Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHadian Lesmono Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Estimasi Pengaruh Ketidakseimbangan Energi Terhadap Perubahan Berat Badan Pada Anak-Anak
Ahmad Abdullah
2
Abstrak Latar belakang
Estimasi perubahan berat dari perubahan keseimbangan energi penting untuk memprediksi pengaruh intervensi pencegahan obesitas Tujuan Tujuannya adalah untuk mengembangkan dan memvalidasi persamaan dalam memprediksi berat rata-rata dari populasi anak dalam memberikan respon perubahan asupan energi total (TEI) atau pengeluaran energi total (TEE).
3
Pendahuluan Prevalensi obesitas tinggi dan terus meningkat pada banyak negara, menyebabkan pertanyaan tentang identifikasi intervensi paling efektif pada tingkat populasi. Terdapat beberapa studi intervensi populasi dengan hasil antropometri dan keputusan berbasis bukti tentang intervensi paling efektif dan hemat biaya yang bergantung pada perkiraan model. Pemodelan membutuhkan jalur logika hubungan antara input dan variabel hasil dan serangkaian koefisien untuk setiap hubungan, sehingga perubahan kuantitatif dapat diperkirakan. Sebuah contoh dari jalur logika yang menghubungkan intervensi yang mengubah pola makan dan aktivitas fisik atau tidak aktif untuk hasil perubahan kelebihan berat badan dan obesitas prevalensi ditunjukkan pada Gambar 1. Penelitian ini difokuskan pada komponen jalur yang menghubungkan perubahan dalam keseimbangan energi untuk perubahan berat badan.
4
Gambar 1. Jalur logika untuk perubahan model () dalam makan dan pola aktivitas fisik terhadap perubahan berat badan, indeks massa tubuh (BMI; kg/m2), dan prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas.
5
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggunakan data EE dari penelitian yang telah menggunakan teknik doubly labeled water pada anak-anak dan remaja untuk mengukur hubungan antara EE dan berat badan, untuk mengubah hubungan kuantitatif menjadi persamaan yang memprediksi berat badan titik menetap pada populasi sebagai fungsi dari EI dan EE di mana keseimbangan energi dicapai, dan untuk memvalidasi persamaan ini terhadap studi longitudinal di mana EE diukur 2 kali.
6
Subjek dan Metode Dalam 963 anak dengan rata-rata (+ SD) usia adalah 8,1 ± 2,8 tahun (kisaran: 4-18 tahun) dan berat 31,5 ± 17,6 kg, TEE diukur menggunakan doubly labeled water. Log berat (variabel dependen) dan log TEE (variabel bebas) dianalisis dalam model regresi linier dengan tinggi badan, usia, dan jenis kelamin sebagai kovariat. Diasumsikan bahwa poin keseimbangan dinamis, disebut “poin menetap,” terjadi karena populasi dimana energi berada dalam keseimbangan (TEE = TEI), berat badan stabil (pertumbuhan diabaikan), dan fluks energi (EnFlux) sama dengan TEE.
7
asumsi Kami membuat 2 asumsi dalam mengkonversi hubungan cross-sectional ini menjadi koefisien yang digeneralisasikan dan dapat digunakan untuk memprediksi perbedaan berat badan, diberikan perbedaan EI dan EE. Pertama, kita mengasumsikan bahwa rata-rata seluruh populasi penelitian, TEE itu sama dengan EI total (TEI). Selama periode di mana pengukuran TEE dibuat (biasanya » 1-2 minggu), akan terdapat ketidaksesuaian kecil antara TEE rata-rata dan TEI karena pertumbuhan anak-anak di masa itu, tapi ketidaksesuaian ini berada dalam urutan 2%, dan kita mengabaikannya untuk keperluan studi ini
8
Lanjutan… Kedua, kita mengasumsikan bahwa jika populasi berada dalam keseimbangan energi, maka rata-rata fluks energi (EnFlux) di bawah kondisi-kondisi keseimbangan adalah jumlah energi harian dan keluar sementara subjek berada dalam keseimbangan energi (EnFlux = TEE = TEI), dan EnFlux berhubungan dengan berat badan rata-rata populasi. Titik keseimbangan dinamis disebut “titik menetap” atau nilai steady state (keadaan baik) untuk berat rata-rata tubuh (mengabaikan efek kecil pertumbuhan), sesuai dengan rata-rata EnFlux. Istilah TEE dan TEI digunakan untuk menunjukkan data mentah, dan istilah yang sama, EnFlux, digunakan untuk persamaan dan implikasi.
9
Analisis Stasistik Kami menghitung karakteristik sampel dan dilakukan 2 analisis regresi sederhana. Pertama, kita melakukan regresi TEE atau TEI ke berat badan. Karena hubungan antara massa tubuh dan TEE dikenal eksponensial pada seluruh spesies mamalia, kami menggunakan logaritma natural untuk berat badan dan TEE atau TEI untuk regresi kedua. Penggunaan log mengurangi kemiringan dari berat dan variabel TEE atau TEI dan juga meningkatkan linearitas dan mengurangi heteroskedastisitas hubungan mereka.
10
Lanjutan.. Kami menggunakan istilah lnEnFlux (= lnTEE = lnTEI) dalam regresi hirarkis dengan lnBerat (lnkg) sebagai variabel dependen dan lnEFlux (lnkJ/hari), tinggi (cm), umur (tahun), dan jenis kelamin (laki-laki = 0, perempuan = 1) sebagai kumpulan pertama variabel. Kami kemudian memberikan penilaian pusat studi, etnis, dan istilah interaksi (yaitu, usia dan jenis kelamin X lnEnFlux X lnEnFlux) sebagai variabel dengan memeriksa perubahan terhadap nilai R2 yang disesuikan. Pusat studi dan etnis dikodekan dalam 2 set dari 7 variabel dummy. Untuk analisis longitudinal, kami memasukkan perubahan usia, tinggi badan, dan EnFlux (= TEE) dalam persamaan untuk memprediksi perubahan berat. Kami menggunakan software SPSS (versi ; SPSS Inc, Chicago, IL) untuk semua analisis
11
Hasil Karakteristik total sampel penelitian (n = 963) dan sampel tertentu pusat ditunjukkan pada Tabel 1. Sampel mencakup berbagai usia (3,9-18,8 tahun), bobot (13,6-141,2 kg), TEE ( kJ/hari), dan etnis.
12
Gambar 2. Hubungan antara berat badan dan pengeluaran energi total atau asupan sebagai variabel linear (atas: r = 0.84) atau sebagai (ln) variabel log-transformed (bawah: r = 0,86).
13
Gambar 3. Perbedaan perkiraan dalam “titik menetap” untuk berat badan rata-rata 3 populasi anak-anak atau remaja menurut perbedaan rata-rata energi keseimbangan fluks [yang sama dengan asupan energi total (TEI) atau pengeluaran energi total (TEE) ketika berada dalam keseimbangan energi]. Kemiringan garis adalah = 0,45, yang berarti bahwa jika populasi B memiliki rata-rata energi keseimbangan fluks 10% lebih tinggi dari populasi A, titik menetap untuk berat badan rata-rata akan 4,5% lebih tinggi. Demikian pula, jika populasi C memiliki fluks energi keseimbangan rata-rata 10% lebih rendah dari populasi A, titik menetap untuk berat badan rata-rata akan 4,5% lebih rendah
14
Kesimpulan Hubungan EnFlux dengan berat adalah positif, tersirat bahwa TEI tinggi (dibandingkan aktivitas fisik yang rendah dan TEE rendah) adalah penentu utama berat badan tinggi. Dua populasi anak-anak dengan perbedaan 10% dalam rata-rata EnFlux akan memiliki perbedaan 4,5% dalam rata-rata berat.
15
Lanjutan.. Kesimpulannya, kami telah menyajikan model yang divalidasi untuk memperkirakan perbedaan berat tubuh rata-rata populasi anak yang memiliki fluks energi keseimbangan berbeda, terutama didorong oleh perbedaan wEI. Persamaan dapat digunakan untuk memodelkan efek intervensi pencegahan obesitas populasi pada berat badan rata-rata dan prevalensi obesitas, tapi secara hati-hati diperlukan dalam menerapkan model tersebut untuk perorangan. Pemodelan efektivitas berbagai intervensi populasi harus disediakan untuk pengambil keputusan kesehatan masyarakat dengan panduan sementara penting untuk investasi dalam pencegahan obesitas sementara mereka menunggu studi perubahan berat yang lebih empiris pada anak-anak dan remaja.
16
TERIMAKASIHHHH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.