Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
IMLA DAN METODE PEMBELAJARANNYA
AHMAD ALGHIFARI FAJERI
2
Pengertian Imla’ Imla’ berarti talqin yaitu menyampaikan atau mendiktekan kepada orang lain dengan suara keras agar dia memindahkan secara baik dan benar dari segi bahasa dan mempelajarinya. Metode Imla’ disebut juga metode dikte, atau metode menulis. Di mana guru membacakan pelajaran, dengan menyuruh siswa untuk mendikte / menulis di buku tulis. Dan imla’ dapat pula berlaku, dimana guru menuliskan materi pelajaran imla’ di papan tulis, dan setelah selesai diperlihatkan kepada siswa. Maka materi imla’ tersebut kemudian dihapus, dan menyuruh siswa untuk menuliskannya kembali di buku tulisnya.
3
Macam- macam Imla Al-Imla’ al-Manqul: peserta didik menulis bagian dari buku atau apa yang tertulis di papan tulis setelah dibaca, dipahami serta dieja kalimat-kalimatnya. Al-Imla’ al-Mandzur: pemaparan beberapa kalimat kepada peserta didik dengan cara membaca dan memahaminya kemudian ditutup dan diejakan. Al-Imla’ al-Istima’i yaitu peserta didik mendengarkan potongan kata setelah pembahasan kalimat. Al-Imla’ al-Ikhtibari adalah bentuk imla’ yang diberikan kepada siswa yang telah menguasai dan memahami dengan baik teori-teori imla’ ikhtibari lebih banyak muatan praktik dari pada muatan teori.
4
Manfaat Mempelajari Imla’
Dikte menyebabkan guru dan siswa mengetahui kesalahan penulisan atau ejaan sebuah kata, kalimat, atau bacaan singkat secara cepat. Kesalahan tersebut biasanya di buat tiap-tiap siswa saat mengevaluasi hasil dikte. Dikte dapat meningkatkan kemahiran mendengarkan dan menulis bagi para siswa. Dikte dapat menambah perbendaan kosakata. Dikte melatih daya ingat jaka pendek siswa akan kata-kata kalimatyang didengar sebelum dituliskan pada kertas. Selama dan sesudah dikte, semua siswa terlihat aktif. Dikte dapat menjadi auan yang baik bagi keseluruhab kemahiran bahasa.
5
Tujuan Mempelajari Imla
Tujuan imla’ meliputi tujuan langsung dan tidak langsung. Tujuan langsung imla’ adalah mampu menulis huruf-huruf hijaiyah dalam bentuk tunggal, kata atau kalimat secara tepat dan cepat. Tujuan tidak langsung meliputi: Al-hadaf al-lughawi (kebahasaan), yaitu membekali siswa dengan keterampilan berpikir cepat, pengetahuan akan makna, karekter huruf, struktur dan gaya bahasa yang baru.
6
Al-hadaf al-‘udhwi (fisik), memperkuat dan mempertajam indra pendengaran dan pengelihatan, sebab kuatnya hubungan sensor motorik dua indra tersebut yang kemudian memobilisasi otak agar menggerakkan tangan untuk menulis. Al-hadaf al-khuluqi (sikap), membiasakan siswa bersikap, tertib, teliti, cermat dan mempunyai respon cepat terhadap panggilan, dan membiasakan mereka bersabar dan menjadi pendengar setia selama guru mendikte (imla’).
7
Metode Pembelajaran Imla
Pada dasarnya ada dua cara yang dapat dilakukan dalam pengajaran imla’ di kelas. Yakni dengan cara mengimla’kan materi pelajaran itu di papan tulis dan murid mencatat / menuliskannya di buku tulis. Kemudian imla’ dengan cara guru hanya membacakan materi pelajaran itu, kemudian murid menuliskannya di buku tulis mereka masing-masing.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.