Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KEPEMIMPINAN LINTAS BUDAYA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KEPEMIMPINAN LINTAS BUDAYA"— Transcript presentasi:

1 KEPEMIMPINAN LINTAS BUDAYA
AGUSTINA SIAHAAN (D ) PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2

3 Kepemimpinan (Leadership)
Proses mempengaruhi orang untuk mengarahkan upaya mereka ke arah pencapaian tujuan-tujuan tertentu “Leadership is an action and function rather than position”

4 Paradigma Manajer dan Pemimpin
Beberapa percaya bahwa pemimpin dilahirkan sementara manajer dapat dibentuk Manajer mungkin memberi kepemimpinan dan pemimpin bisa melakukan fungsi manajemen tetapi “manajer” tidak melakukan fungsi unik dari pemimpin Manajer seringkali fokus pada pencapaian tujuan dengan menguasai banyak informasi dan memprioritaskan keuangan, sementara pemimpin bekerja untuk mendapatkan orang yang tepat di posisi yang tepat dan memotivasinya sementara urusan keuangan menjadi hal yang sekunder

5 Membawa anda ke cakrawala baru
Memberikan pengakuan atas kerja yang baik Memotivasi Berurusan dengan ambiguitas Pengambil keputusan Fokus pada efektivitas Mendapatkan rasa hormat melalui tindakan Mengatur standar baru Memiliki visi masa depan Melakukan hal yang benar (Do the right things) Mengawasi dimana anda berada Menekankan kekurangan untuk memperbaiki Mengawasi Menghadapi kompleksitas Pencari fakta Fokus pada efisiensi Diberi wewenang langsung Mengikuti tujuan perusahaan Memiliki visi hari ini Melakukan hal secara benar (Do things right)

6 Asumsi Filosofis Teori X, Y, dan Z dalam kepemimpinan
Sesuai dengan sifatnya, orang tidak suka bekerja dan akan menghindarinya bila memungkinkan Pekerja memiliki sedikit ambisi, mencoba untuk menghindari tanggung jawab, dan lebih suka diarahkan Kebutuhan utama karyawan adalah keamanan kerja Untuk mendorong orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi, perlu menggunakan paksaan, kendali dan ancaman hukuman

7 Asumsi Filosofis Teori Y
Usaha fisik dan mental di tempat kerja adalah proses yang alami bagi seseorang Kendali eksternal dan ancaman hukuman bukan satu-satunya cara untuk membuat seseorang bekerja ke arah tujuan organisasi Komitmen terhadap tujuan ditentukan oleh penghargaan yang berkaitan dengan prestasi mereka Dalam kondisi yang tepat, rata rata manusia tidak hanya belajar untuk menerima, tetapi mencari tanggung jawab Tingkat imajinasi, kecerdikan, kreativitas yang tinggi dalam pemecahan masalah organisasi yang secara luas didistribusikan ke seluruh populasi

8 Asumsi Filosofis Teori Z
Orang-orang termotivasi oleh rasa komitmen yang kuat untuk menjadi bagian dari suatu keseluruhan yang lebih besar, organisasi dimana mereka bekerja Karyawan mencari tanggung jawab dan peluang untuk maju di dalam organisasi Karyawan yang mempelajari aspek yang berbeda dari suatu bisnis akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk berkontribusi pada tujuan organisasi yang lebih luas Komitmen untuk keamanan karyawan dalam jangka panjang akan menciptakan ikatan karyawan yang lebih kuat yang lebih setia dan lebih produktif

9 Relevansi Teori Asumsi Filosofis X, Y, dan Z terhadap gaya kepemimipinan Modern
Perilaku dan Gaya Kepemimpinan Modern Kepemimpinan otoriter (authoritarian leadership) Kepemimpinan Paternalistik (paternalistic leadership) Kepemimpinan partisipatif (Paticipative leadership)

10 Kepemimpinan Otoriter
Komunikasi berlangsung satu arah dari manajer ke bawahan Fokus perhatian biasanya diberikan kepada kemajuan kerja, prosedur kerja, dan hambatan yang mencegah pencapaian tujuan Manajer cenderung kurang terlibat dengan karyawan Manajer lebih fokus kepada tugas daripada kebutuhan karyawan

11 Kepemimpinan Paternalistik
Pemimpin mendorong karyawan untuk bekerja keras dan serajin mungkin, imbalannya, karyawan akan dijamin dengan keamanan kerja serta pemberian asuransi kesehatan dan pensiun “Bekerjalah dengan keras dan Perusahaan akan mengurus anda” “Pemimpin baik hati dengan menteri yang setia” “Ayah baik dengan anak yang berbakti”

12 Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin sering mendorong bawahan untuk berperan aktif dalam asumsi kendali atas pekerjaan mereka, dan memberi otoritas yang terdesentralisasi Pemimpin sering melakukan konsultasi dengan karyawan, mendorong keputusan bersama, atau mendelegasikan tanggung jawab

13 Interaksi Pemimpin dan Bawahan
Pemimpin Otoriter Pemimpin Paternalistik B B B B B B Pemimpin Partisipatif B B B

14 Kepemimpinan dalam Konteks Internasional
Klasifikasi kepemimpinan internasional didasarkan pada studi Haire, Ghiseli, dan Porter atas Manajer dari 14 Negara Empat dimensi kepemimpinan yang diteliti adalah: A. Kapasitas untuk kepemimpinan dan inisiatif B. Berbagi informasi dan tujuan C. Partisipasi D. Pengendalian internal

15 Kepemimpinan Eropa Pemimpin cenderung bersifat lebih partisipatif
Keyakinan kuat dalam hal nilai penghargaan eksternal (gaji, asuransi) Di beberapa negara, manajer tingkat yang lebih tinggi cenderung mengekspresikan nilai-nilai yang lebih demokratis daripada manajer dengan tingkat yang lebih rendah (exclude: Jerman)

16 lanjutan Skandinavia dan Inggris
Pemimpin cenderung menggunakan kepemimpinan gaya partisipatif, mereka lebih memilih mendelegasikan wewenang dan membiarkan pengambilan keputusan banyak ditangani manajer menengah dan tingkat yang lebih rendah Perancis dan Jerman Pemimpin lebih bersifat otoriter dan terpusat, Keputusan dan strategi perusahaan lebih banyak ditentukan manajer tingkat atas

17 Kepemimpinan Anglo-Amerika Serikat
Secara umum memiliki gaya kepemimpinan partisipatif Pengambilan keputusan dan pendelegasian wewenang lebih bersifat demokratis Manajer AS biasanya berorientasi kepada pengurangan keanekaragaman (variety reduction): pembatasan ketidakpastian dan memfokuskan tindakan pada sejumlah alternatif Pemimpin AS cenderung lebih fokus terhadap peluang Pemimpin AS menmiliki penghargaan eksternal yang tinggi namun hanya kepada individunya

18 Kepemimpinan Timur Tengah
Kecenderungan memiliki gaya kepemimpinan yang otoriter Instruksi kaku : pemimpin sering memberikan arahan dalam setiap operasi pengerjaan Keputusan diambil pada tingkat manajemen tertinggi Pemimpin cenderung memilih posisi posisi penting ditempati oleh sahabat karib atau orang yang jelas “asal usulnya” Interaksi pemimpin dan manajer menengah serta bawahan banyak dipengaruhi oleh status sosial, kekuasaan, dan pengaruh kekeluargaan Pemimpin cenderung enggan mengambil resiko tinggi

19 Kepemimpinan Amerika Latin
Secara umum dipengaruhi oleh nilai-nilai tradisional leluhur dan bersifat otoriter Semakin maju dan berkembang perekonomiannya biasanya gaya kepemimpinan bergerak ke arah partisipatif Pemimpin lebih menguasai banyak informasi dan hanya berbagi dengan orang-orang dalam golongan sendiri atau dengan golongan yang lebih dipercaya Exclude: Chile, Peru, Meksiko utara

20 Kepemimpinan Jepang Pemimpin lebih cenderung menerapkan gaya paternalistik Pemimpin Jepang cenderung ahli dalam mengenali kemampuan bawahannya Pemimpin Jepang memiliki nilai penghargaan eksternal yang tinggi (Asuransi, keamanan) Pemimpin Jepang menempatkan penekanan kuat pada tujuan-tujuan yang ambigu Pekerjaan manajer diutamakan adalah untuk menjaga keharmonisan bukan menjadi seorang ahli teknis Cenderung lebih berfokus pada masalah-masalah yang sangat berat Pemimpin Jepang sebagian besar membawa orientasi etnosentrisme

21 Kepemimpinan India Pemimpin India untuk saat ini cenderung bergaya partisipatif Pemimpin India percaya bahwa pemberian kontrol internal akan lebih banyak mempengaruhi karyawan untuk bekerja lebih kreatif Jugaad, pemimpin India suka melakukan improvisasi-improvisasi baru dalam menghadapi tantangan bisnis dan dalam mencari peluang bisnis baru yang lebih menjanjikan

22

23 Salam Pemimpin!!!! Agustina Siahaan
Terima Kasih Thank you Arigato Gozaimasu Kamsahamnida Merci Gracias Danke Dekuji Tesekkurler Obrigado Salam Pemimpin!!!! Agustina Siahaan


Download ppt "KEPEMIMPINAN LINTAS BUDAYA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google