Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pelajaran Sekolah Sabat ke 6, 08 Agustus 2015

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pelajaran Sekolah Sabat ke 6, 08 Agustus 2015"— Transcript presentasi:

1 Pelajaran Sekolah Sabat ke 6, 08 Agustus 2015
ESTER DAN MORDEKHAI Pelajaran Sekolah Sabat ke 6, 08 Agustus 2015

2 Ayat Hafalan : “Ketika dayang-dayang dan sida-sida Ester memberitahukan hal itu kepadanya, maka sangatlah risau hati sang ratu, lalu dikirimkannyalah pakaian, supaya dipakaikan kepada Mordekhai dan supaya ditanggalkan kain kabungnya dari padanya, tetapi tidak diterimanya.” Ester 4:14

3 PENDAHULUAN Ester sudah biasa menjalankan misi khusus dan posisi tinggi dalam inti politik berbahaya kekai-saran Persia. Misinya melibatkan dia dalam satu rangkaian perbedaan mencolok. Seorang perem-puan yatim, anggota sautu etnis dan agama minoritas, hidup di negara adikuasa pada zaman-nya, menjadi istri raja Persia. Ia diangkat dari yang tidak dikenal, disiapkan untuk mengemban misi yang sangat khusus. Misi yang meminta ia suatu siasat kerja yang beresiko. Ester dan Mordekhai adalah dua orang yang dipilih Allah dalam menjalankan misi-Nya. Kehadiran Ester telah membuka mata raja Persia dan dapat melihat dan membuat pegakuan akan kebesaran Allah Israel Pencipta alam semesta. Ester dan Mordekhai menggunakan jabatan mereka, pengetahuan kebuda-yaan tempat mereka hidup, dan iman merreka kepada janji Allah bagi umat-Nya untuk memberi mereka kelepasan.

4 Hal yang perlu DIRENUNGKAN untuk DIDISKUSIKAN.......!
Mengapa Ester harus datang kepada undangan raja Ahasweros ? Apakah yang terjadi seandainya Ester menolak untuk hadir? Seberapa pentingkah kehadiran para wanita dalam pelayanan Yesus? Sejauh manakah sambutan dan penerimaan mereka kepada Yesus selama dalam pelayanan-Nya? Apakah makna peran yang dimainkan oleh para wanita dalam memproklamasikan Injil? Seberapa besarkah pengorbanan para wanita yang ikut terlibat dalam pelayanan Yesus sebelum salib dan sesudah kebangkitan-Nya?

5 ESTER DI PERSIA Ahasyweros adalah anak Raja Darius yang memerintah sebagai raja Persia dari 522 – 487 dan SM. Kerjaan ini tersebar dari India sampai ke Etopia dan bangsa Persia berada pada daerah Iran sekarang ini. Kerajaan ini terdiri dari 20 daerah yang dibagi menjadi 127 wilayah yang dipimpin oleh seorang bupati. Ketika Raja Ahasyweros mengadakan pesta dihadiri sekitar orang oleh pembesar daerah, para bangsawan dan para tentra dan berlangsung selama 180 hari. Mordekhai dan Ester sepupunya adalah sekelompok dari orang Yahudi yang memil-ih tetap tinggal di Babel dari pada tinggal di puing-puing Yerusalem. Pengalaman Mordekhai dan Ester pada pemerintahan Ahasyweros menceritakan ulang sebuah mitos kuno Babel dengan maksud yang baru. Dalam masa pemerintah Ahasyweros inilah Ester dan Mordekhai menjalankan misi Allah bagi umat-Nya.

6 PESTA RAJA AHASYWEROS Dalam pesta Raja Ahasyweros ini dipenuhi dengan mengkom-sumsi alkohol yang tidak terbatas yang mengakibatkan per-timbangan raja menjadi kabur yang memerintahkan istrinya ratu Wasti, menyediakan hiburan bagi pesta raja mabuk yang semuanya adalah laki-laki. Dalam pesta ini didapati : Raja Ahasyweros dengan murah hati membagikan kekayaannya kepada para pejabat Persia. Perjamuan diperuntukkan untuk seluruh rakyatnya di Susan. Seluruh yang hadir di benteng susan adalah pria sesuai dengan kebiasaan Persia Pesta Ratu Wasti untuk kaum wanita Susan tampaknya sebuah pesta yang lebih kecil dari pesta raja. Dalam pesta Raja Ahasyweros mereka minum terlalu banyak sehingga mereka tidak dapat berdiri dengan tegak dan harus dibawa keluar. Raja melakukan kegegabahan karena ia sedang mabuk.

7 PESTA RAJA AHASYWEROS “Hendaklah raja menempatkan kuasa-kuasa di segenap daerah kerajaannya, supaya mereka mengumpulkan semua gadis, anak-anak dara yang elok rupanya, di dalam benteng Susan, di balai perempuan, di bawah pengawasan Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan; hendaklah diberikan wangi-wangian kepada mereka” (Ester 2:3). Pahlawan sejati dalam kisah ini adalah Wasti dan kesopanan serta keteguhannya pada prinsip telah membuka jalan pada Ester. Memang prinsip tidak selalu membawa kebaikan yang nyata akan tetapi kita harus tetap memegang teguh prinsip kebenaran (1 Korintus 9:19-23). Paulus menjadikan dirinya sebagai teladan mengenai prisip penyangkalan diri demi kepentingan orang lain. Dia melepaskan haknya karena mempertimbangkan keyakinan orang lain (Roma 14:15-21), supaya tidak membatasi pelayanannya dan menghambat Injil (Gal 1:8-10).

8 RATU WASTI MENOLAK UNDANGAN RAJA
Pada saat raja dalam keadaan yang tidak waras, ketika pertim-bangannya sudah lemah karena minuman, ia memanggil sang ratu agar yang hadir di jamuan tersebut dan sedang dalam keadaan mabuk, dapat menyaksikan kecantikannya.Tindakan sang ratu adalah berdasarkan hati nurani yang murni. “Wasti menolak permohanan raja dengan pen-dapat bahwa setelah ia waras ia akan menjelas-kan dasar tindakannya. Sayangnya ialah karena penasihat raja kurang bijaksana, dengan alasan bahwa itu akan merupakan suatu kuasa yang diberikan kepada wanita yang akan merusak citranya” Ellen G. White, SDA Bible Commentaru Jilid 3, hal Nilai diri seorang Kristen adalah kasih, hormat, martabat dan harga diri. Seorang Kristen akan menentang upaya orang yang hendak merusak martabatnya atau usaha untuk memutuskan hubungannya dengan Tuhan Yesus Kristus, mungkin akan berakitbat sengsara dan luka tetapi prinsip Kekristenan di dalam takut akan Tuhan harus dipegang teguh.

9 Ellen G. White, SDA Bible Commentaru Jilid 3, hal. 1139.
Kutipan Roh Nubuat “Betapapun tingginya kedudukan mereka, manusia itu wajib menghormati Allah. Kuasa-kuasa besar yang dipegang oleh raja-raja, sering menimbulkan hal-hal yang keterlaluan sehingga mereka meninggikan dirinya. Dan sumpah-sumpah yang semberono yang diucapkan pada waktu membuat undang-undang tanpa memperhatikan undang-undang yang lebih tinggi dari Allah, menyebabkan ketidakadilan” Ellen G. White, SDA Bible Commentaru Jilid 3, hal

10 ESTER DI ISTANA RAJA Sekalipun kitab Ester, tidak menyebutkan Allah, secara tegas menunjukkan pemeliharaan-Nya yang terus menerus atas umat Yahudi. Ia menga-rahkan, mengesampingkan dan memperguna-kan berbagai tindakan untuk mencapai maksud-Nya serta memelihara umat pilihan-Nya. Kitab Ester mempertunjukkan pengeta-huan Allah tentang masa depan dan pemeliharaan Allah dalam hal : Karena Wasti menolak menghadap menurut titah raja, Ester seorang perawan Yahudi dipilih menjadi ratu. Mordekhai, juga seorang Yahudi dan kerabat Ester mem-bongkar komplotan untuk membunuh raja. Raja memandang Ester dengan perkenanan khusus. Raja tahu bahwa Mordekhai pernah menyelamatkan dirinya. Raja ingin menghormati Mordekhai dihadapan Haman. Raja membantu Ester dan umat Yahudi yang akan dimusnahkan sesuai dengan rencana Haman. Mordekhai menjadi sangat berpengaruh kepada raja.

11 ESTER DI ISTANA RAJA Walaupun Ester sudah dipilih dan dimahkotai sebagai ratu kerajaan Persia yang besar, ia tidak menjadi sombong dan mementingkan diri karena kedudukan dan kuasanya yang baru. Ia tidak meremehkan nasihat saudaranya Mordekhai. Nasihat Mordekhai kepada Ester adalah: Meminta Ester supaya jangan menyatakan kebangsaannya dan latar belakang keluarganya. Meminta Ester tidak melupakan bangsanya dan warisan rohaninya. Ester menjadi lemah lembut dan rendah hati dan kesediaannya untuk tunduk. Dalam hal ini Ester dan Mordekhai telah mem-peragakan kebijaksanaan dalam sebuah kebi-jakan dalam mengadapi masalah. Dalam peristiwa kisah Ester dan Mordekhai sesungguhnya tidak ada unsur untuk menutup-nutupi status dan identitasnya tetapi lebih kepada waktu dan kesempatan yang tepat untuk menyatakannya, itulah pentingnya berhikmat dan bijaksana.

12 Kutipan Roh Nubuat Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jilid 5, hal. 192 –
“Kristus lebih menahan diri apabila Ia berbicara kepada mereka itu. Apa yang tidak diberikan kepada orang Yahudi, dan kemudian hari dianjurkan supaya dirahasiakan oleh murid-murid, dinyatakan kepada wanita itu. Yesus melihat bahwa ia akan menggunakan pengetahuannya itu untuk membawa orang lain pula guna mengambil bagian dari rahmat-Nya. Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jilid 5, hal. 192 – adap : (Yesus dan wanita Samaria) dalam Yohanes 4:1-26

13 UNTUK SAAT YANG SEPERTI INI
Alkitab tidak menjelaskan dengan rinci mengapa Haman membenci Mordekhai, tetapi sejarah memberi petunjuk bahwa: Haman adalah keturunan Agag raja bangsa Amalek musuh orang Yahudi. Mordekhai adalah keturunan Saul raja Israel pertama yang telah mengalahkan orang Amalek (1 Sam 15:1-33; Ul25:17-19; Kel 17 :14-16). Mordekhai adalah seorang Yahudi yang tetap berpegang pada prinsip agamanya dan tidak mau mengikuti agama kafir di Persia. Ia dengan tegas menolak untuk menyembah berhala yang dirancang oleh Haman untuk menjebaknya. Ketika Mordekhai tidak mau sujud menyembah dan mengikuti perintah Haman itulah awal krisis bagi kehidupan Mordekhai dan bangsanya dan dengan penolakan itu Haman sudah merencanakan untuk memusnahkan Mordekhai, bangsa Yahudi termasuk Ratu Ester.

14 UNTUK SAAT YANG SEPERTI INI
“Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu” ( Ester 4:14). Mordekhai oleh tindakannya yang berpegang pada prinsip imannya dalam satu cara ia sedang bersaksi di antara orang-orang kafir ini tentang Allah yang benar. Dalam hal itu ancaman datang dan Ester menjadi sangat takut setelah mengetahui rencana jahat Haman. Ester memutuskan untuk meminta perto-longan Tuhan dengan berdoa dan berpuasa dan memerintahkan kepada semua bangsanya untuk berdoa bersama dengan dia. Mereka mengoyakkan jubahnya dan memakaikan kain kabung dan menaruh debu di kepala merendahkan hati diha-dapan Tuhan yang disembahnya.

15 MORDEKHAI DAN HAMAN Allah menyediakan jalan bagi orang benar dengan waktu yang tepat, misalanya dalam peristiwa: Dua sida-sida berencana untuk melakukan suatu kemara-han terhadap raja. Mordekhai melaporkan melalui Ester (Ester 2: 21-23). Esther mengundang Ahasyweros dan Haman untuk pesta (Esther 5: 1-5). Istri Haman dan anak-anak menyarankan dia untuk membuat tiang gantungan untuk Mordekhai malam itu (Ester 5:14). Laporan Mordekai dibaca untuk Ahasy-weros dan dengan seketika Raja memutuskan untuk menghormatinya (Esther 6: 1-3). Haman bangun pagi. Dia ingin menuntut kulit kepala Mordekai, tapi sebaliknya dialah yang di gantung (Esther 6: 4-12). Akhirnya, Haman meninggal di tiang gantu-ngan ia membuat (Ester 7: 9).

16 ORANG BUKAN YAHUDI MASUK YAHUDI
“Demikian juga di tiap-tiap daerah dan di tiap-tiap kota, di tempat mana pun titah dan undang-undang raja telah sampai, ada sukacita dan kegirangan di antara orang Yahudi, dan perjamuan serta hari gembira; dan lagi banyak dari antara rakyat negeri itu masuk Yahudi, karena mereka ditimpa ketakutan kepada orang Yahudi” (Ester 8:17). Sebagai dampak dari pengumuman resmi raja terhadap bangsa Yahudi, banyak dari antara rakyat negri itu masuk Yahudi karena mereka ditimpa ketakutan kepada orang Yahudi. Keputusan pertama memberi wenang musuh-musuh mereka untuk mengambil semua barang-barang mereka. Orang-orang Yahudi hanya membela diri; mereka tidak mengambil apa pun dari musuh-musuh mereka (Esther 9:10, 15, 16).

17 ALLAH TURUT CAMPUR DALAM MISINYA
Hanya Allah yang dapat menyediakan kekuatan dan keberanian bagi kita untuk membuat berbagai pilihan rohani yang benar dalam mempromosikan teladan hidup, nilai-nilai dan misi-Nya dalam situasi yang tidak berpengharapan dan penuh ketegangan. “Dalam sejarah manusia dan perkembangan bang-sa-bangsa, bangkit dan jatuhnya kerajaan, meski-pun tampaknya hanya bergantung pada kehendak manusia semata-mata. Rangkaian peristiwa itu tampaknya dalam kadar tertentu, ditentukan oleh kuasa, ambisi atau kehendak manusia. Namum dalam firman Allah tirai itu disingkapkan dan kita melihat, di balik, di atas segala upaya manusia dalam memainkan berbaggai kepentingan, kekua-saan dan hawa nafsu, agen-agen dari Allah yang penuh rahmat secara diam-diam, dengan sabar mengerjakan berbagai nasihat yang berasal dari kehendak-Nya. Ellen G. White, Pendidikan, hal. 173

18 Kutipan Roh Nubuat “Pemerintah yang pada akhirnya akan disebarkan untuk melawan umat Allah yang sisa akan benar-benar sama dengan yang dikeluarkan oleh Ahasyweros terhadap orang-orang Yahudi. Pada masa kini musuh-musuh gereja yang benar melihat pada rombongan kecil yang memelihara hukum Allah, seorang Mordekhai di pintu gerbang. Penghormatan umat Allah akan hukum-Nya adalah teguran yang tetap kepada mereka yang tidak takut akan Tuhan yang sedang menginjak-nginjak hari Sabat-Nya” Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jilid 4, hal

19 PERTANYAAN PENERAPAN Sudahkah saya memiliki prinsip iman sejati sama seperti Ester dan Mordekhai? Pertobatan yang seperti apakah yang sekarang saya sedang nyatakan dalam hidup saya sehingga saya mengalami hidup baru dalam Kristus? Seberapa besarkah rasa tanggung jawab saya dalam menjalankan misi Kristus dalam hidup saya saat ini dan saat yang akan datang? “Berkat dan kekuatan Rohani mu akan seimbang dengan upaya kasih dan pekerjaan yang baik yang engkau lakukan.” 3T, hal, 526

20 KESIMPULAN Mordekhai adalah seorang pengikut Tuhan yang setia, tetapi ia juga menunjukkan kesetiaan dan pengabdiaan terhadap penguasa bangsa dimana dia hidup. Sementara menolak menyembah seorang manusia, ia tetap seorang waarga yang baik dan dalam hal ini membeberkan perse-kongkolan jahat terhadap raja. Persitiwa ini memberikan teladan bagi kita bahwa, "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." (Mat 22:21). Meski pelaya-nan hidupnya tenang, Mordekhai membiarkan imannya dikenal orang, selain penolakannya untuk bersujud di hadapan Haman. Orang telah memerhatikan dan menasehati dia, tetapi dia menolak tawar menawar dengan imannya (Ester 3:3-5). Ini adalah suatu kesaksian kepada orang lain.

21 Kutipan Roh Nubuat “Suatu studi tentang upaya perempuan-perempuan sehubungan dengan pekerjaan Tuhan di zaman Perjanjian Lama akan mengajarkan kita suatu pelajaran yang dapat menyanggupkan kita menghadapi keadaan darurat dalam pekerjaan sekarang. Mungkin kita tidak akan dibawa ke tempat yang kritis dna menonjol seperti umat Allah di zaman Ester, tetapi sering perempuan-perempuan yang telah bertobat dapat melakukan suatu bagian penting dalam posisi yang lebih rendah.” Ellen G. White, Comments, in The SDA Bible Commentary. Jilid 3, hal

22 Aplikasi Setiap orang diharapkan dapat MENYADARI bahwa Allah menempat-kan pengikut-Nya di tempat dan saat tertentu untuk mempromo-sikan kehidupan dan nilai-niai kerajaan-Nya. Setiap orang diharapkan dapat MENGIKIS perasaan cinta diri dan memupuk tanggung jawab memper-hatikan kebutuhan orang lain. 3. Setiap orang diharapkan dapat BERKOMITMEN untuk menggunakan talenta dan karunia-karunia untuk mempromosikan misi gereja. Prepared by : Togu F. Tampubolon,ss/pp dsks 6/3/15 Alamat & Telp , Hp SELAMAT MELAYANI DAN TUHAN MEMBERKATI


Download ppt "Pelajaran Sekolah Sabat ke 6, 08 Agustus 2015"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google