Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PASCA PRODUKSI TOPIK 3 PROSES PRODUKSI KARYA AUDIO VISUAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PASCA PRODUKSI TOPIK 3 PROSES PRODUKSI KARYA AUDIO VISUAL"— Transcript presentasi:

1 PASCA PRODUKSI TOPIK 3 PROSES PRODUKSI KARYA AUDIO VISUAL
TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ LINLS KE INTERNET

2 TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa bisa memahami proses produksi karya audio visual dari berbagai tahapan, dimulai dari proses pra produksi, produksi sampai pasca produksi

3 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Mahasiswa dapat memahami serta menjelaskan bagaimana sebuah karya audio visual diproduksi Mahasiswa dapat memahami serta menjelaskan tahap pra poduksi Mahasiswa dapat memahami serta menjelaskan tahap produksi Mahasiswa memahami serta menjelaskan tahap pasca produksi

4 3 Proses Produksi Audio Visual
Dalam memproduksi sebuah karya audio visual apapun jenisnya selalu dibagi menjadi 3 bagian antara lain Pra Produksi (Pre Production), Produksi (production) dan Pasca Produksi (Pasca Production) Ketiga unsur tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Masing-masing mempunyai kedudukan sama pentingnya sehingga dalam memprosesnya tanpa ada perkecualaian dan selalu mengikuti alur yang telah ditetapkan

5 3.1 Pra Produksi (Pre Production)
Meramu Ide Cerita Ide merupakan modal awal untuk menciptakan sebuah karya audio visual Sebuah ide bisa muncul dari berbagai macam situasi tergantung orang yang melahirkannya Siapapun orangnya dan dalam situasi apapun, sebuah ide cerita terlahir merupakan langkah awal untuk menciptakan sebuah karya

6 Mengacu Pada Referensi
Agar ide cerita mempunyai nilai, maka sebaiknya cerita tersebut mengacu pada referensi tertentu serta didukung dengan literatur yang berkaitan dengan topik yang menjadi kerangka cerita Literatur tersebut sebagai dasar pijakan dalam menciptakan konsep yang akan divisualisasikan kepada penonton contoh film-film yang dibuat oleh Amerika misalnya TheLord of The Rings merupakan sebuah karya film kolosal yang memerlukan berbagai macam literatur dalam memaparkan cerita hingga visualisasinya

7 3. Pembuatan Skenario Untuk mevisualisasikan ide cerita ke dalam bentuk visual, maka diperlukan skenario Istilah skenario hanya untuk karya film, sinetron, dan dokumenter yang memerlukan waktu atau durasi lebih dari 15 menit Sedangkan untuk karya-karya di bawah sepuluh menit misalnya karya iklan yang beracuan pada detik cukup menggunakan storyboard dan storyline saja Pembuatan skenario dalam dunia film adalah penting, karena sebagai blue print sebuah karya film

8 Keberadaan skenario adalah sebagai pemecah suatu cerita berdasarkan adegan-adegan yang tersusun dari beberapa scene 4. Pembuatan Storyboad atau director shot Pembuatan Storyboard merupakan membuatan gambar-gambar yang berisikan beberapa gambar pada setiap scene Storyboard merupakan kumpulan “take” atau “shot” yang berisikan gambar-gambar pada setiap scene, dimana nantinya akan menjadi pegangan pada waktu pengambilan gambar di lapangan

9 5. Menentukan Crew production crew merupakan orang-orang yang mempunyai jabatan tertentu dalam memproduksi sebuah karya audio visual bisa berupa film, sinetron maupun iklan televisi atau program acara televisi Biasanya terdiri dari beberapa departemen, dimana setiap departemen merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai keahlian khusus berdasarkan departemen yang dibawahinnya Setiap depertemen dibawahi oleh departement head

10 Beberapa jabatan dalam crew produksi adalah sebagai berikut :
Produser Execitive Pruduser Director Product Manajer Product Desidner Art Director Director of Photography Editor

11 6. Menentukan Casting Penentuan Casting atau pemain atau disebut juga artis/aktor, harus disesuaikan dengan karakter tokoh Pewatakan antara “antagonis” dan “protagonis” merupakan syarat yang harus diperhatikan bagi calon yang memperankan adegan Ketidak sesuaian pemilihan karakter pemain akan menimbulkan kelemahan dari sebuah film Pemilihan pemain juga harus memperhatikan dari anggaran yang telah ditentukan oleh produser

12 7. Hunting Location Hunting Location atau survey lokasi untuk mengetahui karakter lokasi atau tempat untuk melakukan shooting berdasarkan cerita yang dirancang Penentuan lokasi harus sesuai dengan karakter dalam skenario. Penentuan lokasi yang kurang cermat akan menimbulkan masalah, menyebabkan film terlihat janggal sehingga menurunkan makna dari sebuah film jangan memaksakan lokasi yang tidak terjangkau dalam buget yang telah dirancang

13 8. Menyiapkan Peralatan Peralatan yang disiapkan adalah peralatan yang berkaiatan dengan sarana pengambilan gambar di lapangan (melakukan shooting) Peralatan yang dipakai bisa milik sendiri atau dengan melakukan sewa pada perusahaan yang menyewakan alat-alat tersebut Dalam menentukan peralatan yang dipakai, hendaknya disesuaikan dengan kualitas dari produk yang dikerjakan Peralatan yang akan dipakai dalam produksi diantaranya, kamera .Lighting, property yang terkait, jenset, kendaraan serta yang lainnya.

14 9. Penentuan Anggaran Produksi
Meyiapkan biaya-biaya yang berkaitan dengan kelancaran produksi melalui perencanaan biaya yang dilakukan oleh departemen terkait biaya produksi sebagai bentuk kompensasi terhadap sewa peralatan, bahan, honor tenaga serta jasa. Dari seluruh biaya yang terkumpul akan terbentuk anggaran dalam produksi Bentuk operasional produksi hendaknya berpegangan pada perencanan biaya yang sudah disepakati oleh Produser Jangan memaksakan sesuatu diluar jangkauan biaya yang sudah direncanakan

15 3.2 Produksi (Production)
Istilah produksi dalam pembuatan sebuah karya audio visual baik dalam bentuk film, sinetron ataupun profile perusahaan, adalah proses dimana segala bentuk pengambilan gambar dilapangan dilakukan menyusun property yang terkait dengan adegan yang akan ditampilkan, penempatan kamera, lighting serta penuangan ekspresi para aktornya dibawa komando sutradara Sutradara berperan penting dalam menyatukan semua crew yang telibat dalam satu visi

16 3.3 Pasca Produksi (post Production)
pasca produksi merupakan proses penyatuan footage atau clip-clip hasil shooting kemudian disusun berdasarkan urutan scene yang tertera dalam skenario, mengikuti alur cerita yang telah ditetapkan Kata lain dalam penyatuan beberapa adegan dalam alur cerita disebut juga dengan editing Editing terdapat dua jenis, Editing Linier merupakan editing manual dimana pengeditannya dilakukan dengan perekaman dan memotongan lewat dua video player dan recorder

17 Editing Non Linier merupakan editing digital, dimana pengeditannya dilakukan denganmenggunakan komputer melalui program pengeditan digital diantaranya Program Adobe Premiere Dalam pengeditan digital, semua materi harus dirubah jenisnya dari data analog menjadi data digital melalui proses capturing Komputer untuk proses editing harus memiliki spesifikasi khusus yang mempunyai kecepatan tinggi dalam memproses data, serta didukung dengan memory yang tinggi diantaranya 2 GB

18 SEKIAN PERKULIAHAN TOPIK 3 TERIMA KASIH
Dalam memasuki tahapan editing, semua pekerjaan harus mengacu pada storyboard yang dirancang dan dibutuhkan ketelitian yang tinggi. Untuk memperdalam materi silakan baca dan lihat : Penjelasan terperinci lihat Diktat Pasca Produksi Lihat Internet dengan situs SEKIAN PERKULIAHAN TOPIK 3 TERIMA KASIH

19 TUGAS Bacalah Buku Diktat Pasca Produksi Tulisan Teguh Imanto Bab III untuk memeperdalam pengertian dari materi slide yang telah dibahas di atas Beri tanda khusus untuk mengingat pokok pikiran dari materi yang ada Lanjutkan dengan menjawab latihan soal pada halaman berikutnya

20 QUIZ Jelaskan tahap-tahap produksi karya audio visual dilakukan
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam proses pengambilan gambar Ada berapa jenis editing, jelaskan secara rinci SELAMAT BEKERJA


Download ppt "PASCA PRODUKSI TOPIK 3 PROSES PRODUKSI KARYA AUDIO VISUAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google