Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
BESARAN DAN SATUAN Nur Eko Sucahyono
2
TUJUAN PEMBELAJARAN Menguasai konsep besaran dan satuannya.
Menggunakan alat ukur yang tepat untuk mengukur suatu besaran fisis. Memahami konsep pengukuran yang benar untuk meminimalisasi kesalahan pengukuran.
3
OUTLINE Pengertian Dasar
Besaran dan Satuan Sistem Satuan Internasional (SI) Awalan Satuan Konversi Satuan Pengukuran
4
1. Pengertian Dasar Besaran Fisis Panjang Massa Waktu Besaran Pokok
Besaran Turunan Luas Volum Kecepatan
5
1.1 Besaran Fisis Untuk mengungkap hukum-hukum di dalam fisika digunakan besaran- besaran fisis. Besaran fisis tersebut adalah panjang, massa, waktu, jumlah mol zat, gaya, kecepatan, daya, usaha, resistivitas, temperatur, massa jenis, intensitas cahaya, dan lain-lain.
6
1.2 Besaran Pokok Dari beberapa besaran fisis, dipilih 7 besaran fisis yang menjadi besaran pokok. Besaran-besaran pokok ini dapat memberikan gambaran yang lengkap dan sederhana tentang fisika. Secara internasional ada tujuh besaran fisis yang ditunjuk sebagai besaran pokok bagi sistem Satuan Internasional atau “Le Systeme International d’Unites”.
7
1.2 Besaran Pokok No Besaran Satuan Simbol Satuan Simbol Dimensi 1
Panjang meter m L 2 Massa kilogram kg M 3 Waktu sekon/detik s T 4 Arus listrik ampere A I 5 Temperatur kelvin K Ɵ 6 Intensitas cahaya candella cd J 7 Jumlah zat mole mol N
8
1.3 Besaran Turunan Di luar besaran pokok, besaran fisis lainnya disebut sebagai besaran turunan yang dapat diperoleh dari hasil turunan beberapa besaran pokok.
9
meter per detik kuadrat
1.3 Besaran Turunan No. Besaran Satuan Simbol Satuan Simbol Dimensi 1. Luas meter persegi m2 L2 2. Volume meter kubik m3 L3 3. Massa jenis kilogram per meter kubik kg/m3 ML−3 4. Kecepatan meter per detik m/s LT−1 5. Percepatan meter per detik kuadrat m/s2 LT−2
10
2. Besaran dan Satuan Berdasarkan SI
Selain besaran turunan terdapat juga dua besaran tambahan dalam sistem SI, yaitu untuk menyatakan sudut bidang datar (radian) dan sudut ruang (steradian). Karena kedua besaran ini tidak mempunyai dimensi, maka kehadirannya dalam suatu rumus dapat diabaikan agar tidak mengakibatkan kekeliruan dimensi.
11
2.1 Besaran Tambahan dalam SI
No. Besaran Satuan Simbol Satuan Simbol Dimensi 1. Sudut bidang datar radian rad - 2. Sudut ruang steradian Sr
12
3. Awalan Satuan Faktor Kelipatan Nama Simbol Contoh 1018 eksa E -
1015 peta P 1012 tera T terahertz (Thz) 109 giga G gigawatt (GW) 106 mega M megawatt (MW) 103 kilo k kilowatt (kW) 102 hekto h hektaare (ha) 10-1 deci d desimeter (dm) 10-2 centi c centimeter (cm) 10-3 mili m milimeter (mm) 10-6 mikro mikrometer (mm) 10-9 nano n nanometer (nm) 10-12 piko p pikofarad (pf) 10-15 femto f femtosekon (fs) 10-18 atto a attosteradian (asr)
13
4. Faktor Konversi Tabel Perbandingan Sudut Bidang Nilai Derajat Menit
Detik Radian Putaran 1 derajat 1 60 3600 1,745 10−2 2,778 10−3 1 menit 1,667 10−2 2,909 10−4 4,630 10−5 1 detik 2,778 10−4 4,848 10−6 7,716 10−7 1 radian 57,30 3438 2,063 105 0,1592 1 putaran 360 2,16 104 1,296 106 6,283
14
4. Faktor Konversi Tabel Perbandingan Satuan Panjang Nilai cm meter km
inch ft mil 1 cm 1 10−2 10−5 0,3937 3,281 10−2 6,214 10−6 1 meter 100 10−3 39,3 3,281 6,214 10−4 1 kilometer 105 1000 3,937 104 3281 0,6214 1 inci 2,540 2,540 10−2 2,540 10−3 8,333 10−2 1,578 10−5 1 kaki 30,48 0,3048 3,048 10−4 12 1,894 10−4 1 mil 1,609 105 1609 1,609 6,336 104 5280
15
4. Faktor Konversi Dan masih banyak faktor konversi dari besaran - besaran pokok dan besaran turunan lainnya. Faktor konversi ini disesuaikan dari buku karangan G. Shortley dan D. Williams, Elements of Physics, Prentice Hall.
16
5. Pengukuran
17
5. Pengukuran Berapa waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh penerjun untuk mencapai tanah? Pengukuran itu sangat penting dan berkaitan erat dengan besaran dan satuan. Surya Institute
18
5.1 Alat ukur panjang Penggaris Jangka Sorong Mikrometer Sekrup
19
a. Penggaris
20
b. Jangka Sorong
21
b. Jangka Sorong Skala Utama Nonius atau Vernier
2 3 5 2,1cm 0,05cm Garis nonius kelima tepat berimpit dengan garis skala utama Skala Utama Nonius atau Vernier Jadi X = 2,15 cm Ketelitian Jangka Sorong adalah 0,1mm; yaitu 1mm pada skala utama dibagi 10 skala oleh skala nonius BENDA Rahang Sorong
22
JANGKA SORONG Jangka sorong adalah alat ukur yang memiliki tingkat ketelitian sampai dengan 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong digunakan untuk mengukur: Ketebalan atau garis tengah bagian luar suatu pipa, Garis tengah bagian dalam Kedalaman suatu lubang Bagian-bagian Jangka Sorong Klik! 1. Skala utama Klik! 2. Rahang tetap 3. Nonius mm 4. Rahang sorong 5. Mengukur ketebalan 6. Diameter dalam 7.Mengukur kedalaman
23
JANGKA SORONG Cara mengukur diamater luar lingkaran:
Geser rahang sorong (klik gambar rahang sorong) Masukkan benda diantara rahang sorong dengan rahang tetap (klik gambar benda) Geser kembali rahang sorong sehingga benda tertahan diantara rahang tetap dengan rahang sorong (klik gambar rahang sorong) Lalu amatilah hasil pengukuran mm Benda
24
JANGKA SORONG Hasil Hasil pengukuran pada : Skala utama Skala Nonius
1 2 3 Catatan : Selisih satu skala utama dengan skala nonius : 1 mm – 0,9 mm = 0,1 mm Hasil Hasil pengukuran pada : Skala utama Skala Nonius = 1,8 cm = 0,01 cm (skala nonius berimpit dengan skala utama = skala 1) Hasil pengukuran = 1,81 cm (diameter luar benda yang diukur)
25
c. Mikrometer Sekrup
26
c. Mikrometer Sekrup Selubung Ulir Roda Bergerigi Selubung Luar
Skala Utama Selubung Luar Roda Bergerigi Landasan Benda Skala Nonius Skala terkecil = 0,5 mm dan dibagi 50 skala oleh skala nonius yang terdapat pada selubung luar (teromol putar) sehinga, tingkat ketelitian alat adalah 0,01 mm
27
MIKROMETER SEKRUP Keterangan gambar: 1. Landasan 4. Nonius
Animasi MIKROMETER SEKRUP Keterangan gambar: klik disini 1. Landasan 4. Nonius 2. Benda Tipis 5. Hulu 3. Sumbu 6. Racet 15 10 5
28
Cara Penggunaan Mikrometer Sekrup:
1. Klik bagian hulu mikrometer sekrup 2. Klik benda yang ingin diukur 3. Klik kembali bagian hulu untuk menahan benda 4. Tekan recet untuk mengunci micrometer sekrup 5. Tekan preview untuk membaca hasil pengukuran Contoh Soal benda 20 35 30 25 15 10 5 hulu racet PREVIEW 20 35 25 30 0.5 1.5 2.5 3.5 4.5 1.0 2.0 3.0 4.0 CARA MEMBACA SKALA ● Skala utama = 4,5 mm 27.5 ● Skala putar = 0,275 mm Hasil = 4,775 mm
29
5.2 Alat Ukur Waktu
30
5.3 Aspek - Aspek Pengukuran
Presisi Kemampuan proses pengukuran untuk mendapatkan hasil yang sama, khususnya pada pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Akurasi (Ketepatan) Kesesuaian antara hasil pengukuran dan nilai yang sebenarnya
31
5.3 Aspek - Aspek Pengukuran
Kalibrasi Pengembalian nilai fungsi awal suatu alat ukur. Sensitivitas Kemampuan alat ukur untuk mendapatkan suatu perbedaan yang relatif kecil dari harga hasil pengukuran. Kesalahan Pengukuran Kesalahan - kesalahan pada proses pembacaan dan pengambilan data saat pengukuran.
32
a. Presisi Presisi berkaitan dengan pembagian skala terkecil pada sebuah alat ukur Alat ukur yang presisi berkaitan dengan penunjukan yang konsisten Misal : penggaris Skala mm Skala cm Lebih presisi
33
Misalkan termometer yang akurat
b. Akurasi Akurasi parameter penting dalam pengukuran. Misalkan termometer yang akurat Menunjukkan nilai yang sama/dekat dengan nilai yang sebenarnya Sensitif dan berespon terhadap perubahan kecil pada temperatur Surya Institute
34
c. Kalibrasi Belum ada yang diukur, tapi kok angkanya tidak nol ???
35
d. Kesalahan Pengukuran
Sebutkan kesalahan yang dilakukan oleh orang ini ketika mengukur panjang kayu yang dipegangnya. Surya Institute
36
d.1 Kesalahan Paralaks Kesalahan pembacaan alat ukur karena posisi mata yang tidak tepat. Surya Institute
37
d.2 Grafik Hasil Pengukuran
Cara mengidentifikasi hasil yang menyimpang: dengan menggambar grafik. Hasil yang menyimpang x x x x x x
38
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.