Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYanti Budiono Telah diubah "6 tahun yang lalu
2
“KOMUNIKASI VERBAL”
3
PENGERTIAN KOMUNIKASI VERBAL
Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal dari pada non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan. contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.
4
ASAL-USUL BAHASA Sekitar 5000 tahun lalu manusia melakukan transisi komunikasi dengan memasuki era tulisan, sementara bahsa lisan pun terus berkembang. Sistem tulisan dan bahsa lisan itu terus berkembang hingga kini. Kita pun memasuki era cetak pada abad ke 15, yang beberapa abad kemudian disusul oleh era radio, televise, dan kini era komputer.
5
FUNGSI BAHASA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Kemampuan berbahsa manusia, yang membedakannya dari hewan lain yang lebih rendah, merupakan akibat dari pembesaran dan perkembangan otak manusia. Menurut Larry L. Barker, Bahasa memiliki tiga fungsi yaitu: Penamaan (naming atau labeling): Merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi. Interaksi: Menurut Barker, menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan. Melalui Bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain. Transmisi informasi: Barker berpandangan, keistimewaan Bahasa sebagai sarana transmisi informasi yang lintas-waktu, dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.
6
KETERBATASAN BAHASA Ada 4
-Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya. -Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual kata-kata bersifat ambigu, karena kata-kata merepresentasikan persepsi dan interpretasi orang-orang, yang menganut latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda. - Kata-kata mengandung bias budaya Bahasa terikat oleh konteks budaya. Dengan ungkapan lain, Bahasa dapat dipandang sebagai perluasan budaya. - Percampuradukan fakta, penafsiran, dan penilaian Dalm berbahsa kita sering mencampuradukkan fakta (uraian), penafsiran (dugaan), dan penilaian.
7
KERUMITAN MAKNA KATA Segitiga makna, seperti yg terlihat diatas garis yang terputus-putus antara objek atau referen dan kata (symbol verbal) menunjukan bahwa tidak ada hubungan langsung atau alamiah antar kedua hal itu. Makna dalam kamus tentu saja lebih bersifat kebahasaan (linguistic), yang punya banyak dimensi: simbol merujuk pada objek di dunia nyata; pemahaman adalah perasaan subjektif kita mengenai symbol itu; dan referen adalah objek yang sebenarnya eksis di dunia nyata.
8
NAMA SEBAGAI SIMBOL Seperti yang kita bahas di muka, dimensi pertama atau fungsi pertama Bahasa adalah penamaan. Nama diri-sendiri adalah symbol pertama pertama dan utama bagi seseorang. Nama dapat melambangkan status, cita-rasa budaya, untuk memperoleh citra tertentu (pengolahan kesan) atau sebagai nama hoki.
9
BAHASA GAUL Orang-orang yang punya latar belakang sosial budaya berbeda lazimnya berbicara dengan cara berbeda. Perbedaan ini boleh jadi menyangkut dialek, intonasi, kecepatan, volume (keras atau lemahnya), dan yang pasti adalah kosakatanya. Sejumlah kata atau istilah punya arti khusus, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika digunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu. Bahasa subkultur ini disebut Bahasa khusus (special language), bahasa gaul atau argot. Meskipun argot sebenarnya merujuk pada bahasa khas yang digunakan setiap komunitas atau subkultur apa saja (termasuk kelompok seniman), argot lebih sering merujuk pada bahasa rahasia yang digunakan kelompok menyimpang (deviant goup), seperti kelompok preman, kelompok penjual narkotik, kaum homoseksual/lesbian, kaum pelacur, dan sebagainya.
10
Contoh -Bahasa kaum selebritis
Kalangan selebritis kita pun memiliki Bahasa gaul : cinewinek = cewek, pinergini = pergi, ninon tinon = nonton. -Bahasa gay dan Bahasa waria Di Negara kita Bahasa gaul kaum selebritis ternyata mirip dengan Bahasa gaul kaum gay (homoseksual)dan juga Bahasa gaul kaum waria atau banci : linak = laki-laki, kemek = makan, binaginus = bagus.
11
RAGAM BAHASA INGGRIS Bahasa Inggris yang lebih universal pun ternyata tidak konsisten dalam ejaannya, pengucapannya, pilihan kata dan juga maknanya. Inggris-Amerika Center Teater Color Inggris-Inggris Centre Theatre Colour Komunikasi dalam bahsa yang sama dapat menimbulkan salah pengertian, apalagi bila kita tidak menguasai bahasa lawan bicara kita
12
KOMUNIKASI KONTEKS-TINGGI VS KOMUNIKASI KONTEKS-RENDAH
Setiap orang secara pribadi punya gaya khas dalam berbicara, bukan hanya caranya tetapi juga topik-topik yang dibicarakan. Kekhasan ini umumnya diwarisi seseorang dari budayanya. Edward T. Hall (1973) membedakan budaya konteks-tinggi (high-context culture) dengan budaya konteks-rendah (low-context culture). Yang mempunyai beberapa perbedaan penting dalam cara penyediaan pesannya.
13
Tugas Mereview materi hari ini dan ditulis tangan
Presentasi kelompok : Saputri dkk, dengan tema Komunikasi Non Verbal Kuliah tatap muka tgl 21 desember 2015 Selamat belajar
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.