Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENDIDIKAN NON FORMAL DEWI PURNAMA FITRATUL ULFA NUR IKHSAN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENDIDIKAN NON FORMAL DEWI PURNAMA FITRATUL ULFA NUR IKHSAN."— Transcript presentasi:

1 PENDIDIKAN NON FORMAL DEWI PURNAMA FITRATUL ULFA NUR IKHSAN

2 A. PENDAHULUAN Pendidikan Non Formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Pendidikan Nasional Indonesia yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, di arahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan bangsa Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan Pembangunan Nasional dan Bertanggung jawab atas pembangunan nasional. Pada banyak hal pendidikan nonformal dirasakan sebagai sebuah formula yang sangat ideal serta lebih resfect dibandingkan dengan pendidikan formal. Namun demikian kita tetap harus merasa bahwa pendidikan nonformal tetap merupakan bagian dari sistem pendidikan yang keberadaannya tidak dapat terpisahkan dengan pendidikan formal apalagi dalam konteks pendidikan sepanjang hayat. Sehingga tidak dirasakan, bahwa pendidikan nonformal lebih hebat dari pendidikan formal, atau pendidikan nonformal lebih rendah dari pendidikan formal. Namun itu harus tetap menjadi catatan penting agar pendidikan formal tidak dirasakan sebagai sesuatu yang menakutkan bagi masyarakat

3 B. KONSEP DASAR Pendidikan nonformal adalah usaha yang terorganisir secara sistematis dan kontinyu di luar sistem persekolahan, melalui hubungan sosial untuk membimbing individu, kelompok dan masyarakat agar memiliki sikap dan cita-cita sosial (yang efektif) guna meningkatkan taraf hidup dibidang materil, sosial dan mental dalam rangka usaha mewujudkan kesejahteraan sosial Hamojoyo setiap kegiatan pendidikan yang terorganisasi, diselenggarakan di luar pendidikan persekolahan, diselenggarakan secara tersendiri atau merupakan bagian penting dari suatu kegiatan yang lebih luas dengan maksud memberikan layanan khusus kepada warga belajar di dalam mencapai tujuan belajar Coombs

4 Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 1 ayat (10) Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan pasal 1ayat (11) Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi ayat (12) Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang ayat (13) Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

5 menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar
Menurut Knowles, bahwa langkah-langkah pengelolaan kegiatan belajar meliputi: menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar menetapkan struktur organisasi pengelola program belajar mengidentifikasi kebutuhan belajar merumuskan arah dan tujuan belajar menyusun pengembangan bahan belajar melaksanakan kegiatan belajar melakukan penilaian

6 ciri-ciri pendidikan non formal
Program kegiatannya disesuaikan dengan tuntutan pemenuhan kebutuhan peserta didik yang sifatnya mendesak dan memerlukan pemecahan sesegera mungkin. Materi bersifat praktis pragmatis agar segera dapat dimanfaatkan dalm menunjang kehidupan. Waktu belajarnya singkat. Tidak terbatas oleh usia peserta didik. Tidak mengenal kelas atau tingkatan secara kronologis, kalaupun ada penjenjangan tidak seketat pendidikan formal. Program pendidikannya dilaksanakan secara berencana, teratur dan sengaja, namun penyelenggaraannya lebih luwes dengan mempertimbangkan kesempatan peserta didik. Tujuan pembelajarannya dirancang dan diarahkan pada upaya memperoleh lapangan pekerjaan dalam usaha meningkatkan pendapatan dan taraf hidup. Waktu dan tempat belajar disesuaikan situasi kondisi peserta didik serta lingkungannya. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambahan dan atau pelengkap pendidikan formal dalm rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan ketrampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Satuan pendidikan non formal meliputi lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, serta satuan pendidikan sejenis.

7 keberadaan pendidikan nonformal saat ini semakin dibutuhkan oleh masyarakat karena berbagai alasan meliputi: Kemajuan teknologi Kebutuhan pendidikan keterampilan yang tidak bisa dijawab oleh pendidikan formal Keterbatasan akses pendidikan formal untuk menjangkau masyarakat suku terasing, masyarakat nelayan, pedalaman, serta masyarakat miskin yang termarjinalkan Persoalan-persoalan yang berhubungan dengan kehidupan dan perkembangan masyarakat terutama berkaitan dengan : pertambahan penduduk dan pencemaran lingkungan, keinginan untuk maju, perkembangan alat komunikasi dan, terbentuknya bermacam-macam organisasi sosial.

8 Coombs mengungkapkan bahwa program belajar bagi masyarakat perdesaan
Pendidikan umum atau dasar, meliputi program literasi, pengertian dasar mengenai ilmu pengetahuan dan lingkungan, dan sebagainya pendidikan kesejahteraan keluarga, terutama dirancang untuk menyebarkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga; pendidikan kemasyarakatan; dan d) pendidikan kejuruan Herbinson yang dikutip Simkins mengajukan pengelompokan program belajar pendidikan nonformal berdasar atas peningkatan produktivitas kerja yaitu: program peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat yang telah bekerja program penyiapan angkatan kerja, terutama bagi masyarakat yang belum bekerja program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman di luar dunia kerja

9 program pendidikan nonformal dapat dikelompokan ke dalam dua hal
Program pendidikan dasar, yang memberikan pelayanan belajar kepada masyarakat yang belum memiliki kemampuan-kemampuan dasar, seperti program literasi Program pendidikan lanjutan, yang memberikan pelayanan pendidikan untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ke jenjang yang lebih tinggi, seperti; pendidikan untuk peningkatan produktivitas kerja.

10 Calon peserta didik pendidikan luar sekolah dilembagakan yaitu
penduduk usia sekolah yang tidak pernah mendapat keuntungan/kesempatan memasuki sekolah. Orang dewasa yang tidak pernah bersekolah. Peserta didik yang putus sekolah (drop out), baik dari pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi. Peserta didik yang telah lulus satu sistem pendidikan sekolah tetapi tidak melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Orang yang telah bekerja, tetapi ingin menambah keterampilan lain. Pendidikan non formal juga berarti suatu kegiatan pendidikan di luar keluarga dan di luar sekolah yang kegiatan-kegiatannya ditujukan kepada Anak-anak yang belum pernah sekolah. Anak-anak yang meninggalkan pendidikan SD/ SLTP dan tidak meneruskan sekolah lagi (di bawah umur 18 tahun). Orang-orang dewasa (adult education) Anak-anak di bawah umur 18 tahun yang memerlukan re-edukasi. Orang-orang dewasa yang memerlukan re-edukasi. Masyarakat sebagai satu lingkungan budaya (comunity education).

11 Macam-macam pendidikan yang dapat dikelompokkan sebagai program kegiatan pendidikan luar sekolah yang terorganisir yaitu : Pendidikan masyarakat adalah pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa, termasuk pemuda di luar batas umur tertinggi kewajiban belajar, dan dilakukan di luar lingkungan dan sistem pengajaran sekolah biasa. Pendidikan kemasyarakatan adalah konfirmasi antara kedewasaan yang diwakili pendidik dan kebelum dewasaan yang diwakili oleh anak didik yang berdiri sendiri. Atau dikatakan sebagai pendidikan yang meliputi bagian pendidikan yang mempersiapkan anak-anak untuk tugasnya sebagai penghasil dan sebagai pemakai. Pendidikan rakyat adalah tindakan-tindakan pendidikan atau pengaruh yang kadang-kadang mengenai seluruh rakyat, tetapi biasanya khusus mengenai rakyat lapisan bawah. Mass Education adalah pendidikan yang diberikan ke orang dewasa di luar sekolah, yang bertujuan memberikan kecakapan baca tulis dan pengetahuan umum untuk dapat mengikuti perkembangan dan kebutuhan hidup sekelilingnya. Dalam hal ini termasuk pula latihan-latihan untuk mendidik calon pemimpin yang akan mempelopori pelaksanaan usahanya di dalam masyarakat. Adult education (pendidikan orang dewasa) adalah usaha atau kegiatan yang pada umumnya dilakukan dengan kemauan sendiri (bukan dipaksa dari atas) oleh orang dewasa, termasuk pemuda di luar batas tertinggi masa kewajiban belajar dan dilangsungkan di luar lingkungan sekolah biasa. Extention education adalah kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di luar lingkungan sekolah biasa, diselenggarakan oleh perguruan-perguruan tinggi untuk mengimbangi hasrat masyarakat yang ingin menjadi peserta aktif dlm pergolakan jaman. Fundamental education adalah menolong masyarakat untuk mencapai kemajuan sosial ekonomi agar dengan demikian mereka dapat menduduki tempat yang layak dalam dunia modern.

12 C. MODEL PENYELENGGARAAN
enam dimensi pendidikan nonformal sebagai sistem pendidikan di luar sistem pendidikan formal yaitu : Learner centered Cafeteria curriculum Hubungan horizontal Reliance on local resources Immediate usefulness Struktur dibangun dari bawah

13 D. KESIMPULAN Tidak semua orang yang telah menempuh pendidikan non- formal akan memenuhi kualifikasi dalam dunia kerja. Terdapat beberapa unsur sebagai indikator yang mempengaruhi kualifikasi dirinya dalam dunia kerja. Yang dapat dijabarkan sebagai berikut: Setiap pendidikan non- formal tidak memiliki standar yang sama yang  menurut Bowles dan Gintis, biasa disebut dengan legitimacy inequality. Ketika lembaga tersebut memiliki perijinan, maka selain mendapatkan sertifikat resmi, lembaga tersebut juga akan mudah dalam bekerja sama dengan lembaga lain Hal itu lah yang akan membuat lembaga tersebut akan lebih menghasilkan orang-orang yang lebih kompeten dalam dunia kerja.

14 D. DAFTAR REFERENSI Anshari, H.M Hafi.1982. Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional. formal.html  nonformal/ Indra Kusuma, Amir Daien.1973. Pengantar Ilmu Pendidikan Sebuah Tinjauan Teoritis Filosofis. Surabaya : Usaha Nasional. Joesoef Soelaiman Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.


Download ppt "PENDIDIKAN NON FORMAL DEWI PURNAMA FITRATUL ULFA NUR IKHSAN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google