Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYandi Salim Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
MENGGAMBAR TEKNIK PERTEMUAN KE 5 UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
2
A. PROYEKSI SUDUT KETIGA (AMERIKA)
Ciri-Ciri dari proyeksi Amerika adalah: Pandangan depan tetap berada di depan Pandangan atas tetap diatas pandangan depan Pandangan samping kiri berada disebelah kiri pandangan depan Pandangan samping kanan berada disebelah kanan pandangan depan Pandangan belakang berada disebelah kanan pandangan samping kanan
3
Gambar 5.1 proyeksi Amerika
4
Praktek Menggambar dengan Pensil
Gambar dibawah menunjukan gambar perspektif dari sebuah benda penekan paking rubahlah gambar perspektif ini kedalam gambar kerja dengan sistem proyeksi Amerika Gambar 5.2 penekan paking
5
Langkah-langkahnya adalah :
Buatlah sebuah garis sumbu horisontal dan tiga buah sumbu pendek vertikal sehingga saling berpotongan di titik pusat M1 dan M2, dimana jarak dari M1 ke M2 sama dengan ½ S. Buatlah sebuah lingkaran A dengan diameter d1 dan sebuah busur lingkaran B dengan jari-jari R2 yang titik pusatnya di titik M1, setelah itu buatlah dua buah lingkaran D dengan diameter d dan yang terakhir buat dua busur lingkaran C dengan jari-jari R1 dan titik pusatnya di M2. 3. Berilah jarak antara pandangan atas dengan pandangan depan atau penampangsecukupnya, supaya tidak terlalu sempit untuk memberi tanda ukuran. Dan selanjutnya buat garis sumbu vertikal V untuk membuat gambar yang berikutnya. Kemudian ukurlah jarak P dan Q dengan mistar ukur sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar perspektif dan selanjutnya tariklah garis lurus secara horizontal.
6
4. Hubungkanlah busur lingkaran B dengan busur lingkaran C dengan sebuah garis lurus, sehingga menyinggung kedua busur lingkaran tersebut. Maka dengan denikian telah siaplah gambar pandangan atas dari benda penekan paking tadi. 5. Proyeksikanlah gambar pandangan atas tersebut sehingga saling berpotongan dengan garis-garis horizontal tadi, supaya menghasilkan gambar potongan atau penampang dari gambar pandangan atas itu. Ukurlah besarnya silinder luar yang berdiameter d2 itu dan selanjutnya tariklah garis vertikal sehingga potongan dengan garis horisontal yang mempunyai jarak P itu. 7. Hapuslah semua garis-garis bantu yang tidak perlu, baik pada gambar pandangan atas maupun pada gambar potongan. Kenudian buatlah garis-garis ukuran dan penunjuk ukuran yang disertai dengan anak panahnya, juga tulislah angka-angka ukurannya yang sesuai dengan angka ukuran yang ada pada gambar perspektif tadi.
7
8. Buatlah arsiran pada pada gambar penampang dengan dengan garis yang tipis dengan jarak yang sama dan membentuk sudut 450 terhadap garis batas benda. Jika pada gambar kerja tersebut diperlukan nomor bagian, maka buatlah lingkaran kecil dengan diameter 12 mm atau 14 mm untuk menempatkan nomor bagian tadi. Dan akhirnya jika gambar kerja ini sudah dianggap betul, barulah kita dapat menentukan garis mana yang harus ditebalkan dan garis mana yang tidak boleh ditebalkan.
9
MENGGAMBAR DENGAN TINTA
Bila gambar itu akan diawetkan atau diproduksi menjadi lebih banyak guna keperluan lain, maka supaya garis-garis gambar yang dibuat dengan potlot itu tidak cepat hilang, gambar tersebut biasanya harus di tinta atau dikalkir. Hal seperti ini dapat dikatakan meninta gambar. Sebelum meninta gambar dilakukan, alangkah baiknya bila gambar yang dibuat dengan potlot tersebut diperiksa kembali dengan teliti dan bersihkanlah garis-garis yang tidak perlu dibuat. Cara meninta gambar tersebut dapat dijelaskan pada gambar 5.3 a. Kerjakanlah semua garis sumbu yang horizontal dan vertikal atau garis sumbu yang lengkung. b. Berilah tanda dengan potlot pertemuan antara busur-busur lingkaran dengan garis. Kemudian kerjakanlah terlebih dahulu semua bentuk yang berbentuk busur lingkaran dan lingkaran-lingkaran kecil guna menempatkan nomor bagian.
10
c. Kerjakanlah semua garis yang horizontal yang penarikannya mulai dari
kiri ke kanan secara berurutan dari sisi atas sampai kesisi bawah. d. Kerjakanlah semua garis vertikal yang penarikannya mulai dari bawah ke atas secara berurutan dari sisi kiri sampai kesisi kanan. e. Kerjakanlah semua garis yang miring dengan hati-hati dan jagalah pertemuan antara garis lengkung dan garis lurus jangan sampai kelebihan atau tidak tepat menyinggung. f. Kerjakanlah semua garis bantu ukuran dan garis penunjuk ukuran yang disertai anak panahnya. g. Tulislah semua angka ukuran dan tanda-tanda lainnya yang diperlukan.
11
h. Langkah yang terakhir buatlah arsiran pada gambar potongan tersebut
dengan menggunakan sepasang segitiga dengan cara digeser-geser supaya mendapatkan jarak arsiran yang sama dan sejajar. Dan tak kalah pentingnya juga untuk diperhatikan bila kita meninta gambar dengan menggunakan rapido graph yaitu jika menarik garis jangan sampai diulang dua atau tiga kali dan jagalah tinta jangan sampai habis ditengah perjalanan, serta hati-hatilah bekas penarikan garis yang terakhir biasanya tinta itu agak lama untuk mengering. Jadi tunggulah sampai kering, supaya bila tergeser oleh mistar gambar atau alat lainnya tidak terjadi suatu noda pada gambar tersebut.
13
B. PEMILIHAN PANDANGAN DEPAN DAN MENENTUKAN BANYAKNYA PANDANGAN
a. Penentuan Pandangan Pada gambar teknik jumlah pandangan harus dibatasi seperlunya, yang dapat memberikan bentuk benda secara lengkap. Pandangan depan harus dipilih demikian rupa sehingga dapat memberikan bentuk atau fungsi benda secara umum, dan jika pandangan depan ini belum dapat memberikan gambaran cukup dari benda tadi, pandangan-pandangan tambahan seperti misalnya pandangan atas, pandangan kanan, dsb. Dapat ditambahkan. Gambar 5.1 Memilih pandangan
14
Gambar 5.2 Gambar dengan dua pandangan
Gambar 5.3 Gambar dengan satu pandangan saja
15
b. Memilih Pandangan Depan
Pemilihan pandangan depan dari benda yang akan disajikan dalam gambar adalah sangat penting. Karena gambar pandangan depan dapat langsung memberikan keterangan bentk benda yang sebenarnya. Definisi pandangan depan adalah bagian benda yang dapat memberikan cukup keterangan mengenai bentuk khasnya atau fungsinya.
16
Gambar 5.4 pandangan depan dari beberapa benda
17
c. Susunan Gambar-Gambar Pandangan
Jika pandangan depan dari benda telah ditentukan, maka pandangan-pandangan lain yang dianggap perlu dapat dipilih dan disusun dalam satu gambar, yang merupakan satu kesatuan. Dalam gambar kerja, bagian-bagian benda digambar dalam kedudukan pengerjaannya seperti (gambar 7.6). Misalnya poros yang dikerjakan pada mesin bubut harus digambar mendatar pula, seperti gambar 7.7 (a) dan (b). Benda-benda yang dikerjakan pada mesin planer, shaper atau fresh harus digambar dengan bagian permukaan yang dikerjakan dalam kedudukan mendatar (gambar 7.8).
19
d. Pandangan tambahan Benda-benda yang memiliki bagian-bagian dengan permukaan miring, tidak akan terlihat bentuk sebenarnya dalam gambar pandangan ortogonal. Jika diperlukan gambar yang menunjukan bentuk sebenarnya, maka pandangan tambahan dapat digambarkan. Pandangan tambahan ini digambar pada bidang bantu, dekat pada bagian yang akan digambar, dan tegak lurus pada penglihatan. Jadi dasar proyeksi ortogonal disini tetap dipertahankan.
21
e. Pandangan sebagian Kadang-kadang suatu benda tidak perlu digambar secara lengkap. Dalam hal demikian hanya bagian yang ingin diperlihatkan dibuatkan gambarnya. Bagian ini dibatasi dengan garis tipis kontinu bebas. Artinya garisnya ditarik tanpa bantuan alat gambar. (Gb.7.11). Dalam hal gambar pandangan samping menghasilkan gambar yang mengaburkan bentuk bendanya, maka gambar pandangannya tidak digambar secara lengkap. Benda yang gambarnya diperlihatkan pada Gb. 7.12, menunjukan perbedaannya Gb (a) tidak memberikan bentuk benda sebenarnya. Dengan pandangan sebagian, artinya gambar pandangan yang tidak lengkap, seperti pada Gb (b), terlihatjelas bentuk bendanya.
22
f. Pandangan setempat Contoh pandangan setempat Gb memperlihatkan pandangan setempat dari alur pasak. Pandangan ini dimaksudkan untuk melengkapi gambar sebuah poros. Pandangan setempat digambar dengan garis tebal. Gambar 7.13 memperlihatkan cara menggambar pandangan setempat dari lubang pada dinding benda. Dalam hal ini tidak diperlukan gambar pandangan samping yang lengkap. Cara demikian menghemat waktu dan tempat (kertas gambar).
23
g. Pandangan detail Dalam hal-hal dimana bagian dari benda begitu kecil, sehingga tidak dapat digambarkan, atau diberi ukuran dengan baik, bagian tersebut dapat digambar secara mendetail, dengan skala pembesaran. Seperti terlihat pada gambar bagian poros yang akan dibesarkan dilingkari dan ditandai dengan huruf besar A. Bagian ini kemudian digambar ditempat lain disertai dengan tandanya dan skalanya.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.