Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSri Tedjo Telah diubah "6 tahun yang lalu
2
CIW231 WIRELESS/MOBILE COMPUTING DAN SATELIT
Mobile Internet Arsitektur Jaringan Nirkabel (Wireless) dan Aplikasi 2 Muftada Ghiffari ( ) Wempi Dzul Fauzi ( ) Muhamad A.Azis ( ) Ahmad Yusuf Kurniawan ( ) Fajar Jati Wicaksono ( ) CIW231 WIRELESS/MOBILE COMPUTING DAN SATELIT
3
Evolusi Jaringan Seluler
First Generation (1G) - Analog cellular systems ( MHz). Standardisasi yang digunakan pada generasi pertama ini adalah standardisasi semacam AMPS, TACS dan NMT. AMPS bekerja pada band frekuensi 800 Mhz dan menggunakan metode akses FDMA (Frequency Division Multiple Access).
4
Evolusi Jaringan Seluler
Second Generation (2G) - Digital cellular systems (900, MHz). - GSM (Global System for Mobile Communication) umumnya digunakan di dunia belahan Eropa. - TDMA (Time Division Multiple Access) sering digunakan di Amerika Serikat. - PDC (Personal Digital Cellular) banyak digunakan di Jepang . - CDMA (Code Division Multiple Access) digunakan di bagian lain di Amerika Serikat. 2.5G - GPRS (The General Packet Radio Service) 2.5G – adalah terobosan terbaru di generasi ke dua ini. GPRS jg adalah akar dari munculnya 4G. lahir pada tahu 1997 GPRS dengan sigap menggantikan CSD yang boros.
5
Evolusi Jaringan Seluler
3G - Generasi ketiga ini hadir dengan tujuan mengeliminasi incompatibility hasil dari berbagai macam versi dari generasi kedua dan akhirnya menjadi sistem global. - kecepatan aksesnya 2Mbps.
6
Evolusi Jaringan Seluler
HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) Downlink speeds: 1.8, 3.6, 7.2 dan 14.4 Mbps Included in UMTS Release 5 Specification HSUPA (High-Speed Uplink Packet Access) Uplink speeds up to 5.76 Mbps Included in UMTS Release 6 Specification
7
Evolusi Jaringan Seluler
4G – Mendukung HDTV, Tingkat kecepatan pada jaringan 4G, bisa mencapai 10Mbps, 30Mbps, dan 100Mbps. Kecepatan akses tersebut didapat dengan menggunakan teknologi OFDM(Orthogonal Frequency Division Multiplexing) danMulti Carrier.
8
Arsitektur Network GSM
BASIC GSM
9
Sub System Penyusun GSM
Arsitektur Network GSM Sub System Penyusun GSM OMS Network GSM PSTN PSDN PLMN Network lain SSS RSS Control flow (Aktivitas MS yang tidak berhubungan dengan OMS) SSS : Switching Subsystem RSS : Radio Station Subsystem OMS : Operation & Maintenance Subsystem MS : Mobile Station / Mobile Subscriber User Data flow BASIC GSM
10
Sub Sytem Pembentuk Jaringan GSM
Arsitektur Network GSM Sub Sytem Pembentuk Jaringan GSM Switching subsystem ( SSS ) (Aktif) Radio Station Subsystem ( RSS ) (Pasif – hanya pengganti saluran fisik) Operation Maintenance Subsystem ( OMS ) (Operator & Teknisi) bagian dari network yang mengelola RSS dan SSS Mobile Station ( MS ) BASIC GSM
11
Fungsi Switching Subsystem
Arsitektur Network GSM Fungsi Switching Subsystem Mengatur komunikasi antar pelanggan GSM Mengatur Komunikasi pelanggan GSM dengan pelanggan network lain Database pelanggan dan mobility management (Data Pelanggan disimpan di SSS) Data ME (Mobile Equipment) SIM Card BASIC GSM
12
Struktur Internal Switching Sub System
Arsitektur Network GSM Struktur Internal Switching Sub System SSS AuC OMS X-25 EIR VLR HLR A-Interface RSS MSC PSTN VMS MSC : MOBILE SWITCHING CENTER HLR : HOME LOCATION REGISTER VLR : VISITOR LOCATION REGISTER AuC : AUTHENTICATION CENTER EIR : EQUIPMENT IDENTITY REGISTER VMS : VOICE MAIL SYSTEM BASIC GSM
13
Mobile Switching Center ( MSC )
Arsitektur Network GSM Mobile Switching Center ( MSC ) Routing panggilan dari / ke MS Gateway ke network lain ( PSTN, ISDN ) Memberikan layanan teleservices dan supplementary Management mobilitas & Charging Menangani fungsi keamanan & authority Menyediakan fasilitas announcement BASIC GSM
14
Home Location Register ( HLR )
Arsitektur Network GSM Home Location Register ( HLR ) Sebagai master database MS Memberikan data pelanggan yang.dibutuhkan ke VLR Memberikan informasi routing MS Database MS dibagi menjadi dua jenis : Data semi permanent : International MS Identity ( IMSI ) MSISDN Supplementary services Data transient : Data Authentication ( IMSI ) MS Roaming Number VLR address Roaming restriction flag IMSI attach/detach flag BASIC GSM
15
Visitor Location Register (VLR)
Arsitektur Network GSM Visitor Location Register (VLR) Biasanya menyatu secara fisik dengan MSC (MSC/VLR) Berlaku sebagai database temporer bagi MS yang berada di MSC/VLR area Mengalokasikan MSRN untuk MS yang berada di MSC/VLR area terkait Data yang disimpan dibagi lagi menjadi data umum (IMSI, TMSI, MSRN) data Autentikasi (RAND, SRES, Kc) data layanan telekomunikasi (Supplementary service yang diaktifkan) data tambahan (misalnya CUG - Close User Group) BASIC GSM
16
Authentication Center (AuC)
Arsitektur Network GSM Authentication Center (AuC) Biasanya Co-located dengan HLR (HLR/AuC) Manajemen Secret Key untuk proses pemeriksaan otoritas MS Berisi sejumlah security box yang berisi secret key dan algotritma untuk menghasilkan triplets BASIC GSM
17
Equipment Identity Register (EIR)
Arsitektur Network GSM Equipment Identity Register (EIR) Database permanen untuk identitas perangkat (IMEI) dari MS Data IMEI MS dipisahkan menjadi tiga kategori: White List, Grey List, Black List White List berisi data untuk approved MS Grey List berisi data untuk observed MS Black List berisi data untuk barred MS BASIC GSM
18
Struktur Internal Radio Sub System
Arsitektur Network GSM Struktur Internal Radio Sub System RSS A-INTERFACE A-Bis BTS Um SSS TRAU BSC BTS X-25 RSS : RADIO SUBSYSTEM TRAU : TRANSCODER RATE ADAPTER UNIT SSS : SWITCHING SUBSYSTEM MS : MOBILE STATION BSC : BASE STATION CONTROLLER BTS : BASE TRANSCEIVER STATION : SISTIM INTERFACE OMS BASIC GSM
19
Transcoding Adaptaion Unit (TRAU)
Arsitektur Network GSM Transcoding Adaptaion Unit (TRAU) Secara fungsional merupakan bagian dari BSS Menyediakan fungsi transcoding voice dan adaptasi data rate Dapat ditempatkan di lokasi BSC atau MSC Biasanya ditempatkan di lokasi MSC untuk menghemat link Transmisi. BASIC GSM
20
Base Station Controller (BSC)
Arsitektur Network GSM Base Station Controller (BSC) Interfacing ke arah MSC, BTS dan OSS Mengendalikan BTS-BTS yang dibawahinya Manajemen Radio Resource (Alokasi Kanal Radio, Radio Measurement & Power Control) Mengatur Proses Handover Menangani fungsi-fungsi O&M BSS (misalkan pengukuran Traffic Internal BSS) BASIC GSM
21
Base Transveiver System (BTS)
Arsitektur Network GSM Base Transveiver System (BTS) BTS berinteraksi langsung dengan MS melalui radio (Um) Interface BTS terdiri dari beberapa TX/RX Radio service area suatu BTS membentuk cell Manajemen physical layer di radio Interface Transmisi dan multiplexing ke teresterial (Abis) Interface BASIC GSM
22
Arsitektur Network GSM
Mobile Station (MS) Sebagai Sarana Akses ke Network GSM melalui radio Interface Menyediakan interfacing ke user dan ke perangkat terminal lainnya Terdapat tiga jenis MS yaitu (Vehicle Mounted, Portable dan Handheld) MS terdiri dari ME (Mobile Eqipment) dan SIM-Card BASIC GSM
23
Arsitektur Network GSM
Kelas Daya MS KELAS DAYA MS 1 20 watt 2 8 watt 3 5 watt 4 2 watt 5 0,8 watt BASIC GSM
24
Subscriber Identity Module
Arsitektur Network GSM Subscriber Identity Module SIM merupakan kunci pelanggan untuk mengakses network GSM SIM berisi data-data spesifik pelanggan GSM MS tidak dapat digungsikan tanpa SIM (Kecuali Emergeny Call) SIM dilengkapi dengan fungsi pengamanan akses melalui PIN & PUK Terdapat dua jenis SIM ISO (Standard) Plug-in BASIC GSM
25
Arsitektur Network GSM
kartuHALO Plug - in ( 25 x 15 ) mm TELKOMSEL SPESIALIS GSM GSM No.Kartu : kartuHALO TELKOMSEL SPESIALIS GSM ISO - Type ( 85 x 54 ) mm GSM No.Kartu : BASIC GSM
26
Arsitektur Network GSM
Data di Dalam SIM Data yang bersifat tetap IMSI (International Mobile Subscriber Number) MSISDN (Mobile Station International ISDN Number) Ki (Authentication Key) Acces Control Class Data Network Temporer TMSI (Temporary Mobile Subscriber Identity) LAI (Location Area Identification) Kc (Chipering Key) Forbidden PLMN Data yang terkait dengan Service (SMS, Charging Counter, Language Preference) BASIC GSM
27
Arsitektur Hardware SIM Card
Arsitektur Network GSM Arsitektur Hardware SIM Card RAM 256 BYTE CPU 8 bit ME ROM 16kybite I/O EEPROM 8 KBYTE SIM card = IC card = Smart card = Komputer BASIC GSM
28
Keunggulan GSM Kualitas suara dan kejernihannya lebih tinggi.
Faktor keamanan yang tinggi karena adanya sistem pengacakan dan penyandian sehingga sinyal suara pembicaraan yang dipancarkan melalui radio tidak dapat didengar oleh penerima biasa walaupun memiliki frekuensi yang sama. Penggunaan Dimana saja dan Kapan saja. Anti Penggandaan dan Penyadapan. Investasi yang murah. Persaingan pasar terbuka Luas. SIM Card sebagai salah satu alternatif Keamanan panggilan.
29
Perbandingan dengan Sistem Analog
No Uraian GSM Analog 1 International Roaming YA TIDAK 2 Kapasitas 8 atau 16 traffic per carrier 1 traffic per carrier 3 Manajemen Frekuensi reuse 9 cell Frekuensi reuse 21 cell 4 Ukuran Cell Minimum 350 meter 700 meter 5 Fading Sensitivity rendah tinggi 6 Proteksi Interferensi 7 Goyangan Ponsel Kualitas Konstan Kualitas tidak tentu 8 Kerahasiaan pembicaraan 9 Keamanan Panggilan Kartu SIM Tanpa Kartu SIM 10 Keunggulan Pelayanan Paging, Fax, ISDN Tidak ada 11 Compatibility Open Interface, multivendor terbatas
30
ASPEK MOBILITAS GSM
31
Mobility Management Mobility Management adalah suatu prosedur yang harus dilakukan oleh sistem GSM (MS dan Network GSM) jika MS melakukan : Perpindahan antar sel Perpindahan antar Location Area Perpindahan antar MSC Perpindahan antar Operator (International Roaming) Baik dalam kondisi MS idle maupun busy.
32
Prosedur-2 Mobility Management
LOCATION UPDATING Prosedur bagi MS untuk melaporkan lokasi dimana MS berada. IMSI ATTACH/DETACH Prosedur untuk memberikan tanda bahwa MS dlm posisi mati atau hidup. HANDOVER Prosedur yg harus dilakukan jika MS dlm kondisi terpakai (sibuk) dan bergerak menuju sel lain, location area lain atau MSC lain. ROAMING Prosedur yang harus dilakukan jika MS berada di Network operator lain yang mempunyai Roaming Agreement.
33
Pada saat MS dimatikan Location Updating
MS tidak menjawab panggilan dari network “PAGING MES-SAGES” , sehingga tidak ada kontak antara MS dengan network. Dengan demikian Network tidak memperoleh informasi mengenai lokasi keberadaan MS. Power Off
34
Location Updating (cont.)
Pada saat Power MS dihidupkan atau “MS attached” Dibedakan menjadi dua kondisi : - MS sibuk (dibahas pada call setup) - MS Idle MS IDLE : Ketika bergerak dalam area pelayanan, MS selalu mencari sel terbaik untuk mendapatkan “paging messages”. Keputusan diambil sendiri oleh MS dengan jalan membandingkan dengan kualitas sel yg berdekatan (tetangga). Jika kualitas sel tetangga lebih baik maka MS akan pindah sel dan jika sel baru mempunyai Location Area yg berlainan maka MS harus melakukan Location Update. Power On
35
Kasus Trafik Saat MS Idle Mode
1 MS Off 1. Pergantian sel dalam 1 (satu) LA. 2. a. Location updating type normal dlm MSC/VLR sama (LA1 ke LA2). b. Location updating tipe normal, MSC/ VLR baru (LA1 ke LA3). 3. IMSI detach. 4. Location updating tipe periodic IMSI Attach. 5. Location updating tipe periodic registra tion. 6. Implicit detach. LA1 3 2a 2b MSC/VLR A LA1+LA2 5 MSC/VLR B LA3 1 LA2 LA3 6
36
ASPEK KEAMANAN PROTEKSI IDENTITAS PELANGGAN
IMSI pelanggan tidak dikirim lewat air interface. Pada call setup hanya dikirimkan identitas sementara (TMSI) TMSI (Temporary MS Identity) dialokasikan oleh network (MSC/VLR) Alokasi TMSI berbasis pada lokasi pelanggan (LAI).
37
GSM to GPRS (General Packet Radio Service) : suatu teknologi yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan paket data. -GPRS sering disebut dengan teknologi 2.5G. -Fasilitas yang diberikan oleh GPRS : , mms (pesan gambar), browsing, internet. - Secara teori GPRS memberikan kecepatan akses antara 56kbps sampai 115kbps.
38
UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service)
Perkembangan selanjutnya dari EDGE. UMTS sering disebut generasi ke tiga (3G). - Selain menyediakan fasilitas akses internet (e- mail, mms, dan browsing), UMTS juga menyediakan fasilitas video streaming, video conference, dan video calling*). -Secara teori kecepatan akses UMTS sekitar 480kbps.
39
UDP/TCP TCP (Transmission Control Protocol)
Manages the segmentation of a message or file into smaller packets that are transmitted over the Internet and received by a TCP layer that reassembles the packets into the original message. A connection-oriented protocol, which means that a virtual connection is established between the two peers of a TCP-transaction. Usually, TCP is used together with IP. UDP (User Datagram Protocol ) Offers a limited amount of service compared to TCP. Most importantly:: UDP does not provide segmentation or sequencing functions. The application needs to take of these functions. UDP is an alternative to TCP if network applications need to save processing time.
40
Evaluation How was the course ?
I’m still confused, but on a higher level! Not good! Now I know why! Evaluation Excellent, I will be the champ! Too difficult!
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.