Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
JENIS KELAMIN DAN GENDER
2
Pengertian Jenis Kelamin dan gender
Jenis kelamin ini bisa diartikan sebagai Perbedaan biologis dan fisiologis, keadaan fisik tertentu juga kromosom dan genetika yang menentukan jenis kelamin seorang laki-laki atau perempuan.
3
Gender adalah: perbedaan antara laki-laki dan perempuan dibuat secara sosial atas dasar beda biologis, mereka akan berbeda dalam hal peran, perilaku, sifat pekerjaan dan penghasilan. Perbedaan psikologis, sosial dan budaya yang dikaitkan antara laki-laki dan perempuan.
4
GENDER DAN SOSIALISASI
Gender tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari melalui sosialisasi. Oleh karena itu, menurutnya gender dapat berubah. Gender dan identitas gender tidak semata-mata ditentukan oleh jenis kelamin, tetapi terutama oleh proses sosialisasi sepanjang hayat, oleh karena itu gender merupakan konstruksi budaya, sehingga gender dan identitas gender dalam setiap masyarakat itu berbeda.
5
Dari sini kita bisa lihat bahwa gender tidak bersifat biologis melainkan dikonstruksikan secara sosial. Jadi dalam masalah Gender ini kita melihat perbedaan peran, perilaku dan perangai wanita dan pria yang dibentuk/ dikonstruksikan oleh budaya masyarakat yang disosialisasikan.
6
Identitas gender diperoleh melalui proses belajar dan proses sosialisasi dan melalui kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Gender dan identitas gender dikenal, dipelajari dan dilakukan melalui suatu proses yang panjang dari anak-anak sampai dewasa baik dalam keluarga, sekolah dan media massa, dan proses ini disebut sebagai gender socialization.
7
AGEN SOSIALISASI GENDER
Proses sosialisasi yang membentuk persepsi dan aspirasi masyarakat bahwa prempuan memegang peranan domestic sphere atau laki-laki memegang peranan publik sphere atau sebaliknya semacam itu dalam sosiologi dinamakan sosialisasi gender.
8
Keluarga sebagai agen sosialisasi gender
Sebagaimana bentuk-bentuk sosialisasi lain, maka sosialisasi gender pun berawal pada keluarga. Keluargalah yang mula-mula mengajarkan seorang laki-laki untuk menganut sifat maskulin, dan seorang perempuan untuk menganut sifat feminim, karena proses sosialisasi ke dalam peran perempuan dan laki-laki berawal semenjak seorang bayi dilahirkan
9
Kelompok bermain sebagai agen sosialisasi gender
Kelompok bermain merupakan agen sosialisasi yang telah sejak dini membentuk perilaku dan sikap kanak-kanak.
10
Sekolah sebagai agen sosialisasi gender
Sebagai agen sosialisasi gender, sekolah menerapkan pembelajaran gender melalui media utamanya yaitu kurikulum formal,
11
Media massa sebagai agen sosialisasi gender
Media massa sangat berperan dalam sosialisasi gender, baik melalui pemberitaannya, kisah fiksi yang di buatnya, maupun melalui iklan yang dipasang di
12
Akibat dari sosialisasi yang ada dalam masyarakat itulah yang akhirnya menimbulkan stratifikasi gender yaitu sebagai bentuk ketimpangan dalam pembagian kekayaan, kekuasaan dan privilise antara laki-laki dan perempuan.
13
STRATIFIKASI GENDER Gender dan Pendidikan
Dalam berbagai masyarakat sering kita jumpai adanya aturan atau nilai agama dan adat kebiasaan tidak mendukung bahkan melarang keikutsertaan perempuan dalam pendidikan forma
14
Gender dan Pekerjaan Salah satu masalah yang dihadapi kaum perempuan di berbagai masyarakat ialah adanya diskriminasi terhadap perempuan di bidang pekerjaan. Kasus ekstrem adalah aturan yang melarang perempuan untuk bekerja di ranah publik, dan adanya diskriminasi rekruitmen, pelatihan, magang ataupun pemutusan hubungan kerja, dan kasus yang sering terjadi adalah diskriminasi terhadap orang hamil yang berbentuk penolakan untuk memekerjakan, pemutusan hubungan kerja, keharusan cuti dan sanksi lain.
15
Gender dan Penghasilan
Masih ada masyarakat yang memberikan upah yang berbeda antara laki-laki dan perempuan walaupun pekerjaan mereka sama.
16
Gender dan Kekuasaan Masih relatif terbatasnya jumlah posisi di dalam ranah publik yang berhasil diraih kaum perempuan, seperti misalnya di bidang eksekutif, legislative dan yudikatif di tingkat lokal, regional maupun nasional indikasi mengenai besarnya antara peraihan status perempuan dan laki-laki di bidang politik.
17
Gender dan keluarga Dari hasil berbagai penelitian yang menunjukan bahwa kebanyakan pekerjaan rumah tangga dilakukan perempuan dan kekuasaan pengelolaan keuangan cenderung berada pada pihak laki-laki, sehingga dalam banyak keluarga peran pria dalam rumah tangga masih tetap dominan.
18
Kekerasan terhadap perempuan
Dalam interaksinya dengan laki-laki, kaum perempuan sering mengalami berbagai bentuk kekerasan. Kekerasan tersebut dapat berbentuk hubungan seks secara paksa, kekerasan fisik ataupun pelecehan seksual secara lisan. Ada yang bebrbentuk perkosaan, kekerasan sewaktu kencan, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan dalam mitra intim, dan pelecehan seks.
19
MEDIA MASSA DAN GENDER bagaimana posisi perempuan dan manajemen Media Massa?, bagaimana potret perempuan dalam periklanan?, bagaimana potret perempuan dan sinetron indonesia?, bagaimana perempuan dan program hiburan media televisi?, dan bagaimana pemberitaan masalah perempuan dila ditinjau dari konstruksi bahasa?
20
Perempuan dan Manajemen Media Massa
Perempuan menempatkan diri sebagai SDM yang siap berkompetisi untuk menduduki posisi-posisi di dalam organisasi media, bahkan sampai pada top manajemen di organisasi media.
21
Potret Perempuan dalam periklanan
Dominasi perempuan dalam iklan atau bintang iklan sangatlah nyata. Bintang iklan perempuan terperangkap dalam relitas semu yang diinginkan oleh pemasang iklan. Perempuan masuk dalam perangkap ”pemanis” dalam pesan iklan.
22
Potret perempuan dan sinetron indonesia
Perempuan ”dikemas” dalam berbagai bentuk untuk merebut selera pasar. Taklah mengherankan bila wajah perempuan dalam sinetron sangatlah memprihatinkan. Adegan-adegan yang menjurus pada pornomedia (pornografi) dengan adegan seks-nya, kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan, dan marginalisisasi dari hasil konstruksi sosial oleh media mewarnai wajah sinetron kita.
23
Perempuan dan program hiburan media televisi
Perempuan dalam program hiburan televisi kembali digunakan untuk merebut pasar dunia hiburan. Ekspolitasi terhadap perempuan dengan berbagai daya tarik seksualitas menjadi ”senjata” yang paling ampuh untuk memenangkan persaingan di dunia hiburan.
24
Pemberitaan masalah perempuan: antara kualiatas dan kuantitas
Secara global struktur muatan pemberitaan media massa pada umumnya belum secara berimbang perespons kepentingan perempuan. Pemberitaan media massa umumnya masih mendominasi ruang publik bagi laki-laki
25
Media Massa Sebagai Agen Sosialisasi Gender
media massa pun sangat berperan dalam sosialisasii gender, baik melalui pemberitaannya, kisah fiksi yang dimuatnya, maupun melalui iklan yang dipasang di dalamnya
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.