pedoman Penulisan Bidang Agama Sepuluh Pedoman penulisan tentang Hukum Sepuluh Pedoman penulisan Teras Berita

32 Sepuluh Pedoman Pemakaian Bahasa dalam Pers
Sepuluh Pedoman Penulisan tentang Koperasi Sepuluh Pedoman Penulisan tentang Bisnis Sepuluh Pedoman Penulisan Pertanian dan Perburuan Panca Etika Perbanas Kode Etika Bankir Indonesia Kode Etik Kedokteran Indonesia International Code of Medical Ethics

33 Karakteristik suatu profesi
Memiliki spesialisasi pengetahuan tertentu Untuk memperoleh pengetahuan khusus ditempuh dengan proses pendidikan formal. Untuk memperoleh standar kualifiksi profesional diatur dengan aturan tertentu Ada standar pelaksanaan yang mengatur hubungan praktis dengan klien, kolega dan publik. Pengakuan status

34 Penerimaan tanggungjawab sosial inheren dengan pekerjaannya yang berkaitan dengan kepentingan publik.

35 Akuntan sebagai Profesi
Akuntansi adalah discipline (bidang ilmu pengetahuan) yang membutuhkan pendidikan formal untuk menjadi ahli yang kompeten Untuk memperoleh gelar akuntan disyaratkan minimal lulusan sarjana (s1) dalam bidang Akuntansi, dan lulus ujian profesi akuntan. Akuntansi sebagai profesi seperti halnya kelompok yang lain, juga memiliki keterikatan untuk memberi layanan publik dari dengan posisinya sebagai ahli. Tetapi keberlangsung-annya dalam kelompok juga memerlukan standar perilaku kelompok.

36 Organisasi modern sangat membutuhkan akuntansi, dan suatu hal yang tak mungkin tanpa akuntansi. Sumbangannya terhadap fungsi-fungsi bisnis yang lain menjadikan profesi ini yang berguna dan terhormat. Untuk menjadi profesional akuntan membutuhkan tanggungjawab etis, dengan mengesemapingkan kepentingan komersial.

37 Akuntan harus menerima tanggungjawab sosial yang melekat dalam jabatannya
Suatu kewajiban organisasi akuntansi profesionan adalah mencurahkan dirinya untuk kemajuan kewajiban sosial kelompok

38 Stakeholder Stakeholders akuntan Clients Credit grantors Governments
Employers Investors


Download ppt "ETIKA PROFESI SEBAGAI ETIKA TERAPAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google