Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

HANDOUTS Ekonomi Managerial Oleh: Dr. Senen Machmud, SE., MSi.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "HANDOUTS Ekonomi Managerial Oleh: Dr. Senen Machmud, SE., MSi."— Transcript presentasi:

1 HANDOUTS Ekonomi Managerial Oleh: Dr. Senen Machmud, SE., MSi

2 RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL
PEMAHAMAN DARI EKONOMI MANAJERIAL KONSEP DASAR KONSEP MANAJEMEN BISNIS TOTAL KONSEP DASAR PERMINTAAN & PENAWARAN KONSEP DASAR TEORI PERMINTAAN ANALISIS FUNGSI PERMINTAAN DALAM MANAJEMEN TOTAL KONSEP DASAR TEORI PENAWARAN ANALISIS FUNGSI PENAWARAN DALAM MANAJEMEN TOTAL ANALISIS KESEIMBANGAN PASAR PERHITUNGAN ELASTISITAS PENGERTIAN ELASTISITAS ELASTISITAS PERMINTAAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS PERMINTAAN ELASTISITAS HARGA DARI PENAWARAN PERILAKU KONSUMEN PRINSIP KEPUASAN KONSUMEN MEKANISME DALAM MEMAHAMI EKSPEKTASI KONSUMEN KENDALA ANGGARAN KONSUMEN ANALISIS PRODUKSI PEMAHAMAN SISTEM PRODUKSI ELEMEN PROSES DALAM SISTEM PRODUKSI ELEMEN OUTPUT DALAM SISTEM PRODUKSI STRATEGI PRODUKSI JUST INTIME KESEIMBANGAN PRODUKSI

3 STRUKTUR PASAR & PENETAPAN HARGA
ANALISIS BIAYA KEUNGGULAN KOMPETITIF REDUKSI BIAYA PRODUKSI TEORI BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK TEORI BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG STRUKTUR PASAR & PENETAPAN HARGA BENTUK PASAR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA OPTIMALISASI KEUNTUNGAN PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA MAKSIMUNISASI KEUNTUNGAN PERUSAHAAN YANG MEMILIKI BANYAK PASAR ANALISIS INVESTASI PROYEK PEDOMAN DALAM INVESTASI PROYEK ANALISIS INVESTASI UNTUK BEBERAPA PROYEK INDUSTRI Analisis Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Ketidakpastian ( Uncertainty ) Analisis Ekonomi Kesejahteraan ( Welfare Economy )

4 Sumber Pustaka Dominick Salvatore : Managerial Economics; In a Global Economy. Harcourt College Publishers, 2004 Douglas, E. J., Managerial Economics, Analysis and Strategy, 4th ed., Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 2000. Harrington. H. J. and J. S. Harrington, Total Improvement management, The Next generation in Performance Improvement, Mc Graw-Hill Book Company, Inc., New York, 2005. Lincolin Arsyad, (2001), Ekonomi Manajerial, BPFE Gajah Mada,. Maurice, S. C. and Christopher R. Thomas., Managerial Economics, 5th ed., Richard D. Irwan, Inc., Chicago, 2003. Pappas, J. L., and Richard Hirschey., Fundamntal of Managerial Economics, 6th ed., The Dryden Press, Chicago, 2002. Thompson, A. A., Jr. and John P. Formby., Economics of The Firm, Theory and Practice, 6th ed., Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 2004. Vincent Gasper R. S. Z., (2005), Ekono Manajerial, Gramedia, Jakarta.

5 1. Descriptive Economics
2. Applied Economics Economics 1. Macro Economics 3. Economics Theory 2. Micro Economics Managerial Economics

6 ILMU EKONOMI INPUT PROSES OUTPUT Terbatas (Scarcity) Tidak Terbatas
Pasar (Kebutuhan Manusia) OUTPUT Terbatas (Scarcity) Tidak Terbatas (Unlimited) ILMU EKONOMI

7 Perlunya Ekonomi Managerial
INPUT PROSES OUTPUT Efisiensi Efektivitas Kualitas PRODUKTIVITAS Perlunya Ekonomi Managerial

8 RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL
ILMU EKONOMI (EKONOMI MIKRO) ILMU PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SCIENCE) CABANG LAIN BERKAITAN DENGAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL HUBUNGAN ANTARA EKONOMI MANAJERIAL DENGAN EKONOMI TRADISONAL HUBUNGAN ANTARA EKONOMI MANAJERIAL DENGAN ILMU-ILMU PENGAMBILAN KEPUTUSAN HUBUNGAN ANTARA EKONOMI MANAJERIAL DENGAN ADMINISTRASI BISNIS STUDI ILMU EKONOMI TRADISIONAL KLASIFIKASI STUDI ADINISTRASI BISNIS TEORI : EKONOMI MIKRO EKONOMI MAKRO SPESIALISASI: EKONOMI PERTANIAN EKONOMI WILAYAH KOTA EKONOMI PEMBANGUNAN EKONOMI UANG DAN BANK DLL PENEKANAN: EKONOMI NORMATIF EKONOMI POSITIF CABANG FUNGSIONAL: AKUNTANSI - KEUANGAN PEMASARAN - PERSONALIA PRODUKSI CABANG ALAT: AKUNTASI - ASURANSI EK. MANAJERIAL - PERILAKU ORG RISET OPERASI - STATISTIK PEMANDU: KEBIJAKAN PERUSAHAAN EKONOMI MANAJERIAL

9 ECONOMIC METHODOLOGY MANAGERIAL ECONOMICS AREAS OF SPESIALISATION
INTEGRATION OF ECONOMIC THEORY AND METHODOLOGY WITH ANALYTICAL TOOLS FOR APLICATION TO DECITION MAKING ABOUT THE ALLOCATION OF SCARCE RESOURCES IN PUBLIC PRIVATE INSTITUTIONS ECONOMIC THEORY Micro Economic Theory: Deal with decition making within individual unit: household, business firm, and public institution Macro Economic Theory: concerned with the overali level of ekonomic activity and its cyclical behaviour: deal with broad economic angregate ANALYTCAL TOOLS Mathematical Economics state economic relationship in mathematical form which makes them amenable to empirical testing or other modelling techniques AREAS OF SPESIALISATION Agricultural Economics Comporative economic system Economic Development Foreig Trade Industrial Organisation Managerial Economics Labour Enomics Public Finance Urban Economic Other Econometrics: uses statistical technique to test economic model Descriptive Models: explain how economic variable are related; employ scientifc method of data analysis testing Normative Models: find eficient methd for achieving atated objectives; involve optimisation methods usually recognising given constraint ECONOMIC METHODOLOGY

10 ILMU PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PERANAN EKONOMI MANAJERIAL DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN MANAJERIAL MASALAH MANAJEMEN KEPUTUSAN TEORI EKONOMI ILMU PENGAMBILAN KEPUTUSAN Kerangka teoritis untuk pengambilan keputusan Alat dan teknik Analisis EKONOMI MANAJERIAL Penerapan teori ekonomi dan metodologi ilmu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah pengambilan keputusan SOLUSI YANG OPTIMAL Untuk memecahkan masalah pengambilan keputusan manajerial

11 HUBUNGAN ANTARA PERUSAHAAN, MANAJER, TEORI EKONOMI DAN DECISION SCIENCE
TUJUAN USAHA: Keuntungan Optimal Sepanjang Waktu MANAJER Berperan sebagai pengambil kepusan tentang apa yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan Teori ekonomi Mikro (Micro Ekonomic Theory) Ilmu Keputusan (Decision Science) ILMU EKONOMI MANAJERIAL Aplikasi teori ekonomi dan decision science dalam pengambilan keputusan tentang apa yang dilakukan perusahaan untuk mencapai TUJUAN PERUSAHAAN

12 TEORI PERUSAHAAN Perusahaan Bisnis : Kombinasi manusia, aset fisik, dan informasi (teknis, penjualan, koordinasi, dll) Stakeholder : Pemegang saham, manajemen, pemasok dan langganan Tujuan Perusahaan : - Jangka pendek untuk memaksimumkan keuntungan - Jangka Panjang untuk memaksimumkan kekayaan karena ada ketidakpastian Pengertian Nilai : Nilai buku, nilai pasar nilai likuidasi, dll Nilai sekarang (present value) dari aliran kas suatu perusahaan Kendala dalam proses pengambilan keputusan manajerial : Kendala sumberdaya (tenaga kerja, lahan, bahan baku, energi, mesin, gudang, dll) Kendala output (kualitas dan kuantitas) Kendala hukum, peraturan dan perundangan

13 KEUNTUNGAN (PROFIT) SEBAGAI TUJUAN PERUSAHAAN
PERAN DUNIA USAHA DALAM MASYARAKAT: Memantapkan pertumbuhan ekonomi Mendistribusikan manfaatkan pertumbuhan ekonomi sesuai konstribusi faktor-faktor produksi (tenaga kerja, modal, lahan, dsb Konsumen memperoleh barang dan jasa (kualitas dan kuantitas) Pemerintah memperoleh pendapatan dari pajak PERAN MANAJER SEBAGAI TUJUAN PENGAMBIL KEPUTUSAN Keputusan Ekonomi : Produk apa, bagaimana caranya, berapa jumlahnya, berapa harganya agar keuntungan perusahaan maksimum KEUNTUNGAN (PROFIT) SEBAGAI TUJUAN PERUSAHAAN Keuntungan Bisnis Vs Keuntungan Ekonomi Teori Keuntungan Ekonomis Friksional Teori Keuntungan Ekonomis Monopolis Teori Keuntungan Ekonomis Inovatif Teori Keuntungan Ekonomis Kompensasi

14 KARAKTERISTIK WAKTU (lebih cepat, faster) yang menggambarkan kecepatan, kemudahan (kenyamanan) untuk memperoleh produk KARAKTERISTIK PRODUK YANG DIINGINKAN KONSUMEN KARAKTERISTIK BIAYA (Lebih murah, chaper) yang menggambarkan harga (ongkos) dari suatu produk yang haus dibayar oleh konsumen KARAKTERISTIK DIMENSI KUALITAS (Lebih baik, better) menggambarkan dimensi kualitas produk

15 SEBELUM MEMBELI SAAT MEMBELI SETELAH MEMBELI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI KONSUMEN TENTANG KUALITAS PRODUK SEBELUM MEMBELI SAAT MEMBELI SETELAH MEMBELI Image dan nama merk perusahaan Pengalaman sebelum membeli Opini dari teman, relasi, keluarga, dsb Reputasi toko/dealer/tempat penjualan Publikasi hasil-hasil pengujian produk Harga (untuk kinerja) yang diiklankan Spesifikasi kinerja Komentar dari penjual produk Kondisi atau persyaratan jaminan Kebijaksanaan perbaikan dan pelayanan Program-program pendukung Harga (untuk kinerja) yang ditetapkan Kemudahan instalasi dan penggunaan Penanganan perbaikan, pengaduan, jaminan Ketersediaan suku cadang (spare-part) Efektivitas pelayanan purna jual Keadaan produk Kinerja komporatif

16 METODE ESTIMASI PERMINTAAN
METODE LANGSUNG ( MELIBATKAN KONSUMEN ) : METODE RISET PASAR. WAWANCARA & SURVEY : RESPONDEN MEMILIH JAWABAN TERHADAP KEMUNGKINAN MEMBELI PADA BERBAGAI TINGKAT HARGA. KETERANGAN : JAWABAN ATAS PERTANYAAN “ APAKAH ANDA AKAN MEMBELI PRODUK PADA TINGKAT HARGA INI ? ” a = SAMA SEKALI TIDAK ( p = 0,0 ) d = NAMPAKNYA SUKA ( p = 0,6 ) b = NAMPAKNYA TIDAK ( p = 0,2 ) e = SANGAT SUKA ( p = 0,8 ) c = BARANG KALI, MUNGKIN ( p = 0,4 ) f = PASTI YA ( p = 1,0 ) PASAR SIMULASI : MEMBERIKAN SEJUMLAH UANG KEPADA PARTISIPAN & MEREKA DIMINTA MEMBELANJAKAN PADA TOKO BUATAN, DENGAN HARGA & TINGKAT PROMOSI YANG BERBEDA EXPERIMEN PASAR SECARA LANGSUNG : MELIBATKAN ORANG-ORANG YANG BENAR-BENAR ADA DI PASAR, EXPERIMEN DILAKUKAN MELALUI PENURUNAN HARGA PRODUK DAN BAGAIMANA REAKSI TERHADAP JUMLAH YANG DIBELI Harga (Rp.Ribu) Jumlah Responden Berdasarkan Jawaban Jumlah yangDiharapkan a b c d E f 90 500 300 125 50 25 80 225 175 150 100 70 250 60 200 640 400 800

17 ESTIMASI PERSAMAAN REGRESI SEDERHANA
MENCARI PERSAMAAN LINIER YANG PALING TEPAT ANTARA PEUBAH TIDAK BEBAS DENGAN PEUBAH BEBAS BERDASARKAN POLA DATA YANG ADA; UNTUK PERSAMAAN REGRESI LINIER SEDERHANA Y = a + bx Y = PEUBAH TIDAK BEBAS X = PEUBAH BEBAS a = INTERCEPT b = SLOPE a,b = PARAMETER ATAU KOEFISIEN PERSAMAAN REGRESI METODE KUADRAT TERKECIL (ORDINARY LEAST SQUARE) : MENCARI KOEFISIEN-KOEFISIEN REGRESI YANG MEMBUAT KESLAHAN (ERROR) KUADRAT TERKECIL, SEHINGGA : b = (nΣXY – ΣXΣY) / ((nΣX² - (ΣX)²) _ _ a = Y – b X DIMANA : _ Y = RATA-RATA NILAI Y _ X = RATA-RATA NILAI X

18 LINIERITAS PERSAMAAN REGRESI
KETERGANTUNGAN ANTARA PEUBAH TIDAK BEBAS DENGAN PEUBAH BEBAS DINYATAKAN DALAM BENTUK LINIER : Y = a + bx + e Y = PEUBAH TIDAK BEBAS X = PEUBAH BEBAS a = INTERCEPT (PERPOTONGAN DENGAN SUMBU Y) b = SLOPE e = ERROR KETERGANTUNGAN YANG NON LINIER JUGA DAPAT DIGUNAKAN, JIKA POLA DATA MENUNJUKKAN HAL TERSEBUT, KARENA HAL TERSEBUT DAPAT DIUBAH MENJADI BENTUK LINIER MELALUI TRANSFORMASI MATEMATIK (LOGARITMA) MISALNYA : b b2 Y = aX1 X2 DIUBAH MENJADI : log Y = log a + b1 log X1 + b2 log X2 KEMUNGKINAN BENTUK FUNGSI YANG COCOK UNTUK MENUNJUKKAN ANTARA PEUBAH TIDAK BEBAS DENGAN PEUBAH BEBAS, ANTARA LAIN : HUBUNGAN KUADRATIK : KURVA TOTAL REVENUE Y = a + B1x1 + b2X1² 2. HUBUNGAN PANGKAT TIGA : KURVA BIAYA TOTAL Y = a + B1x1 + b2X1² + b3X1³

19 METODE TIDAK LANGSUNG : MENENTUKAN HUBUNGAN STATISTIK ANTARA PEUBAH BEBAS (INDEPENDENT VARIABLES) DAN PEUBAH TIDAK BEBAS (DEPENDENT VARIABLES) ANALISIS REGRESI : - MENENTUKAN DERAJAT KETERGANTUNGAN SUATU PEUBAH (DEPENDENT VARIABLES) DENGAN PEUBAH LAINNYA (INDEPENDENT VARIABLES) - DIGUNAKAN UNTUK MENCARI NILAI DARI KOEFISIEN-KOEFISIEN FUNGSI PERMINTAAN ANALISIS DERET WAKTU ( TIME-SERIES ) DAN ANALISIS SEKSI SILANG ( CROSS-SECTION) 1. ANALISIS DERET WAKTU ( TIME-SERIES ) : - PERMINTAAN MERUPAKAN FUNGSI DARI WAKTU DENGAN MEMPELAJARI POLA DARI DATA DERET WAKTU - MENGGUNAKAN DATA DARI SUMBER YANG SAMA PADA WAKTU YANG BERBEDA Qx = f ( T ) 2. ANALISIS SEKSI SILANG ( CROSS-SECTION ) : - MENUNJUKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT ANTARA PERMINTAAN (SEBAGAI PEUBAH TIDAK BEBAS) DENGAN PEUBAH BEBAS, SEPERTI : HARGA, PENDAPATAN, SELERA KONSUMEN, DSB - MENGGUNAKAN DATA DARI PERUSAHAAN YANG BERBEDA PADA KURUN WAKTU YANG SAMA Qx = f ( Px, I, Pr, Pe, Ie, Pae, T, N, A, F,O )

20 Teladan PENGAMATAN TERHADAP HARGA TIKET & JUMLAH KUNJUNGAN PT. WISATA GLOBAL HARGA (X) PENJUALAN (Y) XY 0.79 4.650 3.6735 0.6241 0.99 3.020 2.9898 0.9801 9.1204 1.25 2.150 2.6875 1.5625 4.6225 0.89 4.400 3.9160 0.7921 0.59 6.380 3.7642 0.3481 0.45 5.500 2.4750 0.2025 4.96 (ΣX) 26.100 (ΣY) (ΣXY) 4.5094 (ΣX²) (ΣY²) Ý = (ΣY)/n = (26.100)/6 = 4.35 X = (ΣX)/n = (4.96)/6 = b = (nΣXY – ΣXΣY) / ((nΣX² - (ΣX)²) = (6 ( ) – 4.96 (26.100)) / (6(4.5094) – 4.96)² = (-12.42) / (2.4548) = a = Ý – b X = 4.35 – ( ) (0.8267) = Ŷ = – X

21 HARGA PRODUK ITU SENDIRI ( Px ) PENDAPATAN KONSUMEN ( I )
PERMINTAAN : JUMLAH BARANG / JASA YANG RELA DIBELI OLEH KONSUMEN SELAMA PERIODE WAKTU TERTENTU BERDASARKAN KONDISI-KONDISI TERTENTU PERIODE WAKTU : JAM, HARI, MINNGU, BULAN, TAHUN, DSB. KONDISI TERTENTU : BERKAITAN DENGAN FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TERHADAP BARANG / JASA, SEPERTI : HARGA PRODUK ITU SENDIRI ( Px ) PENDAPATAN KONSUMEN ( I ) HARGA PRODUK YANG BERKAITAN ( Pr ) HARAPAN (EKSPEKTASI) KONSUMEN MENGENAI : HARGA (Pe), TINGKAT PENDAPATAN (Ie ), KETERSEDIAAN PRODUK DIMASA MENDATANG ( PAe ) SELERA KONSUMEN ( T ) JUMLAH KONSUMEN POTENSIAL ( N ) PENGELUARAN IKLAN ( A ) ATRIBUT / FEATURES DARI PRODUK ( F ) FAKTOR-FAKTOR SPESIFIK LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PERMINTAAN TERHADAP PRODUK ( O ) Qx = f ( Px, I, Pr, Pe, Ie, PAe, T, N, A, F, O )

22 BENTUK HUBUNGAN ANTARA VARIABLE DALAM FUNGSI PERMINTAAN DENGAN JUMLAH PRODUK YANG DIMINTA PADA WAKTU TERTENTU NO. NAMA VARIABLE SIMBOL BENTUK HUBUNGAN SLOPE 1. HARGA PRODUK Px NEGATIF (TERBALIK) NEGATIF (-) 2. PENDAPATAN KONSUMEN I POSITIF (SEARAH) PRODUK NORMAL PRODUK INFERIOR POSITIF (+) 3. HARGA PRODUK LAIN YANG BERHUBUNGAN Pr PRODUK SUBSTITUSI PRODUK KOMPLEMENTER 4. EKSPEKTASI HARGA PRODUK Pe 5. EKSPEKTASI PENDAPATAN KONSUMEN Ie 6. EKSPEKTASI KETERSEDIAAN PRODUK Pae 7. SELERA KONSUMEN T 8. JUMLAH KONSUMEN POTENSIAL N 9. PENGELUARAN IKLAN A 10. FEATRURES / ATRIBUT PRODUK F

23 CONTOH : Qx = 1,5 – 3,0 P + 0,8 I + 2,0 Py – 0,6 Ps + 1,2 A
PERSAMAAN REGRESI PERMINTAAN KOPI MEREK X : Qx = 1,5 – 3,0 P + 0,8 I + 2,0 Py – 0,6 Ps + 1,2 A DIMANA : Qx = PENJUALAN KOPI, JUTAAN PON PERTAHUN Px = HARGA KOPI, DALAM DOLAR / PON I = PENDAPATAN DISPOSIBLE, TRILYUNAN DOLAR / TAHUN Py = HARGA KOPI PESAING, DOLAR / PON Ps = HARGA GULA, DOLAR / PON A = PENGELUARAN IKLAN, RATUSAN RIBU DOLAR / PON PADA TAHUN 2007 Px = $ ; I = $ 2, ; Py = $ 1, ; Ps = $ 0, ; A = $ 1 JADI : Qx = 1,5 – 3,0 (2) + 0,8 (2,5) + 2,0 (1,80) – 0,6 (0,50) + 1,2 (1) = 2 ATAU 2 JUTA PON PERUSAHAAN MENJUAL 2 JUTA PON KOPI TAHUN 2007 ELASTISITAS PARAMETER HARGA Ep = ELASTISITAS HARGA = QUANTITAS Ep = -3 (2/2) = » ELASTIS EI = 0,8 (2,5/2) = » UNITARY ELASTICITY Exy = 2 (1,80/2) = 1,8 » SUBSTITUSI Exs = -0,6 (0,50/2) = - 0,15 » KOMPLEMENTER EA = 1,2 (1/2) = 0,6 » IN ELASTIS KEBIJAKAN : JIKA TAHUN 2008 PERUSAHAAN MENGELUARKAN KEBIJAKAN : - MENAIKKAN HARGA 5 % - MENAIKKAN PENGELUARAN IKLAN 12 % DAN MEMPERKIRAKAN : - PENDAPATAN NAIK 4% - HARGA KOPI PESAING NAIK 7 % - HARGA GULA TURUN 8 % HITUNG PENJUALAN TAHUN 2008

24 FORECASTING (PRAKIRAAN) PENJUALAN TAHUN 2008 ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
Qs (2008) = Qs(2007) + Qs(ΔPx/Px)Ep + Qs(ΔI/I)EI + Qs(ΔPy/Py) Exy + Qs(ΔPs/Ps)Exs + Qs(ΔA/A)EA Qs 2008= (5%) (-3) + 2 (4%) (1) + 2 (7%) 1,8 + 2 (-8%) (-0,15) + 2 (12%) 0,6 = (0,05) (-3) + 2 (0,04) (1) + 2 (O,O7) 1,8 + 2 (-0,08) (-0,15) + 2 (0,12) 0,6 = 2 (1-0,15) + 0,04 + 0, , ,07 = 2 (1 + 0,1) = 2 (1,1) = 2,2 ATAU PON JIKA PERSAHAAN AKAN MENJUAL KOPI TAHUN 2008 SAMA DENGAN TAHUN 2007 (2 JUTA PON), TENTUKAN BERAPA HARGA YANG DI TETAPKAN (JIKA FAKTOR LAIN DIANGGAP SAMA DENGAN DIATAS JAWAB : HARGA HARUS DINAIKKAN BUKAN 5%, TAPI MENJADI 8,33% (LEBIH TINGGI 3,33%) YANG MENYBABKAN PENURUNAN PERMINTAAN SEBESAR : = 2 (0,033) (-3) = 0,198 ATAU PON = JADI PON – PON = + 2 JUTA PON

25 DATA PRODUKSI PT SUMBER INTI REZEKI
TAHUN Qt (TON) Kt (Rp. JUTA) Lt (JAM KERJA) Qt-1 1990 17.511 18.096 27.440 19.607 1991 20.171 18.271 26.970 1992 20.932 19.167 26.700 1993 20.406 19.647 26.780 1994 20.831 20.803 27.500 1995 24.806 22.076 28.300 1996 26.465 23.445 30.070 1997 27.403 24.939 30.750 1998 28.628 26.713 30.370 1999 29.904 29.957 30.470 2000 27.508 31.585 29.860 2001 29.035 33.474 29.550 2002 29.281 34.821 29.900 2003 31.535 41.794 28.810 2004 32.500 ? TOTAL RATA-RATA 25.315 26.056 28.819

26 PENDUGAAN FUNGSI PRODUKSI COBB-DOUGLAS
JANGKA PANJANG BERDASARKAN PENDEKATAN NERLOVE DATA DIATAS HARUS DI TRANSFORMASIKAN KEDALAM LOGARITMA SBB : = = = Dst. HASIL PERHITUNGAN KOMPUTER (REGRESI LINIER LOGARITMA) Ln Qt = – Ln Kt Ln Lt Ln Qt-1 R² = DARI PERSAMAAN DIATAS DIPEROLEH KOEFESIEN PENYESUAIAN NERLOVE YAITU : Π = 1 – θ = 1 – = KOEFESIEN UNTUK FUNGSI PRODUKSI COBB – DOUGLAS LnY = Q/Π = / = α = α/Π = / = β = β/Π = / = JADI FUNGSI COBB = DOUGLAS JANGKA PANJANG : Q = e K L Q = ( ) K L Q = K L BERBAGAI INFORMASI DARI FUNGSI PRODUKSI COBB – DOUGLAS PRODUK MARJINAL JANGKA PANJANG TENAGA KERJA (MPL) α β -1 MPL = ΔQ/ΔL = β y K L = β (Q/L) β (Q RATA-RATA / L RATA-RATA) = ( / ) = ARTINNYA = JIKA PENAMBAHAN INPUT TK SEBANYAK 1 JAM KERJA, AKAN MENAMBAH OUTPUT TON

27 PRODUK MARJINAL JANGKA PANJANG MODAL (MPk)
α-1 β MPk = ΔQ / ΔK = α y K L = α (Q/K) α ( Q RATA-RATA / K RATA-RATA ) = ( / ) = ARTINYA : SETIAP KENAIKAN INPUT MODAL SEBESAR Rp. 1 JT AKAN MENAMBAH OUTPUT SEBESAR TON 3. TINGKAT SUBSTITUSI TEKNIKAL MARJINAL (MRTs) DARI INPUT TK (L) UNTUK INPUT MODAL (K) DALAM SISTEM PRODUKSI 1990 – 2004 YANG DI UKUR PADA TINGKAT PENGGUNAAN L RATA-RATA & K RATA-RATA MRTs = MPL / MPk = ( β / α ) ( K / L ) = ( / ) ( / ) = ARTINYA : PADA TINGKAT PRODUKSI Q RATA-RATA PENGGUNAAN SATU JAM TK MAMPU MENSUBSTITUSI PENGGUNAAN MODAL SEBESAR Rp JUTA. INDEKS EFISIENSI PRODUKSI : DILIHAT DARI KOEFISIEN A (KOEFISIEN TEKNOLOGI = ) JIKA ANGKA INI DIBANDINGKAN DENGAN KOEFISIEN A PADA PRODUKSI PERIODE SEBELUMNYA (MIS – 1989), MAKA DAPAT DIKETAHUI APAKAH EFISIENSI MENINGKAT ATAU SEBALIKNYA. ELASTISITAS OUTPUT DARI TK (L) EL = % ΔQ / % ΔL = ( ΔQ / ΔL ) ( L / Q ) = β ( Q / L ) ( L / Q ) = β JIKA INPUT L NAIK 1 %, MAKA OUTPUT NAIK = % ELASTISITAS OUTPUT DARI MODAL (K) Ek = % ΔQ/ % ΔK = (ΔQ / ΔK) (K / Q) = (MPk) (K / Q) = α ( Q / K ) ( K / Q ) = α = JIKA INPUT K NAIK 1 %, MAKA OUTPUT NAIK = %

28 7. SKALA OUTPUT ( RETURN TO SCALE )
α + β = = (INCREASING) UNTUK PERENCANAAN PENGGUNAAN INPUT. JIKA OUTPUT YANG DIINGINKAN TAHUN = TON PENGGUNAAN MODAL SAMA DENGAN TAHUN = BERAPA JUMLAH TK (L) YANG HARUS DISIAPKAN. Q = (41.794) L = TON 1.4845 2005 = L = TON L = / = L = ( ) 1 / = ( ) L = JAM KERJA

29 DATA PRODUKSI DAN BIAYA TOTAL DARI PT. ABC PADA TAHUN 2011
No Bulan Output: Q (ribu unit) Biaya Total (Rp. Juta) Q 1 Januari 193 2 Februari 3 240 9 27 Maret 4 244 16 64 April 226 8 5 Mei 257 25 125 6 Juni 297 512 7 Juli 11 518 121 1331 Agustus 260 36 216 September 274 49 343 10 Oktober 350 81 729 November 12 654 144 1728 Desember 420 100 1000 3

30 Dengan persamaan R Square = 0,9978 = 99,78%
Menggunakan hasil perhitungan komputer dalam Tabel di atas, kita membentuk persamaan empirik biaya kubik sebagai berikut: TC = a + bQ + cQ + dQ TC = 143, ,7996Q – 12,5580Q + 0,9128Q Dengan persamaan R Square = 0,9978 = 99,78% 2 3 3 2 Dari persamaan biaya kubik : TC, dapat diperoleh informasi-informasi berikut: Biaya tetap total (TFC) diukur berdasarkan koefisien konstanta atau intersep dari persamaan regresi kubik . Dalam kasus diatas sebesar Rp. 143,46 juta (dibulatkan). Sedangkan biaya tetap rata-rata (Avereage Fixed Cost) diukur berdasarkan a/Q. Untuk tingkat output unit (Q= 10), maka biaya tetap rata-rata sebesar 143,46/10=14,346 atau Rp per unit. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost): Biaya Variabel Total pada produksi unit adalah : 61,7996(10) – 12,5580(10) + 0,9128(10) = 274,9960 atau Rp.274,996 juta. Total Cost = TFC + TVC = Rp. 143,46 juta + Rp. 274,996 juta = Rp. 418,4606 juta. Biaya Variabel Rata-rata (Avereage Variable Cost) diukur berdasarkan: AVC = TVC/Q Rp 274,996 juta / = Rp ,4 atau dibulatkan Rp per unit’ Jadi biaya rata-rata per unit (Avereage Cost) adalah : AFC + AVC = Rp Rp = Rp perunit 3 2

31 4. Biaya Marjinal (Marginal Cost = MC)
SMC = Turunan pertama dari total cost = Δ TC/ΔQ = b + 2cQ + 3dQ = 61, (12,5580) Q + 3 (0,9128)Q. MC untuk produksi sebesar unit (Q=10) = 61,7996 – 25,1160Q + 2,7384 Q = 61,7996 – 25,1160 (10) + 2,7384 (10) = 84,4796 atau Rp /unit. Hal ini berarti setiap penambahan output sebasar 1 unit setelah tingkat produksi unit akan menambah biaya sebesar Rp 5. Elastisitas biaya total dari output (Ec) diukur berdasarkan: Ec = %ΔTC/% ΔAQ = (ΔTC/TC) / (ΔQ/Q) = (ΔTC/ ΔQ) / (TC/Q) = MC/ (AFC + AVC). Apabila kita ingin menduga elastisitas. Biaya total pada tingkat produksi sebesar (Q=10), maka diperoleh Ec = MC/ATC = Rp /Rp = 2,02. Hal ini berarti setiap penambah ouptput produksi sebesar 1% setelah tingkat produksi unit, akan meningkatkan biaya total sebesar 2,02% dari biaya total pada tingkat produksi unit. 6. Biaya variabel rata-rata (AVC) mecapai minimum apabila AVC = MC, diukur berdasarkan Q = -c/2d = - (-12,5580) / 2 (0,9128) = 12,5580/1,8256 = 6,879 atau pada tingkat produksi sebesar unit perusahaan tersebut mencapai biaya variabel rata-rata yang minimum. 2 2 2 2

32 PENDUGAAN FUNGSI BIAYA JANGKA PANJANG
TC = F (Q, r, w) : Q = Output r = harga per unit kapital w = harga per unit labour Fungsi Cobb-Douglas TC = ά Q r w pangkat gama Ln (Tc/r) = Ln ά + β LnQ + gama Ln (w/r) β y

33 CONTOH Biaya PT. Rindu Laba Tahun Tahun Q (Ribu Kubik) r (% Modal) w (juta tahun) TC (Milyar) TC/r w/r 1996 4248 7,92 10,897 3,240 0,4090 1,3732 1997 1381 6,60 9,699 11,918 1,8057 1,4695 1998 1820 6,75 10,112 15,121 2,2401 1,4980 1999 3145 6,48 11,119 22,777 3,5149 1,7158 2000 4612 6,90 8,537 30,892 4,4771 1,2372 2001 6857 6,57 9,883 44,678 6,8003 1,5042 2002 9699 9,876 62,003 8,9859 1,4313 2003 14271 6,79 10,905 74,721 11,0045 1,6060 2004 14956 7,806 63,436 9,6554 1,1881 Data di atas ditranspormasikan kedalam bilangan logaritma Q = => log = 5, dts…….. Tc/r = 0,4090 => log = 0, dst……. w/r = 1,3732 => log = 0, dst…….. Hasil: Ln (Tc/r) = -5, ,7999 Ln Q + 0,4935 Ln (w/r) atau Tc = ά Q (w/r) pangkat gama r = (2,71828) Q (w/r) Tc = 0,0045 Q (w/r) r Syarat = ά > 0; β > 0; 0 < gama < 1 β -5,4126 0,7999 0,4935 0,7999 0,4935

34 Elastisitas Biaya Total Jangka Panjang (Ec)
Ec = % Δ TC / % Δ Q = (ΔTC/TC) / (ΔQ / Q) = (ΔTC / ΔQ) / (TC/Q) LMC / LAC = β (LAC / LAC = β β > 1 Diseconomies Scale (skala usaha yang tidak menguntungkan) β < Economies Scale (skala usaha yang menguntungkan) β = Constant Return to Scale ( kondisi skala output yang konstan) Β = 0, < artinya economies scale Kebijakan: Pimpinan perusahaan dapat meningkatkan output. β Δ

35 STRUKTUR PASAR ( MARKET STRUCTURE)
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PERFECT COMPETITION) PERSAINGAN MONOPOLISTIK PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA (IMPERFECT COMPETITION) - PASAR MONOPOLI - PASAR DUOPOLI - PASAR OLIGOPOLI

36 ASUMSI YANG MELANDASI BENTUK-BENTUK PASAR
No Asumsi-asumsi Persaingan Sempurna Monopolistik Oligopoli Monopoli 1 Banyaknya Penjual Banyak Beberapa Satu 2 Banyaknya Pembeli 3 Kondisi Permintaan Substitusi Identik Substitusi sangat serupa Substitusi terbatas Tidak ada Substitusi 4 Fungsi Tujuan Profit Maksimum 5 Variabel Strategik Mengatur Jumlah Poduk yang ditawarkan Marketing Mix (Product, price, promotion, place, people, physical evidence) 6 Ekspektasi reaksi pesaing Tidak ada ada

37 PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Jika harga (Price) > Biaya rata-rata (Avereage Cost = AC) perusahaan mendapatkan keuntungan maksimal. Jika harga < Biaya rata-rata (AC) tetapi > dari Biaya variabel rata-rata (Avereage Variable Cost = AVC), maka pihak perusahaan tetap melan jutkan kegiatan usahanya, karena masih mampu membayar biaya varia bel seperti bahan baku, upah tenaga kerja dsb. Jika dihentikan kegiatan usahanya, maka akan mengalami kerugian yang besar terutama dari modal yang sudah diinvestasikan (fixed cost). Jika harga < Biaya rata-rata (AC), dan < biaya variabel rata-rata (AVC), maka pihak perusahaan harus menghentikan kegiatan usahanya, karena tidk mampu lagi menutupi biaya variabel yang di keluarkannya.

38 Using Marginal Revenue ( or Price) and Marginal Cost to Determine Optimal Output The Case of Economic Profit Quantity (Q) Marginal Revenue (MR=P=AR) Avereage Fixed Cost (AFC) Avereage Variable Cost(AVC) Avereage Cost (AC) Marginal Cost (MC) Marginal Profit 110 100 - , 1 55.70 155.7 54.30 2 50 52.80 102.80 49.90 60.10 3 33.33 51.30 84.63 48.30 61.70 4 25.00 51.20 76.20 50.90 59.10 5 20.00 52.50 72.50 57.70 52.30 6 16.67 55.20 71.87 68.70 41.30 7 14.29 59.30 73.59 83.90 26.10 8 12.50 64.80 77.30 103.30 6.70 9 110 11.11 71.70 82.81 126.90 10 10.00 80.00 90.00 154.70 -44.70 11 9.09 89.70 98.79 186.70 -76.70 12 8.33 100.80 109.13 222.90

39 Contoh Perhitungan: Terdapat 1000 perusahaan / penjual yang berada pada pasar persaingan sempurna. Penawaran yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan adalah Qs = P. Permintaan total Qd = P Ditanya: Hitunglah keseimbangan pasar tersebut ( harga dan kuantitas keseimbangan). Tentukan Tingkat keseimbangan yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan Apa yang terjadi jika suatu perusahaan memproduksi/menjual lebih kecil atau lebih besar dibandingkan jumlah output keseimbangan perusahaan tersebut.

40 Jawab; Keseimbangan pasar akan terjadi apabila Qs = Qd 1000 ( P ) = P P = P P = p = / P = $ 6 per unit Qs = ( 6 ) = Unit Suplai masing-masing perusahaan adalah : Qs = P atau P = Qs: P = / 50 Qs Keseimbangan Perusahaan adalah: MR = MC MR = AR = P = 6 MC = Suplai => P perusahaan = /50 Qs 6 = / 50 Qs 1 / 50 Q = 2 Q = 100 Unit ; P = 6

41 TC Adlh Integral dari P = 4 + 1 / 50 Qs. Jadi = 4 Qs + 1 / 100 Qs
Apa yang terjadi jika suatu perusahaan memproduksi/menjual lebih kecil atau lebih besar dibandingkan jumlah output keseimbangan perusahaan tersebut. TC Adlh Integral dari P = / 50 Qs. Jadi = 4 Qs / 100 Qs AC =TC/Qs = / 100 Qs AC pada Q = 100 adalah / 100 (100) = US $ 5 Avereage Profit = P – AC = 6 – 5 = 1 Total Profit = (P – AC) Q = US $ 1 x 100 = US $ 100 Jika Q = 80 Unit AC = / 100 (80) = US $ 4.8 Avereage Profit = P – AC = 6 – 4.8 = US $ 1.2 Total Profit = (P – AC) Q = US $ 1.2 x 80 = US $ 96 Jika Q = 150 Unit AC = / 100 (150) = US $ 5.5 Avereage Profit = P – AC = 6 – 5.5 = US $ 0.5 Total Profit = (P – AC) Q = US $ 0.5 x 150 = US $ 75 2

42 PRAKTEK PENETAPAN HARGA
Penetapan Harga Berdasarkan Mark UP Mark UP atas Biaya = Biaya Plus = Harga – Biaya = $ 2,99 - $ 2,30 = 0,30 Biaya , = 30% Atau Harga = Biaya ( 1+ Mark Up atas Biaya ) = $ 2,30 (1 + 0,3) = $ 2,99 2. Mark UP atas Harga = Margin Laba = = Harga – Biaya = $ 2,99 - $ 2,30 = 0,23 Harga , = 23% Atau Marka Up Atas Biaya = 0, = 0,23 = 23 % 1 – Mark Up Atas Biaya ,3

43 Harga Pasar (Harga Sasaran) Mark Up/Margin Laba Sasaran
Cara AMERIKA Riset Pasar Kriteria Produk Rekayasa Manufaktur Biaya Mark Up (Laba) Harga Cara JEPANG Riset Pasar Kriteria Produk Harga Pasar (Harga Sasaran) Mark Up/Margin Laba Sasaran Biaya Sasaran Rekayasa Harga Pemasok Manufaktur

44 εp + 1 Penetapan Harga Berdasarkan Elastisitas
Mark Up Optimal atas Biaya -1 εp + 1 (2) Mark Up Optimal atas Harga εp Contoh: Elastisitas Harga Mark Up atas Biaya Mark Up atas Harga Dari Permintaan -1, % 66,7% -2, % 50% -2, ,7% 40% -5, % 20% -10, ,1% 10%

45 P = A VC+ X % (AVC) P = A VC + -1 AVC ε + 1 Misalnya:
(3) Mark Up Optimal Atas Biaya Variable Rata-rata (Avareage Variable Cost) P = A VC+ X % (AVC) P = A VC AVC ε + 1 Misalnya: Elastisitas = - 5 P = A VC AVC -5 + 1 P = A VC + (1/4) AVC P = A VC + 25% AVC

46 (4) Constant Pricing dalam Keadaan Inflasi
1 Januari 2009 31 Desember 2010 Perubahan AVC 40 % Mark Up Rp Rp Rp Rp 10% Harga Rp Rp

47 Kenaikan AVC = 10% (Inflasi) atau
10% x Rp = Rp. 600 Jika Inflasi ini ditambahkan dengan harga sebelumnya akan menjadi: Harga = Rp Rp. 600 = Rp. 9000 Tetapi kenyataannya dijual Rp (Harga setelah Kenaikan AVC 10% karena inflasi) Jadi Adanya Inflasi akan menguntungkan penjual, dan merugikan pembeli Lihat => Mark Up sebelum inflasi Rp Mark Up setelah inflasi Rp

48 40% (9.340) 40 (8.400) (6.600) (6.000) D D A Vc’ = 6.600; setelah inflasi 10% A Vc’ = 6.600; sebelum inflasi 10% O Q Q

49 RISK Contoh PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KETIDAKPASTIAN
Sebagian keputusan manajerial dibuat dalam kondisi ketidakpastian. Dalam arti tidak diketahui secara sempurna adalah suatu kejadian benar-benar akan muncul Adanya ketidakpastian (UNCERTAINTY), berarti selalu berhadapan dengan risiko (Risk) RISK Merujuk pada kemungkinan bahwa satu kejadian tertentu yang tidak menguntung akan muncul Jika Uang Rp. 100 Juta Rupiah di investasikan pada obligasi dengan bunga 10%/tahun, maka tingkat pengembalian dapat dilestimasi secara tepat (tidak ada risiko) Contoh Tapi jika Uang tersebtu di investasikan pada saham suatu perusahaan di bursa efek, maka tingkat pengembaliannya tidak dapat diprediksi secara tepat

50 PROBABILITAS Yaitu peluang suatu kejadian akan muncul. Distribusi PROBABILITAS; suatu daftar kemungkinan-kemungkinan kejadian akan muncul KEJADIAN PROBABILITAS Menerima persanan 0,7 = 70% Tidak menerima pesanan 0,3 = 30% CONTOH: Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan dua proyek yang masing-masing memerlukan US $ ,- untuk investasinya dan perusahaan hanya akan memilih salah satu diantaranya

51 MATRIK HASIL UNTUK PROYEK A & B
Keadaan Perekonomian Laba Proyek A Proyek B Resesi $ 4.000 $ 0 Normal $ 5.000 Lonjakan $ 6.000 $

52 PERHITUNGAN NILAI YANG DIPERKIRAKAN
PROYEK Keadaan Perekonomian (1) Probabilitas Kejadian ini terjadi (2) Laba Jika Keadaan ini terjadi (3) Laba yg diperkirakan (4) = (2) (3) PROYEK A Resesi 0,2 $ 4.000 $ 800 Normal 0,6 $ 5.000 $ 3.000 Lonjakan $ 6.000 $ 1.200 Laba diperkirakan 1,0 PROYEK B $ 0 $ $ 2.400 $ 5.400 Laba yang diperkirakan E (╥) = n ∑ ╥ x P I i

53 Laba yang diperkirakan
E (╥) = n ∑ i = 1 ╥ x P i i (╥ ) = ╥ x P + ╥ x P + ╥ x P A E E (╥ ) = ╥ x P + ╥ x P + ╥ x P B

54 Hubungan Antara Keadaan Perekonomian dan Pengembangan Proyek
Proyek A Probabilitas 0,6 0,4 0,2 Laba

55 Proyek B Probabilitas 0,6 0,4 0,2 Laba $

56 Probabilitas Proyek A 0,6 0,4 0,2 Proyek B 5 Laba ($ 000) 5,4

57 Distribusi probabilitas yang relatif rapat, mengindikasikan laba aktualnya lebih mungkin dapat dicapai MENGUKUR RISIKO: Mengukur RISIKO dengan menggunakan ukuran DEVIASI STANDAR (σ) => Sigma Semakin kecil σ, semakin rapat distribusi probabilitas, berarti semakin rendah risiko, untuk menghitungnya dilakukan sebagai berikut: (1) Hitung nilai yang diperkirakan E (╥) = n ∑ i = 1 (╥ x P ) I i (2) Kurangkan nilai setiap hasil dengan nilai tersebut E (╥)

58 σ σ = = ∑ ∑ ╥ _ E(╥) ╥ _ E(╥) P Varians = Desviasi Standar = P
DEVIASI i ╥ _ E (╥) i 3. Kuadratkan masing-masing deviasi, kalikan deviasi kuadrat tersebut dengan probabilitas untuk hasil yang bersangkutan. Jumlahkan semua hasil perkalian rata-rata aritmatik dari deviasi kuadrat ini adalah varians dari distribusi probabilitas 2 n σ 2 = ∑ ╥ _ E(╥) P Varians = i i i =1 2 4. Deviasi standar, diketahui dengan mengakarkan varians (σ) tersebut σ = 2 n Desviasi Standar = ╥ _ E(╥) P i i i =1

59 σ σ PERHITUNGANNYA: ╥ _ E(╥) ╥ _ E(╥) ╥ _ E(╥) P Varians = = $ 400.000
Deviasi Deviasi x Probabilitas $ $ = -$ 1.000 $ $ x 0,2 = $ $ $ = $ 0 0 x 0, = $ 0 $ $ = $ 1.000 $ x 0,2 = $ 2 2 2 2 ╥ _ E(╥) ╥ _ E(╥) ╥ _ E(╥) P i i i i σ 2 Varians = = $ σ 2 Deviasi Standar = = $ = $ 632,6

60 Dengan menggunakan Prosedur yang sama kita dapat menghitung deviasi standar dari laba proyek B sebesar $ 3.826,23 σ => Proyek B lebih berisiko Proyek A risikonya kecil > σ B A

61 KISARAN PROBABILITAS DISTRIBUSI NORMAL
68,26% 95,46% 99,74% -3σ σ σ σ σ σ

62 CATATAN: Bidang di bawah kurva normal sama dengan 1,0 atau 100%
Separuh bidang = 50%, sisi kiri dan kanan seimbang Dari bidang di bawah kurva tersebut, 68,26% berada dalam + 1σ dari rata-rata. Artinya terdapat kemungkinan 68,26% bahwa hasil aktual akan berada di kisaran itu (rata-rata - 1σ) Untuk distribusi normal, semakin besar nilai σ, semakin besar probobilitas bahwa hasil aktual akan bervariasi secara meluas, dan karena itu kemungkinan jauh diberi hasil yang mungkin. Karena kita mendifinisikan risiko sebagai kemungkinan untuk memperoleh hasil aktual yang buruk, sedangkan σ mengukur dan memungkinkan ini, sehingga σ dapat dijadikan sebagai risiko.

63 Terima Kasih


Download ppt "HANDOUTS Ekonomi Managerial Oleh: Dr. Senen Machmud, SE., MSi."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google