Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DASAR-DASAR KEPENDUDUKAN/DEMOGRAFI : KETENAGAKERJAAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DASAR-DASAR KEPENDUDUKAN/DEMOGRAFI : KETENAGAKERJAAN"— Transcript presentasi:

1 DASAR-DASAR KEPENDUDUKAN/DEMOGRAFI : KETENAGAKERJAAN
Sisdjiatmo K. Widhaningrat, Lembaga Demografi, dan Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. S-2 Lingkungan, Okt Sept 2007

2 1. Pertumbuhan penduduk : Fertilitas – Mortalitas + (Mig. Netto).
2. Kesempatan Kerja = f (Pertumbuhan Ek,..)  Pertumbuhan ek = pertumbuhan GDP atau GNP Pertumbuhan penduduk : Keseimbangan kekuatan yang menambah dan yang mengurangi jumlah penduduk. Dipengaruhi jumlah bayi yang lahir (menambah jumlah penduduk). Tetapi secara bersamaan dikurangi jumlah kematian di setiap kelompok umur. “Imigran”akan menambah, “Emigran” akan mengurangi jumlah penduduk. Sept 2007

3 Jumlah penduduk dan ekonomi
a. Pertumbuhan penduduk 1,2 % per tahun = 0,012 X 222 juta = sekitar 2,66 juta. b. Mereka semua bayi (usia dibawah 1 tahun). Tergantung dari Orang Dewasa. PERTUMBUHAN PENDUDUK PERTUMBUHAN EKONOMI Sept 2007

4 Penduduk dan Tenaga Kerja
Merupakan salah satu kaitan antara ilmu demografi dan ilmu ekonomi. Penduduk suatu negara : Produktif Ingin Produktif Tidak Produktif (Beban Ketergantungan) Sept 2007

5 Tenaga Kerja (Manpower)
Penduduk dalam Usia Kerja. Umur 15 – 64 tahun (internasional). Terdiri dari : - Angkatan Kerja (Labor Force). - Bukan Angkatan Kerja. Tenaga Kerja : Jumlah penduduk di suatu negara, pada suatu kurun waktu tertentu, yang secara potensial dapat memprodusir barang dan jasa : -- jika ada permintaan terhadap “tenaga” mereka, dan -- jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Sept 2007

6 TENAGA KERJA (Manpower) - BPS
Menggunakan Konsep Angkatan Kerja (the Labor Force Concept) dalam pengumpulan data ketenagakerjaan, seperti disarankan oleh ILO. Membagi penduduk : Usia Kerja (15 thn +) dan Bukan Usia Kerja (<15 thn). Usia Kerja : Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja. Sensus Penduduk 2000, penduduk berusia 15 tahun keatas dibagi dalam : - Angkatan Kerja (Labor Force) - Bukan Angkatan Kerja (Not in the LF) Sept 2007

7 Angkatan Kerja Adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih), yang :
Bekerja, atau Punya pekerjaan, namun sementara tidak bekerja (pengangguran atau unemployed). Bukan Angkatan Kerja : Penduduk usia kerja (15 tahun atau lebih) yang masih : Sekolah. Mengurus rumah tangga Melaksanakan kegiatan lain (di RSakit, Penjara, dsb). Mereka tidak melakukan kegiatan yg dapat dimasukkan dlm kategori bekerja, sementara tidak bekerja atau mencari pekerjaan. Sept 2007

8 Angkatan Kerja terdiri dari :
Bekerja. - Penuh (Fully Employed). - Tidak Penuh (Under Employed). Aktif Mencari Pekerjaan (Menganggur). - Pertama Kali - Sudah pernah bekerja sebelumnya. Bekerja : Adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang, dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tsb termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi. Sept 2007

9 Punya Pekerjaan, tetapi sedang tidak bekerja.
Seseorang yang mempunyai pekerjaan, tetapi selama seminggu yang lalu tidak bekerja karena berbagai sebab, seperti : sakit, cuti, menunggu panenan, mogok, dsb. Contoh : Pegawai pemerintah/swasta, yang sedang tidak masuk bekerja, karena cuti, sakit, mogok, mangkir, mesin/peralatan perusahaan mengalami kerusakan, dsb. Penganggur Terbuka : Mereka yg mencari pekerjaan. Mereka yg mempersiapkan usaha. Mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja. Sept 2007

10 Mencari Pekerjaan Adalah kegiatan seseorang yang sedang tidak bekerja dan pada saat survey orang tsb sedang mencari pekerjaan, seperti mereka yang : Belum pernah bekerja dan sedang berusaha mencari pek. Sudah pernah bekerja, karena sesuatu hal berhenti dan sedang berusaha utk mendapatkan pek. Usaha mencari pekerjaan ini tidak terbatas pada seminggu sebelum pencacahan, jadi mereka yg sedang berusaha mendapatkan pek dan permohonannya telah dikirim lebih dari 1 minggu yl tetap dianggap sbg mencari pek. Mereka yg sedang bekerja atau yg sementara tidak bekerja, dan sedang berusaha utk mendapatkan pek lain, tidak dapat disebut sbg penganggur terbuka. Sept 2007

11 Beberapa Topik Ketenagakerjaan
Pertambahan Angkatan Kerja (Supply of Labor). Pertambahan Permintaan untuk mempekerjakan TK (Demand for Labor). Technological Progress  Peningkatan produktivitas TK.  Peningkatan Upah. Human Capital, Kompetensi Pekerja. Kesempatan Kerja : Δ GDP versus Δ SL Upah Nominal dan Upah Riil. Kewirausahaan (Entrepreneurship) Sept 2007

12 Kesempatan Kerja Siapa yang membutuhkan ? WHO
Mengapa dibutuhkan ? perlu ? WHY Apa yg akan terjadi kalau kesempatan kerja tidak tumbuh ? Siapa yang menciptakan ? Diri sendiri ? Orang lain ? Pemerintah ? Majikan ? Orang Tua ? Saudara ? Kenalan ? Apa prasyarat agar dapat kesempatan ? Sept 2007

13 Competitive Advantage : unique (skill and knowledge)
Pasar kerja : survival of the fittest. Hanya mereka yg punya “competitive advantage” yg punya kesempatan utk mendapatkan kegiatan ekonomi. Keunggulan kompetitif : “Unik” (skill, knowledge, innovation, invention). Ada permintaan (demand) atas “karya”nya  effective demand. Kompetensi. Sept 2007

14 Bisnis (Business) An organization that provides goods or services to earn profit. Sebuah organisasi usaha yang menghasilkan barang atau jasa, untuk mendapatkan laba. Laba : Perbedaan antara Pendapatan (Revenue) dan Pengeluaran (Expenses). Sept 2007

15 Mekanisme pertukaran antara pembeli dan penjual, untuk barang dan jasa yang spesifik/tertentu. Ekonomi Pasar (Market Economy) : Suatu perekonomian dimana individu yang melakukan mengendalikan atas produksi dan keputusan alokasi adalah melalui mekanisme permintaan dan penawaran (Supply and Demand). Pasar (Market) Sept 2007

16 Kapitalisme (Capitalism)
Market economy that provides for private ownership of production and encourages entrepreneurship, by offering profits as an incentive. Private enterprise : Economic system that allows individuals to pursue their own interests without undue government restriction. Sept 2007

17 Persaingan (Competition)
Upaya yang dilakukan oleh para pelaku bisnis, untuk mendapatkan sumber daya (resources) atau mendapatkan nasabah/pelanggan (customers). Struktur Pasar : Pure competition Monopolistic competition Oligopoly Monopoly. Sept 2007

18 Income from Property Property income is income derived from the ownership of real property and financial holdings. It takes the form of profits, interest, dividends, and rents. The amount of property income that a household earns depends on: how much property it owns, and what kinds of assets it owns. Sept 2007

19 Income from Government
Transfer payments are payments by the government to people who do not supply goods or services in exchange. Transfer programs are part of the government’s attempts to offset some of the problems of inequality and poverty. Sept 2007

20 The Distribution of Income
Economic income is the amount of money a household can spend during a given period without increasing or decreasing its net assets. Wages, salaries, dividends, interest income, transfer payments, rents, and so forth are sources of economic income. Money income is a measure of income used by the Census Bureau. Because it excludes non-cash transfer payments and capital gains income, it is less inclusive than “economic income.” Sept 2007

21 Defining and Measuring Unemployment
Sept 2007

22 The Discouraged-Worker Effect
Discouraged workers are people who want to work but cannot find jobs. They grow discouraged and stop looking for work, thus dropping out of the ranks of the unemployed and the labor force. The discouraged-worker effect lowers the unemployment rate. Sept 2007

23 Types of Unemployment Frictional unemployment is the portion of unemployment that is due to the normal working of the labor market; used to denote short-run job/skill matching problems. Structural unemployment is the portion of unemployment that is due to changes in the structure of the economy that result in a significant loss of jobs in certain industries. Cyclical unemployment is the increase in unemployment that occurs during recessions and depressions. Sept 2007

24 Natural Rate of Unemployment
Is the unemployment that occurs as a normal part of the functioning of the economy. Friedman and Phelps questioned the trade-off between unemployment and inflation. They argued that the unemployment rate could not be sustained below a certain level, a level they called the “natural rate of unemployment.” (Blancard). Sometimes taken as the sum of frictional unemployment and structural unemployment. Sept 2007

25 Ketenagakerjaan (Sakernas) 2000
Jumlah Penduduk Indonesia Dibawah Usia Kerja (0-14 thn) Usia Kerja (15 thn keatas) Angkatan Kerja Bekerja Penuh Tidak Penuh Sementara tdk bekerja Mencari Kerja Bukan Angkatan Kerja 203,40 juta 62,09 juta 141,17 juta 96,65 juta 89,84 juta 58,06 juta 30,09 juta 1,69 juta 5,81 juta 45,52 juta Sept 2007

26 Ketenagakerjaan, Indonesia, 2001-2003
Sept 2007

27 Ketenagakerjaan, Indonesia, 2004 - 2006
Sept 2007

28 Ketenagakerjaan, Indonesia, Februari 2007 (BPS).
Sept 2007

29 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KEATAS, MENURUT GOL UMUR DAN KEGIATAN UTAMA SELAMA SEMINGGU YG LALU, TOTAL PENDUDUK, KOTA DAN DESA, SAKERNAS 2003. UMUR BEKERJA P-GUR ANG.KER BKN AK T.KERJA TPAK 15-19 37,21 % 20-24 65,04 % 25-29 69,35 % 30-34 610819 72,73 % 35-39 365484 74,82 % 40-44 237484 77,42 % 45-49 208027 78,03 % 50-54 212842 77,15 % 55-59 177550 71,56 % 60 + 690030 49,78 % TOTAL 65,72 % Sept 2007

30 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KEATAS, MENURUT GOL UMUR DAN KEGIATAN UTAMA SELAMA SEMINGGU YG LALU, TOTAL PENDUDUK, KOTA DAN DESA, SAKERNAS 2003. UMUR BEKERJA PGR-PB PGR-TPB P-GUR ANG.KER UNEMPL 15-19 336402 36.68 20-24 716845 23.09 25-29 465149 853269 9.72 30-34 252499 358320 610819 4.50 35-39 173042 192442 365484 2,86 40-44 107582 129902 237484 2,08 45-49 97440 110587 208027 2,29 50-54 102043 110799 212842 2,92 55-59 101581 75969 177550 4,11 60 + 332599 357431 690030 8,84 TOTAL 9,50 Sept 2007

31 Faktor Produksi Land (Tanah). Labor (Buruh/tenaga kerja).
Balas jasa : Sewa (Rent). Labor (Buruh/tenaga kerja). Balas jasa : Upah/Gaji (Wage or Salary). Capital (Modal). Balas jasa : Bunga (Interest) Entrepreneurship (Kewirausahaan). Balas jasa : Laba (Profit). Accounting Profit dan Economic Profit (memasukkan unsur Opportunity Cost). Sept 2007

32 Supply of Labor Pendekatan “Demografi” : memperkirakan Supply of Labor (Penawaran Tenaga Kerja). Mekanisme : proyeksi tingkat partisipasi angkatan kerja  Proyeksi Angkatan Kerja. TPAK tersebut tergantung, antara lain : Jumlah penduduk (fertilitas, mortalitas, migrasi, dsb). Perkiraan % pddk yg memilih berada di AK. Jam kerja yg ditawarkan oleh peserta AK. Tingkat “Upah” di Pasar Tenaga Kerja. Sept 2007

33 Keputusan untuk bekerja
Keputusan bagaimana menggunakan waktu seseorang, seperti : “Pleasurable leisure activities”. Bekerja disekitar rumah dgn menghasilkan “household production” mis: memelihara anak, menjahit, masak. Bekerja untuk memperoleh pembayaran dan menggunakan uang tsb untuk membeli makanan, pakaian, dll. Jadi keputusan seseorang memilih menggunakan waktunya : Bekerja untuk memperoleh pembayaran, atau Untuk “santai” (leisure). Sept 2007

34 Demand for Labor Merupakan “Derived Demand”.
Pekerja diminta bekerja kalau ada permintaan terhadap produk yang dihasilkannya. Balas jasa = Upah/Gaji. Bagi Pengusaha : Labor Cost (upah/gaji). Dihitung Marginal Productivity-nya. Kebutuhan jangka pendek atau Panjang. Bagi Wirausahawan (Berusaha Sendiri) : Balas jasanya Profit (bukan Upah/Gaji). Sept 2007

35 Status Pekerjaan Pengusaha Tanpa Buruh/Berusaha Sendiri (Own Account Worker). Pengusaha Pakai Buruh (Employer), terdiri dari Buruh Tetap atau Buruh Tidak Tetap. Buruh/Karyawan (Employee). Pekerja Keluarga Tidak Dibayar (Unpaid Family Worker). Merupakan faktor penting dalam “Proyeksi” kesempatan kerja di suatu wilayah. Perlu melihat semua variabel yang mempengaruhi komposisi Status Pekerjaan dimasa mendatang. Sept 2007

36 Pddk 15 thn +, yg bekerja seminggu yl, menurut Status Pekerjaan, Indonesia 2003
Berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain Berusaha dengan dibantu anggota rumah tangga/buruh tidak tetap Berusaha dengan buruh tetap Pekerja/Buruh/Karyawan Pekerja Bebas di pertanian Pekerja bebas di non pertanian Pekerja tak dibayar Total menurut Status Pekerjaan Utama : Sept 2007

37 LAKI2, DESA-KOTA, PROP. JABAR, SENSUS PDDK 2000. Jumlah %
Berusaha sendiri ,221, Berusaha sendiri dibantu ,598, buruh tidak tetap Berusaha sendiri dibantu , buruh tetap Buruh/Karyawan ,273, Pek. tidak dibayar , Total AK Bekerja ,752, Mencari Pekerjaan , Total Angk. Kerja ,192, Bukan Angkatan Kerja ,380, Total Pddk 15 thn keatas 12,573, Total Penduduk ,048, TPAK (%) Sept 2007

38 PEREMPUAN, DESA-KOTA, JABAR, SENSUS PDDK 2000. Jumlah %
Berusaha sendiri ,170, Berusaha sendiri dibantu , buruh tidak tetap Berusaha sendiri dibantu , buruh tetap Buruh/Karyawan ,770, Pek. tidak dibayar ,177, Total AK Bekerja ,581, Mencari Pekerjaan , Total Angk. Kerja ,855, Bukan Angkatan Kerja ,323, Total Pddk 15 thn keatas 12,178, Total Penduduk ,675, TPAK (%) Sept 2007

39 Prop. JABAR (Sensus 2000) Jumlah Penduduk Prop. JaBar.
Dibawah Usia Kerja (0-14 thn) Usia Kerja (15 thn keatas) Angkatan Kerja Bekerja Penuh Tidak Penuh Sementara tdk bekerja Mencari Kerja Bukan Angkatan Kerja 37,723 juta 10,972 juta 24,751 juta 16,047 juta 15,334 juta juta 0,713 juta 8,704 juta Sept 2007

40 Siapa yg menampung Supply of Labor ?
Angkatan kerja yang aktif mencari pekerjaan : Menjadi Buruh atau Karyawan. Artinya bekerja pada “Majikan” dan mendapatkan upah atau gaji. Menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri, dan kemudian “menjual” produk atau jasa tersebut ke konsumen. Pengusaha (pakai buruh atau bekerja sendiri) adalah : Wirausahawan. Sept 2007

41 Tiga aspek penting dalam mengelola Organisasi Bisnis
Likuiditas : Mampu memenuhi kewajiban jangka pendek. Profitabilitas : Laba yang wajar (Economic Profit). Solvabilitas : Mampu memenuhi kewajiban jangka panjang (tidak bangkrut) Sept 2007

42 Laporan Keuangan (Financial Report)
Yang penting, antara lain : Neraca (Balance Sheet) Laba/Rugi (Profit and Loss) Arus Kas (Cash Flow) Harus dipunyai oleh sebuah organisasi bisnis, antara lain untuk pengambilan keputusan bisnis. Sept 2007

43 Peranan Wirausahawan dalam menyerap Supply of Labor
Wirausahawan (Entrepreneur) mempunyai potensi terbesar dalam menciptakan kesempatan kerja bagi angkatan kerja yang aktif mencari pekerjaan (menganggur). Wirausahawan majoritas berada di sektor Swasta. Motivasi usaha : Profit motive. Mekanisme pasar : Demand dan Supply Persaingan tergantung Struktur Pasar. Sept 2007

44 Pengusaha Kecil (Small Business)
Bisnis yang dipunyai dan dikelola secara independen, serta tidak mendominasi pasar-nya. (Independently owned and managed business that does not dominate its market). Di Amerika Serikat : Jasa (Services) Pedagang Eceran (Retailing) Konstruksi (Construction) Keuangan & Asuransi (Finance and Insurance) Pedagang Besar (Wholesaling) Transportasi (Transportation) Manufaktur (Manufacturing) Sept 2007

45 Wirausahawan Seringkali dimulai dari mereka yang mengembangkan daya inovasi bisnis Melakukan usaha bisnis dengan menggunakan sumber daya-nya sendiri, antara lain Modal Usaha sendiri.. Berani menanggung resiko sukses atau gagal. Bisa berbentuk : Pengusaha tanpa buruh, atau dibantu pekerja keluarga tanpa dibayar. Sept 2007

46 Wirausahawan (Entrepreneur)
Seseorang yang melakukan kegiatan bisnis, yang bersedia menerima resiko dan kesempatan yang terkait dengan mendirikan dan mengoperasikan suatu kegiatan bisnis baru. Businessperson who accepts both the risks and the opportunities involved in creating and operating a new business venture. Individual who takes risks and starts something new. Entrepreneur as an innovator : Seseorang yg mengembangkan sesuatu yang unik dan “laku dijual” (an individual developing something unique). Sept 2007

47 Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Suatu proses mengkreasikan sesuatu yang baru, dan berani menanggung resiko, dengan harapan mendapatkan balas jasa (antara lain Laba). Process of creating something new and assuming the risks and rewards. Types of skills required in Entrepreneurship : Technical Skills Business Management Skills Personal Entrepreneurial Skills. Sept 2007

48 Technical Skills Writing Oral communication Monitoring environment
Technical business management Technology Interpersonal Listening Ability to organize Network building Management style Coaching Being a Team Player Sept 2007

49 Business Management Skills
Planning and goal setting Decision making Human relations Marketing Finance Accounting Management Control Negotiation Venture launch Managing growth Sept 2007

50 Personal Entrepreneurial Skills
Inner control/disciplined Risk taker Innovative Change oriented Persistent Visionary leader Ability to manage change Sept 2007

51 Entrepreneurial Feelings
Locus of control : an attribute indicating the sense of control that a person has over life Need for independence : being one’s own boss – one of the strongest needs of an entrepreneur. Need for achievement : as individual’s need to be recognized. Risk Taking. Motivation. Sept 2007

52 Masalah Wirausahawan Kecil
Modal Awal Usaha (Initial Capital). Modal Kerja (Working Capital). Pengendalian mutu produksi (konsistensi, presisi)  standarisasi produk. Pemasaran. Manajemen Keuangan, Pajak. Sept 2007

53 Upah Suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruh, untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Besarnya tergantung dari Demand dan Supply of Labor, serta Peraturan Perundangan. Gaji Pokok, Tunjangan-tunjangan seperti makan, transport, lembur, THR, kesehatan, perumahan, asuransi (natura dan in-natura), Bonus/Hadiah Kerja, dll. Sept 2007

54 Upah (Wage / Salary) Merupakan dimensi dari : Ekonomi Makro.
Ekonomi Mikro : Struktur Pasar (Market Structure) dari : Goods or Services Market. Pasar Tenaga Kerja (Labor Market) Manajemen SDM (Human Resources Management)  Sistem Remunerasi (Sistem Balas Jasa)  JOB VALUE.. Sept 2007

55 Contoh komponen Upah. Upah Tetap :
Upah Pokok, Tunjangan Keluarga, Tunjangan Masa Kerja. Berbagai Tunjangan : Makan, Trasportasi, Kesehatan, Pendidikan, Bonus Prestasi, Kerja Shift, Lembur, dsb. Potongan : Jamsostek, Pajak Penghasilan, Iuran Serikat Pekerja, Sept 2007

56 Analisa KHL dan UMP Pandangan Pekerja vs Kemampuan Pengusaha.
Penetapan UMP vs pertambahan kesempatan kerja di daerah  masalah excess Supply of Labor. Penerapan UMP dan produktivitas. Penerapan UMP dan “labor substitution”. Sept 2007

57 Pasar Tenaga Kerja (Klasik)
Labor supply curve memperlihatkan jumlah tenaga kerja yang ingin bekerja pada tingkat upah tertentu. Labor demand curve memperlihatkan jumlah tenaga kerja yang ingin dipekerjakan oleh perusahaan pada tingkat upah tertentu. Sept 2007

58 Pasar Tenaga Kerja (Klasik)
Ekonom Klasik percaya bahwa pasar kerja berjalan baik. Jika permintaan terhadap tenaga kerja menurun, maka, upah keseimbangan akan turun. Setiap orang yang ingin bekerja pada upah W1 akan mendapatkan. Selalu ada full employment. Sept 2007

59 Tingkat Pengangguran (Klasik)
Tingkat pengangguran tidak selalu menjadi indikator apakah Pasar Kerja berjalan dengan semestinya. Disaat tertentu, tingkat pengangguran mungkin tinggi, padahal Pasar Kerja berjalan dengan baik. Istilah sticky wages mencerminkan kekakuan upah untuk turun  juga menjelaskan fenomena pengangguran. Sept 2007

60 Pengangguran (Unemployment)
Jika upah “stick” di W0 dan tidak turun ke keseimbangan uapah yang baru W* menyusul bergesernya demand for labor, maka unemployment adalah L0 – L1. Sept 2007

61 Penjelasan Pengangguran
Penjelasan relative-wage of unemployment mengandung makna bahwa pekerja sangat peka terhadap perbedaan upahnya dibanding upah pekerja di perusahaan atau industri lain. Explicit contracts adalah kontrak yang menentukan bahwa upah tidak berfluktuasi dengan kondisi ekonomi. Sept 2007

62 Penjelasan Pengangguran
Cost of living adjustments (COLAs) : penyesuaian upah sesuai tingkat inflasi (tunjangan kemahalan, biaya hidup). The efficiency wage theory : penjelasan mengenai pengangguran bahwa produktivitas pekerja meningkat seiring dengan naiknya tingkat upah. Jika ini betul, maka perusahaan punya insentif untuk membayar upah diatas “the market-clearing rate.” Sept 2007

63 Penjelasan Pengangguran
Jika perusahaan mendapatkan informasi yang tidak sempurna (imperfect information), maka penentuan upah kurang tepat (upah tidak mencerminkan keadaan di pasar kerja). Peraturan Upah Minimum menetapkan batas bawah tingkat upah, dan merupakan salah satu penyebab pengangguran. Sept 2007

64 The Phillips Curve Tingkat inflasi adalah persentasi perubahan dalam tingkat harga The Phillips Curve menunjukkan hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran. Terdapat trade-off antra inflasi dan pengangguran. Untuk menurunkan tingkat inflasi, maka harus bersedia menerima tingkat pengangguran yang lebih tinggi. Notice that the percentage change in the price level is on the vertical axis, not the price level (P) itself. The theory behind the Phillips Curve is somewhat different to the theory behind the AS curve, although the insights gained from the AS/AD analysis regarding the behavior of the price level also apply to the behavior of the inflation rate. Sept 2007

65 Ekspektasi dan Phillips Curve
Inflasi karena kenaikan upah (wage inflation) dipengaruhi oleh ekspektasi inflasi dimasa mendatang (expectations of future price inflation).  Price expectation  mempengaruhi kontrak upah  mempengaruhi harga. Inflationary expectations  menggeser Phillips curve ke kanan. Sept 2007

66 Perencanaan T.K. Asumsi Fertilitas (TFR), Mortalitas (exp. of life) dan Migrasi Netto : untuk membuat Proyeksi Penduduk. Asumsi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) : untuk membuat Proyeksi Angkatan Kerja (Total). Melihat % Penganggur : untuk memperkirakan jumlah angkatan kerja yang aktif mencari pekerjaan. Mencari Pekerjaan dibagi dalam : Pertama Kali dan Sudah Pernah Bekerja Sebelumnya. Melihat data AK yang Bekerja di wilayah ybs : menurut Occupation (Jabatan), Lapangan Pekerjaan (Industry), Status, dan Pendidikan. Memasukkan pengaruh Variabel-variabel lain, yang akan mempengaruhi TPAK dan Kesempatan Kerja (seperti Gross Regional Domestic Product). Sept 2007

67 Angka Beban Ketergantungan.
Dependency ratio ini menyatakan perbandingan antara penduduk yang secara potensial tidak produktif (usia 0 – 14 tahun dan 65 +) dengan pendu-duk usia produktif (15 – 64 tahun). Rumus : P P65+ x k P15-64 Sept 2007

68 Dependency ratio (tahun 2000).
Penduduk umur 0 – 14 thn. Penduduk umur 65 + thn. Penduduk umur thn. Penduduk perempuan usia 15 – 49 tahun. Dependency Ratio 54,7 % Sept 2007

69 Persentasi Status Perkawinan, Indonesia, Sensus Pddk. 2000.
Laki-laki Perempuan Belum Kawin 40,46 % 32,90 % Kawin 56,94 % 56,84 % Cerai Hidup 1,02 % 2,11 % Cerai Mati 1,58 % 8,15 % Total 100 % Sept 2007

70 Ego Trap Nice to know Versus Need to know I think I know,
but in reality I do not know. Sept 2007

71 Pengertian manajemen Effisien :
Mendapatkan yang output maksimum dari input yang minimum.  Doing things right (Melakukan sesuatu dengan benar). Effektif : Menyelesaikan aktivitas sehingga tujuan organisasi tercapai.  Doing the right things (Melakukan sesuatu yang benar). Sept 2007

72 Inputs (Sumber Daya) Institusi
Sumber Daya Manusia :  Inputnya : Mutu Manusia (Human Capital). Manusia adalah pengelola sumber-sumber daya lain. Sumber Daya Finansial. Informasi. Fasilitas kerja (Gedung, dsb). Tehnologi (Peralatan Kerja, dsb) Sept 2007

73 Sistem Manajemen (Management Systems)
Effisiensi dan effektivitas merupakan hasil implementasi dari Sistem Manajemen yang dipakai dalam mentrasformasikan sumber-sumber daya menjadi hasil kerja (kinerja atau output). Sistem Manajemen : S-Daya  Proses Transformasi  Hasil Untuk Institusi : Kesenjangan antara Hasil apa yang diharapkan (expected) dengan keterbatasan Sumber Daya yang tersedia  akan merubah proses transformasi yang akan dilakukan. Sept 2007

74 Kompetensi Orang yang mampu melaksanakan pekerjaannya sesuai persyaratan jabatan (job requirement) adalah orang yang mempunyai kompetensi dalam pekerjaannya. Dapat berupa kompetensi administrasi-rutin dan kompetensi manajerial. Kompetensi manajerial : Mampu mengelola semua sumber daya yang dibawah koordinasinya, melalui proses trasnformasi yang tepat,  sehingga hasil yang sudah direncanakan dapat tercapai. Sept 2007

75 Kompetensi (lanjutan).
Dalam perjalanan kehidupan dan karir, seseorang selalu menghadapi hal baru yang perlu diselesaikan dan selalu terlibat proses pengambilan keputusan. Sering pejabat harus mengambil keputusan atas hal-hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.  terlibat dalam proses pengambilan keputusan ditengah ketidak-pastian (decision under uncertainty). Dalam konteks ini, kompetensi diukur dari apakah tindakan dan pengambilan keputusan menghasilkan keadaan yang “baik” atau “kurang baik”. Kalau hasilnya baik, maka ia mempunyai kompetensi manajerial dalam bidangnya. Sept 2007

76 Kompetensi (lanjutan).
Orang yang mempunyai kompetensi dibidangnya adalah orang yang mempunyai pengetahuan tehnis yang cukup. Mampu pertimbangkan dampak berbagai hal yang dapat mempengaruhi hasil kerjanya. Seringkali sudah mempunyai “jam terbang” yang cukup panjang. Mempunyai “wisdom” yang terbentuk sepanjang karirnya. Karena itu ia mampu melakukan pilihan alternatif yang dianggapnya terbaik, yang hasilnya sudah dikalkulasi secara profesional. Sept 2007

77 FILE TAMBAHAN Pemerintah Daerah. Sept 2007

78 Perlunya Pemerintah : Filosofis
Kenapa perlu ada Pemerintah : Untuk menciptakan law and order (ketentraman dan ketertiban) Untuk menciptakan “welfare” (kesejahteraan). Kenapa perlu ada Pemerintah Daerah : Wilayah negara terlalu luas. Menciptakan kesejahteraan secara demokratis. Sept 2007

79 Bagaimana menciptakan kesejahteraan oleh Pemerintah
Pemerintah Pusat : Dekonsentrasi : Pemerintahan Administratif/Wilayah (Field Administration). Desentralisasi : Pemerintah Daerah. Sept 2007

80 Urgensi Keberadaan Pemda.
Untuk melindungi dan mensejahterakan masyarakat secara demokratis. Kesejahteraan diukur dengan Index Pembangunan Manusia (Human Development Index = HDI), dengan indikator utama : Penghasilan, Kesehatan, Pendidikan. Untuk meningkatkan pendapaian HDI dilakukan melalui pelayanan publik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sept 2007

81 Urgensi Keberadaan Pemda.
Kebutuhan masyarakat terdiri dari : Kebutuhan Pokok (Basic Needs) dan Kebutuhan Pengembangan Sektor Unggulan (Core Competences). Sektor unggulan dapat diidentifikasikan dari sintesis PDRB, mata pencaharian, dan pemanfaatan lahan. Sept 2007

82 Misi utama Pemda adalah :
Menyediakan pelayanan dasar (basic services) dan mengembangkan sektor unggulan (core competencies) dengan cara-cara yang demokratis. Output/end products Pemda adalah : Public Goods; barang-barang kebutuhan masyarakat (jalan, pasar, sekolah, RS, dsb). Public Regulations; pengaturan-pengaturan masyarakat, seperti : KTP, KK, IMB, HO, Akte Kelahiran, dsb. Sept 2007

83 Anatomi Urusan Pemerintahan
ABSOLUT (mutlak urusan Pusat) : Hankam, moneter, yustisi, politik LN, Agama. CONCURRENT (urusan bersama Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota) : - Pilihan/Optional : Sektor Unggulan (Contoh : Pertanian, industri, perdagangan, pariwisata, kelautan, dsb). - Wajib/Obligatory : Pelayanan Dasar (Contoh : pendidikan, lingkungan hidup, pekerjaan umum dan perhubungan.  SPM (Standar Pelayanan Minimal) Sept 2007

84 Sektor-sektor terkait OTDA.
Sosial Lingkungan Hidup Perdagangan Kelautan dan Perikanan Kehutanan Pendidikan Kesehatan UKM Nakertrans Pertanian dan Perkebunan Pertambangan Perhubungan Penanaman Modal Kebudayaan dan Pariwisata Kependudukan Pemberdayaan Perempuan. BKKBN Perindustrian PU Pemuda dan Olahraga KOMINFO Perumahan Arsip Pertanahan KESBANGPOL BPS Pemerintahan Umum PMD Kepegawaian Sept 2007

85 Jenis-jenis Pelayanan Dasar (Kewenangan Wajib)
Pendidikan Kesehatan Lingkungan PU Sosial Ketentraman dan Ketertiban Kependudukan Pertanahan Penanaman Modal Ketenagakerjaan Usaha Kecil dan Koperasi Perencanaan dan Tata Ruang. Sept 2007

86 Jenis-jenis Potensi Unggulan (Kewenangan Pilihan)
Pertanian Perdagangan Perindustrian Kelautan Kehutanan Pertambangan Perikanan Laut/Darat Pariwisata Perkebunan Lain-lain Sept 2007

87 Penataan Kewenangan Pelayanan publik menghasilkan outputs : public goods dan public regulations Public goods : jalan, jembatan, dsb. Public Regulations : akte kelahiran, dsb. Pertanyaan : Apakah Pemda sudah menghasilkan public goods dan public regulations yg sesuai dengan kebutuhan rakyat yaitu : Pelayanan Dasar dan Pengembangan Sektor Unggulan ? Sept 2007

88 Penyusunan Tipologi Argumen Tipologi  karena Keterbatasan Dana
Faktor2 yg menentukan Tipologi : a. Jumlah Penduduk  Argumen : Pemda ada karena Pddk. b. Jumlah APBD  Argumen : Karena APBD terbatas menjadi alasan utama kenapa dilakukan Tipologi. c. Luas Wilayah  Argumen : Makin luas suatu area Pemda, makin besar struktur organisasi yg diperlukan untuk pelayanan publik. Sept 2007

89 Faktor-faktor yg menentukan potensi unggulan
Mata pencaharian penduduk. Metodologi : mata pencaharian penduduk sektor tertentu dibagi jumlah pddk daerah ybs. Bobot 50 %. PDRB – sektor2 ekonomi yg membentuk aggregat perekonomian daerah. Metodologi : perbandingan antara PDRB sektor dgn PDRB sektor sejenis. Contoh : PDRB sektor pertanian Kab/Kota dibandingkan dgn Total PDRB sektor pertanian Kab/Kota se provinsi. Bobot 30 %. Pemanfaatan Lahan : untuk apa saja lahan tsb dimanfaatkan. Metodologi : bagaimana komposisi pemanfaatan lahan untuk sektor tertentu dibanding total lahan yang ada di daerah ybs. Bobot 20 %. Sept 2007

90 Klasifikasi kewenangan fungsional Daerah
Pelayanan Umum, Pertahanan, Ketertiban dan Keamanan, Ekonomi, Lingkungan Hidup, Perumahan dan Fasilitas Umum, Kesehatan, Pariwisata dan Budaya, Agama, Pendidikan, Perlidungan Sosial. Belanja Daerah : Tujuan : Agar belanja publik lebih rasional dan dapat diarahkan untuK lebih meningkatkan kualitas pelayanan.  Standar Pelayanan Minimum (SPM). Sept 2007

91 Prioritas Standar Pelayanan Minimum (SPM).
Prioritas untuk kesehatan, pendidikan dan prasarana dasar, diarahkan untuk meningkatkan HDI sebagai indikator kamajuan pembangunan daerah dengan cara : Menyusun indikator SPM sejalan dengan MDG, Mengumpulkan data yg telah dikoordinasikan dengan instansi terkait (kantor statistik/dinas terkait) sebagai input perhitungan indikator SPM. Sept 2007


Download ppt "DASAR-DASAR KEPENDUDUKAN/DEMOGRAFI : KETENAGAKERJAAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google