Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSukarno Makmur Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Bab 8 Suku Bunga dan Penilaian Obligasi
Obligasi mempunyai beberapa karakteristik, yaitu: Bunga (coupon), Obligasi memiliki bunga yang sering disebut coupon , merupakan salah satu bentuk pendapatan yang diperoleh pemegang obligasi, selain pendapatan berupa gains, yaitu selisih harga jual obligasi dengan harga belinya. Nilai nominal (face value or par value) Obligasi mempunyai nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum dalam obligasi, dan merupakan jumlah nilai yang akan dibayar kembali ketika obligasi jatuh tempo. Jangka waktu jatuh tempo (maturity) Obligasi mempunyai jangka waktu jatuh tempo yang terbatas, yaitu tanggal saat nilai nominal obligasi harus dilunasi oleh perusahaan yang menerbitkan obligasi.
4
Nilai Obligasi dan Yields
Untuk menentukan nilai obligasi pada suatu saat tertentu, maka perlu diketahui jangka waktu sisa umur obligasi sampai dengan jatuh tempo, nilai nominal, kupon, dan suku bunga pasar. Misalkan perusahaan GLOBAL menerbitkan obligasi dengan jangka waktu jatuh tempo 10 tahun, dengan nominal Rp ,- dan kupon yang dibayarkan setiap tahun Rp80.000,- Jika suku bunga pasar sebesar sama dengan coupon rate yaitu 8%, maka nilai obligasi adalah:
5
Perhitungan Nilai Obligasi
Nilai sekarang dari nominal obligasi = Rp / (1,08)10 = Rp / 2,1589 = Rp Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi = Rp x {1 – 1/ (1,08)10 } / 0,08 = Rp x { 1 – 1 / 2,1589} / 0,08 = Rp x 6,7101 = Rp Nilai obligasi = Rp Rp = Rp Dengan demikian jika suku bunga di pasar sama dengan coupon rate, maka nilai obligasi sama dengan nilai nominalnya
6
Jika suku bunga di pasar satu tahun kemudian naik menjadi 10%, maka nilai obligasi perusahaan GLOBAL, untuk sisa umur obligasi selama 9 tahun adalah: Nilai sekarang dari nominal obligasi = Rp / (1,10)9 = Rp / 2,3579 = Rp Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi = Rp x { 1 – 1 / (1,10)9} / 0,10 = Rp x { 1 -1 / 2,3579 } / 0,10 = Rp x 5,7590 = Rp Nilai obligasi = Rp Rp = Rp
7
Jika suku bunga di pasar satu tahun kemudian turun menjadi 6%, maka nilai obligasi perusahaan GLOBAL untuk sisa umur selama 9 tahun adalah : Nilai sekarang dari nominal obligasi = Rp / (1+0,06)9 = Rp / 1,6895 = Rp Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi = Rp x { 1 – 1 / (1+0,06)9 } / 0,06 = Rp x { 1 – 1 / 1,6895} / 0,06 = Rp x 6,8017 = Rp Nilai obligasi = Rp Rp = Rp
8
Berdasarkan contoh yang telah dikemukakan, secara umum nilai obligasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Nilai Obligasi = C x { 1 – 1 /( 1 + r )t } / r + F / ( 1 + r )t Keterangan : F = nilai nominal obligasi C= kupon yang dibayarkan setiap periode t = jangka waktu sampai dengan jatuh tempo r = suku bunga di pasar
9
Risiko Suku Bunga Risiko obligasi sebagai akibat fluktuasi suku bunga di pasar disebut risiko suku bunga. Berapa besar risiko suku bunga suatu obligasi, tergantung pada seberapa sensitif harga obligasi terhadap perubahan suku bunga di pasar. Besar kecilnya risiko suku bunga ditentukan oleh dua hal, yaitu: jangka waktu sampai jatuh tempo (time to maturity) dan besarnya coupon rate. - Jika faktor lainnya tetap, semakin panjang jangka waktu jatuh tempo, semakin besar risiko suku bunga. - Jika faktor lainnya tetap, semakin rendah coupon rate, semakin besar risiko suku bunga.
10
Jangka Waktu Jatuh Tempo
Sebagai contoh, obligasi A dengan nominal Rp ,- dan oupon rate 10% dengan jangka waktu jatuh tempo berkisar antara 1 tahun sampai dengan 30 tahun. Suku Bunga Jangka Waktu Jatuh Tempo 1 Tahun 30 Tahun 5% 10% 15% 20% Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
11
Hubungan nilai obligasi, suku bunga dan jangka waktu jatuh tempo
2.000 1.500 1.000 500 Obligasi 1 tahun Obligasi 30 tahun Suku Bunga(%) Rp Rp Rp Rp
12
Menentukan Yield To Maturity Dan Current Yield
Contoh, Anda tertarik obligasi dengan nominal Rp ,-, jangka waktu 6 tahun, coupon rate 8%, dan broker menawarkan dengan harga Rp ,-. Berapa tingkat keuntungan obligasi tersebut ? Untuk menentukan yield to maturity, dapat dihitung dengan cara coba-coba, sebagai berikut: Rp = Rp x { 1 – 1 / (1 + r )6 + Rp /( 1 + r )6 r = yield to maturity (selanjutnya diinterpolasikan) Current yield = kupon tahunan / harga = Rp / Rp = 8,38%
13
Peringkat obligasi berdasarkan S&P dan Mody’s
Investment-Quality Bond Ratings Low-Quality, Speculative, and/or “Junk” Bond Ratings High Grade Medium Grade Low Grade Very Low Grade S & P’s AAA AA A BBB BB B CCC CC CD D Mody’s Aaa Aa Baa Ba Caa Ca C S&P’s Debt rated Aaa and AAA has the highest rating. Capacity to pay interest and principal is extremely strong. Debt rated Aa and AA has a very strong capacity to pay interest and repay principal. Together with the highest rating, this group comprises the high-grade bond class Debt rated Aa and AA has a strong capacity to pay interest and repay principal, although it is somewhat more susceptible to the adverse effects of changes in circumstances and economic condition than debt in high-rated catagories. Debt rated Baa and BBB is regarded as having an adequate capacity to pay interest and repay principal. Ba;B BB;B Debt rated in this catagories is regarded, on balance,as predominantly speculative with respect to capacity to pay interest and repay principal. This rating is reserved for income bonds on which no interest is being paid Debt rated D is in default and payment of interest and/or repayment of principal is in arrears.
14
Macam Obligasi Obligasi Pemerintah
Peminjam dana selain dilakukan oleh perusahaan juga dilakukan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dana guna membiayai pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Di Indonesia pemerintah juga melakukan pinjaman dana dengan menerbitkan berbagai surat utang, seperti obligasi negara ritel (ORI). Zero Coupon Bonds Obligasi yang tidak membayar kupon sama sekali dan harus ditawarkan dengan harga yang jauh lebih rendah dari nilai nominalnya disebut zero coupon bonds atau zeroes. Sebagai contoh, perusahaan LOCAL, menerbitkan zero coupon bond dengan nominal Rp ,- dengan umur 5 tahun. Harga awal obligasi ditetapkan Rp ,-, dengan kata lain total bunga yang dibayar selama umur obligasi sebesar Rp ,- - Rp ,- = Rp ,-.
15
Biaya bunga untuk zero coupon bonds
Tahun Nilai Awal Nilai Akhir Biaya Bunga Implisit Straight-Line Interest Expense 1 2 3 4 5 Total Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
16
Obligasi dengan Bunga Mengambang
Obligasi suku bunga mengambang, besarnya kupon yang dibayarkan disesuaikan dengan perkembangan suku bunga di pasar. Obligasi dengan bunga mengambang memiliki beberapa karakteristik: - Pemegang obligasi mempunyai hak untuk menukarkan obligasinya dengan nilai nominal pada saat pembayaran kupon setelah beberapa waktu, yang disebut dengan put provision. - Besarnya coupon rate mempunyai batas minimum dan maksimum. Salah satu obligasi dengan suku bunga mengambang adalah inflation-linked bond , yaitu obligasi yang kuponnya disesuaikan dengan tingkat inflasi.
17
Pasar Obligasi : Proses transaksi obligasi melalui agen penjual
Investor Obligasi Agen Penjual Anggota Bursa Sistem FITS Penyampaian order jual/beli Konfirmasi Order Posisi Order Order Investor Menerus kan order ke sistem FITS
18
Proses Transaksi di Bursa
Investor Oblgasi Anggota Bursa Sistem FITS Membuka rekening efek dan menyampai order jual/beli Konfirmasi posisi order Meneruskan order jual/beli investor ke sistem FITS Posisi order
19
Inflasi dan Suku Bunga Real versus Nominal Rates
Suku bunga riil (real interest rate) adalah suku bunga yang telah disesuaikan dengan tingkat inflasi, sedangkan nominal interest rate adalah suku bunga yang belum disesuiakan dengan tingkat inflasi. Real interest rate = Nominal interest rate – Inflation rate Anggap sekarang tingkat inflasi sebesar 5%. Suatu investasi yang bernilai Rp pada satu akhir tahun, dan pada saat awal tahun nilai investasinya Rp ,. Dengan kata lain investasi tersebut memiliki tingkat pendapatan sebesar 15,5%. Pada saat menghitung tingkat pendapatan 15,5%, tidak mempertimbangkan inflasi, dengan demikian 15,5% merupakan nominal return.
20
Riil interest rate Jika inflasi sebasar 5%, maka setiap nominal Rp nilainya secara riil akan berkurang sebesar 5%, sehingga nilai riil investasi pada akhir tahun adalah : Rp /1,05 = Rp Apa yang dilakukan adalah mendeflasikan Rp dengan 5%. Karena investor telah melakukan investasi sebesar Rp pada awal tahun dan kemudian pada akhlr tahun nilai investasi riilnya menjadi Rp , berarti tingkat pendapatan riilnya adalah (Rp – Rp )/Rp = 10% .
21
Fisher Effect Fisher effect, menjelaskan tentang hubungan antara
nominal returns, real returns dan inflasi : 1 + R = ( 1 + r ) x ( 1 + h ) R = nominal rate, r = real rate, h = tingkat inflasi. Contoh jika nominal rate (R) = 15,5% , sedangkan tingkat inflasi (h) = 5%. Berapa real rate-nya (r) ? 1 + 0,155 = ( 1 + r ) x ( 1 + 0,05 ) 1 + r = 1,155 / 1,05 1 + r = 1,10 r = 10%
22
Apabila model Fisher effect disusun kembali, maka hasilnya akan menjadi sebagai berikut
1 + R = ( 1 + r ) x ( 1 + h ) R = r + h + r x h Rumus tersebut menjelaskan bahwa nominal rate terdiri dari tiga komponen, yaitu: 1. real rate ( r ) atas investasi, 2. kompensasi atas menurunnya nilai uang yang diinvestasikan akibat inflasi (h), dan 3. kompensasi atas turunnya daya beli pendapatan yang diperoleh dari investasi akibat inflasi ( r x h ). Komponen yang ketiga biasanya sangat kecil sehingga diabaikan,dan nominal rate kurang lebih (approximately) sama dengan real rate ditambah inflation rate. R = r + h
23
Faktor-faktor yang Menentukan Yield Obligasi
Pada sauatu waktu tertentu suku bunga jangka pendek dan suku bunga jangka panjang pada umumnya berbeda. Ada tiga komponen yang menentukan struktur suku bunga, yaitu: suku bunga riil, tingkat inflasi, dan risiko suku bunga. Ketika suku bunga riil tinggi, maka semua suku bunga surat utang cenderung tinggi dan sebaliknya. Jika investor percaya bahwa tingkat inflasi di masa yang akan datang lebih tinggi, maka suku bunga nominal jangka panjang akan lebih tinggi daripada suku bunga nominal jangka pendek dan baliknya. Tambahan kompensasi disebut inflation premium Obligasi jangka panjang memiliki risiko kerugian lebih besar sebagai akibat perubahan suku bunga dibandingkan dengan obligasi jangka pendek, oleh karena itu investor menuntut kompensasi berupa suku bunga nominal yang lebih tinggi. Tambahan kompensasi ini dikenal dengan nama interest rate risk premium.
24
Upward-sloping term structure
Interest rate Interest rate risk premium Inflation premium Real rate Time to maturity Nominal interest rate
25
Downward-sloping term structure
Real rate Inflation premium Interest rate risk premium Nominal interest rate Interest rate Time to maturity
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.