Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Penyusunan Anggaran Beban Usaha
Rita Tri Yusnita, SE., MM.
2
Pengertian Beban Usaha
Beban Usaha (Operating Expense) adalah beban kegiatan pokok perusahaan yang tidak terjadi di pabrik, selain harga pokok penjualan (Cost of Goods Sales)
3
Beban Administrasi dan Umum
BEBAN USAHA Beban Penjualan Beban Administrasi dan Umum Beban yang terjadi untuk kepentingan penjualan produk utama Beban Penjualan Tetap Beban Penjualan Variabel Beban yang umumnya terjadi pada bagian personalia, administrasi, bagian keuangan, bagian umum Contoh; Beban gaji pimpinan/manajer dan staf, beban depresiasi peralatan kantor, beban pernik (perlengkapan/supplies) kantor, beban pemeliharaan kantor, beban umum lainnya Beban Admin dan Umum biasanya bersifat tetap
4
Beban Penjualan Variabel
Beban Penjualan Tetap Beban Penjualan Variabel Besar kecilnya tidak dipengaruhi kegiatan penjualan, namun ikut serta dalam kegiatan penjualan produk utama Beban depresiasi alat penjualan, beban penghapusan piutang, beban gaji pegawai tetap bagian penjualan, dll. Besar kecilnya dipengaruhi oleh kegiatan penjualan Beban Komisi Penjualan, beban penghapusan piutang, beban pernik (supplies) penjualan Beban Promosi penjualan semi variabel
5
IIustrasi Penyusunan Anggaran Beban Usaha
Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT akan menyusun anggaran beban usaha selama tahun 2016 dengan data sbb: Aset Tetap terdiri dari; bagian penjualan senilai Rp dan bagian umum senilai Rp Aset tetap disusutkan dengan metode garis lurus 12% setahun atau 3% tiap triwulan Jualan direncanakan triwulan I Rp , triwulan II Rp , triwulan III Rp , dan triwulan IV Rp Komisi Penjualan 5% dari penjualan dan penghapusan piutang ditaksir 2% dari jualan Gaji penjualan dan pemeliharaan alat penjualan tiap triwulan masing-masing Rp dan Rp 700.
6
IIustrasi (…lanjutan…)
Perlengkapan (pernik) penjualan ditaksir triwulan I Rp 200, triwulan II Rp 210, triwulan III Rp 250, dan triwulan IV Rp 250. Beban turun harga triwulan I dan II masing-masing 1% dari jualan, triwulan III dan IV masing-masing 2% dari jualan. Beban penjualan lainnya pada triwulan I dan II masing-masing Rp 150, triwulan III dan IV masing-masing Rp 200. Beban administrasi ditaksir tiap triwulan terdiri atas; gaji pemimpin dan staf kantor Rp 300, asuransi alat kantor Rp 100, perlengkapan kantor Rp 50, pemeliharaan kantor Rp 125, dan lainnya Rp 75.
7
Silakan isi dan lengkapi Anggaran Beban Usaha tersebut sesuai data dan informasi yang ada
8
5% dari penjualan (lihat data soal point b dan c slide 5)
3% tiap triwulan dari aset tetap penjualan point a 3% tiap triwulan dari aset tetap bagian umum point a Dan seterusnya …..
9
Menyusun Anggaran Laba Rugi
10
Ilustrasi Penyusunan Anggaran Laba Rugi
Diketahui data-data sbb: Sediaan produk dalam proses (PDP) awal 10 botol dengan tingkat penyelesaian BBB 80%, BTKL 30%, dan BOP 40%. Anggaran sediaan produk dalam proses (PDP) akhir sebanyak 18 botol dengan tingkat penyelesaian BBB 100%, BTKL 50%, dan BOP 50%. Produk terjual dianggarkan tahun ini 148 botol dengan harga jual per botol Rp 700 148 botol x Rp 700 = Rp Sediaan produk jadi awal 15 botol.
11
Ilustrasi Penyusunan Anggaran Laba Rugi .…lanjutan
Anggaran produk jadi periode ini 182 botol Harga pokok standar produk kecap per botol seperti Nampak pada Tabel 4 (lihat slide setelah ini) Beban usaha dianggarkan setahun Rp terdiri atas beban usaha tetap Rp dan beban usaha variabel Rp Biaya Overhead Pabrik tetap selama periode tersebut sebesar Rp 6.400 Berdasarkan data tersebut, dibuat beberapa perhitungan untuk menyusun Anggaran Laba Rugi
12
Tabel 4. Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT
Harga Pokok Standar Per Botol Kecap Sedang Tahun Berakhir 31 Desember 2016 Unsur Harga Pokok Produk Penghargapokokan Penuh Penghargapokokan Variabel BBB Kedelai 2 ons @ Rp 100 Rp 200 Gula Merah 0,5 ons @ Rp 240 Rp Rp Rp 320 BTKL 0,1 jam @ Rp 500 Rp 50 BOP Variabel @ Rp 680 Rp 68 BOP Tetap @ Rp 320 Rp __ Harga Pokok Standar per botol kecap Rp 470 Rp 438
13
Format Anggaran Laba Rugi
Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT Anggaran Laba Rugi Tahun Berakhir 31 Desember 2016 Keterangan Penghargapokokan Penuh Variabel 1 Jualan 2 Biaya Pabrik Variabel 3 Biaya Overhead Pabrik Tetap 4 Biaya Pabrik 5 Sediaan PDP Awal 6 Biaya Produksi 7 Sediaan PDP Akhir 8 Harga Pokok Produk Jadi 9 Sediaan Produk Jadi Awal 10 Produk Siap Jual 11 Sediaan Produk Jadi Akhir 12 Harga Pokok Produk Terjual 13 Laba Kotor/Margin Kontribusi Kotor 14 Beban Usaha Variabel 15 Margin Kontribusi Bersih 16 Beban Usaha Tetap 17 18 Biaya Tetap 19 Rugi Format Anggaran Laba Rugi
14
Langkah-langkah dalam menyusun Anggaran Laba Rugi
Hitung Sediaan Produk Jadi Akhir Hitung Unit Ekuivalen Produk dengan metode FIFO Hitung Biaya Pabrik Variabel Hitung Sediaan dengan metode Penghargapokokan penuh (Full Costing) dan Penghargapokokan Variabel (Variable Costing) Susun Anggaran Laba Rugi
15
Langkah Pertama menghitung sediaan produk jadi akhir
Jualan 148 botol Sediaan Produk Jadi Akhir ??? Produk Siap Jual 197 botol Sediaan Produk Jadi Awal 15 botol – Produk Jadi 182 botol Sediaan Produk Dalam Proses (PDP) Akhir 18 botol + Produk dihasilkan 200 botol Sediaan Produk Dalam Proses (PDP) Awal 10 botol – Produk Masuk Produksi periode ini 190 botol Sediaan Produk Jadi Akhir dapat dicari/diketahui 49 botol
16
Langkah Kedua menghitung unit ekuivalen produk dengan metode FIFO
UEP = Produk Jadi + Ekuivalen PDP Akhir – Ekuivalen PDP Awal BBB = (18 x 100%) – (10 x 80%) = 192 botol BTKL = (18 x 50%) – (10 x 30%) = 188 botol BOP = ( 18 x 50%) – (10 x 40%) = 187 botol
17
Langkah Ketiga menghitung biaya pabrik variabel
BBB = 192 botol x Rp 320 Rp BTKL 188 botol x Rp 50 Rp BOP Variabel 187 botol x Rp 68 Rp Biaya Pabrik Variabel Rp
18
Langkah 4 Hitung Sediaan dengan metode Full Costing dan Variable Costing
Macam Sediaan yang harus dihitung: Sediaan Produk Jadi Awal Sediaan Produk Jadi Akhir Sediaan Produk Dalam Proses (PDP) Awal Sediaan Produk Dalam Proses (PDP) Akhir
19
Sediaan Produk Jadi Awal
Full Costing = 15 botol x Rp 470 Rp Variable Costing 15 botol x Rp 438 Rp Sediaan Produk Jadi Akhir 49 botol x Rp 470 Rp 49 botol x Rp 438 Rp
20
Sediaan PDP Awal Full Costing Variable Costing BBB = 10 x 80% x Rp 320 Rp Rp BTKL 10 x 30% x Rp 50 Rp Rp BOP V 10 x 40% x Rp 68 Rp Rp BOP T 10 x 40% x Rp 32 Rp Rp Rp Rp Sediaan PDP Akhir Full Costing Variable Costing BBB = 18 x 100% x Rp 320 Rp Rp BTKL 18 x 50% x Rp 50 Rp Rp BOP V 18 x 50% x Rp 68 Rp Rp BOP T 18 x 50% x Rp 32 Rp Rp Rp Rp
21
Langkah 5 Menyusun Anggaran Laba Rugi
Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT Anggaran Laba Rugi Tahun Berakhir 31 Desember 2016 Keterangan Penghargapokokan Penuh Variabel 1 Jualan 2 Biaya Pabrik Variabel 3 Biaya Overhead Pabrik Tetap 4 Biaya Pabrik 5 Sediaan PDP Awal 6 Biaya Produksi 7 Sediaan PDP Akhir 8 Harga Pokok Produk Jadi 9 Sediaan Produk Jadi Awal 10 Produk Siap Jual 11 Sediaan Produk Jadi Akhir 12 Harga Pokok Produk Terjual 13 Laba Kotor/Margin Kontribusi Kotor 14 Beban Usaha Variabel 15 Margin Kontribusi Bersih 16 Beban Usaha Tetap 17 18 Biaya Tetap 19 Rugi Langkah 5 Menyusun Anggaran Laba Rugi
22
Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT Tahun Berakhir 31 Desember 2016
Anggaran Laba Rugi Tahun Berakhir 31 Desember 2016 Keterangan Penghargapokokan Penuh Variabel 1 Jualan Rp ,600 2 Biaya Pabrik Variabel Rp ,556 3 Biaya Overhead Pabrik Tetap (+) Rp ,400 4 Biaya Pabrik Total Rp ,956 5 Sediaan PDP Awal (+) Rp ,110 Rp ,982 6 Biaya Produksi Rp ,066 Rp ,538 7 Sediaan PDP Akhir (-) Rp ,110 Rp ,822 8 Harga Pokok Produk Jadi Rp ,956 Rp ,716 9 Sediaan Produk Jadi Awal (+) Rp ,050 Rp ,570 10 Produk Siap Jual Rp ,006 Rp ,286 11 Sediaan Produk Jadi Akhir (-) Rp ,030 Rp ,462 12 Harga Pokok Produk Terjual Rp ,976 Rp ,824 13 Laba Kotor/Margin Kontribusi Kotor Rp ,624 Rp ,776 14 Beban Usaha Variabel (-) Rp ,726 15 Margin Kontribusi Bersih Rp ,050 16 Beban Usaha Tetap Rp ,100 17 Biaya Overhead Pabrik Tetap 18 Biaya Tetap Rp ,500 19 Rugi -Rp ,202 -Rp ,450 148 botol x Rp 700 Lihat hasil perhitungan 49 botol x Rp 470 49 botol x Rp 438 Lihat soal point 6
23
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.