Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Erry Yudhya Mulyani, M.Sc

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Erry Yudhya Mulyani, M.Sc"— Transcript presentasi:

1 Erry Yudhya Mulyani, M.Sc
Ontology Erry Yudhya Mulyani, M.Sc

2 Bahasan: Asumsi, peluang Batas-batas penjelajahan ilmu

3 CARA MEMPELAJARI FILSAFAT
1. Metoda sistematis: isi filsafat :-Teori pengetahuan(isme-isme filsafat) -Teori hakikat (aliran-aliran filsafat) -Teori nilai 2. Metoda Histeris : - Tokoh dan periode filsafat (sejarah pemikiran) - Periode , babakan sejafah filsafat: ancient philosofy, medieval philosophy, modern philosophy .

4 Cont... 3. Metoda kritis : tingkat intensif, telah memiliki pengetahuan filsafat, pendekatan sistematis atau histories memahami isi , mengajukan kritik, menentang dukungan dengan pendapat sendiri atau filosof lain

5 SISTEMATIS FILSAFAT EPISTEMOLOGI (TEORI PENGETAHUAN)
Cara memperoleh pengetahuan logika dengan cara membentuk pengetahuan itu sendiri Terdiri atas : 1. Empirisme (John Locke ) 2. Rasionalisme (Rene Decartes 1596 – 1650)

6 Cont... 3. Positivisme (August Compte, 1798 – 1857) 4. Intusionisme (Hendri Bergson, 1859 – 1941) Hasilnya : 1. sains, 2. Filsafat Logika, 3. Latihan rasa (intuisi)

7 Cont... 2. ONTOLOGI(TEORI HAKIKAT) Pembahasan pengetahuan objek itu dipikirkan secara mendalam sampai pada hakikat Terdiri atas : 1. materialisme/naturalisme :hakikat benda adalah materi itu sendiri, rohani, jiwa, spirit muncul dari benda, Naturalisme tidak mengakui roh , jiwa tentu saja termasuk Tuhan 2. Idealisme : Hakikat benda adalah rohani, spirit. Alasan : nilai rohnya lebih tinggi dari badan, manusia tidak dapat memahami dirinya daripada dunia dirinya.

8 Cont... 3. Dualisme : hakikat benda itu dua, materi dan imateri, materi bukan muncul dari roh, roh bukan muncul dari benda, sama-sama hakikatnya 4. Skeptisisme 5. Agnotisme : manusia tidak dapat mengetahui hakikat benda Hasilnya : 1. Kosmologi, 2. Antropologi, 3. Theodicea, 4. Macam-macam filsafat

9 Cont... 3.AKSIOLOGI (teori nilai ) guna pengetahuan etika-estetika (nilat dan guna pengetahuan) Terdiri dari 1. Hedonisme : sesuatu dianggap baik jika mengandung kenikmatan bagi manusia (hedon) 2. Vitalisme : baik buruknya ditentukan oleh ada tidaknya kekuatan hidup yang dikandung obyek- obyek yang dinilai, manusia yang kuat, ulet, cerdas adalah manusia yang baik

10 Cont... 3. Utilitarisme : Yang baik adalah yang berguna, jumlah kenikmatan- jumlah penderitaan = nilai perbuatan 4. Pragmatisma : Yang baik adalah yang berguna secara praktis dalam kehidupan, ukuran kebenaran suatu teori ialah kegunaan praktis teori itu, bukan dilihat secara teoritis

11 ALIRAN-ALIRAN DALAM ILMU PENGETAHUAN
1.EMPIRISME Tokoh : John Locke ( ) berasal dari empeiria, empeirikos (bahasa yunani) = pengalaman. Manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya (pengalaman indrawinya = sensasi) Metoda :eksperimen, empirisme ini lemah karena keterbatasan indrawi manusia 2.RASIONALISME Tokoh : Rene Descartes ( ), Manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan akal menangkap obyek Sensasi indra  dipertimbangkan akal pengetahuan yang benar Rasinalisma (logis) + empirisisme metode sains pengetahuan sains

12 Cont... 3.POSITIVISM Tokoh : August Compte (1798 – 1857), padadasarnya itu sama dengan empirisme plus rasionalisme. Indra ini penting dalam memperoleh pengetahuan terapi harus dipertajan dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen, kemajuan sains benar-benar di mulai 4.INTUISIONISME Tokoh : Hendri bergson (1859 – 1941) Untuk memahami kebenaran yang utuh, tetap unik (keseluruhan) yaitu dengan intuisi( = pengetahuan tingkat tinggi, kemampuan tertinggi yang dimiliki manusia). Intuisi ini menangkap obyek secara langsung tampa melalui pemikiran rasio

13 Cont... Pengembangan kemampuan ini (intuisi) memerlukan suatu usaha (latiahan)Iluminasionismeteori kasyaf, Metoda : riyadhah (thariqat), manusia yang hatinya bersih akan sanggup menerima pengetahuan dari tuhan Hati (Jiwa)riyadhah Kasyaf pengetahuan

14 LOGIKA Pelopor : Aristoteles Membicarakan norma-norma berfikit agar diperoleh dan terbentuk pengetahuan yang benar. Terdiri : (1) Logika Formal (logika bentuk (form) bentuk berfikir yang benar, dan ketepatan kesimpulanpengertian, putusan, penuturan. (2) Logika material terdiri: meneliti kesimpulan dan kebenaran kesimpulan Contoh: Deduksi bentuknya tepat dan isinya benar - setiap manusia akan mati - Muhammad adalah manusia - Muhammad akan mati Kesimpulan ini dikatakan benat bila isi kesimpulan itu sesuai dengan obyeknya

15 Asumsi dasar Penelitian
fenomena di alam semesta terikat oleh aturan/hukumdan berada dalam keteraturan tidak kacau (chaos) manusia mempunyai kemampuan untuk mengikuti aturan dan keteraturan setiap fenomena (subsansti, kondidi dan proses) ada sebab akibatnya bukan terjadi secara kebetulan. Pengetahuan ilmiah hanya mampu menggambarkan yg terjadi secara nyata, apabila pengetahuan itu bersifat empirik (berdasar fakta)

16 Asumsi or Hipotesis Dari pendapat mereka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara yang dinyatakan secara spesifik dan perlu diuji kebenarannya, sebagai prediksi atas langkah-langkah pemecahan masalah yang telah ditetapkan. Dikatakan dugaan sementara karena fakta atau kenyataan di lapangan mungkin mendukung atau membenarkannya, atau sebaliknya tidak membenarkan. Spesifik, artinya dugaan tersebut dirumuskan dalam bentuk kalimat yang bermakna tunggal.

17 Contoh: Pada hari ini bulan ini tahun 2011, semua manusia Indonesia menggunakan Pakaian dalam. Bagaimana kita tahu? Ya mudah saja, kita dapat memeriksa semua orang Indonesia baik yang mempunyai ktp or tidak, dari sabang sampai merauke, apakah memakai pakaian dalam or tidak? Tapi tidak praktis, ralitis dan sama sekali tidak ekonomis. Berapa uang proyek yang mesti di sediakan untuk penelitian ini?

18 Cont... Pengetahuan harus bersifat individual yang berorientasi kepada pengalaman pribadi. Akan tetapi ini berkaitan dengan seni. Menurut filsuf esksistensialis bahwa ilmu adalah pengetahuan yang berada ditengah-tengah, antara kemutlakan yang dipunyai agama, dan keunikan individual yang bersifat seni.

19 Cont... Karena hal tersebut, terpikir bahwa ilmu sbg pengetahuan yang berfungsi membantu manusia dalam memecahkan masalah praktis sehari-hari, tdk perlu kemutlakan spt agama. Namun ilmu perlu memiliki keabsahan dalam melakukan generalisasi, sebab pengetahuan yang bersifat personal dan individual seperti upaya seni tidaklah praktis. Sehingga ilmu terdapat didalamnya penafsiran probabilistik dengan adanya asumsi-asumsi.

20 Peluang Definisi peluang : Peluang suatu kejadian yang diinginkan adalah perbandingan banyaknya titik sampel kejadian yang diinginkan itu dengan banyaknya anggota ruang sampel kejadian tersebut. Misalnya: Esok hari akan hujan. Dengan peluang sebesar 0,8.

21 Artinya: Probabilitas turunnya hujan esok adalah 8 dari 10 (yang merupakan kepastian),atau bisa dikatan 100 persen or 1.0 akan hujan. Sehingga bila dikatakan 0,8. kepastian esok akan hujan 8 kali, 2 kalinya ramalan meleset. Akan tetapi Ilmu itu tidak ada yang mutlak. Sehingga semua kemungkinan bisa saja terjadi.

22 Batas-batas penjelajahan Ilmu
“Ilmu memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti di batas pengalaman manusia”. Ilmu tidak mempelajari ihwal surga dan neraka karena keduanya berada diluar jangkauan pengalaman manusia. Ilmu tidak mempelajari muasal kejadiannya manusia, karena itu bearada diluar jangkauan pengalaman manusia. Baik hal-hal yang terjadi sebelum hidup kita, maupun yang terjadi sesudah kematian kita, semua itu berada diluar penjelajahan ilmu.

23 Cont... “Ilmu tanpa (bimbingan moral) agama adalah buta” (Einsten). Kebutaan moral dari ilmu mungkin membawa kemanusiaan ke jurang malapetaka. Ruang penjelajahan keilmuan di bagi menjadi kapling- kapling disiplin keilmuan.

24 Cabang keilmuan Dua cabang keilmuan:
Filsafat alam (Ilmu alam) (Natural sciences) Filsafat moral (Social sciences) Ilmu alam terbagi: Ilmu alam fisik (Physical Sciences) Ilmu alam biologik (Biological Sciences)

25 Cont... Ilmu alam fisik terbagi: Fisika Kimia Astronomi Ilmu bumi
Kemudian terbagi menjadi ranting-ranting baru spt fisika; mekanika, hidrodinamika, bunyi, cahaya, panas, kelistrikan dan magnetisme, fisika nuklir dan kimia fisik. Ilmu murni tsb berkembang menjadi ilmu terapan spt mekanika menjadi mekanika teknik, bunyi menjadi teknik akustik.

26 Banyak cabang-cabang kelimuwan untuk kimia saja 150 cabang disiplin ilmu.
Sedangkan ilmu sosial berkembangnya sangat lambat. Mis; antroppologi, sosiologi, dll.

27


Download ppt "Erry Yudhya Mulyani, M.Sc"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google