Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DISTOSIA KELAINAN JANIN oleh : SISRI NINGSIH

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DISTOSIA KELAINAN JANIN oleh : SISRI NINGSIH"— Transcript presentasi:

1 DISTOSIA KELAINAN JANIN oleh : SISRI NINGSIH

2 HIDROCEPALUS

3 Pengertian Hidrosepalus adalah keadaan dimana terjadi penimbunan cairan serebrospinalis dalam pentrikel otak, sehingga kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun. Cairan yang tertimbun dalam pentrikel biasanya ml, akan tetapi kadang-kadang dapat mencapai 5 liter. Hidrosefalus sering kali disertai kelainan bawaan lain seperti misalnya spinabipida.

4 Etiologi penyumbatan aliran cairan cerebro spinalis (CSS) pada salah satu tempat anatar tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam ruang subarackhnoid. Akibat penyumbatan, terjadi dilatasi ruangan CSS diatasnya. Hidrsefalus disebabkan oleh satu dari tiga faktor : produksi CSS yang berlebihan, obstruksi jalur CSS, dan gangguan absorpsi CSS.

5 Patofisiologi CSS diproduksi + 0,35 ml/menit atau 500 ml/hari dengan demikian CSS diperbaharui setiap 8 jam pada anak dengan hidrosefalus, produksi CSS ternyata berkurang + 0,3/menit. CSS dibentuk oleh : plexus choroideus parenchim otak arachknoid. CSS mengalir dari tempatb pembentukannya ke temapt absorbsinya. CSS mengalir dari ventrikel lateralis melalui sepasang foramen monro ke dalam ventrikel III, dari sini melalui aquaductus sylvius menuju ventrikel IV.

6 Klasifikasi a. Hidrosefalus tipe obstruksi / non komunikans
Terjadi bila CSS otak terganggu (Gangguan di dalam atau pada sistem ventrikel yang mengakibatkan penyumbatan aliran CSS dalam sistem ventrikel otak), yang kebanyakan disebabkan oleh kongenital : stenosis akuaduktus Sylvius (menyebabkan dilatasi ventrikel lateralis dan ventrikel III. Ventrikel IV biasanya normal dalam ukuran dan lokasinya). Yang agak jarang ditemukan sebagai penyebab hidrosefalus adalah sindrom Dandy-Walker, Atresia foramen Monro, malformasi vaskuler atau tumor bawaan. Radang (Eksudat, infeksi meningeal). Perdarahan/trauma (hematoma subdural). Tumor dalam sistem ventrikel (tumor intraventrikuler, tumor parasellar, tumor fossa posterior).

7 b.       Hidrosefalus tipe komunikans
Jarang ditemukan. Terjadi karena proses berlebihan atau gangguan penyerapan (Gangguan di luar sistem ventrikel). ·         perdarahan akibat trauma kelahiran menyebabkan perlekatan lalu menimbulkan blokade villi arachnoid. ·  Radang meningeal ·  Kongenital : -  Perlekatan arachnoid/sisterna karena ·  gangguan pembentukan. -  Gangguan pembentukan villi arachnoid -  Papilloma plexus choroideus

8 Tanda dan Gejala Lingkar kepala bayi aterm normal berkisar antara 32 dan 38 cm. pada hidrosephalus lingkar kepala sering lebih mencapai dari 50 cm, dan terkadang mencapai 80 cm. volume cairan biasanya berkisar antara Ml , tetapi bisa juga sampai 5L . pada presentasi bokongditemukan pada sepertiga kasus . pada presentasi apapun, hidrosefalus lazimnya disertai disporposi sefalopelvik berat  dengan distosia serius sebagai konsekuensi umumnya .

9 Diagnosa Hidrosepalus dapat ditegakkan dengan : CT Scan dan USG. Diagnosa banding : Makrosefali, tumot otak, penilaian foto rontgen tidak boleh berdasarkan besarnya kepala saja, tetapi juga pada : bentuk kepala pada hidrosepalus lebih bundar dan pada tengkorak normal agak lonjong, perbandingan antara bagian tengkorak dan bagian muka pada hidrosefalus yang relatif lebih keci, tebalnya tu;ang tengkorak yang hanya memberikan bayangan yang tipis pada hidrosefalus. Harus diingat bahwa kemungkinan hidrosefalus jika : kepala tetap tinggi walaupun panggul baik dan his kuat dalam persalinan, 

10 Penatalaksanaan Persalinan pada wanita dengan janin hidrosepalus perlu dilakukan pengawasan yang seksama, karena bahay terjadinya rupture uteri mengancam. Pada hidrosephalus yang nyata, kepala janin harus dikecilkan pada permulaan persalinan. Pada pembukaan 3 cm cairan cerebrospinalis dikeluarkan dengan fungsi pada kepala menggunakan jarum spinal, setelah kepala mengecil, bahay regangan segmen bawah uterus hilang, sehingga tidak terjadi kesulitan penurunan kepala ke dalam rongga panggul.bila janin dalam letak sungsang, pengeluaran cairan dari kepala yang tidak dapat lahir dilakukan dengan fungsi atau perforasi melalui foramen oksipitalis magnum atau sutura temporalis. Dianjurkan pula untul mencoba melakukan venttrikulosentesis trans abdominal dengan jarum spinal, kandung kencing harus dikosongkan terlebih dahulu. \n

11 Komplikasi terhadap Ibu dan Janin
Tanpa tindakan operasi, penimbunan cairan akan mengakibatkan penekanan pada jaringan otak normal dan selanjutnya akan mengganggu berbagai fungsi otak, termasuk fungsi-fungsi vital yang dapat mempengaruhi jantung dan paru.

12 BAYI BESAR

13 Pengertian Anak yang lebih berat dari 4000 g. Menurut kepustakaan anak yang besar baru dapat menimbulkan distosia kalau beratnya melebihi 4500 g.

14 Etiologi Makrosomia fetalis mrupakan peningkatan ukuran badan terhadap ukuran kepala, sehingga hasilnya berupa lengkungan bahu yang lebih besar dari ukuran kepala bayi yang biasanya menyebabkan terjadinya distosia bahu karena kepala juga membesar dan mengeras serta kurang mengadakan moulage akibat dari kenaikan berat bdan bayi.

15 Diaonosa a.     Anamnesis -          Sejarah obstetric , sebelumnya meliputi berat badan bayi sebelumnya -          Umuran badan dari ayah bayi -          Berat badan ibu dan ayah pada saat lahir adanya diabetes gestasional -          Mioma uteri sebelumnya. a.       Pemeriksaan fisik -          Ukuran tubuh ( tinggi tubuh, berat badan, struktur tubuh ) -          Ketinggian fundus -          Perkirakan berat badan bayi ( trimester 3) -          Lingakaran abdominal pada palpasi dirasakan kepala atau bokong lebih besar dari seharusnya -          Palpasi untuk mioma

16 b.      Diagnosis banding -          HPHT yang salah -          Polihdramnion -          Kehamilan kembar -          Mioma uteri -          HPHT benar dan bayi besar -          Diabetes gestasional tipe 2

17 Tanda dan Gejala - Ibu merasakan uterus lebih besar dari usia kehamilan - Ibu mempunyai salah satu faktor resiko -  TFU > 40 cm - Kenaikan berat badan ibu yang berlebihan - Palpasi dirasakan kepala atau bokong lebih besar dari biasanya - Bagian bawah janin belum masuk - Perkiraan berat janin > 4000g - Kepala bayi tetap berada di vagina - Kepala bayi tidak melakukan  putaran paksi luar

18 Faktor resiko - Diabetes
Obesitas maternal sulit dipisahkan dari diabetes kehamilan ( over diabetes ) , park dan zell ( 1978) melaporkan bahwa berat badan ibu sebelum dan awal kehamilan > 90 kg berhubungan dengan bayi besar - Keturunan orang tuanya besar-besar). - Multiparitas - Kehamilan lama ( post matur ) Janin terus tumbuh setelah usia kehamilan 42 minggu - Persalinan sebelumnya dengan bayi > 4000gr ( Hauchang, 1980)

19 Komplikasi Ibu : Perpanjangan persalinan karena distosia bahu, Rupture uteri , Perdarahan postpartum, Infeksi puerpuralis. Janin : Fraktur humerus & klavikula, Paralisis karena kerusakan nervus brachialis , Kelainan neurologis , Asfiksia berat, Gangguan pertumbuhan dan perkembnagan ( Cunningham , 1995)

20 Penatalaksanaan - Deteksi dini
- Konseling tentang : evaluasi konsumsi nutrisi, kemungkinan kesulitan pada proses perslainan, rencana persalinan dirumah sakit - Kolaborasi daan rujukan - Pada Deteksi terhadap CPD - Persalinan pervaginam dipertimbangkan dnegan syarat : pertolongan persalinan ditolong oleh dokter, tenaga anestesi harus ada, dan adanya dokter anak. - Melakukan observasi : DJJ, kontraksi uterus, posisi, caput / molding dan kekuatan  mengedan - Lakukan episiotomy lebar - Distosia bahu lakukan manufer Roberts - Jika dalam kala II mekanisme persalinan tidak ada perkembangan lakukan sesar.

21 KEMBAR SIAM

22 Pengertian Kembar adalah keadaan anak kembar yang kembar organ tubuh ke daunya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Karena terjadinya pemisahan yang lambat, maka pemisah anak tidak sempurna dan terjadi kembar siam.

23 Patofisiologi Apabila pembentukan kembar dimulai setelah cakram mudigah dan kantung amnion rudiment sudah terbentuk dan apabila pemisahan cakram mudigah tidak sempurna, akan terbentuk kembar siam. Apabila masing-masing kembar siam tersebut bertubuh hampir sempurna, bagian tubuh yang sering menyatu mungkin adalah : a.       Anterior ( Torakopagus ) b.      Posterior ( Piopagus ) c.       Sefalik ( kraniopagus ) d.      Kaudal ( iskiopagus ) Sebagian besar adalah varian torakopagus .

24 Penatalaksanaan Konsultasi dengan ahli bedah anak akan memudahkan orang tua mengambil keputusan. Juga perlu diingat bahwa kembar monoizigot beresiko tinggi mengalami ketidaksepadanan malformasi struktur , kemungkinan besar karena proses pembentukan kembar adalah kejadian teratogenik yang mengganggu proses – proses perkembangan normal. Akibatnya kembar siam mungkiin memiliki anomaly struktur yang tidak sepadan yang semakin mempersulit keputusan mengenai kehamilan perlu dilanjutkan atau tidak. Sebagai contoh salah satu kembar siam yang anencefalus. Pelahiran pervaginam kembar siam untuk tujuan terminasi kehamilan dapat dilakukan karena penyatuan umumnya lentur walaupun sering terjadi distosia. Apabila janin sudah matur, pelahiran pervaginam dapat menimbulkan trauma.

25 GAWAT JANIN

26 Pengertian Keadaan janin biasanya dinilai dengan menghitung denyut jantung janin dan memeriksa kemungkinan adanya mekonium di dalam cairan amnion. Sering dianggap DJJ yang abnormal, terutama bila ditemukan mekonium, menandakan hipoksia dan asidosis. Akan tetapi, hal tersebut seringkali tidak benar. Gawat janin adalah keadaan / reaksi ketika janin tidak memperoleh oksigen yang cukup.

27 Etiologi a.       Insufisiensi uteroplasenter akut (kurangnya aliran darah uters plasenta dalam waktu singkat) berupa : aktivitas uterus yang berlebihan, hipertonik uterus, dapat dihubungkan dengan pemberian oksitosin, hipotensi ibu, kompresi vena kava, posisi terlentang, perdarahan ibu, solusio plasenta, plasenta previa. b.      Insufisiensi uteroplsenter kronik (kurangnya aliran darah uterus plasenta dalam waktu lama) berupa penyakit hipertensi, pada hipertensi khusunya preeklamsia da eklamsia terjadi vasopasme yang merupakan akibat dari kegagalan invasi trofoblas ke dalam lapisan otot pembuluh darah sehingga pembuluh darah mengalami kerusakan dan menyebabkan aliran darah ke plasenta terhambat dan menimbulkan hipoksia pada janin yang akan menjadikan gawat janin.

28 c.       Diabetes mellitus : pada ibu yang menderita DM maka kemungkinan pada bayi akan mengalami hipoglikemia karena pada ibu yang diabetes mengalami toleransi glukosa terganggu dan sering kali disertai dengan hipoksia d.      Isoimunisasi Rh, postmaturitas atau dismaturitas, kompresi (penekanan) tali pusat.

29 Tanda dan Gejala · Frekwensi bunyi jantung janin kurang dari 120 x / menit atau lebih dari 160 x / menit. · Berkurangnya gerakan janin ( janin normal bergerak lebih dari 10 kali per hari ). · Adanya air ketuban bercampur mekonium, warna kehijauan ( jika bayi lahir dengan letak kepala ). · Pada kehamilan : ibu merasakan gerakan janin menurun, ibu merasa besar perut lebih kecil · Pada persalinan : gerakan janin menurun atau meningkat. · Pada kehamilan : terdapat retardasi pertumbuhan uterus, TFU< dari usia kehamilan, pemeriksaan DJJ terjadi perubahan pola denyut DJJ dari nilai normal · Pada persalinan : perubahan pola DJJ ( Takhikardi, bradikardi,), hipotensi pada ibu, peningkatan suhu, kontraksi uterus hipertonik ( Ben – zion 1994)

30 Faktor Resiko · Premature usia gestasi < 28 minggu · Demam maternal
· Hipoksia janin yang disebabkan karena peningkatan DJJ yang persisten menyebabkan stress janin · Pengobatan maternal ·  Anomaly jantung · Dehidrasi maternal ·  Anemia janin

31 Penatalaksanaan Tingkatkan oksigen pada janin dengan cara : Mintalah si ibu merubah posisi tidurnya; Berikan cairan kepada ibu secara oral atau IV; Berikan Oksigen. Periksa kembali denyut jantung janin. Bila frekwensi bunyi jantung janin masih tidak normal, maka dirujuk; Bila merujuk tidak mungkin, siap-siap untuk menolong BBL dengan asfiksia. Anjurkan ibu hamil in-partu berbaring kesisi kiri untuk meningkatkan aliran oksigen ke janinnya. Hal ini biasanya meningkatkan aliran darah maupun oksigen melalui plasenta lalu ke janin. Bila posisi miring ke kiri tidak membantu. Coba posisi yang lain ( miring ke kanan, posisi sujud ). Meningkatkan oksigen ke janin dapat mencegah atau mengobati Gawat Janin.

32 Terima kasih


Download ppt "DISTOSIA KELAINAN JANIN oleh : SISRI NINGSIH"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google