Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
POLTEK POS INDONESIA TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL PERTEMUAN KE-3 Drs Yosef T Hidayat, mm
2
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori Merkantilisme Teori Keunggulan Mutlak (Adam Smith) Teori Keunggulan Komparatif (JS Mill & Ricardo) Teori Keunggulan Kompetitif (Michael E Porter) Teori Perdagangan Modern
3
TEORI MERKANTILISME Merkantilisme (diperkenalkan oleh Victor de Riqueti dan pertama kali disebut istilah tersebut oleh Adam Smith) adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volum perdagangan global teramat sangat penting.
4
TEORI PRAKLASIK MERKANTILISME
IDE POKOK MERKANTILISME : Suatu negara/Raja akan kaya/makmur dan kuat bila ekspor lebih besar daripada impor ( x > m ) Surplus yang diperoleh dari selisih ( x – m ) atau ekspor neto yang positif diselesaikan dengan pemasukan logam mulia (LM); emas dan perak dari luar negeri. Pada waktu itu emas dan perak digunakan sebagai alat pembayaran, sehingga negara atau raja yang memiliki LM yang banyak akan kaya, makmur dan kuat. LM yang banyak tersebut digunakan untuk membiayai armada perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama Penggunaan armada perang untuk memperluas perdagangan luar negeri diikuti dengan kolonisasi di Amerika Latin, Afrika dan Asia pada abad XVI - XVIII
5
Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolah Eropa pada awal periode modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era dimana kesadaran bernegara sudah mulai timbul). Peristiwa ini memicu, untuk pertama kalinya, intervensi suatu negara dalam mengatur perekonomiannya yang akhirnya pada zaman ini pula sistem kapitalisme mulai lahir.
6
Kebutuhan akan pasar yang diajarkan oleh teori merkantilisme akhirnya mendorong terjadinya banyak peperangan dikalangan negara Eropa dan era imperialisme Eropa akhirnya dimulai.
7
Sistem ekonomi merkantilisme mulai menghilang pada akhir abad ke-18, seiring dengan munculnya teori ekonomi baru yang diajukan oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations, ketika sistem ekonomi baru diadopsi oleh Inggris, yang notabene saat itu adalah negara industri terbesar di dunia.
8
Pandangan Aliran Merkantilisme tentang Perdagangan Internasional
Merkantilisme pada prinsipnya merupakan suatu paham yang menganggap bahwa penimbunan uang, atau logam mulia yang akan ditempa menjadi uang emas ataupun perak haruslah dijadikan tujuan utama kebijakan nasional. Pada saat merkantilisme lahir, sistem masyarakat pada saat itu berdasarkan feodalisme.
9
Ketika merkantilisme mulai berkembang, sistem feodalisme yang usang sedikit demi sedikit mulai terkikis, hak-hak istimewa yang dimiliki oleh para tuan tanah dan para bangsawan mulai dihapus, lapisan-lapisan sosial yang melekat pada sistem feodal mulai dihilangkan, cara produksi dan distribusi gaya feodal pun mulai ditinggalkan.
10
Teori Keunggulan Mutlak Adam Smith (Absolute Advantage / Absolute Cost)
Adam Smith mengajukan teori perdagangan internasional yang dikenal dengan TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT. Ia berpendapat bahwa jika suatu negara menghendaki adanya persaingan, perdagangan bebas dan spesialisasi di dalam negeri, maka hal yang sama juga dikehendaki dalam hubungan antar bangsa.
11
Oleh sebab itu ia mengusulkan bahwa sebaiknya semua negara lebih baik berspesialisasi dalam komoditi-komoditi di mana ia mempunyai keunggulan yang absolut dan mengimpor saja komoditi- komoditi lainnya.
12
Teori Keunggulan komparatif JS Mill dan David Ricardo (Comparative Cost)
Teorinya dikenal dengan nama TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF. Berbeda dengan teori keunggulan absolut yang mengutamakan keunggulan absolut dalam produksi tertentu yang dimiliki oleh suatu negara dibandingkan dengan negara lain, teori ini berpendapat bahwa perdagangan internasional dapat terjadi walaupun satu negara tidak mempunyai keunggulan absolut, asalkan harga komparatif di kedua negara berbeda.
13
Teori ini menekankan bahwa perdagangan internasional dapat saling menguntungkan jika salah satu negara tidak usah memiliki keunggulan absolut atas suatu komoditi seperti yang diungkapkan oleh Adam Smith, namun cukup memiliki keunggulan komparatif di mana harga untuk suatu komoditi di negara yang satu dengan yang lainnya relatif berbeda.
14
Teori Keunggulan Kompetitif secara umum (model daya saing internasional ME Porter dan Model 9 Faktor Dong Sung Cho) Teori Porter tentang DAYA SAING berangkat dari keyakinannya bahwa teori ekonomi klasik yang menjelaskan tentang keunggulan komparative tidak mencukupi, atau bahkan tidak tepat. Menurut Porter, suatu negara memperoleh keunggulan daya saing jika perusahaan (yang ada di negara tersebut) kompetitif.
15
Daya saing suatu negara ditentukan oleh kemampuan industri melakukan inovasi dan meningkatkan kemampuannya. Porter menawarkan Diamond Model sebagai tool of analysis sekaligus kerangka dalam membangun resep memperkuat daya saing.
16
Diamond Concept Michael Porter
Intermediate suppliers Capital good suppliers Producer services Consultants Contract R&D Konteks lokalitas; pemberdayaan investasi dan peningkatan yang terus menerus Sektor Perdagangan Strategi, struktur Perusahaan dan Pesaing Sektor Terkait Similar technologies Share pool of labor Similar strategies Education (univ, colleges) Training (cc’s) R&D (univ, fed labs) Development agencies Regulatory agencies Institusi Pendukung Kondisi Permintaan Industri-industri pendukung dan terkait Berupa Klaster (bukan industri) Pelanggan lokal yang istimewa dan sangat menuntut Kondisi Faktor Kuantitas dan kualitas faktor serta biaya
17
Double Diamond Concept (digeneralisir)
Strategi perusahaan, struktur, dan persaingan Diamond Global: tergantung dari kondisi yang diukur dalam satuperiode tertentu Diamond Domestik: ukurannya bervariasi menurut ukuran negara ybs dan kemampuan bersaingnya Kondisi faktor Kondisi permintaan Diamond Internasional: mewakili kemampuan bersaing negara yang ditentukan oleh parameter domestik maupun internasional Adanya perbedaan antara Diamond Internasional dan Domestik menunjukkan intensitas aktifitas Perusahaan Multi-nasional Industri terkait dan pendukung Sumber: Cho, 2000
18
Daya Saing Internasional
Model Sembilan Faktor Politisi dan birokrat Pekerja Lingkungan bisnis Sumberdaya dianugerahkan Daya Saing Internasional Permintaan Domestik Industri terkait dan pendukung Manajer dan insinyur yang profesional Para wirausahawan Peristiwa Peluang Sumber: Cho, 2000
19
Perbandingan Model Diamond dan Model Sembilan Faktor
Kondisi Faktor Strategi perusahaan, struktur, dan persaingan Industri terkait dan pendukung Kondisi permintaan Pemerintahan Peluang Sumberdaya yang dianugerahkan 2. Lingkungan Bisnis 3. Industri terkait dan pendukung 4. Permintaan domestik 5. Pekerja 6. Politisi dan birokrat 7. Wirausahawan 8. Manajer dan insinyur yang profesional 9. Peluang, peristiwa Faktor fisik Faktor internal Faktor manusia Faktor eksternal
20
Dalam perjalanan waktu, diamond model-nya Porter tak urung menuai kritik dari berbagai kalangan. Pada kenyataannya, ada beberapa aspek yang tidak termasuk dalam persamaan Porter ini, salah satunya adalah bahwa model diamond dibangun dari studi kasus di sepuluh negara maju, sehingga tidak terlalu tepat jika digunakan untuk menganalisis negara – negara sedang membangun
21
Selain itu, meningkatnya kompleksitas akibat globalisasi, serta perubahan sistem perekonomian mengikuti perubahan rezim politik, menjadikan model diamond Porter hanya layak sebagai pioner dan acuan pertama dalam kancah studi membangun daya saing negara
22
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MODERN
Perdagangan antar negara maju pesat sejak pertengahan abad 19 sampai dengan permulaan abad 20. Keamanan serta kedamaian dunia (sebelum perang dunia 1 ) memberikan saham yang besar bagi perkembangan perdagangan internasional yang pesat.
23
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MODERN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Negara-negara / daerah- daerah tropik berusaha untuk menspesialisasikan diri mereka dalam produksi serta ekspor barang-barang yang berasal dari pertanian, perkebunan, dan pertambangan, sedangkan Negara-negara / daerah-daerah sedang, yang relatif kaya akan modal, berusaha untuk menspesialisasikan diri mereka dalam produksi serta ekspor barang- barang industri.
24
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MODERN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Heckscher-Ohlin mengemukakan konsepsinya yang dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Bahwa perdagangan internasional / antar negara tidaklah banyak berbeda dan hanya merupakan kelanjutan saja dari perdagangan antar daerah. Perbedaan pokoknya terletak pada masalah jarak. Atas dasar inilah maka Ohlin melepaskan anggapan ( yang berasal dari teori klasik ) bahwa dalam perdagangan internasional ongkos transport dapat diabaikan.
25
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MODERN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
b. Bahwa barang-barang yang diperdagangkan antar negara tidaklah didasarkan atas keuntungan alamiah atau keuntungan yang diperkembangkan ( natural and acquired advantages dari Adam Smith ) akan tetapi atas dasar proporsi serta intensitas faktor- faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang itu.
26
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MODERN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Masing-masing negara memiliki faktor- faktor produksi neo-klasik ( tanah, tenaga kerja, modal ) dalam perbandingan yang berbeda-beda, sedang untuk menghasilkan sesuatu barang tertentu diperlukan kombinasi faktor-faktor produksi yang tertentu pula.
27
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MODERN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Jadi teori Heckscher-Ohlin dalam batas-batas definisinya menyatakan bahwa : a. Sesuatu negara akan menghasilkan barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang relatif banyak ( dalam arti bahwa harga relatif faktor produksi itu murah ), sehingga harga barang-barang itu relatif murah karena ongkos produksinya relatif murah. Karena itu Indonesia yang memiliki relatif banyak tenaga kerja sedang modal relatif sedikit sebaiknya menghasilkan dan mengekspor barang-barang yang relatif padat karya
28
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MODERN
b. Dengan mengutamakan produksi dan ekspornya pada barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang relatif banyak, maka harga faktor produksi yang relatif banyak akan naik. Dalam hal ini “relatif banyak”menunjuk kepada jumlah phisiknya, bukan harga relatifnya.
29
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MODERN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Harga barang yang sama dapat berlainan di negara yang berlainan karena harga dicerminkan oleh ongkos produksi (apabila permintaan dianggap sama), sehingga perbedaan harga timbul karena perbedaan ongkos produksi. Menurut Ricardo & Mill, Ongkos produksi ditentukan oleh banyaknya jam kerja yang dicurahkan untuk membuat barang itu. Jadi apabila untuk membuat barang yang sama diperlukan banyak jam yang berlainan bagi negar yang berlainan tersebut, maka ongkos produksinya juga akan berlainan.
30
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MODERN
Perbedaan dalam banyak jam kerja menurut teori Ricardian (klasik) disebabkan karena perbedaan dalam teknik produksi (atau tingkat teknologi), perbedaan dalam ketrampilan kerja (produktivitas tenaga kerja), perbedaan dalam penggunaan faktor produksi atau kombinasi antar mereka
31
Pada tahun 1920-an para ahli ekonomi mulai mempertimbangkan fakta bahwa kebanyakan industri memperoleh keuntungan dari skala ekonomi (economies of scale) yaitu dengan semakin besarnya pabrik dan meningkatnya keluaran, biaya produksi per unit menurun. Ini terjadi karena peralatan yang lebih besar dan lebih efisien dapat digunakan, sehingga perusahaan dapat memperoleh potongan harga atas pembelian-
32
Perdagangan internasional timbul utamanya karena perbedaan-perbedaan harga relatif diantara negara. Perbedaan- perbedaan ini berasal dari perbedaan dalam biaya produksi, yang diakibatkan oleh : 1. Perbedaan- perbedaan dalam perolehan atas faktor produksi. 2. Perbedaan-perbedaan dalam tingkat teknologi yang menentukan intensitas faktor yang digunakan. 3. Perbedaan-perbedaan dalam efisiensi pemanfaatan faktor-faktor. 4. Kurs valuta asing. Meskipun demikian perbedaan selera dan variabel pemintaan dapat membalikkan arah perdagangan.
33
Teori perdagangan internasional jelas menunjukan bahwa bangsa-bangsa akan memperoleh suatu tingkat kehidupan yang lebih tinggi dengan melakukan spesialisasi dalam barang-barang dimana mereka memiliki keunggulan komparatif dan mengimpor barang-barang yang mempunyai kerugian secara komparatif
34
. Pada umumnya hambatan-hambatan perdagangan yang memberhentikan mengalirnya barang-barang dengan bebas akan membahayakan kesejahteraan suatu bangsa.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.