Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Pengantar Biopsikologi – KUL VII
SISTEM IMUN Pengantar Biopsikologi – KUL VII
2
SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Imunologi : Ilmu yang mempelajari cara tubuh melindungi diri dari gangguan fisik, kimiawi, dan biologis.
5
Organ-organ sistem imun adalah tempat dimana sel-sel imun diproduksi atau mematangkan diri
7
Sel mast Sel mast adalah tipe sel imun turunan yang berdiam di antara jaringan dan di membran mucus, dan sel mast sangat berhubungan dengan bertahan melawan patogen, menyembuhkan luka, dan juga berkaitan denganalergi dan anafilaksis. Ketika diaktivasi, sel mast secara cepat melepaskan granula terkarakterisasi, kaya histamin dan heparin, bersama dengan berbagai mediator hormonal, dan kemokin, atau kemotaktik sitokin ke lingkungan. Histamin memperbesar pembuluh darah, menyebabkan munculnya gejala inflamasi, dan mengambil neutrofil dan makrofaga. Basofil dan eosinofil adalah sel yang berkaitan dengan neutrofil. Ketika diaktivasi oleh serangan patogen, basofil melepaskan histamine yang penting untuk pertahanan melawan parasit, dan memainkan peran dalamreaksi alergi (seperti asma). Setelah diaktivasi, eosinofil melepaskan proteinyang sangat beracun dan radikal bebas yang sangat efektif dalam membunuhbakteri dan parasit, namun juga bertanggung jawab dalam kerusakanjaringan selama reaksi alergi berlangsung. Aktivasi dan pelepasan racun oleh eosinofil diatur dengan ketat untuk mencegah penghancuran jaringan yang tidak diperlukan. Sel pembunuh alami Sel pembunuh alami adalah komponen dari sistem imun turunan. Sel pembunuh alami menyerang sel yang terinfeksi oleh mikroba, namun tidak menyerang mikroba tersebut. Sel pembunuh menyerang dan menghancurkansel tumor, sel yang terinfeksi virus, dan sebagainya dengan proses yang disebut dengan “missing-self”. Istilah ini muncul karena rendahnya jumlah penanda (marker) permukaan sel yang disebut MHC I (major histocompatibility complex), suatu keadaan yang muncul ketika terjadi infeksi. Mereka dinamai sel pembunuh alami karena mereka bergerak tanpa membutuhkan aktivasi.
8
INNATE : Respon cepat, garda pertama pertahanan tubuh, non spesifik
SISTEM IMUN INNATE : Respon cepat, garda pertama pertahanan tubuh, non spesifik ADAPTIVE : Respon lambat utk mengenali kuman, spesifik. .
9
nnate immunity, atau sering disebut imunitas alamiah, merupakan mekanisme pertama yang akan terjadi saat infeksi berlangsung, terjadi secara cepat terhadap infeksi mikrobia, dan terjadi antara jam ke-0 sampai jam ke-12 infeksi. tidak seperti sistem imun adaptif, sistem imun turunan tidak menyediakan kekebalan yang protektif dan jangka panjang bagi organisme yang memilikinya. Sistem imun turunan menyediakan pertahanan menengah melawan infeksi, dan dapat ditemukan pada semua tumbuhan dan hewan.
11
. SISTEM IMUN INNATE : Respon cepat, garda pertama pertahanan tubuh
Macrofag,Dendritik Cells, APC ADAPTIVE : Respon lambat saat pertama kuman masuk. Humoral: Antibodi Cell Mediated : T cell .
12
Pertahanan pertama Sistem pertahanan pertama pada kekebalan bawaan meliputi faktor fisik, kimia dan flora normal tubuh (mikroba normal tubuh). Yang merupakan faktor fisik adalah kulit, kelenjar air mata, kelenjar air lidah (saliva), kelenjar mukus, silia, dan urine. Faktor kimia : Sebum, lisozim dan pH. Kulit yang tertutup merupakan pertahanan paling kuat. kulit yang tertutup melindungi dari masuknya mikroba patogen. Air mata berperan dalam melindungi mata dari mikroba patogen karena terdapat lisozim pada air mata yang merupakan enzim yang mampu menghancurkan dinding bakteri. Saliva juga mempunyai enzim lisozim ini untuk menghancurkan bakteri. Mukosa berperan dalam hal mencegah invasi mikroba ke epitel dan jaringan sekitar bahkan sistemik. Bakteri mikroba yang terperangkap dalam mukosa akan dikeluarkan melalui silia dari epitel dalam bentuk batuk (pada saluran pernapasan) atau dengan aliran urine (pada saluran genitourinaria). Cairan sebum mengandung asam lemak tak jenuh yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen. pH juga berperan dalam imunitas karena kebanyakan mikroba tidak tahan terhadap asam contohnya asam lambung (pH
13
Pertahanan pertama Sistem flora normal tubuh (mikroba normal tubuh). Contoh mikroba normal adalah E. coli pada colon yang berperan dalam pembusukan sisa makanan. Flora normal akan berkompetisi dalam perolehan nutrisi dengan bakteri patogen. Flora normal juga mengeluarkan zat metabolit yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba patogen. Peran mikroba normal (flora normal) dalam imunitas adalah, dalam hal kompetisi nutrisi dengan mikroba patogen.
14
SISTEM IMUN INNATE (BAWAAN LAHIR)
Innatte immunity merupakan kekebalan non-spesifik. Artinya semua bentuk mikroba yang masuk akan dieliminasi tanpa memperhatikan jenis dari mikroba itu. Pertahanan bawaan oleh tubuh untuk melawan mikroba patogen meliputi : fagositosis, inflamasi dan Aktivasi Complement. Pertahanan paling awal pada manusia untuk mengeliminasi mikroba patogen bagi tubuh.
16
SISTEM IMUN INNATE (BAWAAN LAHIR)
Yang termasuk sel fagosit adalah makrofag, sel dendrit, neutrofil. Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap sel yang rusak, repon ini ditandai dengan adanya kemerahan, nyeri, panas, bengkak. Sistem komplemen merupakan sistem yang penting dalam innate immunity karena fungsinya sebagai opsonisator untuk meningkatkan fagositosis sel fagosit dan kemoatraktor untuk menarik sel-sel radang yang menyebabkan inflamasi. Mediator inflamasi : histamin, interleukin, TNF alfa. Tujuan inflamasi adalah untuk membatasi invasi oleh mikroba agar tidak menyebar lebih luas lagi. Mengambil sel imun ke wilayah infeksi dan inflamasi, melalui produksi faktor kimia, termasuk mediator kimia terspesialisasi yang disebut sitokin. Fagosit umumnya berkeliling dalam tubuh untuk mencari patogen, namun mereka juga bereaksi terhadap sinyal molekuler terspesialisasi yang diproduksi oleh sel lain, disebut sitokin. Sitokin adalah polipeptida yang memiliki fungsi penting dalam regulasi semua fungsi sistem imun. Sitokin berperan dalam menentukan respon imun alamiah dengan cara mengatur atau mengontrol perkembangan, differensiasi, aktifasi, lalulintas sel imun, dan lokasi sel imun dalam organ limfoid. Sitokin merupakan suatu kelompok“messenger intrasel” yang berperan dalam proses inflamasi melalui aktifasi sel imun inang. Sitokin Juga memainkan peran penting dalam atraksi leukosit dengan menginduksi produksi kemokin, yang kita kenal sebagai mediator poten untuk inflamasi sel. Sitokin dan kemokin menghasilkan hubungan kompleks yang dapat mengaktifkan atau menekan respon inflamasi (O’Gorman and Albert, Aktivasi komplemen untuk mengidentifikasi bakteri, mengaktivasi sel dan melakukan pembersihan sel mati atau sisa-sisa antibodi.
18
SISTEM IMUN ADAPTIF Limfosit terbagi dalam dua jenis utama, yaitu sel B dan sel T. Darah perifer mengandung 20-50% dari limfosit yang beredar, sisanya bergerak dalam sistem getah bening. Sel B diproduksi dalam sel-sel induk dari sumsum tulang, dan mereka memproduksi antibodi serta mengawasi kekebalan humoral. (respon imun humoral) Sel T adalah limfosit yang memproduksi non-antibody yang juga diproduksi dalam sumsum tulang tetapi disensitisasi dalam timus dan merupakan dasar dari imunitas yang diperantarai sel ( cell mediated/respon imun selular)
19
Respon Imun Selular Makrofag menelan antigen mikroba, ia mengolahnya secara internal, dan kemudian menampilkan bagian dari antigen tersebut di permukaan selnya. Hal ini membantu sel T lebih peka untuk mengenali antigen.
20
RESPON IMUN SELULER Sel T dibentuk di timus, di mana mereka menjalani dua proses seleksi. Proses seleksi positif pertama, hanya sel T dengan set reseptor yang benar yang dapat bertanggung jawab dalam proses mengidentifikasi sel sendiri. Kemudian proses seleksi negatif dimulai, dimana sel T yang dapat mengenali molekul dengan peptida asing diizinkan untuk lulus keluar dari timus.
21
RESPON IMUN SELULER sel T pembunuh (CD8+) melakukan pekerjaannya dengan melepaskan lymphotoxins, yang menyebabkan lisis sel. Sel T pembantu (CD4+)berfungsi sebagai manajer, yang mengarahkan respon imun. Ia mengeluarkan bahan kimia yang disebut limfokin yang merangsang sel T sitotoksik dan sel B untuk tumbuh dan membelah, menarik neutrofil, dan meningkatkan kemampuan makrofag untuk menelan dan menghancurkan mikroba. Sel T supresor menghambat produksi sel T sitotoksik begitu mereka tidak dibutuhkan, karena mereka dapat menyebabkan kerusakan lebih dari yang diperlukan. Memori T sel diprogram untuk mengenali dan merespon patogen setelah mereka menyerang dan berhasil ditolak.
22
Respon Imunitas humoral
Sebuah sel B-limfosit imunokompeten tetapi belum matang dirangsang untuk matang apabila antigen mengikat reseptor permukaannya dan ada sel T pembantu didekatnya(untuk melepaskan sitokin). Sebagian besar keluarga klon dipersiapkan untuk menjadi sel plasma. Sel-sel ini, setelah melakukan jeda awal, memproduksi antibodi yang sangat spesifik pada tingkat sebanyak 2000 molekul/detik selama empat sampai lima hari. Sel-sel B lainnya menjadi sel memori yang berumur panjang.
23
Antibodi : Dihasilkan Limfosit B, yang berfungsi Netralisasi Patogen
Antigen adalah sebuah zat yang merangsang respon imun, terutama dalam menghasilkan antibodi. Antigen biasanya berupa protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil (hapten) yang bergabung dengan protein-pembawa atau carrier. Antibodi : Dihasilkan Limfosit B, yang berfungsi Netralisasi Patogen Opsonisasi oleh Makrofag Mengaktifkan Komplemen untuk penghancuran (lisis) patogen, dan fagositosis. Antibodi, juga disebut imunoglobulin atau Igs [dengan berat molekul Md],merupakan bagian globulin gamma dari protein darah. Mereka adalah protein larut yang disekresikan oleh keturunan plasma (klon) dari sel B yang matang.
24
SISTEM IMUN ADAPTIF
25
Konstituen gamma globulin adalah: IgG-76%, IgA-15%, IgM-8%, IgD-1%, dan IgE-0,002%
IgG merupakan satu-satunya antibodi yang dapat melintasi penghalang plasenta ke janin dan bertanggung jawab untuk perlindungan 3 sampai 6 bulan kekebalan bayi baru lahir yang diperoleh dari sang ibu. IgM merupakan antibodi yang dominan dihasilkan dalam respon kekebalan primer, sedangkan IgG mendominasi dalam respon imun sekunder. Molekul antibodi memiliki tingkat fleksibilitas yang sangat tinggi. Kebebasan bergerakini memungkinkan antibodi untuk lebih mudah menyesuaikan dengan sudut dan celahpada antigen. Bagian atas atau Fab (pengikat antigen) dari molekul antibodi (fisik dan belum tentu kimia) menempel pada protein tertentu [disebut epitop] pada antigen.Dengan demikian antibodi mengenali epitop dan bukan antigen keseluruhan. WilayahFc merupakan bagian yang dapat mengkristal dan bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi efektor, misalnya, ujungnya merupakan situs dimana sel-sel imun dapat menempel.
26
Dalam sistem golongan darah ABO, ketika sebuah antigen A hadir (dalam orang golongan darah A), tubuh menghasilkan antibodi anti-B, dan juga untuk antigen B. Pada seseorang dengan darah jenis AB, ia memiliki kedua antigen, tetapi tidak memiliki antibodi. Dengan demikian orang tersebut yang dapat menerima transfusi dari semua jenis darah, karena tidak ada antibodi untuk menyerang antigen darah asing. Seseorang dari golongan darah O tidak memiliki antigen namun mempunyai kedua antibodi sehingga tidak dapat menerima transfusi golongan darah AB, A, atau golongan darah B,akan tetapi mereka dapat menyumbangkan darah untuk digunakan oleh siapa pun. Jika seseorang dengan golongan darah A menerima transfuse darah dari tipe B, antibodi anti-B tubuh akan menyerang sel-sel darah baru dan dapat menyebabkan kematian.
27
Kesimpulan Kekebalan bawaan atau innate imunity merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh yang paling pertama sehingga tubuh tidak terkena atau terlindungi dari berbagai mikroba pathogen. Tetapi sistem pertahanan ini belum bisa mengenali mikroba patogen secara spesifik atau masih bersifat umum untuk semua jenis mikroba. Kekebalan bawaan dibagi menjadi dua langkah pertama pertahanan pertama meliputi secara fisik, kimia dan flora normal yang ada di dalam tubuh. Pertahanan kedua meliputi fagosit, inflamasi dan aktivasi komplemen. Komponen lain yang berperan sebagai kekebalan bawaan adalah sel mast, Basofil dan Eosinofil serta sel pembunuh alamiah.
28
Kesimpulan Sistem imun adaptif atau spesifik terutama menyerang pathogen spesifik. Terdiri dari sel-sel yang sangat khusus yang disebut sel T limfosit dan sel limfosit B. Sel-sel ini mampu mengenali antigen asing yang berbeda dalam cara yang sangat tepat dan memiliki kapasitas untuk menghasilkan memori imunologi, sehingga memungkinkan pengenalan patogen yang telah ditemukan sebelumnya. Kekebalan adaptif dapat dibagi menjadi dua jenis; imunitas humoral dan imunitas seluler.
29
Kesimpulan Imunitas humoral dimediasi oleh molekul antibodi yang disekresikan oleh limfosit B yang dapat menetralisir patogen di luar sel. imunitas seluler dimediasi oleh limfosit T, yang dapat menghilangkan sel-sel yang terinfeksi dan memberikan bantuan kepada respon imun lainnya
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.