Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuparman Salim Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran Aplikasi Komputer
PROPOSAL TANAMAN JAGUNG Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran Aplikasi Komputer Dosen Pembimbing : Rahmat Novrianda, ST Disusun oleh ; SUGENG EKORAHARJO SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN Jl. Demang IV Pakjo Palembang 30136 2015/2016
2
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan YME, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Budidaya Jagung Manis ( Zea mays L. ) sesuai waktu yang telah ditentukan. Penyusunan proposal analisa usaha ini merupakan kewajiban bagi siswa-siswi Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP-SPMA/SMK-PP) Provinsi Kalimantan Barat Singkawang. Praktek pembudidayaan yang akan dilaksanakan mulai pada bulan Agustus 2014. Penyusunan proposal usaha ini dibantu oleh berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Drs. Ruslizan Arief, selaku Kepala Sekolah SPP-SPMA Provinsi Kalimantan Barat Singkawang. 2. Ir. NurFatichah, selaku guru pembimbing I dalam pembuatan proposal analisa usaha. 3. Wira Hidayat,SE,M.Pd, selaku guru pembimbing II dalam pembuatan proposal analisa usaha. 4. Eka Susanti, SP, selaku wali kelas XII Agribisnis Tanaman Perkebunan. 5. Semua pihak yang bersangkutan dalam penyusunan proposal analisa usaha ini. Akhir kata penulis berharap adanya saran dan masukan yanng dapat membangun dari pembaca, semoga proposal analisa usaha ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin. Palembang, 25 Juni 2016
3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga di tanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. Kedudukan tanaman jagung dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan) Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Subdivisio : Angiospermae (berbiji tertutup) Kelas : Monocotyledonae (berkeping satu) Ordo : Graminae (rumput-rumputan) Famili : Graminaceae Genus : Zea Spesies : Zea mays L. B. Tujuan Tujuan dari usaha tani ini adalah: 1. Terciptanya tenaga kerja yang terampil, mandiri, dan berawasan agribisnis. 2. Terbinanya kemampuan siswa untuk memperoleh dan mengatur modal usaha taninya sendiri. 3. Membuka lapangan pekerjaan/usaha tani bagi generasi muda khususnya siswa yang mempunyai jiwa agribisnis. 4. Meningkatkan hasil produksi tanaman yang berkualitas yang mampu meningkatkan sumber pendapatan bagi siswa. C. Manfaat
4
Manfaat usaha tani ini adalah : 1
Manfaat usaha tani ini adalah : 1. Manfaat menanam jagung untuk diri sendiri dan siswa adalah untuk menambah keterampilan dalam bercocok tanam serta mengasah jiwa wirausaha. 2. Manfaat untuk sekolah adalah untuk menambah pendapatan modal yang akan dikembangkan kebali oleh siswa yang berwiausaha. 3. Manfaat bagi masyarakat adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari dan memberi peluang kerja bagi masyarakat sekitar. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aspek Teknis a. Syarat Iklim Jagung ditanam didaereh tropis, seperti Indonesia. Tanaman ini dapat berproduksi dengan baik didataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) yang berketinggian m dpl, suhu udara hangat antara 21 – 320C dengan suhu optimum 23 – 270C (Rahmat, R. 1997;) b. Syarat Tanah Warsino (1998;) mengatakan bahwa tanah yang baik untuk tanaman jagung pada tanah lempung berdebu, lempung berpasir, atau lempung dengan pH 5,5 – 7,0. Pada tanah berat atau sangat berat, misalnya tanah grumosol, jagung masih dapat tumbuh dengan baik asalkn tata air (drainase) dan tata udara (aerase) diperhatikan. c. Pembukaan Lahan dan Pengolahan Tanah Pembukaan lahan dilakukan pembersihan lahan terlebih dahulu karena mempermudahkan untuk pengolahan tanah nantinya. Pengolahan tanah bisa dengan cara dibajak, diangkul, atau ditraktor. Kebutuhan benih jagung per hektarnya tergantung pada jarak tanam dan jumlah benih perlubang, dengan jarak tanam 25 x 75 cm dengan jumlah satu biji per lubang, jumlah benih yang diperlukan sekitar 20 kg/ha. (Warsino. 1998;) d. Penanaman Menurut Haryanto Budiman, S.P ; hal-hal yang harus diperhatikan dalam penanaman adalah split tanam antara jantan dan betina, perbandingan populasi jantan :betina, jarak tanam, penugalan dan jumlah benih perlubang. · Pemisahan waktu tanam dimana benih jantan ditanam lebih dahulu dan diberi tanda patok berbendera, baru 6 hari kemudian benih betina ditanam. · Perbandingan populasi jantan dengan betina adalah 1 : 4.
5
· Jarak tanam antar betina adalah 75 x 25 cm,dan jarak baris betina dengan baris jantan adalah 50 cm. · Lahan ditugal dengan kedalaman 5 cm, kemudian benih dimasukkan satu benih perlubang dan ditutup lagi dengan abu atau sekam. e. Pemeliharaan Tanaman Menurut Haryanto Budiman, S.P ; pemeliharaan tanaman jagung meliputi kegiatan pengairan, penjarangan dan penyulaman, penyiangan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit. 1) Pengairan Tiga hari sebelum tanam lahan perlu diairi untuk menciptakan kondisi tanah yang lembab dan hangat, sehingga mempercepat terjadinya perkecambahan benih serta ketersedian unsur hara bagi tanaman. Pengairan diberikan sesuai kebutuhan, yang penting dijaga agar tanaman tidak kekurangan atau kelebihan air. Pengairan diberikan setiap kali selesai pemupukan. Jadwal pengairan yang dianjurkan adalah pada umur 3, 15, 30, 45 hari. 2) Penjarangan dan Penyulaman Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong denag pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan pada umur 7-10 hari. Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan waktu penanaman. 3) Penyiangan Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dan lain-lain. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 14 hari. 4) Pemupukan Pupuk yang digunakan adalah pupuk campuran antara ZA : SP-36 : KCL dengan perbandingan dosis perhektar adalah 280 : 210 : 35. Pemupukan pupuk campuran ini dilakukan dalam tiga aplikasi berturut-turut adalah : · Umur 0 hari dengan dosis ZA : SP-36 : KCL adalah 70 : 140 : 35 yang diaplikasikan dengan tugal pada jarak 5 cm dari lubang dan ditutup lagi.
6
· Umur 15 hari dengan dosis ZA : SP-36 adalah 70 : 70 yang diaplikasikan dengan cara tugal 10 cm dari lubang tanam dan ditutup lagi. · Umur 45 hari dengan dosis ZA sebanyak 140 kg yang diaplikasikan dengan digejik pada jarak 10 cm dari lubang tanam dan di tutup lagi. 5) Hama dan Penyakit a) Hama Hama yang sering menyerang tanaman jagung pada fase pertumbuhan vegetatif sampai menjelang panen, adalah sebagai berikut. (1) Lalat Bibit Stadium lalat bibit ( Atherigona exigua Stein) yang menyerang tanaman adalah larva. Larva menyerang tanaman yang baru tumbuh hingga berumur 3 minggu. Gejala serangan yang dapat diamati adalah tanaman layu akibat batang digerek oleh larva. Akhirnya, tanaman akan mati. Pengendalian hama lalat bibit dapat dilakukan dengan pergiliran (rotasi) tanaman, mengatur waktu tanaman agar serempak, dan menaburkan insektisida sistemik yang berupa butiran. Misalnya, Furadan 3G atau Indofuradan, pada lubang tanam dengan dosis 20 kg per hektar. (2) Kutu Daun Kutu daun (Rhophalosiphum maidis Faitch) berukuran kecil, tubuhnya warna hijau pucat atau hijau gelap sampai hitam. Kutu biasa hidup bergerombol pada ketiak atau pelepah daun muda (pucuk). Kutu daun menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan (sel) daun atau tongkol sehingga pertumbuhannyaterhambat atau abnormal. Pengendalian kutu daun dapat dilakukan dengan pemangkasan daun yang terserang berat dan memanfaatkan musuh alami hama, berupa predator Menochilus sexmaculatus dan Harmonia arcuta. (3) Ulat Gulung Ualt gulung (Mocis frugalis) berwarna kehijau-hijauan atau abu-abu kekuningan dengan garis memanjang berwarna pucat. Ulat ini menyerang dengan cara memakan epidermis daun, lalu digulung sebagai tempat persembunyian ulat. Gejala serangan ditandai dengan adanya luka bekas gigitan ulat pada epidermis daun, sehingga tampak menipis atau tembus cahaya (transparan).
7
Pengendalian ulat gulung dapat dilakukan dengan cara memangkas daun yang terserang, mengumpulkan dan membunuh ulat, serta membersihkan kebun dari sisa-sisa tanaman atau gulma. (4) Ulat Tanah Ulat tanah (Agrotis ipsilon) menyerang tanaman dengan cara memotong bagian pucuk (titi tumbuh) atau pangkal tangkai daun tanaman yang masih muda. Gejala serangan ulat tanah adalah tangkai daun pucuk patah sehingga terlukai dan akhirnya layu. Hama ini dapat dikendalikan seawal mungkin dengan aplikasi insektisida butiran, misalnya, Furadan 3G atau Indofuradan, pada saat tanam dengan dosis ± 20 kg/ha. (5) Ulat Tongkol Ulat tongkol (Heliothis armigera Hubn) menyerang tanaman jagung pada semua stadium pertumbuhan. Gejala serangan ulat ini adalah rusaknya tongkol atau berlubang tidak teratur dan kadang-kadang diikuti infeksi serangan pennyakit skunder. Pengendalian ulat tongkol dilakukan dengan pergilran (rotasi) tanaman, memangkas tongkol yang terserang berat, dan menjaga kebersihan (sanitasi) kebun. b) Penyakit Penyakit penting yang sering menyerang tanaman jagung, khususnya baby corn, antara lain sebagai berikut. (1) Bulai Penyebab penyakit bulai adalah cendawan (jamur) Sclerospra maydis (Rac.) Butl. Gejala serangan peyakit bulai adalah mula-mula helaian daun brgaris-garis kuning tertutup oleh tepung putih. Selanjutnya, daun jagung terinfeksi berat berwarna kuning keputih-putihan atau kehijau-hijauan, kaku, batangnya memendek, dan pertumbuhannya kerdil. Pengendalian penyakit bulai dapat dilakukan dengan cara menanam varietas jagung yang tahan bulai (seperti varietas arjuna), dan benih diberi perlakuan khusus dengan mencampurkan fungisida Ridomill 35 SD sebanyak 5 – 7 g per kilogram benih. Selain itu, dilakukan pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit berat; perbaikan drainase tanah; dan pergiliran (rotasi) tanaman. (2) Bercak Daun Bercak daun disebabkan oleh cendawan Helminthosporium maydis. Gajala seranagan penyakit bercak daun adalah terjadinya bercak-bercak berukuran kecil, berbentuk bulat sampai lonjong, dan pada bagian tengah berwarna kuning dengan dikelilingi warna coklat pada daun yang terinfeksi.
8
Pengendalian penyakit bercak daun dilakukan dengan cara menanam jagung varietas tahan penyakit ( Helminthosporium), mencabut tanaman yang terinfeksi berat, dan aplikasi fungisida sistemik. (3) Karat Daun Penyakit karat daun disebabkan oleh cendawan Pucchinia polysora. Gejala serangan penyakit ini adalah terdapat noda-noda kecil berwarna merah karat pada permukaan daun. Serangan berat ditandai dengan terdapatnya tepung berwarna coklat kekuning-kuningan menutupi permukaan daun yang terinfeksi. Pengendalian penyakit karat daun dapat dilakukan dengan cara pergiliran (rotasi) tanaman dan memangkas daun yang terinfeksi berat. (4) Virus Kerdil Penyakit virus kerdil disebebkan oleh virus Maize Dwarf Mosaic (MDM). Gejala seranga penyakit ini adalah terjadinya garis-garis berwarna kuning muda terputus-putus pada permukaan daun, pertumbuhan tanaman terhambaut (kerdil), dan tongkolnya berukuran kecil-kecil. Penyakit virus dapat dikendalikan dengan cara menanam benih jagung yang sehat (bebas virus), mencabut tanaman yang sakit, dan pergiliran (rotasi) tanaman. B. Aspek Pasar Recananya penulis akan memasarkan hasil produksi jagung ini dengan cara menjual langsung ke konsumen antara lain di lingkungan SPP dan ke pedagang pengumpul yang berada disekitar sekolah.. C. Aspek Sosial Kota Singkawang merupakan pemerintah Kota kedua di Kalimantan barat setelah Kota Pontianak, walaupun merupakan pemerintah Kota, namun sektor yang cukup besar peranannya dalam menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian sebesar 23,54% dari jumlah penduduk Kota Singkawang. Hal tersebut menurun bukan bahwa sektor pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian di Kota Singkawang, baik dari sisi penghasil nilai tambah, maupun sebagai sumber penghasilan atau penyedia lapangan kerja atau usaha. Dengan kata lain, terlebih lagi sektor pertanian masih merupakan mata
9
pencaharian utama sebagian besar penduduk Kota Singkawang
pencaharian utama sebagian besar penduduk Kota Singkawang. (BPS Kota Singkawang, 2011). Usahatani jagung seperti halnya usaha pertanian lainnya akan memberikan manfaat bagi masyarakat seperti memenuhi kebutuhan gizi, sumber pendapatan, mengurangi angka pengangguran dan mengoptimalkan penggunaan lahan baik lahan tidur maupun pekarangan karena tanaman ini juga dapat ditanam di lahan sempit. BAB III RENCANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Lokasi Waktu pelaksanan kegiatan usaha tani jagung manis (Zea mays L.) ini dilaksanakan pada tanggal 01 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 15 Desember 2014 Lokasi yang cocok pada jagung manis adalah pada lahan praktek ATP SPP-SPMA Singkawang Provinsi Kalimantan Barat tepatnya di lahan tapuk dengan luas lahan 200 m2. B. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan usahatani jagung ini di mulai dari penyusunan proposal usaha (perancangan) pengadaan sarana produksi (saprodi) kegiatan produksi (budidaya) dan pemasaran. Pengadaan saprodi berupa sewa lahan, pembelian benih jagung, pupuk kandang, pupuk kimia, pestisida. Kegiatan produksi sama persis dengan kegiatan budidaya tanaman semusim lainnya, dengan urutan sebagai berikut : a. Penyiapan lahan b. Penamanan c. Pemeliharaan tanaman d. Pemanenan e. Pemasaran Tanaman jagung umumnya menyukai tanah dengan ketersediaan air yang cukup. Nanum tanaman ini juga tidak cocok di lahan yang terlalu basah. a) Penyiapan lahan Penyiapan lahan dilakukan seminggu sebelum penanaman, penyiapan lahan untuk baby corn ditanah kering (tegalan) meliputi kegiatan pokok sebagai berikut. (1) Bersihkan rumput liar atau pohon-pohon tidak berguna dari sekitar lahan. (2) Taburkan pupuk pertanian, misalnya dolomit dengan takaran 5 ton/ha, terutaman pada tanah yang pH-nya asam (pH ≤5). Kapur tersebut dicampur rata dengan lapisan tanah, kemudian disiram dengan air, terutama bila tidak hujan.
10
(3) Tebarkan pupuk organik, misalnya kotoran ayam dengan takaran 5 ton/ha, secara merata dengan lapisan tanah atas. b) Penanaman Waktu tanam jagung manis dilakukan setelah persiapan lahan selesai, dan bisa juga dilakukan seminggu setelah penyiapan lahan. c) Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan tanaman jagung meliputi: pengairan, penjarangan dan penyulaman, penyiangan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit. d) Pemanenan Panen jagung manis dilakukan terhadap tongkol yang sudah terisi penuh.. Setelah jagung manis berumur ± hst, jagung manis sudah bisa dipanen. Ciri-ciri fisik tongkol jagung manis siap dipanen adalah sebagai berikut. (1) Kelobot pada tongkol berwarna coklat muda dan kering serta bijinya mengkilat. (2) Bila biji ditekan dengan kuku tidak membekas (kadar air mencapai 35-40%). e) Pemasaran Pemasaran jagung manis bisa dilakukan diwarung terdekat, tetapi kalau pemasukannya banyak dapat langsung dipasarkan di Pasar Turi, Singkawang
11
BAB V PENUTUP Demikianlah proposal Budidaya Jagung Manis (Zea mays L.) ini penulis buat sebagai suatu rencana dengan harapan melalui usaha budidaya babycorn ini mampu memberikan efek positif yang lebih bermanfaat kepada masyarakat sekitar terutama untuk industri rumah tangga, memberikan manfaat yang cukup untuk tubuh dan kesehatan. Semoga budidaya jagung manis ini dapat digunakan sebagai suatu rencana dimana nantinya diharapkan berhasil dalam budidaya jagung manis oleh siswa SPP-SPMA/SMK-PP Provinsi Kalimantan Barat Singkawang.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.