Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANALISIS PORTOFOLIO BAB Saham Biasa

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANALISIS PORTOFOLIO BAB Saham Biasa"— Transcript presentasi:

1 ANALISIS PORTOFOLIO BAB 13 13.1. Saham Biasa
KELOMPOK 1: HAN FAJRI KAUTSAR HAFIZH FAISAL EKA ASRININGRUM ILONA MEGA PUTRI AMIROH BAB 13 13.1. Saham Biasa 13.2. Proses Valuasi Harga Saham

2 13.1. Saham Biasa Saham menunjukkan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas. Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan terbatas pada modal yang disetorkan. Di Indonesia saham yang di terbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal mempunyai nilai nominal Rp 1000 atau Rp 500 /lbr

3 Contoh rekening modal sendiri dari PT
Contoh rekening modal sendiri dari PT. Semen Gresik pada neraca akhir 1992 Modal Sendiri PT. Semen Gresik 31 Des 1992 (jutaan rupiah) SAHAM BIASA DAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM Saham biasa, nominal Rp diotorisir lembar dan diterbitkan dan disetir penuh lembar Rp Agio Rp Laba yang ditahan Rp Total Rp

4 Penjelasan: Saham diotorisir 500 juta lembar
Saham yang telah diterbitakn dan modalnya telah disetor penuh 148,288 juta lembar Sebanyak dimiliki pemerintah dengan nomilai Rp 1000/lbr Sebanyak 40 juta lbr dibayar oleh para pemodal Rp 7000/lbr sehingga Agio diperoleh dari selisih antara Rp 7000 – Rp 1000 = Rp 6000/lbr yang kemudian dicatat dalam neraca 40 juta x Rp 6000 = Rp juta (Nilai Agio Saham / Capital Surplus atau paid capital) Diketahui laba ditahan Rp juta Jumlah keseluruhan nilai buku modal sendiri Rp juta Nilai perlembar saham Rp : = Rp 4.600 Pada kenyataannya, harga saham semen gresik mencapai Rp 8000 sehingga perlembar sahamnya Rp 5.500/lbr sehingga diketahui perbandingan antara harga oasar dan nikai buku saham Rp : Rp = 1,20 Perusahaan berjalan baik apabila nilai ratio diatas satu dan lebih besar dari nilai bukunya

5 Modal Dasar, Modal yang Ditempatkan , Modal yang Disetor
Merupakan jumlah maksimum saham yang dapat diterbitkan dikalikan nilai nominal saham tanpa harus mengubah anggaran dasar (authorized stock). Misalkan modal dasar 100juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 1000 yang artinya sejumlah Rp 100M Modal yang Ditempatkan Dari 100juta lembar, mungkin ditempatkan 50juta lembar yang menunjukkan bahwa terdapat 50juta lembar saham di oerusahaan Modal yang disetor/ diterbitkan Dari modal saham yang ditempatkan mungkin diterbitkan sebanyak 20jutalembar saham. Apabila saham tersebut terjual dengan harga Rp 4000 maka dalam pos saham akan dicatat sebagai berikut Saham , juta lbr Rp 20M Rp 60M Jumlah Rp 80M

6 Untuk menghindari kebibungan istilah “saham ditempatkan”, BAPEPAM mensyaratkan bahwa saham yang ditempatkan harus telah disetor penuh. Dalam contoh diatas, perusahaan hanya bisa melaporkan: Modal dasar 100 juta Modal ditempatkan dan disetor penuh 20 juta lembar nominal Rp 1000 dan agio Rp 3000 Untuk perusahaan yang akan menerbitkan saham di pasar modal, BAPEPAM juga mensyaratkan bahwa minimal 25% dari modal dasar telah ditempatkan dan disetor penuh.

7 13.2. Proses Valuasi Harga Saham
Analisi saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu saham dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar saat ini. Nilai intrinsik menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari saham tersebut. Pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut Apanila NI > harga pasar saat ini = undervalued (harganya terlalu rendah) dan karenanya seharusnya dibeli atau ditahan apabila saham tersebut telah dimiliki. Apabila NI < harga pasar saat ini = overvalued (harganya terlalu mahal) dan karenanya seharusnya dijual. Apabila NI = harga pasar = dinilai wajar harganya dan berada dalam kondisi keseimbangan.

8 Analisis saham secara skematis
Jumlah Manfaat yang diharapkan Present value manfaat yang diharapkan akan diterima pemodal Waktu Nilai intrinsik Harga saham saat ini Risk free Tingkat keuntungan yang layak Premi resiko

9 Thankyou 


Download ppt "ANALISIS PORTOFOLIO BAB Saham Biasa"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google