Email tsetyo@yahoo.com GEGAR BUDAYA KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL MAHASISWA UNIVERSITAS BENGKULU Oleh: Lingga Angling Wulung Universitas Sebelas Maret.

Presentasi berjudul: "Email tsetyo@yahoo.com GEGAR BUDAYA KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL MAHASISWA UNIVERSITAS BENGKULU Oleh: Lingga Angling Wulung Universitas Sebelas Maret."— Transcript presentasi:

1 Email tsetyo@yahoo.com
GEGAR BUDAYA KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL MAHASISWA UNIVERSITAS BENGKULU Oleh: Lingga Angling Wulung Universitas Sebelas Maret Surakarta1 Susetyo Universitas Bengkulu2

2 Perpindahan mahasiswa sebagai perantau dari daerah asal setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas ke perguruan tinggi yang terletak kota Provinsi Bengkulu menjadikan mereka mengalami culture shock (gegar budaya) yang luar biasa, termasuk dalam berkomunikasi.

3 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penanda linguistik dan nonlinguistik apa saja yang muncul ketika mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia berbahasa bahasa Indonesia pada waktu berbicara di dalam kelas.

4 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang berasal dari daerah di wilayah Provinsi Bengkulu dan yang pekerjaan orang tuanya sebagai petani.

5 Teknik pemilihan informan menggunakan sampel purposif
Teknik pemilihan informan menggunakan sampel purposif. Data dikumpulkan dengan medode perekaman, catat, pengamatan, dan wawancara. Data berupa ucapan mahasiswa pada waktu berbicara dalam bahasa Indonesia di kelas. Data dianalisis melalui langkah-langkah deskripsi data, reduksi data, display data, verifikasi data, dan kesimpulan. Keabsaan data menggunakan teknik triangulasi sumber.

6 Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa ketika berbahasa Indonesia mengalami kesalahan, melakukan adaptasi, dan menyesuaikan dalam berkomunikasi, baik verbal maupun nonverbal secara unik dan kompleks serta munculnya penanda linguistik dan nonlinguistik seperti menunduk pada waktu berbicara, diam sejenak atau senyap, berbicara terbata-bata, mengulang-ulang kata, menggunakan logat bahasa daerah, dan kata-kata bahasa daerah masing-masing