Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHartono Hartono Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
BIAYA MODAL ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB
2
MODAL PERUSAHAAN Modal terdiri dari: Modal internal
Merupakan modal yang berasal dari pihak perusahaan (laba ditahan) 2. Modal eksternal Merupakan modal yang berasal dari pinjaman para kreditur, suplier dan perbankan (saham, obligasi, hutang)
3
MODAL PERUSAHAAN Apabila perusahaan menjual surat berharga kepada investor, maka perusahaan berkewajiban memberikan hasil (return) yang dikehendaki oleh investor tersebut. Hasil yang dikehendaki oleh investor tersebut, bagi perusahaan merupakan biaya yang disebut biaya modal seperti: biaya bunga, biaya penurunan nilai surat berharga dan biaya lain yang berkaitan dengan perolehan modal tersebut.
4
MODAL PERUSAHAAN Biaya modal sering disamakan dengan:
1. Tingkat pengembalian yang disyaratkan perusahaan (the firm's required rate of return) 2. Tingkat ambang (the hurdle rate), tingkat diskonto (the discount rate) 3. Biaya kesempatan dana perusahaan (the firm's opportunity cost of funds)
5
MODAL PERUSAHAAN Tingkat keuntungan yang disyaratkan sebenarnya dapat dilihat dari dua pihak yaitu dari sisi investor dan perusahaan. Dari sisi investor, tinggi rendahnya required rate of returnmerupakan tingkat keuntungan (rate of return) yang mencerminkan tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki. Dari sisi perusahaan yang menggunakan dana (modal), besarnya required rate of returnmerupakan biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.
6
BIAYA MODAL Definisi Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan Biaya modal adalah tingkat hasil atas investasi total perusahaan yang menghasilkan tingkat pengembalian yang disyaratkan dari semua sumber pembelanjaannya
7
BIAYA MODAL Arti Penting
1. Pemaksimuman nilai perusahaan mensyaratkan bahwa semua biaya input, termasuk modal, diminimumkan, dan untuk meminimumkannya, biaya modal harus dapat diestimasikan. 2. Keputusan penganggaran modal mensyaratkan suatu estimasi biaya modal. Kesalahan estimasi dalam penentuan biaya modal, akan menghasilkan keputusan investasi yang keliru. 3. Beberapa tipe keputusan lain (sewa guna usaha, pendanaan kembali obligasi, kompensasi eksekutif, dan manajemen aset jangka pendek), mensyaratkan estimasi biaya modal.
8
BIAYA MODAL Fungsi Analisis biaya modal didasarkan pada keadaan setelah pajak: 1. Pajak merupakan pengurang laba yang diperoleh perusahaan 2. Sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi (sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya
9
BIAYA MODAL Operasionalisasi
Komposisi modal: Laba ditahan Biaya modal yang berasal dari laba ditahan disebut cost of retained earning Biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang disyaratkan diterima oleh para investor Dasar logika: 1. Apabila laba ditahan tersebut diinvestasikan pada perusahaan lain maka akan mendatangkan keuntungan 2. Keuntungan tersebut sama dengan besarnya keuntungan apabila perusahaan menginvestasi sendiri dana laba ditahan tersebut (expected rate of return on the stock)
10
BIAYA MODAL Operasionalisasi
2. Hutang Biaya modal yang berasal dari hutang yang dipinjam dari bank adalah tingkat bunga yang ditetapkan oleh bank dalam kontrak perjanjian hutang Biaya modal dari penggunaan hutang yang secara riil harus ditanggung atas penerimaan kredit adalah lebih besar daripada tingkat bunga menurut kontrak Dasar logika: Penerima kredit selain harus membayar bunga, juga harus membayar biaya administrasi, biaya asuransi dan sebagainya
11
BIAYA MODAL Operasionalisasi
3. Saham Biaya modal yang berasal dari pernerbitan saham adalah dividen Tingkat dividen merupakan tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang disyaratkan diterima oleh para investor Biaya modal dari saham, secara riil adalah lebih besar daripada tingkat dividen yang ditentukan Dasar logika: Perusahaan selain membayar dividen, juga harus membayar biaya penerbitan saham
12
BIAYA MODAL Faktor Yang Mempengaruhi
1. Kondisi ekonomi umum (general economic condition) Variabel ekonomi makro, seperti tingkat pertumbuhan ekonomi dan inflasi, akan menentukan besarnya tingkat pengembalian bebas risiko (risk-free atau riskless rate of return). Tingkat pengembalian bebas risiko banyak digunakan sebagai patokan (benchmark) tingkat pengembalian investasi.
13
BIAYA MODAL Faktor Yang Mempengaruhi
2. Kondisi pasar (market condition) Kemampuan untuk dipasarkan (marketability) suatu sekuritas yang meningkat, tingkat pengembalian yang disyaratkan para investor akan menurun, yang berarti biaya modal perusahaan akan mengecil.
14
BIAYA MODAL Faktor Yang Mempengaruhi
3. Keputusan operasi dan pembelanjaan (operating and financing decisions) Pendanaan pada investasi yang berisiko tinggi dan banyak menggunakan sumber dana dari utang dan saham preferen, maka akan menanggung risiko yang tinggi, sehingga pemilik dana akan menuntut tingkat pengembalian disyaratkan tinggi. Semakin tinggi jumlah pembelanjaan (amount of financing), akan membawa konsekuensi semakin meningkatnya biaya modal.
15
BIAYA MODAL Komposisi Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana atau disebut biaya modal individual. Jika perusahaan hanya menggunakan satu jenis sumber modal, maka biaya modal individual tersebut dihitung satu per satu untuk tiap jenis modal. Jika perusahaan menggunakan beberapa jenis sumber modal, maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital disingkat WACC) dari seluruh modal yang digunakan
16
BIAYA MODAL Biaya Modal Individual
Biaya modal individual adalah biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana atau disebut Biaya modal individual tersebut dihitung satu per satu untuk tiap jenis modal.
17
BIAYA MODAL Biaya Modal Individual
1. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek 2. Biaya Modal Hutang Jangka Panjang 3. Biaya Modal Saham Preferen 4. Biaya Modal Saham Biasa Dan Laba Ditahan
18
BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PENDEK
Hutang jangka pendek (hutang lancar) merupakan hutang yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari satu tahun. Hutang jangka pendek terdiri dari: a. hutang perniagaan (trade accounts payable) b. hutang wesel c. kredit jangka pendek dari bank
19
BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PENDEK
Rumus: Keterangan: kt = Biaya hutang jangka pendek setelah pajak kb = Biaya hutang jangka pendek sebelum pajak yaitu sebesar tingkat bunga hutang t = Tingkat pajak
20
BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PENDEK
Contoh: Suatu perusahaan membeli bahan baku secara kredit. Bunga dari kredit tersebut sebesar 10%, tingkat pajak penghasilan (tax rate) 40%, maka biaya hutang setelah pajak sebesar: kt = kb (1 - t) kt = 0,10 (1 – 0,40) kt = 0,06 = 6%.
21
BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG
Biaya penggunaaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond). Metode perhitungan: 1. Perhitungan tingkat pendapatan investasi dalam obligasi dengan rumus (metode) singkat 2. Metode present value
22
BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG
1. Perhitungan tingkat pendapatan investasi dalam obligasi dengan rumus (metode) singkat > Rumus: dimana: I = Bunga hutang jangka panjang (obligasi) satu tahun dalam rupiah N = Harga nominal obligasi atau nilai obligasi pada akhir umurnya Nb = Nilai bersih penjualan obligasi n = Umur obligasi
23
BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG
> Contoh: PT ABCD mengeluarkan obligasi dengan nominal per lembar Rp ,- yang mempunyai umur 10 tahun. Hasil penjualan obligasi neto yang diterima oleh perusahaan sebesar Rp ,-, bunga atau kupon obligasi pertahun sebesar 4% dan tingkat pajak sebesar 30%. Berapakah besarnya biaya modal obligasi tersebut?
24
BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG
> Pembahasan:
25
BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG
Kemudian menyesuaikan biaya modal sebelum pajak (kd) menjadi biaya modal atas dasar setelah pajak (ki) ki = kd (1 - t) ki = 0,0437 (1 - 0,30) ki = 0,0306 = 3,06%
26
BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG
2. Perhitungan biaya modal hutang dengan metode Present value > Perhitungan biaya modal dari hutang jangka panjang (obligasi) dengan menggunakan tabel present value sering disebut accurate method. > Dalam metode ini dicari tingkat bunga yang menjadikan nilai sekarang dari pembayaran bunga tahunan ditambah pembayaran akhir (outflows) yang sama dengan nilai sekarang dari penerimaan (inflows). > Teknik perhitungannya persis sama dengan perhitungan analisis IRR pada penilaian investasi.
27
BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG
> Rumus: > Contoh: PT ABCD mengeluarkan obligasi dengan nominal per lembar Rp ,- yang mempunyai umur 10 tahun. Hasil penjualan obligasi neto yang diterima oleh perusahaan sebesar Rp ,-, bunga atau kupon obligasi pertahun sebesar 4% dan tingkat pajak sebesar 30%. Berapakah besarnya biaya modal obligasi tersebut?
28
BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG
> Pembahasan: Untuk memperoleh besarnya biaya modal (kd) yang kita cari, kita menggunakan cara coba-coba. Misalnya digunakan tingkat bunga 4% dan 7% untuk mencari present value bunga dan nilai obligasi (pinjaman pokok)
29
BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG
Pada tingkat bunga 4%: Biaya bunga tahunan selama 10 tahun = x (8,11)* = Pembayaran pinjaman pokok (obligasi) pada akhir tahun ke 10 = x (0,676)** = = Pada tingkat bunga 7%: Biaya bunga tahunan selama 10 tahun = x (7,024)* = pada akhir tahun ke 10 = x (0,508)** = = *) Lihat tabel nilai sekarang dari anuitas Rp. 1,- pada lampiran **) Lihat tabel nilai sekarang dari Rp. 1,- pada lampiran
30
BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG
Melakukan interpolasi antara bunga 4% dan 7%: Menggunakan rumus interpolasi didapat:
31
BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PANJANG
Biaya obligasi sebelum pajak (kd) = 4,43%, maka : Biaya obligasi setelah pajak (ki) adalah ki = kd (1 - t) ki = 4,43% (1 - 0,3) ki = 3,10%
32
BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN
Biaya modal saham preferen (cost of preferred stock atau kp) adalah biaya riil yang harus dibayar apabila perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham preferen. Biaya modal saham preferen diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen. Tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung emiten. Biaya modal saham preferen berupa dividen yang besarnya tetap.
33
BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN
Saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa. Sifat hutang: kewajiban yang tetap untuk memberikan pembayaran dividen secara periodik. Sifat seperti saham biasa: merupakan bukti kepemilikan perusahaan yang mengeluarkan saham preferen tersebut. Ketika perusahan terpaksa dilikuidasi, maka pemegang saham preferen mempunyai hak didahulukan sebelum pemegang saham biasa.
34
BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN
Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan dengan pajak. Rumus: dimana: kp = Biaya saham preferen Dp = Dividen saham preferen PO = Harga saham preferen saat penjualan (harga proses)
35
BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN
Apabila ada biaya penerbitan saham (floatation cost) maka biaya modal saham preferen dihitung atas dasar penerimaan kas bersih yang diterima (Pnet). Rumus: dimana: kp = Biaya saham preferen Dp = Dividen saham preferen Pnet = Harga bersih saham preferen
36
BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN
Contoh: PT. ABCD menjual saham preferen dengan nominal Rp ,-. Harga jual saham preferen sebesar Rp Dividen tiap tahun sebesar Rp ,-. Biaya penerbitan saham (floatation cost) setiap lembar sebesar Rp. 150,- Biaya saham preferen?
37
BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN
Pembahasan:
38
BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN
Biaya modal saham biasa dan laba ditahan sering disatukan menjadi biaya modal sendiri, yang disebut sebagai biaya ekuitas atau biaya modal saham biasa Biaya modal saham biasa merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi
39
BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN
Biaya modal saham biasa atau biaya ekuitas (ke) dapat mengalami peningkatan secara internal dengan menahan laba atau secara ekternal dengan menjual atau mengeluarkan saham biasa baru. Secara teoritis perusahaan yang menggunakan laba untuk reinvestasi harus memperoleh keuntungan minimal sebesar tingkat keuntungan jika pemegang saham menginvestasikan dananya ke dalam perusahaan dengan tingkat risiko yang sama.
40
BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN
Untuk menghitung biaya ekuitas (ke) digunakan dua model pendekatan yaitu: 1. Pendekatan Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model) 2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
41
BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN
1. Pendekatan Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model) > Biaya ekuitas (ke), merupakan tingkat diskonto yang menyeimbangkan nilai sekarang dari keseluruhan dividen per lembar saham yang diharapkan di masa akan datang, sehingga biaya modal merupakan faktor diskonto dari dividen yang ada.
42
BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN
> Rumus: dimana: PO = Harga pasar saham biasa pada saat ini Dt = Dividen yang diterima untuk periode t ke = Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor g = Pertumbuhan
43
BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN
> Jika perusahaan mempertimbangkan biaya emisi (flotation cost), maka rumusnya: dimana: P = Harga pasar saham biasa pada saat ini Dt = Dividen yang diterima untuk periode t ke = Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor g = Pertumbuhan f = Biaya emisi (flotation cost)
44
BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN
> Contoh: Jika dividen saham PT ABCD diharapkan tumbuh sebesar 10% per tahun, sedangkan dividen yang diharapkan pada tahun pertama sebesar Rp. 160,- dan harga pasar saham sekarang Rp ,-. Biaya ekuitasnya?
45
BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN
> Pembahasan:
46
BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN
> Harga saham perusahaan ABCD saat ini adalah Rp.1000, dan perusahaan membayarkan dividen sebesar Rp.200 per lembar saham. Tingkat pertumbuhan perusahaan adalah 8% dan biaya emisi per lembar saham adalah Rp.50. Hitunglah biaya modal sahamnya?
47
BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN
> Pembahasan:
48
BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN
2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model) > Model CAPM (model penetapan harga aktiva modal) merupakan model penetapan biaya modal dengan menganalisis hubungan antara tingkat return saham i (Ri) yang diharapkan dengan return pasar (Rm) yang terjadi. > Besarnya tingkat return saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten.
49
BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN
> Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu: 1. Besarnya tingkat bunga bebas risiko (Rf) 2. Risiko sistematis yang ditunjukkan oleh koefisien beta () 3. Premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pasar dengan return saham (Rm - Ri)
50
BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN
> Rumus: dimana: Ri = Tingkat return saham yang diharapkan Rf = Tingkat return bebas risiko Rm = Return portfolio pasar yang diharapkan βi = Koefisien beta saham i
51
BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN
> Contoh: Sebuah perusahaan melakukan investasi pada saham PT ABCD dengan mengharapkan tingkat keuntungan sebesar 15% dan tingkat keuntungan bebas risiko sebesar 10%. Dari data selama 10 tahun diketahui bahwa nilai beta adalah 1,25. Return saham PT ABCD yang juga merupakan biaya modal ekuitas (modal sendiri) perusahaan tersebut adalah :
52
BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN
> Pembahasan: Ri = Rf + (Rm – Ri) i Ri = 0,10 + (0,15 - 0,10) (1,25) Ri = 16,25%
53
BIAYA MODAL Biaya Modal Keseluruhan
Biaya modal secara keseluruhan merupakan biaya modal yang memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan modal eksternal dan modal internal. Konsep biaya modal perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam kaitannya dengan penilaian usulan investasi jangka panjang. Biaya modal secara keseluruhan dikenal juga biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital disingkat WACC)
54
BIAYA MODAL Biaya Modal Keseluruhan
Proyek investasi membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dengan tingkat keuntungan yang diperoleh di masa datang. Karena biaya modal dari masing-masing sumber dana berbeda-beda, maka untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC).
55
BIAYA MODAL Biaya Modal Keseluruhan
Contoh: PT ABCD memiliki biaya modal dari struktur modalnya sebagai berikut: Jika tingkat pajak sebesar 40%, berapa biaya modal rata-rata tertimbangnya?
56
BIAYA MODAL Biaya Modal Keseluruhan
Pembahasan: 1. Langkah pertama Melakukan penyesuaian atas biaya modal hutang dengan tingkat pajaknya yaitu: kt = kb (1 - t) kt = 7% (1 - 0,40) kt = 0,042 = 4,2%
57
BIAYA MODAL Biaya Modal Keseluruhan
2. Langkah kedua Menghitung Biaya modal rata-rata tertimbang: Metode 1
58
BIAYA MODAL Biaya Modal Keseluruhan
Metode 2
59
BIAYA MODAL Biaya Modal Keseluruhan
Contoh: PT ABCD, seperti contoh sebelumnya, Tahun 2002 memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar Rp ,- di mana sebesar Rp ,- dibagi kepada pemegang saham sebagai dividen kas, sedangkan sisanya sebesar Rp ,- ditahan di perusahaan sebagai modal sendiri dan akan digunakan untuk investasi. Dengan tambahan laba ditahan sebagai modal sendiri, perusahaan menginginkan agar biaya modal rata-ratanya tetap dipertahankan sebesar 10,32%
60
BIAYA MODAL Biaya Modal Keseluruhan
Pembahasan: 1. Langkah pertama Menghitung besarnya jumlah dana baru yang dibutuhkan untuk menjaga struktur modalnya yaitu sebesar jumlah laba ditahan dibagi dengan proporsi modal sendiri (saham biasa) sebesar 50%, maka: Jumlah dana baru = Rp : 0,5 = Rp
61
BIAYA MODAL Biaya Modal Keseluruhan
2. Langkah kedua Tambahan dana baru sebesar Rp , maka jumlah tambahan dana masing-masing komponen struktur modal agar biaya modal rata-ratanya tetap sebesar 10,32% adalah: Hutang = 35% x Rp = Rp Saham Preferen = 15% x Rp = Rp Laba ditahan = 50% x Rp = Rp Jumlah tambahan dana = Rp
62
BIAYA MODAL Biaya Modal Keseluruhan
3. Langkah ketiga Menghitung biaya modal rata-rata setelah tambahan dana (marginal average cost of capital atau MACC)
63
BIAYA MODAL Biaya Modal Keseluruhan
Biaya modal rata-rata:
64
LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI
Jika biaya modal salah satu komponen berubah, maka akan ada lompatan dalam biaya modal rata-rata tertimbang. Misalkan saja struktur modal yang dilakukan oleh perusahaan adalah modal saham, utang, dan saham preferen sebesar 60%, 30%, dan 10%, berturut-turut. Biaya modal utang (sesudah pajak), saham preferen, dan saham biasa adalah 12,6% (sesudah pajak), 20%, dan 25%, berturut-turut. WACC untuk komposisi tersebut adalah: WACC = (0,3 x 12,6) + (0,1 x 20) + (0,6 x 25) = 20,78%
65
LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI
Misalkan perusahaan mempunyai kesempatan investasi sebesar Rp200 juta. Jika perusahaan ingin mempertahankan struktur modalnya, maka untuk mendanai Rp200 juta tersebut, berikut ini komposisi sumber dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
66
LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI
67
LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI
Lompatan WACC bisa terjadi karena meningkatnya biaya modal individual. Sebagai contoh, perusahaan bisa menggunakan utang dengan tingkat bunga 12,6% (net pajak) sampai dengan Rp40 juta. Karena utang yang diperlukan adalah Rp60 juta, melebihi batas Rp40 juta, perusahaan terpaksa memperoleh tingkat bunga baru yang lebih mahal, yaitu misal 15% (net pajak). Peningkatan ini terjadi karena utang yang semakin meningkat, yang berarti tingkat risiko yang semakin tinggi.
68
LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI
Lompatan karena penggunaan utang yang baru bisa dihitung sebagai berikut.
69
LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI
Alokasi dana sebesar Rp 133 juta tersebut adalah sebagai berikut ini. Utang = 30% x Rp133 juta = Rp 40 juta Saham preferen = 10% x Rp133 juta = Rp 13 juta Laba yang ditahan = 60% x Rp133 juta = Rp 80 juta + Rp 133 juta WACC yang baru kemudian bisa dihitung sebagai berikut. WACC = (0,3 x 15) + (0,1 x 20) + (0,6 x 25) = 21,5%
70
LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI
Lompatan WACC bisa terjadi lagi jika komponen biaya modal yang lain mengalami perubahan. Misalkan laba yang ditahan tahun ini sebesar Rp100 juta. Jika perusahaan mempertahankan struktur modal seperti itu, maka jumlah dana maksimum yang bisa digunakan oleh perusahaan adalah:
71
LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI
Komposisi dana sebesar Rp 167 juta tersebut adalah sebagai berikut ini: Utang = 30% x Rp167 juta = Rp 50 juta Saham preferen = 10% x Rp167 juta = Rp 17 juta Laba ditahan = 60% x Rp167 juta = Rp 100 juta + Rp 167 juta
72
LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI
Kesempatan investasi yang menarik cukup banyak, yaitu Rp200 juta, melebihi Rp167 juta. Misalkan perusahaan memutuskan untuk menambah modal dengan mengeluarkan saham baru untuk menutup kekurangan tersebut. Biaya modal saham baru (eksternal) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya modal saham internal (yang diperoleh melalui laba yang ditahan). Misalkan biaya modal saham eksternal tersebut adalah 27%. Biaya modal rata-rata tertimbang yang baru adalah: WACC = (0,3 x 15) + (0,1 x 20) + (0,6 x 27) = 22,7%
73
LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI
74
LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI
Misalkan kesempatan investasi perusahaan bisa diidentifikasi sebagai berikut.
75
LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI
76
LOMPATAN DALAM BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG DAN SKEDUL INVESTASI
Kesimpulan: Hanya usulan investasi A, B, dan C yang masih layak dilakukan, karena ketiganya menghasilkan IRR yang berada di atas WACC.
77
SAMPAI KETEMU PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.