Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Keamanan Sistem Informasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Keamanan Sistem Informasi"— Transcript presentasi:

1 Keamanan Sistem Informasi
Pertemuan I PENDAHULUAN Keamanan Sistem Informasi

2

3 PENDAHULUAN Computer security is preventing attackers from achieving objectives through unauthorized access or unauthorized use of computer and networks. (John D. Howard, “An Analysis of Security Incidents On The Internet ”) Informasi saat ini sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat penting. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kita sudah berada di sebuah “information-based society”. Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi, baik yang berupa organisasi komersial (perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun individual (pribadi). Sangat pentingnya nilai sebuah informasi menyebabkan seringkali informasi diinginkan hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu. Jatuhnya informasi ke tangan pihak lain (misalnya pihak lawan bisnis) dapat menimbulkan kerugian bagi pemilik informasi.

4 Keamanan dan Manajemen Perusahaan
Menurut G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan (cheating) atau, paling tidak, mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik Survey Information Week (USA), 1271 system or network manager, hanya 22% yang menganggap keamanan sistem informasi sebagai komponen penting Meskipun sering terlihat sebagai besaran yang tidak dapat langsung diukurdengan uang (intangible), keamanan sebuah sistem informasi sebetulnya dapat diukur dengan besaran yang dapat diukur dengan uang (tangible).

5 Keamanan dan Manajemen Perusahaan
Untuk menanggulangi resiko (Risk) tersebut dilakukan apa yang disebut “countermeasures” yang dapat berupa: •usaha untuk mengurangi Threat •usaha untuk mengurangi Vulnerability •usaha untuk mengurangi impak (impact) •mendeteksi kejadian yang tidak bersahabat (hostile event) •kembali (recover) dari kejadian

6 Statistik sistem keamanan
Tahun 1996, U.S. Federal Computer Incident Response Capability (FedCIRC) melaporkan bahwa lebih dari 2500 “insiden” di sistem komputer atau jaringan komputer yang disebabkan oleh gagalnya sistem keamanan atau adanya usaha untuk membobol sistem keamanan. Juga di tahun 1996, FBI National Computer Crimes Squad, Washington D.C., memperkirakan kejahatan komputer yang terdeteksi kurang dari 15%, dan hanya 10% dari angka itu yang dilaporkan. Sebuah penelitian di tahun 1997 yang dilakukan oleh perusahaan Deloitte Touch Tohmatsu menunjukkan bahwa dari 300 perusahaan di Australia, 37% (dua diantara lima) pernah mengalami masalah keamanan sistem komputernya. [21] Penelitian di tahun 1996 oleh American Bar Association menunjukkan bahwa dari 1000 perusahaan, 48% telah mengalami “computer fraud” dalam kurun lima tahun terakhir. Di

7 Statistik sistem keamanan
Di Inggris, 1996 NCC Information Security Breaches Survey menunjukkan bahwa kejahatan komputer menaik 200% dari tahun 1995 ke Survey ini juga menunjukkan bahwa kerugian yang diderita rata-rata US $ untuk setiap insiden. Ditunjukkan juga beberapa organisasi yang mengalami kerugian sampai US $1.5 juta. FBI melaporkan bahwa kasus persidangan yang berhubungan dengan kejahatan komputer meroket 950% dari tahun 1996 ke tahun 1997, dengan penangkapan dari 4 ke 42, dan terbukti (convicted) di pengadilan naik 88% dari 16 ke 30 kasus. John Howard dalam penelitiannya di CERT yang belokasi di Carnegie Mellon University mengamati insiden di Internet yang belangsung selama kurun waktu 1989 sampai dengan Hasil penelitiannya antara lain bahwa setiap domain akan mengalami insiden sekali dalam satu tahun dan sebuah komputer (host) akan mengalami insiden sekali dalam 45 tahun.

8 Meningkatnya kejahatan Komputer
Jumlah kejahatan komputer (computer crime), terutama yang berhubungan dengan sistem informasi, akan terus meningkat dikarenakan beberapa hal, antara lain: Aplikasi bisnis yang menggunakan (berbasis) teknologi informasi dan jaringan komputer semakin meningkat. Desentralisasi (dan distributed) server menyebabkan lebih banyak sistem yang harus ditangani. Transisi dari single vendor ke multi-vendor sehingga lebih banyak sistem atau perangkat yang harus dimengerti dan masalah interoperability antar vendor yang lebih sulit ditangani. Meningkatnya kemampuan pemakai di bidang komputer sehingga mulai banyak pemakai yang mencoba-coba bermain atau membongkar sistem yang digunakannya (atau sistem milik orang lain). Mudahnya diperoleh software untuk menyerang komputer dan jaringan komputer. Kesulitan dari penegak hukum untuk mengejar kemajuan dunia komputer dan telekomunikasi yang sangat cepat. Semakin kompleksnya sistem yang digunakan seperti semakin besarnya program (source code) yang digunakan sehingga semakin besar probabilitas terjadinya lubang keamanan (yang disebabkan kesalahan pemrograman, bugs). Semakin banyak perusahaan yang menghubungkan sistem informasinya dengan jaringan komputer yang global seperti Internet. Hal ini membuka akses dari seluruh dunia

9 Klasifikasi Kejahatan Komputer
Kejahatan komputer dapat digolongkan kepada yang sangat berbahaya sampai ke yang hanya mengesalkan (annoying). Menurut David Icove berdasarkan lubang keamanan, keamanan dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu: Keamanan yang bersifat fisik (physical security) Keamanan yang berhubungan dengan orang (personel) Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi Keamanan dalam operasi

10 Aspek / service dari security
A computer is secure if you can depend on it and its software to behave as you expect. (Garfinkel and Spafford) Garfinkel [15] mengemukakan bahwa keamanan komputer (computer security) melingkupi empat aspek, yaitu privacy, integrity, authentication, dan availability. Selain keempat hal di atas, masih ada dua aspek lain yang juga sering dibahas dalam kaitannya dengan electronic commerce, yaitu access control dan non-repudiation. Privacy / Confidentiality : Inti utama aspek privacy atau confidentiality adalah usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses. Integrity Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik Informasi. Authentication Aspek ini berhubungan dengan metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli, orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud, atau server yang kita hubungi adalah betul-betul server yang asli. Availability Aspek availability atau ketersediaan berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan Access Control Aspek ini berhubungan dengan cara pengaturan akses kepada informasi. – Non-repudiation Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi.

11 Serangan Terhadap Keamanan Sistem Informasi
Security attack, atau serangan terhadap keamanan sistem informasi, dapat dilihat dari sudut peranan komputer atau jaringan komputer yang fungsinya adalah sebagai penyedia informasi. Menurut W. Stallings [40] ada beberapa kemungkinan serangan (attack): Interruption: Perangkat sistem menjadi rusak atau tidak tersedia. Serangan ditujukan kepada ketersediaan (availability) dari sistem. Contoh serangan adalah “denial of service attack”. Interception: Pihak yang tidak berwenang berhasil mengakses aset atau informasi. Contoh dari serangan ini adalah penyadapan (wiretapping). Modification: Pihak yang tidak berwenang tidak saja berhasil mengakses, akan tetapi dapat juga mengubah (tamper) aset. Contoh dari serangan ini antara lain adalah engubah isi dari web site dengan pesanpesan yang Merugikan pemilik web site. Fabrication: Pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contoh dari serangan jenis ini adalah memasukkan pesanpesan palsu seperti palsu Ke dalam jaringan komputer

12 Electronic Commerce : Mengapa sistem informasi berbasis internet
Sistem informasi saat ini banyak yang mulai menggunakan basis Internet. Ini disebabkan Internet merupakan sebuah platform yang terbuka (open platform) sehingga menghilangkan ketergantungan perusahaan pada sebuah vendor tertentu seperti jika menggunakan sistem yang tertutup proprietary systems). Open platform juga mempermudah interoperability antar vendor. Selain alasan di atas, saat ini Internet merupakan media yang paling ekonomis untuk digunakan sebagai basis sistem informasi. Hubungan antar komputer di Internet dilakukan dengan menghubungkan diri ke link terdekat, sehingga hubungan fisik biasanya bersifat lokal. Perangkat lunak (tools) untuk menyediakan sistem informasi berbasis Internet (dalam bentuk server web, ftp, opher), membuat informasi (HTML editor), dan untuk mengakses informasi (web browser) banyak tersedia. Perangkat lunak ini banyak yang tersedia secara murah dan bahkan gratis . Alasan-alasan tersebut di atas menyebabkan Internet menjadi media elektronik yang paling populer untuk menjalankan bisnis, yang kemudian dikenal dengan istilah electronic commerce (e-commerce). Dengan diperbolehkannya bisnis menggunakan Internet, maka penggunaan Internet menjadi meledak. Statistik yang berhubungan dengan kemajuan Internet dan e-commerce sangat menakjubkan.

13 Electronic Commerce : Mengapa sistem informasi berbasis internet

14 Electronic Commerce : Mengapa sistem informasi berbasis internet

15 Keamanan Sistem Internet

16 Hacker, Crackers, dan Etika
Untuk mempelajari masalah keamanan, ada baiknya juga mempelajari aspek dari Pelaku yang terlibat dalam masalah keamanan ini. Yaitu para hackers dan crackers Istilah hackers sendiri masih belum baku karena bagi sebagian orang hackers mempunyai konotasi positif, sedangkan bagi sebagian lain memiliki konotasi negatif. Bagi kelompok yang pertama (old school), untuk pelaku yang jahat biasanya disebut crackers. Batas antara hacker dan cracker sangat tipis. Batasan ini ditentukan oleh etika


Download ppt "Keamanan Sistem Informasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google