Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYulia Dharmawijaya Telah diubah "6 tahun yang lalu
2
Teori Ilmu Konstruksi Bangunan Pertemuan 1
Matakuliah : W Konstruksi Bangunan I Tahun : 2008/2009 Teori Ilmu Konstruksi Bangunan Pertemuan 1
3
Teori Ilmu Konstruksi Bangunan
Tujuan : Mampu mengidentifikasi komponen pembentuk bangunan tidak bertingkat sederhana & membuat gambar kerja. Kompetensi : - Kuliah, diskusi/asistensi - Studio menggambar. Materi Pembelajaran : Untuk Mata Kuliah Konstruksi Bangunan 1, materi yang akan dipelajari meliputi elemen-elemen dasar yang ada pada bangunan tidak bertingkat, konstruksi pondasi, lantai, dinding, dan ceiling. Bina Nusantara University
4
Pengertian Tentang Elemen-elemen Konstruksi Bangunan Bertingkat Rendah
Semua benda mempunyai berat, baik berat sendiri maupun tambahan berat dari benda lain yang ada pada benda tersebut. BEBAN DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN : 1. BEBAN MATI / BEBAN TETAP ( BEBAN SENDIRI ) beban yang tidak bisa bertambah atau berkurang lagi. Misalnya : dinding, tiang, balok, atap, dll. 2. BEBAN BERGERAK / BEBAN HIDUP ( TIDAK TETAP ) beban yang bersifat sementara atau dapat berpindah-pindah. Misalnya : manusia, furniture dan alat-alat lainnya. 3. BEBAN LATERAL ( TIDAK TETAP ) beban yang ditimbulkan oleh pengaruh luar. Misalnya : cuaca, angin, hujan, salju, gempa bumi, dll. Bina Nusantara University
5
Ilustrasi : beban konstruksi bangunan
Bina Nusantara University
6
PENGERTIAN STRUKTUR DAN KONSTRUKSI PADA BANGUNAN
STRUKTUR = sistem yang menyebabkan berdirinya sebuah bangunan KONSTRUKSI = sub-sistem yang menunjang struktur Ilustrasi : struktur Ilustrasi : konstruksi Bina Nusantara University
7
ILMU KONSTRUKSI BANGUNAN
Ilmu yang digunakan untuk : - perencanaan - pelaksanaan - perbaikan-perbaikan dari bangunan-bangunan, yang prosesnya tidak terjadi begitu saja, oleh karena itu konstruksi bangunan perlu dipelajari. Bagian dari bangunan : 1. Atap 2. Lantai 3. Ceiling 4. Dinding 5. Pondasi Ilustrasi : Bagian dari bangunan Bina Nusantara University
8
FUNGSI BAGIAN-BAGIAN DARI BANGUNAN
1. ATAP berfungsi sebagai pelindung isi bangunan dari cuaca, seperti : panas, hujan, angin dan lain-lain. 2. DINDING - untuk melindungi isi bangunan, - sebagai pembatas ruang / kegiatan - sebagai penahan beban atap (dinding konstruksi) - dll 3. TIANG / KOLOM - penahan beban atap dan dinding - menahan gaya vertikal dan horizontal Ilustrasi : fungsi bagian-bagian bangunan Bina Nusantara University
9
semakin lunak tanah, makin luas permukaan pondasinya
Menyalurkan beban atap, dinding dan lantai (pada bangunan lantai dua) ke tanah agar bangunan dapat berdiri. = beban pada pondasi = daya dukung tanah semakin lunak tanah, makin luas permukaan pondasinya 5. OVERSTEK melindungi dinding dari cuaca melindungi kusen-kusen pada jendela, pintu, dll. Ilustrasi : fungsi bagian-bagian bangunan Bina Nusantara University
10
MERANCANG PONDASI Pondasi adalah bagian bangunan yang tidak terlihat namun keberadaannya sangat penting sebagai penopang utama bangunan. Setelah mengetahui berbagai pondasi pada bab terdahulu, untuk dapat tepat menggunakannya diperlukan tinjauan berbagai disiplin ilmu terkait seperti struktur dan kekuatan tanah (geoteknik). Pada perencanaan bangunan bertingkat rendah, perencana dapat memperkirakan atau mengajukan jenis pondasi dan kaitannya terhadap aspek lain. Pembahasan pondasi ini lebih ditekankan pada pemilihan jenis pondasi secara umum pada struktur tertentu berdasarkan latar belakang bangunan dan bagaimana menyajikannya ke dalam gambar rencana bangunan Bina Nusantara University
11
PONDASI PENGERTIAN PONDASI:
Pondasi sebagai penghubung bangunan dengan tanah, agar bangunan berdiri dengan stabil terhadap beban sendiri, beban hidup, beban cuaca atau beban-beban lain dari luar, serta tekanan angin, gempa, dll. FUNGSI PONDASI: menyalurkan beban bangunan, agar bangunan dapat berdiri / penahan bangunan dan meneruskan beban dari atas ke tanah yang keras (cukup kuat). sebagai kaki bangunan atau alas bangunan sebagai penjaga agar kedudukan bangunan tetap stabil. Ilustrasi : sloof & pondasi batu kali Bina Nusantara University
12
Ilustrasi : lapisan tanah
1. Menentukan Jenis Pondasi Untuk dapat menentukan jenis pondasi yang tepat bagi sebuah bangunan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu berat sendiri struktur dan konstruksi bangunan, ketinggian bangunan, beban fungsi dari aktifitas yang diwadahi di dalam bangunan serta keadaan tanah di mana bangunan didirikan. Faktor-faktor tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan jenis pondasi yang akan dipakai pada bangunan. Bina Nusantara University Ilustrasi : lapisan tanah
13
1.1 Menggunakan Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal adalah pondasi yang mempunyai kedalaman tidak lebih dari ketinggian satu lantai atau berkisar dari nol centimeter hingga 2 / 3 meter. Pondasi dangkal dapat digunakan pada bangunan yang mempunyai kondisi tanah bagus (dengan daya dukung yang tinggi atau lapisan tanah keras yang dangkal), dan dengan beban atau ketinggian bangunan yang tidak terlalu besar. Bina Nusantara University
14
Pada sebagian besar bangunan bertingkat rendah hingga berlantai empat, pada kondisi tanah yang bagus masih dapat menggunakan beberapa jenis pondasi dangkal tanpa harus dengan pondasi dalam. Namun sebaliknya sekalipun bangunan tidak bertingkat, pada kondisi tanah lembek, harus menggunakan pondasi dalam. Pondasi dangkal ini dapat berupa pondasi titik, pondasi menerus atau pondasi bidang. Wujud pondasi yang sering dipakai adalah pondai umpak, pondasi foot-plate, pondasi menerus batu kali, atau pondasi bidang pelat beton bertulang. Bina Nusantara University
15
Pondasi bidang beton bertulang ini hanya dipakai pada kondisi tanah yang jelek dengan beban bangunan yang besar. Pondasi dangkal yang paling dangkal dan paling sederhana adalah umpak yang sering dipakai pada pondasi tiang-tiang atau kolom-kolom bangunan yang tidak permanen atau bangunan yang menggunakan bahan struktur ringan seperti kayu atau metal. Umpak ini mempunyai bentuk umumnya pondasi ideal yang melebar ke bawah dengan maksud memperlebar tumpuan dengan bidang tanah. Bina Nusantara University
16
Demikian juga pada foot-plate, pondasi menerus batu kali dan sebagainya, sehingga pada rencana pondasi, bentukan ini juga harus dapat dilihat baik pada rencana ataupun detailnya. Ilustrasi : pondasi dangkal Bina Nusantara University
17
Ilustrasi : pondasi pagar (dinding terluar bangunan)
Ilustrasi : pondasi dinding Bina Nusantara University
18
Ilustrasi : pondasi teras
Bina Nusantara University
19
Bina Nusantara University
20
Penentuan desain pondasi tergantung pada: Kondisi tanah Berat bangunan
Aplikasi rencana pondasi dangkal ini pada gambar kerja arsitektur adalah pengaturan layout jenis pondasi pada titik-titik kolom atau garis-garis dinding. Ukuran dan detail pondasi harus didapatkan secara eksak melalui perhitungan struktur yang biasanya dilakukan oleh ahli struktur atau konstruktor sebagai bagian dari atau diminta oleh perencana. Penentuan desain pondasi tergantung pada: Kondisi tanah Berat bangunan Tinggi bangunan Bahan bangunan Bina Nusantara University
21
Jika jarak dasar fondasi dari muka tanah adalah kurang atau sama dengan lebar fondasi (D </= B) maka bisa disebut fondasi dangkal (shallow foundation). Gambar 1-1 Contoh penggunaan Pondasi dangkal Bina Nusantara University
22
Pondasi dangkal menerus disamping berfungsi menopang dinding berat atau dinding pemikul juga berfungsi menahan tanah atau urug tanah untuk membedakan ketinggian lantai. Dengan demikian walaupun pada lantai satu tidak terdapat dinding berat namun masih menggunakan pondasi menerus yang berfungsi sebagai pembatas tanah atau dinding turap untuk membedakan ketinggian lantai. Bina Nusantara University
23
1.2 Menggunakan Pondasi Dalam
Pondasi dalam adalah pondasi yang mencapai kedalaman tertentu yang disebabkan oleh beban atau ketinggian bangunan yang cukup besar atau pada kondisi tanah yang kurang bagus. Sebuah bangunan tinggi yang mempunyai ketinggian dan jumlah lantai tertentu harus diimbangi dengan kedalaman pondasi yang memadai agar bangunan tidak runtuh. Pada bangunan berat atau dengan fungsi berat seperti gudang atau bengkel juga menggunakan pondasi dalam untuk meyakinkan bangunan berada pda lapisan tanah keras yang stabil pada kedalaman tertentu. Bina Nusantara University
24
Aplikasi rencana pondasi dalam ini biasanya dipasang pada kolom-kolom utama dan dapat diperlebar pada pelat-pelat pondasi untuk memperkuat daya dukung terhadap bangunan karena kondisi tanah yang jelek atau beban bangunan yang terlalu besar. Pada gambar rencana pondasi atau potongan bangunan, kedalaman bangunan tidak ditentukan dengan pasti, karena kedalaman pondasi dalam ini menyesuaikan kondisi tempat pondasi sehingga tidak dapat diseragamkan. Bina Nusantara University
25
Jika kedalaman fondasi dari muka-tanah adalah lebih dari lima kali lebar fondasi (D > 5B) maka disebut fondasi dalam (deep foundation). Gambar 1-2. Contoh penggunaan Pondasi dalam Bina Nusantara University
26
Sebutkan salah satu contoh struktur dari sebuah bangunan
Quiz: Sebutkan salah satu contoh struktur dari sebuah bangunan Sebutkan jenis-jenis pondasi. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan saat merancang dan menentukan jenis pondasi. Bina Nusantara University
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.