Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Konsep Dasar Analisis Produksi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Konsep Dasar Analisis Produksi"— Transcript presentasi:

1 Konsep Dasar Analisis Produksi
Pertemuan ke-11

2 PENDAHULUAN Aktivitas produksi bukan hanya sekedar mengubah input menjadi output, tetapi harus dipandang sebagai aktivitas penciptaan nilai tambah, sekaligus menghindarkan terjadinya pemborosan (waste) Penciptaan nilai tambah harus membuat input jadi output secara efektif dan efisien sehingga produk sebagai output dari proses penciptaan nilai tambah itu dapat dijual dengan harga yang kompetitif di pasar global.

3 A. KONSEP DASAR SISTEM PRODUKSI
Secara skematis sederhana, sistem produksi dapat digambarkan sebagai berikut: INPUT PROSES OUTPUT TK Modal Material Energi Tanah Informasi Manajerial PROSES TRANSFORMASI NILAI TAMBAH PRODUK (Barang/ Jasa) Umpan balik untuk pengendalian input, proses dan teknologi

4 A. KONSEP DASAR SISTEM PRODUKSI
Contoh sistem produksi jasa dan manufaktur: No Sistem Input Output 1 2 3 4 Bank Rumah Sakit Universitas Transportasi udara Karyawan, fasilitas gedung, peralatan kantor, modal energi, informasi, manajerial, dll Dokter, perawat, karyawan, fasilitas gedung, peralatan medik, laboratorium, modal, energi, informasi, manajerial, dll Dosen, asisten, mahasiswa, karyawan, fasilitas gedung dan peralatan kuliah, perpustakaan, laboratorium, modal, energi, informasi, manajerial, dll Pilot, pramugari, tenaga mekanik, karyawan, pesawat terbang, fasilitas gedung dan peralatan kantor, ebergi, informasi, manajerial, dll Pelayanan finansial bagi nasabah (deposito, pinjaman, dll) Pelayanan medik bagi pasien Pelayanan akademik bagi mahasiswa untuk menghasilkan S1, S2 dan S3 Transportasi udara bagi orang dan barang dari satu lokasi ke lokasi yang lain.

5 A.1. ELEMEN INPUT DALAM SISTEM PRODUKSI
Input diklasifikasikan dalam dua jenis, input tetap (fixed input) dan input variabel (variable input) Input tetap adalah suatu input yang tingkat penggunaan inputnya tidak tergantung pada jumlah output yang akan diproduksi Contoh: Tenaga kerja, modal, energi (dalam jangka pendek), tanah, manajerial, informasi Input variabel adalah suatu input yang tingkat penggunaan input itu tergantung jumlah output yang akan diproduksi. Contoh: Material, energi, tanah

6 A.2. ELEMEN PROSES DALAM SISTEM PRODUKSI
Secara umum, terdapat tiga kategori untuk semua aktivitas dalam proses: Tugas-tugas (tasks), Aliran-aliran (flows), dan Penyimpanan (storage) Suatu tugas atau aktivitas (tasks) dikatakan memiliki nilai tambah apabila penambahan beberapa input pada tugas akan memberikan nilai tambah produk sesuai yang diinginkan konsumen. Contoh: Menerbangkan sebuah pesawat terbang dengan baik Pembiusan dengan tepat terhadap pasien sebelum operasi

7 A.2. ELEMEN PROSES DALAM SISTEM PRODUKSI
Terdapat dua jenis aliran (flows): (1) Aliran material/ barang setengah jadi dan (2) Aliran informasi Aliran material terjadi apabila material dipindahkan dari satu tugas ke tugas berikutnya, atau dari beberapa tugas ke tempat penyimpanan atau sebaliknya. Aliran informasi mengawali dan membantu dalam proses produksi suatu barang/ jasa. Contoh : Instruksi-instruksi yang diberikan dalam proses produksi Suatu penyimpanan (storage) terjadi apabila tidak ada tugas yang dilakukan serta barang/ jasa itu sedang tidak dipindahkan. Dengan kata lain, penyimpanan adalah segala sesuatu yang bukan tugas atau aliran.

8 A.2. ELEMEN PROSES DALAM SISTEM PRODUKSI
Karakteristik Proses Kapasitas: Tingkat output maksimum dari suatu proses, yang diukur dalam unit output per unit waktu. Misalnya, UDINUS mampu menerima mahasiswa per tahun, mesin produksi komponen Android mampu memproduksi 6000 komponen / minggu, dan lain sejenisnya. Efisiensi: Ukuran yang menunjukkan bagaimana baiknya sumber- sumber daya ekonomi digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output  makin efisien makin kecil biaya per output. Misalnya, dari standar produksi 200 unit komponen per jamnya Budi hanya mampu memproduksi 150 unit. Berarti Budi hanya punya efisiensi sebesar 75% (150/200)

9 A.2. ELEMEN PROSES DALAM SISTEM PRODUKSI
Karakteristik Proses Efektivitas: Mengukur derajat pencapaian output dari sistem produksi; diukur berdasarkan rasio output aktual terhadap output yang direncanakan. Misalnya, PT. Indofood berencana memproduksi sebanyak unit box Indomie tapi diketahui yang berhasil diproduksi hanya 900 unit box. Berarti efektivitasnya 90% Fleksibilitas: Mengukur berapa lama waktu perubahan proses untuk menghasilkan output yang berbeda atau dapat menggunakan sekumpulan input yang berbeda. Biasanya karena perubahan selera konsumen yang ingin produk baru yang berbeda.

10 A.3. ELEMEN OUTPUT DALAM SISTEM PRODUKSI
Dalam sistem produksi modern, beberapa pengukuran pada tingkat output sistem produksi yang relevan dipertimbangkan adalah: Kuantitas produk sesuai pesanan konsumen atau permintaan pasar (satuan unit) Tingkat efektivitas Banyaknya produk cacat Biaya per unit output Karakteristik kualitas produk sesuai keinginan konsumen

11 B. TEORI PRODUKSI Kebanyakan teori produksi berfokus pada efisiensi:
Memproduksi output semaksimum mungkin dengan tingkat pengguna input tetap Memproduksi output pada tingkat tertentu dengan biaya produksi seminimum mungkin. Konsep produksi jangka pendek (Short Run Production) Mengacu kepada periode waktu produksi di mana terdapat satu atau lebih input yang bersifat tetap Konsep Produksi Jangka Panjang (Long Run Production) Mengacu pada periode waktu produksi atau horizon perencanaan produksi, di mana semua input dalam proses produksi merupakan input variabel, tidak ada input tetap.

12 C. KONSEP PRODUKSI JANGKA PENDEK
Total Product (TP atau Q) adalah produksi total yang dihasilkan oleh suatu proses produksi Marginal Product (MP) adalah perubahan produksi yang diakibatkan oleh perubahan penggunaan satu satuan faktor produksi variabel Rumus  MPL= ∆Q/∆L atau MPL = TPL’ Average Product (AP) adalah rata-rata produksi yang dihasilkan oleh setiap penggunaan faktor produksi variabel Rumus  APL= Q/L

13 C. KONSEP PRODUKSI JANGKA PENDEK
Contoh kasus PT ABC: Total Product (Q), Average Product (APL), dan Marginal Product (MPL) No Q (ton) L (jam) ∆Q ∆L APL (ton/jam) Hasil Perbandingan MPL (ton/jam) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 8.500 9.000 9.500 10.000 10.500 11.000 11.500 12.000 12.500 2.725 2.850 2.950 3.025 3.150 3.325 3.550 3.850 4.175 - 500 125 100 75 175 225 275 350 3.12 3.16 3.22 3.31 3.33 3.30 3.23 3.14 2.99 Meningkat Menurun 4.00 5.00 6.67 2.86 2.22 1.82 1.43

14 C. KONSEP PRODUKSI JANGKA PENDEK [Law of Diminishing Marginal Product]

15 C. KONSEP PRODUKSI JANGKA PENDEK [Law of Diminishing Marginal Product]
Terbagi ke dalam tiga daerah produksi: Daerah I (Irrational region) APL naik  APL maksimum Penggunaan input masih menaikkan TP sehingga pendapatan masih dapat terus diperbesar 2. Daerah II (Rational region) APL maksimum  TP maksimum Pada daerah ini dimungkinkan pencapaian pendapatan maksimum 3. Daerah III (Irrational region) TP menurun

16 C. KONSEP PRODUKSI JANGKA PENDEK [Law of Diminishing Marginal Product]
Mengapa bisa terjadi Law of Diminishing Marginal Product? Kelangkaan faktor produksi (makin memburuknya kualitas input) Kejenuhan dari faktor produksi Cara menghindari hukum diminishing marginal return: Ex: Memperbaiki teknologi

17 D. KONSEP PRODUKSI JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang perusahaan mempunyai lebih banyak kesempatan untuk merubah pemakaian input yang tadinya tidak dapat diubah Fungsi Produksi jangka panjang Q = F (K, L) Alat penting untuk menganalisis efisiensi produksi dalam jangka panjang adalah dengan menggunakan kurva isoquant dan isocost.

18 D. KONSEP PRODUKSI JANGKA PANJANG [ISOKUAN]
Isokuan pada prinsipnya beranalogi sama dengan konsep kurva indifferen di bab Analisis Perilaku Konsumen. Isokuan menunjukkan kombinasi yang berbeda dari tenaga kerja (L) dan barang modal (K), yang memungkinkan perusahaan menghasilkan jumlah output tertentu. Slopenya Negatif. Artinya??

19 D. KONSEP PRODUKSI JANGKA PANJANG [ISOKOS]
Menunjukkan semua kombinasi yang berbeda dari tenaga kerja dan modal yang dapat dibeli oleh perusahaan, dimana semua kombinasi tersebut akan berbiaya sama. Persamaan isokos C = wL +rK

20 D. KONSEP PRODUKSI JANGKA PANJANG [Kurva Keseimbangan Produsen]
Kurva keseimbangan produsen menunjukkan pencapaian kombinasi penggunaan input pada kondisi biaya terkecil (least cost combination of inputs), untuk memproduksi output dalam jumlah tertentu. Intinya: “Dengan kemampuan (dana) yang terbatas, kita tetap dapat mencapai tingkat produksi maksimum” Di titik mana keseimbangan produsen tercapai dengan sempurna?

21 SELESAI


Download ppt "Konsep Dasar Analisis Produksi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google