Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Arthur Schopenhauer Ajaran Kefilsafatan Sufi Quraeni - 201471140.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Arthur Schopenhauer Ajaran Kefilsafatan Sufi Quraeni - 201471140."— Transcript presentasi:

1 Arthur Schopenhauer Ajaran Kefilsafatan Sufi Quraeni

2 Akar Pemikiran Filosofis
Pemikiran Schopenhauer banyak dipengaruhi oleh pandangan Budha dan filsuf Immanuel Kant. Kekagumannya kepada keduanya itu amat besar. Hal ini terlihat dari ruang kerjanya dipasang dengan  patung kedua tokoh tersebut.patung itu berupa tengah badan Kant dan sebuah perunggu Budha. Dalam cara hidupnya, ia meniru Kantkcuali mengenai bangun pagi. Pengaruh Immanuel Kant terhadap filsafat Schopenhauer terlihat, misalnya, pada tahun 1813, dia menerbitkan disertasi doktoralnya yang berjudul Uber die vierfache Wurzel des Satzes vom zureichnden Grunde (tentang akar ganda empat dari asas tentang alasan yang memadai). Buku ini sangat dipengaruhi oleh Kant dan Schopenhauer sendiri menganggapnya sebagai pengantar ke dalam filsafatnya. Akar Pemikiran Filosofis Sufi Quraeni

3 Akar Pemikiran Filosofis
Schopenhauer berpendapat bahwa dunia fenomenal yang kita alami ini adalah obyek bagi subyek. Artinya, dunia fenomenal itu adalah presentasi-presentasi (vorstellungen) atau gambaran-gambaran mental kita. Agar pengetahuan tentang dunia fenomenal itu memadai, harus ada asas umum yang mengatur susunan presentasi itu, dan asas itu disebut “prinsip alasan yang memadai”. Akar Pemikiran Filosofis Sufi Quraeni

4 Akar Pemikiran Filosofis
Menurutnya, ada empat asas : Pertama, menurutnya, pemikiran kita mengatur objek-objek intuitif dan empiris menurut kategori kausalitas, dan dia mengatakan bahwa presentasi-presentasi tentang objek itu diatur menurut ” prinsip alasan memadai mengenai menjadi”. Di sini dia mereduksi kategori a priori Kantian menjadi satu, yaitu kausalitas. Kedua, pikiran kita lalu menghasilkan putusan, tapi kebenaran putusan itu ditentukan oleh suatu asas lain yang tidak sekedar logika, melainkan juga memungkinkan sifat sintetis putusan itu,dan ini disebut “ prinsip alasan yang memadai mengenai mengetahui”. Ketiga, pikiran kita menangkap hakikat objek-objek secara intuitif, yaitu hubungan-hubungan ruang dan waktu. Kebenaran hubungan- hubungan hakiki ini diatur oleh prinsip alasan memadai mengenai ada”. Dari ketiga asas itu kita melihat pengaruh Kant, tetapi Schopenhauer kemudian memberi sumbangan khasnya dalam asas keempat yang baginya terpenting. Ketiga asas terdahulu mengatur objek sebagai objek pengetahuan. Menurut Schopenhauer, untuk menghasilkan pengetahuan yang memadai, subjek yang memiliki ketiga asas itu tentu bukan sekedar “subjek pengetahuan” atau “cogito”, sebab kalau demikian, yang dihasilkannya hanya pengetahuan analitis. Nyatanya pengetahuan juga bersifat sintesis dan untuk mengalami subjek harus bertindak. Karena itu, subjek tentu juga “subjek kehendak”. Artinya, dalam mengetahui objek, subjek itu tidak sekedar menonton, tapi juga terlibat dengan motif-motifnya. Dengan kata lain, subjek diatur oleh hukum motivasi yang lalu disebutnya “prinsip alasan memadai mengenai kehendak”. Akar Pemikiran Filosofis Sufi Quraeni

5 Akar Pemikiran Filosofis
Yang khas dari filsafat Scopenhauer adalah kejelasan dan kekonkritannya. Ia menyerang filsafat Hegel, yang dinilainya terlalu abstrak. Dengan nada sinis ia pun mengomentari filsafat hegel yang mengabaikan kekuatan irrasional (nonrasio atau nonintelek), yakni kehendak. Tetapi ia memuji semangat Hegel dalam mencari kebenaran. Di samping menyerang Hegel, Schopenhauer juga menyerang materialisme. Ia tidak henti-hentinya bertanya, “bagaimana kita bisa menjelaskan bahwa jiwa adalah materi, kalau kita mengetahui materi melalui jiwa, melalui diri sendiri? Akar Pemikiran Filosofis Sufi Quraeni

6 Pemikiran Filosofis Schopenhauer
Kehendak Metafisis Schopenhauer mencirikan Kehendak itu sebagai “Kehendak untuk hidup” (der wille zum leben). Istilah “kehendak”  memberi kesan mengandung rasionalitas tertentu, tetapi Scopenhauer lebih memahaminya sebagai sesuatu yang buta, yaitu suatu dorongan untuk hidup, suatu kehendak purba (Urwille). Kehendak untuk mengejawentahkan diri dalam keanekaan penampakan, dari naluri hidup hewani yang paling rendah, sampai rasio manusia yang paling luhur. Naluri rendah dan rasio dalam  pandangannya pada dasarnya merupakan penampakan Kehendak yang sama, yakni kehendak untuk hidup. Pemikiran Filosofis Schopenhauer Sufi Quraeni

7 Pemikiran Filosofis Schopenhauer
Kehendak Metafisis Di sini Schopenhauer lalu menganut biologisme dalam pandangannya mengenai pengetahuan. Rasio manusia memiliki fungsi untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan fisiknya, sebagaimana tampak dalam industri dan teknologi. Dengan kata lain, rasio dan pengetahuan adalah pelayan Kehendak, dan dalam arti ini fungsi rasio sama seperti fungsi cakar pada macan dan sayap pada burung. Dengan menganggap rasio atau roh sebagai budak Kehendak metafisis ini, Schopenhauer menolak Hegel yang menyamakan realitas dengan rasio. Yang sungguh-sungguh nyata bukanlah rasio, melainkan kehendak. Pemikiran Filosofis Schopenhauer Sufi Quraeni

8 Pemikiran Filosofis Schopenhauer
Kehendak Metafisis Kehendak adalah yang utama, abadi, tak bertempat, yang mengungkapkan dirinya dalam diri manusia sebagai dorongan, insting. Manusia mengetahui dirinya sebagai fenomena, bagian dari alam, sebagai badan organik yang meluas. Kehendak adalah diri yang nyata, badan adalah ekspresi dari kehendak. Dunia adalah Kehendak dan idea. Kehendak ada di mana-mana, dan membimbing segalanya. Kehendak untuk hidup adalah asas kehidupan dan kesadaran. Kehendak mengendalikan pencerapan, memori, imajinasi, pertimbangan dan penalaran. Kita mencerap, yan kita kehendaki untuk mencerap. Kehendak disebabkan oleh kekuatan tidak sadar. Merupakan dorongan yang menguasai intelegensi. Pemikiran Filosofis Schopenhauer Sufi Quraeni

9 Pemikiran Filosofis Schopenhauer
Pesimisme Paham pesimisme menampilkan gambaran hidup yang suram. Menurutnya, kenyataan itu pada dasarnya dan secara keseluruhannya jahat, atau paling sedikit dikuasai yang jahat. Keadaan dunia, karena pada dasarnya jahat dan dikuasai oleh yang jahat, makin hari menjadi makin buruk. Tak ada usaha dan tindakan yang d apat memperbaikinya. Segala usaha tak ada guna. Kekuatan yang jahat terlalu perkasa. Manusia bukan hanya lemah tetapi juga jahat. Manusia karena itu tak dapat mampu dan tak dapat memperbaiki diri. Pemikiran Filosofis Schopenhauer Sufi Quraeni

10 Pemikiran Filosofis Schopenhauer
Pesimisme Sebagai paham, pesimisme memiliki unsur positif. Di dunia memang ada kejahatan. Tetapi, kejahatan tidak dapat dipandag sebagai prinsip kehidupan. Bila kejahatan menjadi prinsip kehidupan, segala yang ada dalam kehidupan pasti jahat, padahal kenyataannya tidak segalanya jahat, ada bahkan sebagian besar baik. Dunia dan dan masyarakat dapat merosot terus, tetapi juga maju dan berkembang. Pemikiran Filosofis Schopenhauer Sufi Quraeni

11 Pemikiran Filosofis Schopenhauer
Pesimisme Dengan demikian, kelemahan utama pesimisme sebagai paham adalah memandang kenyataan hidup secara tidak seimbang dan berat sebelah. Pesimisme tidak melihat kejahatan sebagai pelengkap hidup. Pesimisme tidak mampu menemukan segi  humor dalam hidup ini. Pesimisme juga berat sebelah karena hanya memandang kenyataan, dunia, manusia dalam satu arah sajaa, yaitu arah yang negatif, jahat, suram. Orang pesimis akibatnya, hidupnya amat terbebani; pandangannya gelap; langkah-langkahnya berat. Orang pesimis kehilangan kecerahan dan kebahagiaan hidup. Hidup semacam ii jelas tidak sehat dan perlu diseimbangkan. Pemikiran Filosofis Schopenhauer Sufi Quraeni

12 Pemikiran Filosofis Schopenhauer
Pesimisme Pesimisme mempunyai kecenderungan memandang segala sesuatu dari segi yang paling buruk dan segi yang tidak mengandung harapan, penuh perasaan sedih. Kasihan, muram, murung, putus asa, absurd, sakit, mati; dan yakin bahwa semua perasaan ini bersifat dasariyah dan merupakan unsur-unsur kehidupan yang tak terelakkan. Dari segi psikologi, pesimisme merupakan sikap umum yang mendorong orang melihat sisi buruk dari segala sesuatu. Sedangkan dari segi metafisik, pesimisme merupakan pandangan yang mengatakan bahwa hakikat segala sesuatu pada dasarnya adalah kejahatan atau sesuatu yang negatif. Atau pandangan yang mengatakan bahwa kejahatan dan penderitaan yang melanda dunia lebih banyak dan mendasar daripada kebaikan. Pemikiran Filosofis Schopenhauer Sufi Quraeni

13 Terima Kasih Sufi Quraeni


Download ppt "Arthur Schopenhauer Ajaran Kefilsafatan Sufi Quraeni - 201471140."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google