Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSugiarto Budiaman Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
SOSIOEMOSI ANAK Psikologi Perkembangan
Unita Werdi Rahajeng –
2
Initiative vs Guilt Anak memiliki kesempatan untuk bergerak ke lingkungan dunia yang lebih luas Berkembangnya SELF Initiative didukung jika anak diberi kesempatan melakukan aktivitas motorik, mengembangkan imajinasinya dan diberi respon atas pertanyaan-pertanyaannya
3
INDUSTRY VS INFERIORITY
Mulai tertarik dengan cara kerja dan cara menghasilkan produk Pandangan anak tentang kemampuannya terkait dengan produktif menentukan harga diri
4
PERKEMBANGAN SELF Self Concept: gambaran keseluruhan dari kemampuan dan karakter khusus khusus Sudah mampu mendefinisikan dirinya Biasanya anak usia dini menggambarkan diri mereka dengan perilaku konkret dan dapat diamati, karakteristik eksternal seperti tampilan fisik (rambutku panjang, pakai kuteks, dll), kepemilikan (punya kelinci, punya boneka, dll) serta anggota keluarga (ada uti, kung, ayah, bunda, dll), menyebut keterampilan tertentu dan bukan umum (memanjat, menari, dll)
5
Self Esteem Anak Usia Dini
self-esteem (harga diri) adalah penilaian yang dibuat seseorang mengenai keberhargaan dirinya sendiri harga diri anak tidak selamanya didasari oleh penilaian realistis. Sering tergantung dari umpan balik orang tua/dewasa dan sering meintepretasikan berlebihan Anak usia awal cenderung melihat konsep diri sebagai semua atau tidak sama sekali. Misal : saya baik atau saya nakal
6
GENDER Dimensi sosial menyangkut laki-laki dan perempuan
Gender identity perasaan tentang jenis kelaminnya Gender role harapan mengenai apa yang patut bagi laki-laki atau perempuan
7
Faktor yang Mempengaruhi Gender
Faktor Biologis hormonal dan otak Faktor Sosial Identification Theory usia 5-6 tahun mengadopsi karakteristik ortu sejenis Social-learning Theory imitation gender behaviour, reward and punishment Faktor Parental, Peer, Sekolah Faktor Kognitif 6-7 thn seiring dengan kemampuan kategorisasi
8
ISU KELUARGA Sibling Rivalvry Birth Order Perceraian Orang tua
Working Mother Depressed Parent
9
POLA ASUH ORANG TUA Authoritarian Memaksa kepada anak
Authoritative Mendorong anak untuk mandiri namun masih memberi batas Permissive Tidak terlibat dengan anak Neglectful cuek dengan anak Indulgent memberi kebebasan tanpa batas
10
KELUARGA ANAK TENGAH AKHIR
Coregulation peralihan kontrol orang tua ke arah kontrol diri sendiri dari waktu ke waktu Penerapan disiplin relatif lebih mudah dibandingkan usia dini atau masa remaja
11
PEER RELATION Hubungan dengan teman sebaya semakin meningkat
Memilih teman cenderung berjenis kelamin sama Peer relation memiliki hubungan dengan pengasuhan, misal kasus bullying, pemilihan teman sebaya
12
PEER RELATION Waktu luang mulai banyak dihabiskan dengan teman sebaya
Mulai mengembangkan hubungan persahabatan Fungsi persahabatan: Companionship aktivitas bersama Stimulation hal-hal menarik dan menyenangkan Physical support dukungan perkembangan fisik Ego support feedback ttg self understanding Social comparison benar vs salah Intimacy/affection kehangatan dan rasa percaya
13
PEER RELATION Gender mempengaruhi komposisi, ukuran dan interaksi di dalamnya anak perempuan berkelompok 2 – 3 orang banyak terlibat percakapan kolaboratif, anak laki-laki berkelompok lebih banyak bermain permainan kasar, kompetitif, mengambil resiko
14
Dunia anak adalah bermain
Bermain aktivitas menyenangkan tanpa paksaan Manfaat bermain : meningkatkan kedekatan dengan peer, mengurangi tekanan, mendukung perkembangan kognitif, kesempatan eksplorasi
15
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Child-centered kindergarten perhatian pada perkembangan fisik, kognitif, dan sosial anak. Instruksi belajar seputar kebutuhan, minat dan gaya belajar anak. Penekanan pada proses belajar bukan pada apa yang dipelajari Ex Pendekatan Montessori, Reggio Emilia
16
SEKOLAH Mulai memasuki pendidikan formal awal untuk memperluas wawasan, ketrampilan berpikir dan kompetensi sosial Achievement mulai berkembang Menjadi peletak dasar pemahaman tentang kesuksesan dan pentingnya goal-setting
17
PEMIKIRAN MORAL Piaget :
Heteronomous Morality : usia 4- 7 tahun. keadilan dan aturan dipandang sebagai sifat2 mengenai dunia yg pakem, tdk bisa diubah Autonomous Morality : usia >10 th. Individu menyadari aturan & hukum diciptakan o/ manusia, dlm memutuskan tindakan seseorang harus mempertimbangkan intensi aktor & konsekuensinya
18
Internalisasi menengah
KOHLBERG TINGKAT 1 Prakonvensional Tdk ada internalisasi TINGKAT 2 Konvensional Internalisasi menengah TINGKAT 3 Pascakonvensional Internalisasi penuh Tahap 1 (Moralitas Heteronom) Pemikiran moral sering dikaitkan dengan hukuman Tahap 2 (Individualisme, Tujuan, dan Pertukaran Instrumental) Individu berusaha memuaskan kemauannya dan membiarkan orang lain bertindak serupa. Kelayakan mengandung unsur tukar menukar Tahap 3 (Ekspekstaksi interpersonal mutual, hub dg orang lain, konformitas interpersonal) Individu mnghargai kpercayaan, kepedulian, & loyalitas thd orang lain sbg dasar penilaian moral Tahap 4 (Moralitas Sistem Sosial) Penilaian moral didasari pemahaman mengenai keteraturan sosial, hukum, keadilan, dan tugas Tahap 5 (Kontrak atau utilitas sosial dan hak individu) Individu menalar bahwa nilai, hak, dan prinsip adalah hal yg lebih luas drpd hukum Tahap 6 (Prinsip Etika Universal) Individu tlh mngembangkan standar moral berdasarkan hak2 manusia universal
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.