Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

METODE PENELITIAN MANAJEMEN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "METODE PENELITIAN MANAJEMEN"— Transcript presentasi:

1 METODE PENELITIAN MANAJEMEN
Oleh: Prof. Dr. Djumilah Zain, SE

2 BAB 1 PENGANTAR PENELITIAN ILMIAH DALAM ILMU MANAJEMEN

3 Definisi Penelitian MASALAH JAWABAN- SOLUSI INVESTIGASI ILMIAH
(Scientific Inquiry) Terorganisir Sistematik MASALAH (SPESIFIC PROBLEM) Berbasis Data Kritikal Obyektif JAWABAN- SOLUSI

4 Definisi Penelitian Penelitian adalah sebuah proses investigasi terhadap sebuah masalah yang dilakukan secara terorganisir, sistematik, berdasarkan pada data yang terpercaya, bersifat kritikal dan objektif yang mempunyai tujuan untuk menemukan jawaban atau pemecahan atas satu atau beberapa masalah yang diteliti.

5 Sumber Masalah Penelitian Ilmiah
FENOMENA BISNIS MANAJEMEN MASALAH KESENJANGAN PENELITIAN (Research Gap) KESENJANGAN TEORI (Theory Gap)

6 Rujukan Sumber Masalah
STRATA 1 FENOMENA MANAJEMEN DATA LAPANGAN FENOMENA MANAJEMEN DATA LAPANGAN STRATA 2 RESEARCH GAP (KESENJANGAN PENELITIAN) RESEARCH GAP (KESENJANGAN PENELITIAN) STRATA 3 FENOMENA MANAJEMEN DATA LAPANGAN THEORY GAP (KESENJANGAN PENELITIAN)

7 Jenis Penelitian EKSPLORASI ILMU EKSPLANASI ILMU METODE EKSPLANASI
BASIC RESEARCH APPLIED CAUSAL NON CAUSAL- COMPARATIVE HYPOTHESIS GENERATING TESTING EKSPLORASI ILMU JENIS PENELITIAN EKSPLANASI ILMU METODE EKSPLANASI ILMU

8 Jenis Penelitian Penelitian Kausalitas
:Penelitian dengan mencari penjelasan dalam bentuk hubungan sebab akibat (cause-effect) antar beberapa konsep atau variabel atau strategi Penelitian Komparatif :Penelitian dengan melakukan perbandingan antara beberapa situasi sehungga didapatkan dugaan penyebab perbedaan situasi

9 Model Kontingensi dari Bharadwaj dkk
Model Kontingensi dari Bharadwaj dkk. mengenai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan dalam Industri Jasa Karakteristik Jasa dan Industri Jasa Keunggulan Posisional Bersaing Sustainabilitas dari Keunggulan Posisional Bersaing Kinerja Jangka Panjang Sumber Potensial bagi Keunggulan Bersaing (Resources and Skills) Karakteristik Perusahaan Jasa Reinvestasi atas Resources & Skills Hambatan Peniruan atas Resources & Skills (High---Low)

10 Jenis Penelitian Pengujian Hipotesis
HYPOTHESIS BARU HYPOTHESIS TESTING RESEARCH PENELITIAN REPLIKASI THESA SAYA PENELITIAN REPLIKASI EKSTENSI

11 Tingkat Kebaruan Hipotesis
HIPOTESIS YANG BENAR-BENAR BARU HIPOTESIS SAYA MODEL BARU HIPOTESIS LAMA DENGAN CARA PANDANG DIMENSI BARU

12 Pilihan Penelitian BASIC RESEARCH CAUSAL RESEARCH HYPOTHESIS
GENERATING RESEARCH BASIC RESEARCH COMPARATIVE RESEARCH HYPOTHESIS GENERATING RESEARCH BASIC RESEARCH CAUSAL RESEARCH HYPOTHESIS GENERATING RESEARCH HYPOTHESIS TESTING RESEARCH BASIC RESEARCH COMPARATIVE RESEARCH HYPOTHESIS GENERATING RESEARCH HYPOTHESIS TESTING RESEARCH APPLIED RESEARCH CAUSAL RESEARCH HYPOTHESIS GENERATING RESEARCH HYPOTHESIS TESTING RESEARCH APPLIED RESEARCH COMPARATIVE RESEARCH HYPOTHESIS GENERATING RESEARCH HYPOTHESIS TESTING RESEARCH

13 The Hallmarks of Scientific Research
PURPOSIVENESS RIGOR TESTABILITY THE HALLMARKS OF SCIENTIFIC RESEARCH REPLICABILITY PRECISION AND CONFIDENCE OBJECTIVITY GENERALISABILITY PARSIMONY

14 Aspek Purposiveness PURPOSIVENESS FOKUS TUJUAN RELEVAN DENGAN MASALAH
JUSTIFIKASI PENTING

15 Aspek Rigor RIGOR HATI-HATI AKURASI DERAJAD PASTI CAREFULLNESS
SCRUPULOUNESS DERAJAD PASTI DEGREE OF EXACTIDUTE

16 Aspek Testability TESTABILITY UJI KESESUAIAN INSTRUMEN UJI AKSEPTANSI
MODEL UJI AKSEPTANSI HIPOTESIS

17 Aspek Replicability KESIMPULAN YANG SAMA PADA SITUASI REPLICABILITY
PENERIMAAN HIPOTESIS BUKAN KARENA KEBETULAN TETAPI KARENA “THE TRUE STATE OF AFFAIR” REPLICABILITY KESIMPULAN YANG SAMA DENGAN METODE

18 Research Gap INTENSITAS PROMOSI KINERJA PENJUALAN (a) INTENSITAS
Signifikan (a) INTENSITAS PROMOSI KINERJA PENJUALAN H1 Tidak Signifikan (b)

19 Pengembangan Research Gap
INTENSITAS PROMOSI KINERJA PENJUALAN H1 DAYA BELI MASYARAKAT

20 Aspek Precision & Confidence
HASILNYA MENDEKATI REALITAS (Confidence Interval) PRECISION & CONFIDENCE TINGGI KEMUNGKINAN BENAR & RENDAH KEMUNGKINAN SALAH (Confidence Level)

21 Aspek Objectivity OBJECTIVITY MENGGUNAKAN DATA YANG AKTUAL PENARIKAN
KESIMPULAN DIDASARKAN PADA DATA-DATA YANG DIGUNAKAN

22 Aspek Generalizability
APLIKABEL PADA ORGANISASI ATAU SITUASI A GENERALIZ- ABILITY APLIKABEL PADA ORGANISASI ATAU SITUASI B APLIKABEL PADA ORGANISASI ATAU SITUASI C ORGANISASI ATAU SITUASI D,E,..DST

23 Aspek Parsimony PARSIMONY BANYAK MENJELASKAN SEDIKIT BANYAK
Lebih disukai

24 PROSES PENELITIAN Membidik masalah (problem)
Merumuskan masalah penelitian (researsh problem) Mengembangkan research framework Mengunpulkan data empirik Pengelolaah dan analisis data empirik Pengujian pertanyaan penelitian atau hipotesis penelitian Kesimpulan dan temuan penelitian

25 Road Map Proses Penelitian Manajemen
FENOMENA BISNIS LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH RUMUSAN MASALAH PENELITIAN RESEARCH GAP JUDUL TESIS (TITLE WORDING) THEORY GAP (Untuk S3) GRAND THEORICAL MODEL PROPOSISI RINGKASAN TEMUAN PENELITIAN UJI EMPIRIS MODEL PENELITIAN EMPIRIS TELAAH PUSTAKA RINGKASAN TEMUAN PENELITIAN DATA HIPOTESIS DAN ATAU PERTANYAAN PENELITIAN LAPORAN

26 Derivasi Masalah dalam Penelitian Ilmiah
FENOMENA BISNIS DATA LAPANGAN (FB) RESEARCH GAP (RG) THEORY GAP (TG) PROBLEM STATEMENT & RESEARCH PROBLEM STATEMENT The What Apa Masalahnya Rumusan masalah diturunkan dari FB/RG/TG. The Way/The How Bagaimana caranya masalah penelitian dipecahkan RESEARCH PROPOSITION & GRAND THEORETICAL MODEL Untuk Mahasiswa S3 Adalah kurang benar kalau rumusan masalah penelitian dikembangkan dari hipotesis, dengan cara menulis inti hipotesis dalam satu kalimat masalah penelitian. Periksa contoh-contoh dalam jurnal Ilmiah internasional Research Hypothesis and or Research Question Research Hypothesis and or Research Question EMPIRICAL RESEARCH MODEL

27 Temuan Penelitian TEMUAN PENELITIAN Temuan Deskriptif; Ringkasan
Statistik deskriptif dari data Yang dianalisis Temuan Inferensial; Ringkasan statistik inferensial dari hipotesis dan model yang diuji; Kesimpulan menerima atau menolak hipotesis serta kesimpulan atas diterima atau ditolaknya hipotesis TEMUAN PENELITIAN Temuan Inferensialterhadap masalah Penelitian yang menjadi fokus perhatian Sebuah penelitian Implikasi Teoritis dan Implikasi Manajerial Yang dihasilkan Keterbatasan Penelitian dan Berbagai Agenda Penelitian Lanjutan

28 Struktur Skripsi–Tesis–Disertasi
Bab 1: Pendahuluan Bab 2: Model dan Hipotesis Bab 3: Metodologi Pengumpulan Data Bab 5: Kontribusi terhadap ilmu dan praktek Bab 4: Analisis data The body of knowledge Proses Penelitian Sumber: Perry, 1998

29 Gambaran Skripsi , Tesis dan Disertasi dalam Ban 2-5:
BAB 2: Masalah penelitian dan pertanyaan penelitian atau hipotesis yang dimunculkan dari ‘body of knowledge’ lewat penelitian yang menghasilkan model penelitian empirik yang merupakan ‘sebuah pemikiran baru’

30 Gambaran Skripsi , Tesis dan Disertasi dalam Ban 2-5:
BAB 3: Metode yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data yang relevan dengan hipotesis yang diajukan. BAB 4: Hasil analisis akan tergambar melalui aplikasi dari metode yang tergambar dalam Bab 3

31 Gambaran Skripsi , Tesis dan Disertasi dalam Ban 2-5:
BAB 5: Kesimpulan dan implikasi akan digambarkan dalam Bab 5 yang merupakan konfirmasi atas kontribusi terhadap ‘body of knowledge’ dalam teori dan praktek manajemen. Bab ini berisi kesempulan mengenai hipotesis, masalah penelitian dan implikasi-implikasinya

32 Struktur Dasar Bab 1 Bidang yang luas Misalnya deskripsi mengenai
Globalisasi Pemasaran Makin lama makin menyempit pada ‘research problem’ Misalnya: Daya tahan instrumen kebijakan produk dalam persaingan global Pada bab 2 saudara kembangkan lagi menjadi research questions atau hypotheses

33 Struktur Dasar Bab 1 Telaah pustaka, termasuk parent discipline
Daerah “research problem (disajikan pada bab 1.2 dan dijustifikasi pada bab 1.3) Batas “research problem, misalnya hanya di Jawa Tengah, atau khusus pada Industri perbankan (dijustified di bab 1.6) Bagian bagian “research problem” yang telah dikembangkan pada penelitian-penelitian terdahulu (dibahas di Bab 2) Research questions atau hypotheses yang belum terjawab pada penelitian terdahulu (dijustified pada bab.2) Sumber: Perry, 1998

34 RANGKUMAN

35 Observasi Fenomena Isu-isu Penelitian &Pengumpulan Data Awal Preliminary
Mulailah sebuah penelitian dengan membuat observasi awal. Sebuah observasi awal akan mengidentifikasi daerah problem (problem area) yang membutuhkan investigasi lebih lanjut. Disini belum diperlukan untuk menggali isue-isue spesifik. Sebuah applied research dapat digunakan untuk memecahkan masalah khusus yang dihadapi sedangkan sebuah basic research akan dilakukan pada tingkat yang paling fundamental dan memberi kontribusi pada “the body of knowledge” dari sebuah pokok bahasan tertentu. Kumpulkan latar belakang informasi yang akan membantu peneliti dalam menggambarkan masalah penelitian secara spesifik. Mulailah pengembangan masalah dengan membaca pustaka-pustaka yang relevan. Untuk penelitian Magister dan Doktor, masalah dapat muncul dari hasil menelaah pustaka yang sesuai dengan minat yang didalaminya.

36 Mendefinisi Masalah (Define Problem)
Research problem adalah the what of research. Sebuah problem adalah suatu situasi dimana terjadi gap antara apa yang ada saat ini dan apa yang sesungguhnya diharapkan. Problem harus dirumuskan secara jelas dengan mengarah pada “the root problem” dan bukan pada “the symptoms”. Atas dasar gap (baik gap yang diperoleh dari data lapangan, gap penelitian maupun gap teori) dirumuskanlah sebuah masalah penelitian. Kalimat masalah penelitian adalah kalimat yang diturunkan dari research gap yang ditemui. Bukanlah gabungan dari kalimat-kalimat hipotesis. Bagaimana memecahkan masalah yang ditemui (yaitu yang dinyatakan dalam masalah penelitian) akan dilakukan dengan mengembangkan hipotesis, model dan teori yang relevan, yang dihasilkan melalui sebuah telaah pustaka yang intens.

37 Mendefinisi Masalah (Define Problem)
Kalimat masalah penelitian adalah kalimat yang diturunkan dari research gap yang ditemui. Bukanlah gabungan dari kalimat-kalimat hipotesis. Bagaimana memecahkan masalah yang ditemui (yaitu yang dinyatakan dalam masalah penelitian) akan dilakukan dengan mengembangkan hipotesis, model dan teori yang relevan, yang dihasilkan melalui sebuah telaah pustaka yang intens.

38 Telaah Pustaka Telaah pustaka adalah sebuah proses ilmiah yang dilakukan dengan menggunakan teori-teori yang ada untuk memecahkan masalah penelitian yang dihadapi. Sebuah telaah pustaka ditujukan untuk membantu peneliti menemukan jalan atau cara bagaimana memecahkan masalah yang dihadapinya (the way to solve the research problem). Peneliti akan bergumul dengan teori, proposisi, konsep dan hipotesis yang akan dipadukan menjadi sebuah model atau kerangka kerja teoritis (theoretical framework) yang dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.

39 Telaah Pustaka Sebuah kerangka kerja teoritis adalah sebuah model konseptual mengenai hubungan berbagai variabel (faktor) penting yang digunakan untuk menjelaskan atau memecahkan masalah penelitian yang dimunculkan. Dalam pengembangan model, variabel dapat disajikan sebagai variabel dependen, variabel independen, variabel moderating serta variabel intervening.

40 Proposi, Hipotesis & Model
Hipotesis adalah “a testable statement” yang didasarkan pada hubungan dua atau lebih variabel dari sebuah kerangka kerja teoritis yang dikembangkan. Dinyatakan sebagai sebuah pernyataan yang dapat diuji karena hubungan-hubungan yang disajikan dalam pernyataan itu dapat diuji untuk melihat apakah “benar” yaitu bila terjadi perubahan pada satu variabel akan menghasilkan respons pada variabel lainnya. Terdapat bermacam-macam hipotesis tergantung pada apa yang diteliti dan bagaimana masalah penelitian itu akan dipecahkan.

41 Rancangan Penelitian (Scientific Research Design)
Rancangan penelitian adalah sebuah rencana untuk melaksanakan sebuah proyek penelitian. Umumnya dipandang sebagai sebuah proses 6 W yaitu: who, what, when, where, why and way dari sebuah penelitian.

42 Manajemen Data (Data Collection, Screening, Analysis & Interpretation)
Disini dilakukan pengumpulan data, editing, coding dan verifikasi data untuk kemudahan disajikan dalam sebuah bentuk tampilan data yang mudah untuk dianalisis. Analisis statistik umumnya digunakan dengan tujuan antara lain untuk menentukan hubungan, pengaruh antara berbagai variabel yang diamati.

43 RINGKASAN (Summary of findings)
Setelah data diolah dan disajikan, data harus diformulasikan menjadi beberapa penggal informasi yang komunikatif. Untuk itu temuan penelitian perlu disajikan dalam bentuk ringkasan atau summary of findings.

44 KESIMPULAN TEMUAN PENELITIAN (Conclusion of the research)
Bagian ini adalah bagian yang terpenting dari sebuah penelitian, karena bagian inilah yang paling banyak dibaca dan direferensi oleh para pengambil keputusan atau para peneliti berikutnya. Kesalahan yang dapat dilakukan oleh seorang peneliti adalah bila ia melihat bahwa ringkasan (summary) dari pengujian hipotesisnyalah yang disebut sebagai kesimpulan. Kesimpulan lebih dari itu. Pada waktu memulai penelitian, seorang peneliti berangkat dari fenomena manajemen yang ada, kemudian menuju pada rumusan masalah, serta berujung pada perumusan model dan hipotesis, maka pada waktu menyiapkan kesimpulan, sesungguhnya ia menapaki jalan yang sama tetapi terbalik, yaitu ia mulai dari menyajikan kesimpulan atas setiap hipotesis dalam modelnya, untuk diagregasi menjadi kesimpulan pada masalah penelitiannya dan berakhir pada sebuah generalisasi pada fenomena sosial dimana penelitian ini terkait. Bagian ini adalah bagian penting dan menjadi milik seorang peneliti.

45 REPORTING (Penyusunan Laporan)
Sebuah laporan tertulis biasanya secara formal diminta untuk disiapkan guna menyajikan temuan-temuan penelitian serta agenda-agenda penelitian masa mendatang. Laporan ini akan menambah kontribusi pada “the body of knowledge” dari suatu bidang tertentu yang telah diteliti untuk pengembangan lebih lanjut. Isi laporan penelitian ilmiah umumnya mencakup: ringkasan, pendahuluan, telaah pustaka, metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan dan interpretasi hasil penelitian, kesimpulan dan implikasi teori serta implikasi praktis serta daftar referensi yang digunakan.

46 BAB 2 PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN MANAJEMEN

47 Perumusan Masalah Penelitian Manajemen
Bagaimana menggali masalah Rumusan masalah Rumusan masalah penelitian Merancang pemecahan masalah penelitian Mengembangkan model penelitian Bagaimana menyiapkan bab 1

48 Route Map Masalah Penelitian
FENOMENA BISNIS/ DATA LAPANGAN S1 RUMUSAN MASALAH LATAR BELAKANG MASALAH RUMUSAN MASALAH PENELITIAN RESEARCH GAP: S2-S3 THEORY GAP: S2-S3

49 Research Gap RESEARCH GAP MASALAH MASALAH MASALAH MASALAH
TATANAN KONSEPTUAL YANG BAIK, TETAPI BELUM ADA PEMBUKTIAN EMPIRIK MASALAH MASALAH PENELITIAN YANG BELUM BERHASIL DIJAWAB ATAU HIPOTESIS DIBUKTIKAN MASALAH RESEARCH GAP TEMUAN PENELITIAN YANG KONTROVERSIAL TERHADAP PENELITIAN SEJENIS LAINNYA MASALAH HASIL PENELITIAN YANG MENYISAKAN KELEMAHAN MASALAH

50 LAPORAN PENELITIAN YANG PROCEEDINGS TEMU ILMIAH NASKAH REFERAL JOURNAL
Literatur LITERATURE - PUSTAKA LEVEL 1 BUKU PELAJARAN TEXT-BOOK LEVEL 2 LAPORAN PENELITIAN YANG TIDAK DIPUBLIKASIKAN LITERATUR LEVEL 3 PROCEEDINGS TEMU ILMIAH LEVEL 4 SCIENTIFIC READINGS LEVEL 5 TESIS/DISERTASI LEVEL 6 NASKAH REFERAL JOURNAL ILMIAH BIDANG ILMU

51 Proses Derivasi Masalah
Fenomena Bisnis…1 MASALAH 2 Research Gap…….1 Theory Gap…1 MASALAH PENELITIAN 3 PERTANYAAN PENELITIAN 4 HIPOTESIS PENELITIAN 4

52 Batasan Masalah Penelitian
APA SIAPA MASALAH (Pertanyaan Deviasi) MASALAH PENELITIAN DIMANA BILAMANA MENGAPA BAGAIMANA

53 Route Map Rancangan Pemecahan Masalah Penelitian
LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH RUMUSAN MASALAH PENELITIAN JUDUL TESIS (TITLE WORDING) (Untuk S3) GRAND THEORETICAL MODEL PROPOSISI RANCANGAN PEMECAHAN MASALAH PENELITIAN MODEL PENELITIAN EMPIRIS TELAAH PUSTAKA UJI EMPIRIS HIPOTESIS DAN ATAU PERTANYAAN PENELITIAN DATA SCALING & MEASUREMENT INSTRUMENT DATA

54 Model Kinerja Selling In
OUTLET COVERAGE FREKUENSI KUNJUNGAN KINERJA SELLING-IN DEAL COMPETENCE

55 Bagaimana Menyiapkan Bab 1
1 Introduction- Pendahuluan 1.1 Background to the research: Latar Belakang Penelitian 1.2 Research problem and hypotheses: Perumusan masalah, masalah penelitian, proposisi dan hipotesis 1.3 Justification for the research: Justifikasi terhadap penelitian ini berupa tujuan, kegunaan, orisinalitas penelitian 1.4 Methodology: Metode penelitian dan analisis data yang digunakan 1.5 Outline of the report: Outline dari skripsi, tesis, disertasi 1.6 Definitions: Definisi-definisi utama yang digunakan untuk konstruk-konstruk utama dalam model penelitian 1.7 Deliminations of scope and key assumptions: Pembatasan masalah (bukan keterbatasan) dan asumsi-asumsi dasar yang digunakan 1.8 Conclusion: Kesimpulan atas bab ini

56 BAB 3 TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL

57 Konsep-Porposisi-Teori
Konsep adalah abstraksi dari realitas Level Abstrak Teori Proposisi Tingkat Abstraksi Konsep Level Empirik Observasi Obyek atau Peristiwa (Realitas) Sumber: Zikmund, 2003, Hal 43

58 Derajad Abstraksi VEGETASI BUAH PISANG REALITAS
TANGGA ABSTRAKSI KONSEP VEGETASI BUAH MAKIN KEATAS MAKIN ABSTRAK PISANG REALITAS Sumber: Zikmund, 2003, Hal 42

59 Observasi Obyek atau Peristiwa
Konsep KONSEP ADALAH ABSTRAKSI DARI REALITAS KONSEP Level Abstrak Level Empirik Observasi Obyek atau Peristiwa (Realitas) Sumber: Zikmund, 2003, Hal 42

60 Porposisi dan Hipotesis
HIPOTESIS SEBAGAI PADANAN DARI PROPOSISI Proposisi KONSEP A (Reinforcement) KONSEP B (Habits) Level Abstrak Hipotesis Jumlah Bonus Jumlah Kunjungan Level Empirik Sumber: Zikmund, 2003, Hal 42

61 Teori, Proposisi dan Hipotesis
(Teori Motivasi Kerja) Level Abstrak Proposisi KONSEP A (Reinforcement) KONSEP B (Habits) Hipotesis Jumlah Bonus Jumlah Kunjungan Level Empirik Sumber: Zikmund, 2003, Hal 42

62 Tujuan Telaah Pustaka LITERATURE REVIEW
Untuk menemukan apa yang selayaknya diteliti. Telaah pustaka yang intens akan membantu peneliti menemukan masalah dari: Research Gap: Kesenjangan temuan penelitian Theory Gap: Kesenjangan teori LITERATURE REVIEW Untuk mengembangkan teori berbasis pada teori dan temuan penelitian yang ada. Telaah pustaka menuntun peneliti melihat status perkembangan sebuah konsep (state of the art of the research concern), mengembangkan proposisi baru, menyusun model teoretikal dasar-kerangka pemikiran teoritis baru untuk memecahkan masalah penelitiannya, serta menghasilkan hipotesis dan model penelitian empiriknya.

63 Bagaimana Membuat Telaah Pustaka
Cari jenis literatur yang sesuai Cari naskah dari publikasi yang sesuai Cari naskah dengan variabel yang sesuai Buatlah ringkasan dari pemikiran ilmuwan atau peneliti yang dirujuk Bahas substansi Carilah pro-kons Kembangkan proposisi dan grand theoretical model Kembangkan hipotesis dan empirical research model

64 Proposed Grand Theoretical Model maupun Empirical Research Model yang dikembangkan tidak lain merupakan sebuah model yang merupakan simplifikasi dari fenomena manajemen sehari-hari.

65 Konten Telaah Pustaka KONTEN TELAAH PUSTAKA
Ringkasan dan deskripsi pemikiran ilmuwanlain mengenai Substansi dari sebuah Konsep berikut elemen-elemennya Deskripsikan berbagai pro dan kontra mengenai konsep yang sedang ditelaah, akan lebih baik bila disajikan “state of the art” nya KONTEN TELAAH PUSTAKA Hubungkan hasil telaah dua atau beberapa Konsepsi untuk memunculkan proposisi dan hipotesis Gabungan dari berbagai proposisi yang menjelaskan satu hal yang menyeluruh dikembangkan menjadi sebuah Proposed Grand Theoretical Model Gabungan dari berbagai hipotesis yang dikembangkan untuk menjawab sebuah masalah penelitian disebut Empirical Research Model atau Kerangka Pemikiran Teoretis yang akan dibuktikan melalui penelitian empiris

66 Dasar Pengembangan Model
A model is a representation of the most important elements of a perceived real world system”, sehingga dapat difahami bahwa melalui sebuah model kita berharap bahwa fenomena-fenomena nyata dalam masyarakat, khususnya dalam dunia bisnis, dapat dinyatakan dalam sebuah rumusan yang terstruktur dan oleh karena itu menjadi “mudah” untuk difahami dan dianalisis. Model dapat dipandang sebagai sebuah gambaran realistis yang disederhanakan.

67 Dalam memahami model, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
Dalam sebuah model terlihat sebuah sistem, bahkan komponen sistem yang lebih detail. Sebagai gambaran sebuah sistem, model akan mendeskripsikan sebuah “dunia kecil tetapi utuh” dari masalah yang dianalisis yang terdiri dari berbagai elemen yang relevan untuk menjelaskan sebuah situasi masalah tertentu. Dalam model marketing misalnya, sebuah model akan menggambarkan komponen-komponen lingkungan pemasaran baik yang internal maupun yang eksternal yang dihadapi dan dikelola sehari-hari. Model mengandung elemen-elemen penting dan utama dari sebuah fenomena manajemen. Hal ini membawa pengaruh bahwa boleh jadi model yang dikembangkan akan menjadi demikian kompleks akibat dari kompleksitasnya masalah yang dihadapi sehari-hari. Namun demikian perlu difahami bahwa model yang rumit dapat membuat analisisnya menjadi sangat rumit dan demikian pula interpretasinya. Oleh karena itu model dapat juga disarankan untuk dikembangkan secara lebih sederhana dan bertahap. Karena model dipandang sebagai pengejawantahan dari kenyataan yang ada, maka sebuah model yang baik dapat menampakkan pola hubungan yang terjadi dalam sebuah lingkungan organisasi maupun dalam lingkungan manajemen yang lebih luas. Hubungan ini akan dinyatakan dengan menghadirkan variabel-variabel dependen dan independen dalam sebuah model.

68 Dalam mengembangkan model, terdapat beberapa langkah dasar yang patut dipertimbangkan:
Tentukan tujuan utama sebuah model. Sebuah model dikembangkan atas dasar masalah penelitian yang ingin dipecahkan melalui model itu. hal ini berarti dalam permodelan, seorang peneliti akan berangkat dari masalah penelitian (tentu saja atas dasar adanya masalah yang jelas), yaitu adanya sesuatu hal yang ingin dipecahkan dan proses pemecahan itu ingin digambarkan dalam berbagai hubungan interdependnsi yang tergambar melalui sbuah model. Rumuskan alur-alur lojik (logical-path diagram). Untuk memecahkan masalah penelitian yang menjadi pusat perhatian sebuah model, sebaiknya seorang peneliti mulai dengan menggambarkan berbagai alur-lojik yang akan digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian tersebut. Alur lojik itu dikembangkan berdasarkan teori-teori manajemen yang ada dan yang akan digunakan sebagai pisau analisis. Tentu saja hal ini berarti model dikembangkan atas dasar telaah pustaka yang mendalam dan mantap, yang face valuenya menggambarkan adanya sesuatu yang logis dan dapat diterima akal sehat. Model yang telah dinyatakan dalam sebuah diagram, dirumuskan kembali dalam bentuk model-model matematika, statistika, ekonometrika atau psikometrika sebagai sebuah langkah untuk memudahkan analisis serta pengujian ketepatanberbagai hubungan yang digambarkan dalam model tersebut.

69 Model Minat Pindah Tempat Belanja (1)
KEINGINAN MENCOBA SESUATU YANG BARU MINAT PINDAH TEMPAT BERBELANJA KEINGINAN MENCARI VARIASI

70 Model Minat Pindah Tempat Belanja (2)
KEINGINAN MENCOBA SESUATU YANG BARU MINAT PINDAH TEMPAT BERBELANJA KEINGINAN MENCARI VARIASI

71 Jenis-jenis Model Jenis model menurut tujuan Model deskriptif
Model prediktif Model preskriptif/model normatif Model menurut bidang fungsional Model manajemen keuangan Model manajemen SDMmodel manajemen operasi Model manajemen pemasaran Model manajemen stratejik Model menurut perilaku Model tanpa detail perilaku Model dengan beberapa detail perilaku Model dengan detail perilaku yang substansial Model dengan detail perilaku yang substansial

72 Model Manajemen Keuangan
PROFIT MARGIN RETURN ON INVESTMENT NET OPERATING ASSET

73 Model Manajemen SDM DERAJAD KOHESI ORGANISASIONAL HARMONI DERAJAD
KOHESI SOSIAL HARMONI HUBUNGAN KARYAWAN KINERJA KARYAWAN KESAMAAN PENGALAMAN INFERIOR

74 Model Manajemen SDM ORIENTASI INTENSITAS PELANGGAN SPC STABILITAS
KUALITAS PROSES PRODUKSI KUALITAS MANAJEMEN PASOKAN KINERJA PASOKAN BAHAN

75 Retaliatory Capability Marketing distribution And service capabilities
Model Manajemen SDM Patent Barrier to Entry Brands Retaliatory Capability Industry Attractiveness Monopoly Market Share Vertical Bargaining Power Firm Size Rate of Profit in Excess of the Competitive Level Financial Resources Process Technology Cost Advantage Size of Plants Competitive Advantage Access to low-cost inputs Brands Differentiation Advantage Product Technology Marketing distribution And service capabilities

76 Elemen Pengembangan Model
Spesifikasi model Parameterisasi model Validasi model

77 Persyaratan Spesifikasi Model Kausalitas
INDEPENDEN DEPENDEN AKIBAT KINERJA SEBAB INSTRUMEN

78 Model yang Kurang Baik KUALITAS RENCANA KUNJUNGAN KINERJA KOMPETENSI
SALESMANSHIP KINERJA KUNJUNGAN Call-Perform KOMPETENSI SALESMANSHIP

79 Parameterisasi Model Analisis regresi Analisis regresi moderasi
Analisis path Analisis konfirmatori Analisis struktural Analisis model komparatif

80 Model Regresi Model regresi adalah model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap suatu variabel dependen. Analisis regresi Spesifikasi Model X1 Y X2 X3 X4

81 Model Regresi Dua Tahap
Analisis regresi Spesifikasi Model X1 Y1 Y2 X2 X3 X4

82 Model Regresi Moderasi
Model regresi moderasi adalah sebuah model bersyarat atau “conditional model” yaitu model dimana satu atau beberapa variabel independen mempengaruhi satu variabel dependen, dengan syarat bahwa pengaruhnya akan menjadi lebih kuat atau lebih lemah bila sebuah variabel yang lain tampil sebagai variabel moderasi. Analisis Regresi Moderasi Spesifikasi Model OUTLET COVERAGE KINERJA SELLING-IN FREKUENSI IKLAN TV

83 Model Analisis Faktor Konfirmatori
Analisis faktor konfirmatori digunakan untuk mengkonfirmasi faktor-faktor yang dibentuk untuk mendefinisikan sebuah konsep atau konstruk penelitian.

84 Model Analisis Faktor Konfirmatori
Kinerja Pemasaran Spesifikasi Model Volume Penjualan e4 KINERJA PEMASARAN Pertumbuhan Pelanggan e5 Pertumbuhan Penjualan e6 Durabilitas e8 KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN Imitabilitas e9 Kemudahan Menyamai e10

85 BAB 4 PENELITIAN MANAJEMEN: PENELITIAN KUALITATIF

86 Penelitian Manajemen sebagai sebuah Penelitian Proses Sosial
Peneliti harus dapat mendeterminasi konstruk teoretis yang menjadi rujukan teoretiknya yang disajikan dalam bentuk hipotesis MENDETERMINASI PROSES SOSIAL MANAJEMEN PENELITIAN MANAJEMEN: PROSES SOSIAL Peneliti harus dapat Mendeskripsikan fenomena dan skenario manajerial dibalik konstruk teoretisnya MENDESKRIPSI PROSES SOSIAL- SKENARIO MANAJERIAL

87 Proses Penelitian Hipotetika-Deskriptif
Pendekatan hipotetika-deskriptif adalah pendekatan proses penelitian yang memungkinkan pengembangan dan pengujian hipotesis nol dengan deskripsi fakta empiris yang lengkap untuk memberi warna pada konsepsi teoritis yang menyertainya.

88 Pendekatan Hipotetika-Deskriptif
PENGEMBANGAN & PENGUJIAN HIPOTESIS PENGUJIAN HIPOTESIS NOL HIPOTETIKA DESKRIPTIF DESKRIPSI LOGIKA FAKTA EMPIRIS DESKRIPSI SUBSTANSI KONSEP MELALUI FAKTA EMPIRIS SKENARIO STRATEGI SEBAGAI SALAH SATU KESIMPULAN ATAS MASALAH PENELITIAN

89 Hal-hal Penting dalam Pendekatan Hipotetika-Deskriptif
Pengembangan hipotesis Pengembangan instrumen (alat dan tehnik) pengumpulan data Tehnik pengumpulan data: wawancara terstruktur Tehnik analisis data dan pengujian hipotesis Tehnik menyajikan kesimpulan atas hipotesis/pertanyaan penelitian dan kesimpulan atas masalah penelitian.

90 Instrumen Data PERTANYAAN TERTUTUP DAFTAR PERTANYAAN PERTANYAAN
TERBUKA INSTRUMEN DATA TEHNIK PENGUMPULAN DATA WAWANCARA TERSTRUKTUR

91 BAB 5 SAMPLING

92 Beberapa Pengertian Populasi
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian. Misalnya perusahaan peneliti ingin memahami perilaku belajar dari para manajer SDM di Jawa Tengah, maka populasi adalah semua mereka yang memiliki jabatan manajer SDM di Jawa Tengah. Elemen Elemen populasi adalah setiap anggota dari populasi yang diamati. Dalam contoh populasi diatas, berarti setiap manajer SDM adalah elemen populasi.

93 Beberapa Pengertian Bingkai populasi
Bingkai populasi adalah sebuah daftar dari semua elemen dalam populasi, darimana sampel akan ditarik. Sampel Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel. Bila dari populasi 1000 orang manajer pemasaran akan diambil 250 yang mewakili, maka 250 manajer pemasaran itu adalah sampel kita. Dengan meneliti sampel, seorang peneliti dapat menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasi untuk seluruh populasinya. Subyek Subyek adalah setiap anggota dari sampel, sama seperti elemen merupakan anggota dari setiap populasi.

94 Proses Desain Sampling
DEFINISIKAN POPULASI SASARAN TENTUKAN BINGKAI SAMPEL TENTUKAN JUMLAH SAMPEL TENTUKAN CARA PENARIKAN ANGGOTA SAMPEL

95 Jenis-jenis Probability Sampel
Simple random sampling Systematic sampling Random route sampling Stratified sampling Multi stage cluster sampling

96 Jenis-jenis Non Probability Samples
Purposive sampling Judgement sampling Quota sampling Convenience sampling Snowball sampling

97 BAB 6 VARIABEL PENELITIAN DAN PENGUKURANNYA

98 Road Map MASALAH & MENENTUKAN MASALAH PENELITIAN SCALE & MEASUREMENT
HIPOTESIS & MODEL PENELITIAN DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PENGUMPULAN DATA VARIABEL PENELITIAN VARIABEL PENELITIAN

99 Bentuk Variabel KINERJA PENJUALAN KINERJA PENJUALAN
Variabel ini dikembangkan dengan menggunakan indikator tunggal, karena itu digambar saja dengan bentuk kotak persegi. Misalnya kinerja penjualan hanya dijelaskan dengan data volume penjualan KINERJA PENJUALAN VOLUME PENJUALAN KINERJA PENJUALAN PERTUMBUHAN PENJUALAN PERTUMBUHAN PELANGGAN

100 Model DAYA TARIK PRODUK MINAT PEMBELI KEPUTUSAN MEMBELI INTENSITAS
PROMOSI

101 Pengelolaan Kesesuaian Variabel
APAKAH SESUAI UNTUK MENJELASKAN VARIABEL HIPOTESIS KESESUAIAN VARIABEL APAKAH SESUAI UNTUK MENGUJI HIPOTESIS PENGARUH

102 Variabel Laten dan Variabel Indikator
Indikator atau Proksi Variabel Indikator atau Proksi VARIABEL LATEN Variabel Indikator atau Proksi Variabel Indikator atau Proksi Variabel Indikator atau Proksi

103 Pedoman yang digunakan untuk merumuskan variabel indikator:
Variabel indikator harus merupakan indikasi, tanda atau definisi dari variabel laten yang ingin diketahui Variabel indikator harus tidak boleh memiliki hubungan kausalitas dengan variabel laten yang ingin dibentuk. Oleh karena itu bila dapat dibuat kalimat kausalitas antara variabel indikator dan variabel laten, maka variabel indikator tersebut tidak dapat diterima sebagai variabel indikator yang baik.

104 Indikator Variabel-variabel Hipotesis
Bekerja Berdasarkan Rencana Yang Tersusun BaikV Keteraturan Rencana Kunjungan (Call Plan) Keteraturan Rencana Rayonisasi Wilayah Penjualan Standardisasi Durasi Salestalk Atrikulasi Rencana Dan Evaluasi Kinerja Penjualan (Penyiapan Scorecard yang Baik) Pengembangan Ketrampilan Salestalk ORIENTASI SMART- WORKING Terampil Mengelola Emosi Pembeli Pada Waktu Menjual Merencanakan Target Harian Sesuai Program Kerja harian KUALITAS STRATEGI DIRECT- SELLING KINERJA PENJUALAN Upaya Memehami Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan Kontinuitas Upaya Untuk Mencari Informasi Kebutuhan Dan Keinginan Pelanggan ORIENTASI PELANGGAN KINERJA PORTOFOLIO PELANGGAN Intensitas Analisis Informasi Pelanggan dalam Proses Formulasi Rencana Pemasaran Frekuensi Pemantauan Keluhan Pelanggan Jumlah Pelanggan Referensial yang Dikembangkan Sebagai basis Untuk Pelanggan Suspect Intensitas Kunjung- Jajag (Prospecting) Jumlah Pelanggan Baru Jumlah Pelanggan lama/ Pelanggan Loyal Kecepatan espons Terhadap Keluhan Pelanggan

105 Indikator Wajah Yang Normal
Mampu Mengekspresikan Keanekaragaman Rasa Wajah yang Memiliki Dahi Wajah dengan Dua Telinga Mampu Mengekspresikan Keanekaragaman Harapan WAJAH YANG NORMAL WAJAH YANG NORMAL Wajah dengan Dua Mata Wajah yang Memiliki Mulut Mampu Mengekspresikan Keanekaragaman Respons Wajah yang Memiliki Dagu VARIABEL INDIKATOR REFLEKTIF VARIABEL INDIKATOR FORMATIF

106 Indikator Kepuasan Konsumen
Ekspresi Terpenuhinya Harapan yang Diberikan oleh produk Puas atas Kinerja Produk Inti Puas atas Kinerja Atribut Produk Periferal Perilaku Tidak Komplain Atas Hasil Konsumsi Produk KEPUASAN KONSUMEN KEPUASAN KONSUMEN Puas atas Manfaat Produk Tindakan Memberi Pujian Setelah Mengkonsumsi Produk Ekspresi senang Setelah Mengkonsumsi Produk Puas atas Mutu produk VARIABEL INDIKATOR REFLEKTIF VARIABEL INDIKATOR FORMATIF

107 Variabel Indikator Kompetensi Managerial
Kemampuan Mencari tahu Sebab Kompetensi Dalam Bidang Planning Kompetensi Dalam Bidang Organizing KOMPETENSI MANAJERIAL KOMPETENSI MANAJERIAL Kemampuan Mengarahkan Kompetensi Dalam Bidang Actuating Kemampuan Melakukan Perbaikan Kompetensi Dalam Bidang Controlling VARIABEL INDIKATOR REFLEKTIF VARIABEL INDIKATOR FORMATIF

108 Road Map Untuk Questionnaire
MASALAH PENELITIAN PERTANYAAN PENELITIAN Atau HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR INFORMASI ATAU DATA YANG DIBUTUHKAN Untuk memungkinkan Pertanyaan penelitian Atau hipotesis dijawab SAJIKAN DALAM SEBUAH QUESTIONNAIRE RANCANGAN KALIMAT Untuk mendapatkan Data dan informasi pertanyaan pernyataan

109 Measurement Validitas Reliabilitas Construct validity Content validity
Convergent validity Predictive validity Reliabilitas

110 BAB 7 ANALISIS DATA

111 Variabel Laten dan Variabel Indikator
STATISTIK DESKRIPTIF ANALISIS DATA STATISTIK INFERENSIAL

112 Statistik Deskriptif Distribusi frekuensi Statistik rata-rata
Angka indeks

113 Statistik Inferensial
Analisis regresi Analisis regresi moderasi dengan SPSSanalisis regresi dua tahap dengan SPSS Analisis kausalitas dengan SEM AMOS Analisis jalur-path analysis

114 Statistik Inferensial Non Parametrik
Uji Mcnemar Uji Tanda –Sign Test Uji Wilcoxon Uji Cochran Uji Friedman Uji Mann-whitney

115 BAB 8 TEMUAN PENELITIAN: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

116 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Konten Penyajian BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1. Pendahuluan 5.2. Ringkasan Penelitian 5.3. Kesimpulan Atas Masing-masing Hipotesis 5.4. Kesimpulan Masalah Penelitian 5.5. Implikasi Teoritis 5.6. Implikasi Manajerial 5.7. Keterbatasan Penelitian 5.8. Implikasi Metodologi 5.9. Agenda Penelitian Mendatang

117 PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN
Konten Penyajian BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN 5.1. Pendahuluan 5.2. Ringkasan Penelitian 5.3. Kesimpulan Atas Masing-masing Hipotesis BAB VI PENUTUP 6.1. Ringkasan Penelitian 6.2. Implikasi Teoritis 6.3. Implikasi Manajerial 6.4. Keterbatasan Penelitian 6.5. Implikasi Metodologi 6.6. Agenda Penelitian Mendatang


Download ppt "METODE PENELITIAN MANAJEMEN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google