Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kelompok 6 Fikri Ibrahim R Gorby G Hadi Yahya F Hanani F Karnanim

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kelompok 6 Fikri Ibrahim R Gorby G Hadi Yahya F Hanani F Karnanim"— Transcript presentasi:

1 Kelompok 6 Fikri Ibrahim R Gorby G Hadi Yahya F Hanani F Karnanim
Maintainability

2 OUTLINE Introduction History Importance & Objectives
Management in System Life Cycle Design Characteristic & Specific Consideration Measures and Function

3 INTRODUCTION Kemungkinan suatu item yang rusak dapat diperbaiki dalam waktu yang ditentukan pada saat perbaikan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan

4 SEJARAH 1901  ketentuan tentara Amerika untuk pesawat terbang bahwa pesawat terbang harus “mudah dioperasikan dan di-maintain” 1956  serangkaian artikel mengenai design of maintainability and recommendations 1957  Advisory Group on Reliability of Electronic Equipment (AGREE) mengeluarkan report yang berisi rekomendasi untuk sebagian besar standard-standard maintainability.

5 TUJUAN Memaksimalkan equipment dan facility availability
Mengurangi predicted maintenance time and costs dengan simplifying maintenance Menentukan labor-hours dan sumber daya lain yang dibutuhkan untuk melakukan maintenance Menggunakan maintainability data untuk menentukan item availability/unavailability

6 MANAGEMENT IN SYSTEM LIFE CYCLE
Phase I: Concept development Phase II: Validation Phase III: Production Phase IV: Operation The life cycle of a system dapat dibagi menjadi empat tahap berikut An efficient and effective design can only be achieved by seriously considering maintainability issues that arise during the system life cycle. This means a maintainability program must incorporate a dialogue between the manufacturer and user throughout the system life cycle. This dialogue concerns the user’s maintenance needs and other requirements for the system and the manufacturer’s response to these needs and requirements.

7 Fasa I: Pengembangan Konsep
Area-area beresiko tinggi diidentifikasi dan kebutuhan sistem operasi diwujudkan menjadi suatu kebutuhan operasional. Kedua hal tersebut harus dipenuhi terlebih dahulu untuk mengembangkan kebutuhan maintainabilitas sistem: Detail pekerjaan, mode sistem operasi, dsb Evaluasi laju sistem utilisasi dan faktor waktu pekerjaan Detail sasaran dan konsep bantuan logistik global Evaluasi durasi lifecycle sistem

8 Fasa II: Validasi Kebutuhan operasional yang dikembangkan dan diformulasikan pada fasa sebelumnya kemudian diperjelas sesuai dengan kebutuhan disain sistem. Pekerjaan: Menyiapkan program maintainabilitas dan pernecanaan demonstrasi sesuai kebutuhan kontrak. Menentukan realibilitas, maintainabilitas, dan efektifitas sistem-berdasarkan kebutuhan. Menyiapkan kebijakan dan prosedur maintainabilitas dan upaya tindak lanjut full-scale enjinering. Mengkordinasi dan memonitoring seluruh upaya maintainabilitas organisasi/perusahaan.

9 Cont’d Memprediksi dan mengalokasi maintainabilitas.
Berpartisipasi dalam analisis trade-off Menyediakan asisten untuk maintenance engineering dalam pelaksanaan analisis terkait dengan pemeliharaan. Menyiapkan perencanaan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Menetapkan insentif dan pinalti maintainabilitas. Turut serta dalam peninjauan disain terkait dengan maintainabilitas. Mengembangkan pedoman terkait dengan perancangan maintainabilitas untuk digunakan oleh disain enjiner dengan bantuan analisis maintenance engineering

10 Fasa III: Produksi Dalam fasa III, sistem dimanufaktur, diuji, serta dikirim, dan dalam beberapa kasus, dipasang untuk setiap paket data teknis yang dihasilkan dari fasa I dan II. Pekerjaan: Memonitoring seluruh pekerjaan proses produksi. Menguji kecenderungan hasil test produksi untuk mengetahui efek yang berlawanan pada maintainabilitas, konsep pemeliharaan, dan perencanaan pembekalan/provisioning. Menguji perubahan usulan dan melihat dampaknya pada maintainabilitas. Menjamin perbaikan yang seharusnya pada ketidaksesuaian yang dapat berdampak buruk pada maintainabilitas. Mengambil bagian dalam pembentukan pengendalian variasi proses, error dan sebagainya.

11 Fasa IV: Operasional Pada fasa IV, sistem digunakan, didukung dalam logistik, dan dimodifikasi yang tepat. Selama pelaksanaan fasa pemeliharaan, overhaul, training, suplai, dan kebutuhan ketersediaan material serta karakteristik sistem menjadi jelas. Fasa ini merupakan fasa yang paling krusial karena keefektifan biaya dan dukungan logistik dari sistem diperlihatkan dan data yang berhubungan dengan maintainabilitas didapatkan dari praktik langsung yang dapat digunakan untuk keperluan di masa yang akan datang.

12 Karakteristik Disain dan Pertimbangan Spesifik
Karakteristik alat/sistem yang terkait dengan maintainabilitas yang harus ditekankan selama perancangan: Accessibility Test points Modularization Controls Disposable modules Weight Interchangeability Displays Standardization Human factors, etc.

13 Aksebilitas Merupakan tingkat kemudahan suatu alat dapat dijangkau untuk diganti atau diperbaiki Faktor-faktor yang mempengaruhi aksebilitas: Lokasi didapatkannya alat dan lingkungannya Kebutuhan visual pekerja Tipe peralatan dan aksesoris yang dibutuhkan pekerja Jarak yang harus ditempuh untuk mendapatkan alat Tingkat bahaya Frekuensi masuknya akses alat Waktu yang dibutuhkan Tipe pemeliharaan yang dilakukan Tipe pakaian yang digunakan.

14 Modularisasi Modularisasi merupakan pembagian suatu produk berdasarkan fungsi dan bentuk fisik untuk memudahkan pemindahan dan pergantian. Tingkat modularisasi dalam suatu sistem atau produk bergantung pada faktor seperti biaya, kemudahan, dan fungsi

15 Keuntungan Modularisasi
Kemudahan dalam memelihara konfigurasi yang telah dibagi Berkurangnya waktu dan biaya untuk pelatihan staf pemeliharaan Menyederhanakan rancangan baru peralatan dan mengurangi waktu perancangan Kemudahan untuk membagi-bagi tanggung jawab pemeliharaan Kebutuhan tingkat kemampuan yang tidak perlu terlalu tinggi Kebutuhan peralatan lebih sedikit

16 Disposable modules Modul ini dirancang untuk dibuang saat terjadi kegagalan dan tidak memerlukan perbaikan Modul ini digunakan apabila perbaikan modul sangat mahal dan tidak praktis

17 Interchangeability Interchangeability merupakan aspek yang disengaja dalam suatu perancangan, yang berarti tiap bagian/komponen/unit dapat digantikan dengan bagian yang serupa

18 Standarisasi Standarisasi dapat dideskripsikan sebagai pencapaian dari keseragaman praktis maksimum dalam suatu perancangan alat Keuntungan dari standarisasi: Pengurangan dalam waktu Perancangan,biaya manufaktur, serta waktu dan biaya pemeliharan Mengurangi kebutuhan bagian khusus dari komponen Berguna untuk mengurangi probabilitas dari kecelakaan menahan dari prosedur yang tidak jelas atau tidak benar Pengurangan dalam kesalahan penggunaan alat atau komponen

19 Tujuan Standarisasi Mengurangi jumlah model yang berbeda dan membuat peralatan terpakai Meminimisasi jumlah dari tipe atau bagian/komponen yang berbeda Memaksimalkan penggunaan interchangeable Memaksimalkan penggunaan bagian-bagian umum di dalam produk yang berbeda Mengkontrol dan memudahkan inventarisasi dan pemeliharaan Mengurangi permasalahan penyimpanan

20 Maintainability: perhitungan & fungsi
Perhitungan: (digunakan dalam analisis waktu pemeliharaan) Mean Time To Repair (MTTR) Mean Preventive Maintenance Time Mean Maintenance Downtime Fungsi: (digunakan untuk prediksi probabilitas waktu pemeliharaan hasil perhitungan) Exponential Distribution Weibull Distribution Gamma Distribution Erlangian Distribution Normal Distribution Used variable is time, t

21 Mean Time To Repair (MTTR)
Mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan

22 Contoh 1 Sebuah peralatan elektronik terdiri dari lima subbagian yang dapat diganti, 1-5, dengan 1 = failure/hour 2 = failure/hour 3 = failure/hour 4 = failure/hour 5 = failure/hour. Waktu pemeliharaan korektif yang berhubungan dengan subsistem 1-5 adalah T1 = 2h, T2 = 3h, T3 = 4h, T4 = 5h, dan T5 = 6h. Hitung MTTR dari alat tersebut.

23 Jawaban Dengan mengsubstitusi data yang diberikan ke dalam persamaan di atas, maka di dapatkan = 4.33 h MTTR Peralatan elektronik tersebut adalah 4.33 jam.

24 Mean Preventive Maintenance Time (MPMT)
Berdasarkan pemeliharaan preventif

25 Mean Maintenance Downtime (MMD)
Merupakan total waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sistem ke performa yang diinginkan atau menjaganya pada performa yang sama Terdiri dari waktu untuk pemeliharaan korektif, preventif, jeda administratif, dan jeda logistik

26 Maintainability Function
Persamaan umum:

27 Exponential Distribution
Sering digunakan dalam pekerjaan maintainabilitas untuk merepresentasikan waktu perbaikan f(t) disubstitusi ke persamaan general

28 Cont’d Probability Density Function fR(t)

29 Cont’d Maintainability function M(t)

30 Contoh 2 Asumsikan jika MTTR dari suatu sistem elektronik adalah 4 h. Tentukan probabilitas suatu aksi perbaikan akan selesai dilakukan dalam 8 h, jika waktu perbaikan terdistribusi eksponensial.

31 Jawaban Sehingga diperkirakan 87% peluang perbaikan dapat diperbaiki dalam waktu 8 jam.

32 Distribusi Weibull Digunakan untuk menggambarkan waktu perbaikan

33 Weibull Distribution (Cont’d)
Probability Density Function

34 Weibull Distribution (Cont’d)
Maintainability Function

35 Distribusi Gamma Distribusi gamma terkadang digunakan untuk menyatakan berbagai tipe data waktu pemeliharaan.

36 Gamma Distribution (Cont’d)
Probability Density Function

37 Gamma Distribution (Cont’d)
Maintainability Function

38 Distribusi Erlangian Kasus khusus dari Distribusi Gamma parameter bentuk distribusi gamma berada dalam bilangan bulat positf

39 Distribusi Normal Digunakan untuk menggambarkan waktu perbaikan

40 Normal Distribution (Cont’d)
Probability Density Function

41 Normal Distribution (Cont’d)
Maintainability Function

42 Beberapa kesalahan umum yang berhubungan dengan desain maintainibilitas
Penyesuaian ditempatkan jauh dari personel pemeliharaan dan tidak tersedianya ruangan untuk pekerja untuk melakukan penyesuaian yang seharusnya Sulit untuk menemukan skrup yang ingin disesuaikan. Tes kehandalan peralatan yang rendah meghasilkan kegagalan produk. Bagian yang mudah pecah ditempatkan diantara ujung rendah dari suatu rangka, membuat bagian tersebut dapat terlihat pecah akibat kecelakaan. Bagian yang dapat dipindahkan dipasang dalam suatu keadaan dimana personel tidak dapat memindahkannya tanpa membongkar seluruh unit sistem.

43 Please maintain yourself………
Thanks Please maintain yourself………


Download ppt "Kelompok 6 Fikri Ibrahim R Gorby G Hadi Yahya F Hanani F Karnanim"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google