Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYohanes Tanudjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Materi 9 Perkembangan teknologi Manipulasi embrio
2
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat memahami tentang perkembangan teknologi yang mutakhir di bidang manipulasi embrio. Sub Pokok Bahasan - - Intra citoplasmic sperm Injection. - Splitting embrio - Clonning dari sel blastomere - Clonning dari sel somatis - Transgenik - Chimera - Partenogenesis Trinil Susilawati,Unibraw,2004
3
Intracytoplasmic sperm Injection
ICSI sering digunakan pada manusia yang jumlah spermatozoanya sangat sedikit, sehingga tidak memungkinkan dengan bayi tabung (IVF). Tekniknya adalah spermatozoa dimasukkan ke dalam “Jarum” dimasukkan ke dalam sitoplasmanya . Trinil Susilawati,Unibraw,2004
4
Langkah-langkah Oosit dibuat sampai pembelahan metafase 2 (secara in vitro maupun in vivo). Spermatozoa dimasukkan ke jarum dengan mikromanipulasi ditusukkan sampai sitoplasma spermatozoa dikeluarkan di kultur membelah Trinil Susilawati,Unibraw,2004
5
Intracytoplasmic sperm injection
Trinil Susilawati,Unibraw,2004
6
Intra Cytoplasmic Sperm Injection
Trinil Susilawati,Unibraw,2004
7
ICSI pada kuda Trinil Susilawati,Unibraw,2004
8
Trinil Susilawati,Unibraw,2004
9
Teknik ICSI Trinil Susilawati,Unibraw,2004
10
Tahapan ICSI During ICSI (Before ICSI) 2 pronuclei 4 cell embryo
Blastocyte Hatching Blastocyte Trinil Susilawati,Unibraw,2004
11
Splitting embrio Splitting embrio disebut juga dengan cloning embrio.
Embrio yang didapat (secara in vivo tau in vitro) pada fase morula di potong kemudian dimasukkan ke dalam zona pelusida dari oosit yang telah dikeluarkan intinya akan didapat keturunan dengan sifat yang sama. Trinil Susilawati,Unibraw,2004
12
Splitting Embrio Trinil Susilawati,Unibraw,2004
13
Clone Blastomer OOsit hasil fertilisasi setelah morula, sel-sel blastomerenya dimasukkan ke dalam oosit yang telah di encleasi, kemudian di aktifasi, maka akan didalam embrio dengan kualitas genetik yang persis sama dalam jumlah yang banyak. Clone ini bermanfaat bagi pelestarian hewan-langka Trinil Susilawati,Unibraw,2004
14
Trinil Susilawati,Unibraw,2004
15
Clone of Blastomere Trinil Susilawati,Unibraw,2004
16
Trinil Susilawati,Unibraw,2004
17
Clone sel somatis Bila clone blastomere berasal dari hasil fertilisasi, akan tetapi clone sel somatis ini tidak ada proses fertilisasi. Sel somatis yang diambil bisa berasan dari seluruh bagian tubuh yang mempunyai kromosom 2 N dan telah terdeferensiasi. Prinsip dari clone sel somatis ini adalah bisa mengembalikan sel yang telah terdeferensiasi menjadi sel totipotensi, yang bisa berkembang menjadi seluruh tubuh. Trinil Susilawati,Unibraw,2004
18
Clone sel somatis Trinil Susilawati,Unibraw,2004
19
Clone of Somatic cell Trinil Susilawati,Unibraw,2004
20
Clone of somatic cell (Dolly)
Trinil Susilawati,Unibraw,2004
21
Domba " Dolly" Trinil Susilawati,Unibraw,2004
22
Trinil Susilawati,Unibraw,2004
23
Tahapan enucleasi Trinil Susilawati,Unibraw,2004
24
Tahapan Nuclear transfer
Trinil Susilawati,Unibraw,2004
25
Teknik Nuclear Transfer
Trinil Susilawati,Unibraw,2004
26
Cloning by nuclear transfer
Trinil Susilawati,Unibraw,2004
27
Hasil clone Trinil Susilawati,Unibraw,2004
28
Partenogesis Trinil Susilawati,Unibraw,2004
29
Germ cell Embryo cloning
Trinil Susilawati,Unibraw,2004
30
Embryonic stem cell Trinil Susilawati,Unibraw,2004
31
Gen Terapi Trinil Susilawati,Unibraw,2004
32
Transgenic Clone Trinil Susilawati,Unibraw,2004
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.