Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHartanti Budiaman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
Tiga tokoh islam Imam Abu Hanifah : Pengaruh Berfikir Dalam Pendidikan Ibnu Hazm: Epistemologi Dalam Pendidikan Al-Ghazali: Analisis Sistem Pendidikan Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
2
1. Imam Abu Hanifah: Pengaruh Metode Berfikir Dalam Pendidikan
Kitab-kitab yang ditulisnya: Asy-Syurut Membahas Perjanjian; Al-Fara-id: Masalah Waris dan Ketentuannya Fiqih Al-Akhbar” Ilmu Kalam Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
3
Metode Istimbat Hukum Imam Abu Hanifah
“Dalam menetapkan Hukum aku berpegang kepada Kitab Allah, Jika aku tidak menemukan di dalamnya, aku berpegang kepada Sunnah Rasulullah dan Atsar yang sahih yang diriwayatkan oleh pewaris terpercaya. Jika aku tidak menemukan dalam Kitab Allah dan Sunnah Rasul, aku berpegang kepada perkataan sahabat yang aku sukai dan meninggalkan pendapat mereka yang aku tidak sukai” Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
4
Metoda Berfikir Imam Abu Hanifah
Dalam Memberikan pelajaran kepada muridnya, beliau mengembangkan metode bimbingan yakni menuntun atau membimbing muridnya supaya berkembang sewajarnya. Menekankan pada muridnya untuk berfikir kritis dan tidak menerima ilmu begitu saja. Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
5
Imam Abu Hanifah Dalam Dunia Pendidikan
Belajar Berfikir Rasional Berfikir Kritis Sebab Akibat Mengapa? Bagaimana? Strategi Kognitif Menganalisis Menguji Gagasan LOGIKA Menarik Kesimpulan Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
6
Imam Abu Hanifah (Lima Kegiatan Dalam Taraf Berfikir)
Nama Taraf Berfikir Macam Kerja Fikir yg Diajarkan 5 4 3 2 1 Evaluasi Analisa dan sintesa Aplikasi Komprehensif Pengetahuan Berfikir Kreatif atau Berfikir untuk memecahkan masalah Berfikir Menguraikan dan Menggabungkan Berfikir Menerapkan Berfikir dalam Konsep dan Belajar Pengertian Belajar Reseptif atau Menerima Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
7
Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
Kesimpulan Pendidikan pada hakekatnya adalah kemampuan kerja pikir untuk menganalisa suatu masalah yang ada di sekitarnya. Pendidikan dalam agama Islam tidak menunjukan dogmatis, tetapi harus berpikir kritis dan analitis. (metoda cermin pecah) Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
8
2. Ibnu Hazm (Epistomologi dalam Pendidikan)
Ilmu Pengetahuan Teori Empiris Teori Realisme Panca Indera Perantaraan Akal Kumpulan Kesan-kesan Akal Berkhayal Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
9
Ibnu Hazm (Epistomologi)
Akal Intuisi Panca Indera Kesalahan terjadi: Premis yang panjang * Sikap Fanatik Memahami dan menetapkan Hukum Allah Terkadang menemui Kesalahan Fatamorgana Madu tersa Pahit Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
10
Pengembangan Epostimologi Dalam Pendidikan
Dimulai dengan pelajaran menulis Membaca Pengajaran Nahnu Bahasa Syair Berhitung Ilmu perbintangan Mantik dan Fisika Sejarah Pengajaran Metafisika. Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
11
Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
Konsep Konsep pengembangan epistimologi dalam pendidikan Ibn Hazm ini sangat cocok untuk Pendidikan Luar sekolah yang tidak memiliki Jenjang Jika kemampuan menulis dikuasai otomatis kemampuan membaca akan ikut Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
12
Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
Kesimpulan Ibn Hazm adalah seorang Realis-rasionalis, yang mengakui perolehan pengetahuan dengan perantaraan Panca Indera dan Akal, akal yang membedakan manusia denga makhluk lainnya. Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
13
Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
Al-Ghazali (Analis sistem pendidikan dan pengajaran Islam) Imam Al-Ghazali adalah seorang figur Kharismatik, filosof, teolog, ahli hukum, dan sufi, di eropa di kenal dengan Nama: Al-Gazel, Pendidikan pertama belajar Al-Qur’an pada ayahnya; Belajar pada Ahmad bin Muhammad Al-Razikani seorang sufi besar di Thunisia; Guru di sekolah sufi Yusuf Al Nassj; Guru di kota Jurjani Sufi Abi Nash Al-Isma’ali Kecerdasan dan kepandaiannya di akui oleh Imam Al-Juwaini; Perdana Menteri Nizam Al- Muluk mengangkatnya sebagai guru besar pada Madrasah Nizamiah di Bagdad 1090 M/ 484H; Buku: Teologi Islam, Fiqh, tasawwuf, Akhlak, Adab Kesopanan. Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
14
Konsep Pendidikan Al-Ghzali
Tujuan Pendidikan Kriteria Guru yg Baik Sifat Murid yg baik Kurikulum Metode Pengajaran Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
15
Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
1. Tujuan Pendidikan Tujuan akhir dari pendidikan dan pengajaran: Menjadi Insan purna yg bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT; Menjadi Insan Purna yang bertujuan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
16
Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
2. Kurikulum Kurikulum mata pelajaran didasarkan pada dua kecenderungan: Kecenderungan agama dan tasawwuf Kecenderungan pragmatis Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
17
Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
3. Metode Pengajaran Pentingnya persiapan bahan pengajaran; Cara menarik perhatian siswa Memberikan fasilitas dan kesempatan kepada siswa untuk memahami bahan pelajaran; Penyajian pengajaran dimulai dari yang paling mudah. Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
18
4. Kriteria Guru yang baik
Memiliki sifat kasih sayang dan simpatik; Mengajarkan ilmu adalah kewajiban agama; Berfungsi sebagai petunjuk/penasehat; Menjauhi sifat kasar dalam mendidik tingkah laku anak; Tampil sebagai auladan dan panutan; Memilikiprinsip mengakui adanya perbedaan potensi dan bakat setiap individu; Berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang diucapkan. Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
19
Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
5. Sifat Murid yang baik Harus berjiwa bersih; Menjauhi sedapat mungkin urusan duniawi; Hendaknya bersikap rendah hati atau tawadu; Jangan mempelajari ilmu-ilmu yang saling bertentangan;------terutama pemula; Mendahulukan dalam mempelajari yg wajib; Bertahap dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan; Tidak mempelajari satu disiplin ilmu lain sebelum menguasai disiplin ilmu sebelumnya; Mengenal nilai setiap ilmu yang dipelajarinya. Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
20
Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
Kesimpulan Pemikiran Al-Ghazali tentang Pendidikan Lebih Banyak menggunakan Tasawwuf dalam mengembangkan pola rasa atau intuisi sebagai dasar pijakan. Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
21
Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
Group Discussion The Basic Question of Philosophy of Science: The Scope of Philosophy of Sciense Dr. H. Virgana, MA/Filsafat Ilmu/UMJ Jakarta- 2012
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.