Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MATERI SETELAH UTS Firdaus.S.Kom,M.Ko m.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MATERI SETELAH UTS Firdaus.S.Kom,M.Ko m."— Transcript presentasi:

1 MATERI SETELAH UTS Firdaus.S.Kom,M.Ko m

2 RANCANGAN PEMBANGUNAN E-BUSINESS
1 RANCANGAN PEMBANGUNAN E-BUSINESS

3 Topik e-Business dan Dunia Maya Spectrum Value e-Busines
E-Business Driving Forces Empat tahap Evolusi e-Business Model Arsitektur Aplikasi e-Business 10 Prospek e-Business di Indonesia

4 e-Business dan Dunia Maya
Fenomenae-business telah menjadi trend yang mewarnai aktifitas bisnis baik di negara maju maupun berkembang Konsep e-business berkembang karena kemajuan teknologi informasi dan e-business ini dianggap sebagai paradigma baru sebagai kunci sukses perusahaan di era informasi dan masa datang. Mohan Sawhney mendefinisikan e-business sebagai : “The use of electronic network and assosiateed technologies to enable, improve, enhance, transform, or invet a business prosess or business system to create superior value for current or potential customer” Secara prinsip definisi tersebut memperlihatkan bagaimana teknologi elektroonik dan digital berfungsi sebagai medium tercapainya proses dan sistem bisnis yang lebih baik di banding koonvensional, terutama dilihat dari manfaat yang dapat dirasakan stakeholders

5 e-Business dan Dunia Maya contd.
Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-business, cara yang sering digunakan adalah menggunakan prinsip 4W What Who Whare Why

6 e-Business dan Dunia Maya contd.
Dimensi What menjelaskan tentang aktifitas apa saja yang ada dalam e-business Dimensi Who menjelaskan siapa saja yang terlibat dalam aktifis e- bussiness Dimensi Whare menjelaskan dimana saja aktifitas bisnis dapat dilakukan Dimensi Why menjelaskan mengapa para praktisi bisnis diseluruh dunia sepakat mengimplementasikan e-business

7 Spectrum Value e-Busines
Value apa yang sebenarnya ditawarkan oleh e-business, Menurut Charles R. Rieger dan Marry P. Donato setidakknya ada 5 keuntungan yang ditawarkan oleh e-Business: Efficiency Effectiveness Reach Structure Opportunity

8 Spectrum Value e-Busines contd.
Efficiency Sebuah riset memperlihaatkan bahwa kurang lebih 40% dari total biaya operasional perusahaan diperuntukkan bagi aktivitas penyeberan informasi ke divisi-divisi terkait. Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi maka terlihat bagaimana perusahaan dapat mengurahi total biaya operasional. Contohnya : bagaimana fasilitas dapat mengurangi biaya komunikasi pengiriman dokumen Effectiveness Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi, pelanggan dapat berhubungan dengan perusahaan kapan saja. 7 hari seminggu 24 jam non stop

9 Spectrum Value e-Busines contd.
Reach Perusahaan mampu memperluas jangkaun dan ruang gerak perusahaan untuk ekspansi dengan mudah(menembus batas ruang dan waktu) dan tanpa memerlukan biaya yang relatif mahal Structure Konsep brick-and-morter menjelma menjadi click-and-morter telah mengubah prilaku perusahaan dalam pendekatan bisnis Opportunity Terbukannya peluang yang lebar bagi pelaku bisnis untuk berinovasi menciptakan produk-produk atau jasa-jasa baru akibat ditemukannya teknologi baru dari masa kemasa

10 E-Business Driving Forces
Perkembangan implemantasi konsep e-business disebuah industri atau negara sangat dipengaruhi oleh external driving force yaitu: Customer Expectations Competitive Imperatives Deregulation Technology

11 E-Business Driving Forces contd.
Customer Expectations Yang diharapkan konsumen pada saat ini tidak cukup dipuaskan dengan baikknya kualitas sebuah produk, tetapi pelanggan juga mengharapkan adanya pelayanan pra dan pasca jual yang baik. Spektrum pelayanan yang dimaksud antar lain: Pemesanan dapat dilaksanakan anytime, anywhare Pembayaran pembelian produk dengan metode yang beragam misalnya kartu kredit, kartu debit maupun layanan transfer Adanya fasilatas asuransi produk Pengiriman produk yang cepat dan harga kompetitif dsb

12 E-Business Driving Forces contd.
Competitive Imperatives Globalisasi telah membentuk sebuah arena persaingan dunia usaha yang sangat ketat. Pelanggan akan dengan mudah membandingkan kualitas produk dan pelayanan antar perusahaan, hal ini memaksa perusahaaan mengembangkan strategi bisnis yang tepat. Deregulation Secara makro deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun negara-negara lain telah (lembaga lain seperti WTO,APEC,AFTA dll) turut mewarnai bentuk dunia usaha dimasa datang terutama dengan konsep perdagangan bebas antar negara dan industri. Internet disini dinggap sebagai sebuah arena dimana konsep kompetisi sempurna dan pasar terbuka telah terjadi terutama produk –produk dan jasa-jasa yang dapat digitalisasi.

13 E-Business Driving Forces contd.
Technology E-business adalah kemajuan teknologi informasi yang didominasi oleh percepatan teknologi komputer dan telekomunikasi. Fungsi dari teknologi informasi tidak hanya kritikal bagi perkembangan e-business tetapi justru menjadi penggerak dari dimungkinkannya model-model bisnis baru.

14 Empat tahap Evolusi e-Business
Ada empat tahapan evolusi yang dapat dijadikan pegangan atau panduan bagi perusahanan yang ingin membangun e-business: Tahap Inform Tahap Automate Tahap Integrate Tahap Reinvent

15 Empat tahap Evolusi e-Business contd.
Tahap Inform Ditandai adanya unit-unit kecil di dalam perusahaan yang mulai mencoba membangun software-software kecilberbasis internet. Tahap Automate Mengintegrasikan unit-unit kecil software dalam perusahaan Tahap Integrate Mengintegrasikan aplikasi e-business perusahaan dengan entiti-entiti lain diluar perusahaan. Tahap Reinvent Adanya perubahan secara mendasar dari manajemen perusahaan terutama yang berkaitan dengan cara melihat bisnis yang ada

16 Model Arsitektur Aplikasi e-Business
Dalam menerapkan konsep e-business, peranan aplikasi sangatlah penting. Ada dua model arsitektur e-business yaitu ; Model Sequential Model arsitektur yang mengembangkan aplikasi berdasarkan fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan. Untuk mengintegrasikan fungsi fungsi tersebut diperlukan interface agar output dari aplikasi dapat dibaca oleh aplikasi lain. Model Synchronous Aplikasi besar yang akan mensikronisasi mekanisme IPO masing-masing unit dengan cara memusatkan data dan proses pada sebuat titik. Contoh: Aplikasi ERP(Enterprise Resource Planning)

17 Model Arsitektur Aplikasi e-Business Contd.

18 Model Arsitektur Aplikasi e-Business Contd.
Salah satu kelemahan konsep arsitektur sekuensial yang cukup mendasr adalah aspek kecepatan dan reliabilitas. Untuk mengatasi permasalahan kecepatan dan reliabilitas digunakan konsep arsitektur sinkronisasi

19 10 Prospek e-Business di Indonesia
Melalui berbagai kajian terhadap perkembangan e-business paling tidak terdapat 10 terdapat 10 prospek e-business di Indonesia yaitu : E-business Type Perkembangan pemakaian alat-alat elektronik dan digital sebagai medium komunikasi dan relasi bisnis jauh lebih cepat dibanding dengan cara transaksi jual beli. Community Lebih mudah menciptakan kebutuhan (demand creation) kepada generasi muda dibanding dengan mengubah pola hidup generasi tua Content Adanya internet yang paling banyak memperoleh keuntungan adalah perusahaan bukan end user. Technology Device Teknologi berbasis PC akan bergeser ke teknologi digital ditambah microprosessor seperti PDA

20 10 Prospek e-Business di Indonesia contd.
Access Channels Berkembangnya teknologi informasi semacan internet dan website menawarkanperusahaan yang berminat mengimplementasikan kanal akses tersebut Regulation E-business berkaitan erat dengan aktifitas pencarian laba finansial maka pemerintah akan mengikuti negara-negara maju dalam menerapkan regulasi e-business yang kondusif. Organization Faktor budaya, pendidikan, sosial dan perilaku dalam organisasi memegang peranan penting dalam menentukan sukses tidaknya sosialisasi penggunaan teknologi informasi Change Strategy Perusahaan di negara berkembang lebih memilih metode evolusi dibanding revolusi dalam mengimplementasikan e-busines

21 10 Prospek e-Business di Indonesia contd.
Business Process Perusahaan yang sukses diraih oleh perusahaan yang mampu mengawinkan konsep tradisional physical value chain dengan virtual value chain. System Approach e-business baru dapat berkembang jika komponen lain dalam lingkungan sistem e-business turut tumbuh dan berkembang secara serentak

22 DAFTAR PUSTAKA Konsep dan Aplikasi e-Business, Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit M.Sc., MBA. Penerbit ANDI Yogyakarta 2002

23 Sistem Informasi E-Business
2 Sistem Informasi E-Business

24 Tanpa dukungan SI yang tangguh, model E-Business sulit diwujudkan.
SI akan membantu mengintegrasikan data, mempercepat dan mensistemasi pengolahan data, meningkatkan kualitas informasi, layanan dan kontrol, dll. Transaksi dalam bisnis berbasis internet berupa pertukaran data dan informasi antara penjual dan pembeli.

25 Tantangan Pembangunan Sistem Informasi E-Business
Tantangan strategi bisnis Tantangan Globalisasi Tantangan arsitektur informasi Tantangan investasi Tantangan kemampuan respon dan kontrol Tantangan operasional

26 Visi dan Prospek Membangun E-Business
Visi dalam E-Business memberi arah dari proses bisnis. Sistem E-Business bukan hanya mengkomputerisasi SI bisnis yang dihubungkan ke internet

27 Visi dan Prospek Membangun E-Business
Visi E-Business meliputi : Adanya keinginan yang kuat dan konsisten untuk membangun hubungan langsung dengan konsumen Pembangunan jaringan komunitas. Contoh: KlikBCA membangun jaringan dengan Telkomsel utk penjualan pulsa Perluasan Pasar Masuk era persaingan global

28 Tahap-Tahap Pembentukan Sistem E-Business
Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer dan internet seoptimal mungkin. Membangun halaman Web Membangun SI E-Business yang efektif (merancang aliran data, prosedur pengolahan dan aliran informasi) Mengembangkan SI yang bersifat inter platform (SI yang mampu menjembatani antar platform SI)

29 Pemodelan Sistem SI E-Business adalah sistem yang besar dan kompleks, sehingga perlu membuat model guna menggambarkan dan mengkomunikasikan secara sederhana rancangan sistem yang dibuat untuk ditujukan kepada pengelola perusahaan. Menggambarkan aliran data yang akan diproses, arus data dan informasi.  Sistem Flowchart, Blok Diagram

30 Metode Daur Hidup SI E-Business
Metode daur hidup (SLC) cocok untuk pembangunan E- Business karena dilakukaan selangkah demi selangkah dengan proses dokumentasi yang rapi. Tahapan-tahapannya : Tahap Perencanaan Tahap Analisis Tahap Perancangan Tahap Penerapan Tahap Evaluasi Tahap Penggunaan dan Pemeliharaan

31 A. Tahap Perencanaan Pembuat sistem mencoba memahami permasalahan dan mendefinisikan secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendala-kendala Hasilnya berupa proposal proyek. Rencana aksi Proposal TI untuk prioritas-prioritas E-Business Tujuan Kasus Bisnis untuk e-Business/ Investasi TI Perencanaan aplikasi e-Business, pembangunan & penyebarannya Umpan balik Umpan balik

32 B. Tahap Analisis Pembuat sistem akan menganalisis permasalahan dengan menyusun studi kelayakan. Enam dimensi kelayakan menurut Mc.Leod : Kelayakan Teknis Pengembalian Ekonomis Pengembalian Non-Ekonomis Hukum dan Etika Operasional Jadwal

33 B. Tahap Analisis Juga harus dilakukan studi kelayakan terhadap faktor- faktor berikut agar pemodelan SI dapat digunakan dalam lingkup yang tepat: Kelayakan organisasi (dukungan dari organisasi) Memilih kelompok bisnis (sasaran pasar/pemakai sistem) Melihat kemungkinan² pemodalan Tingkat kompetisi produk Lingkungan operasional sistem (cth: dimana sistem akan diakses?) Sistem Harga (apakah ada tawar menawar? Diskon? Atau sudah ada ketetapan harga?)

34 C. Tahap Perancangan Membuat rancangan SI e-business dengan memperhatikan hal-hal berikut: Kebutuan perusahaan e-Business Kebutuhan operator Kebutuhan pemakai Kebutuhan teknis

35 D. Tahap Penerapan Kegiatan mengimplementasi rancangan yang telah disusun sebelumnya agar dapat diwujudkan. Pertimbangan memilih bahasa komputer : kemampuan bahasa tersebut, dan penguasaan programmer terhadap bahasa tsb Untuk proses diluar sistem, disusun perjanjian atau tata tertib.

36 D. Tahap Penerapan Cara merealisasikan sistem : Paket Aplikasi
Pengembangan oleh staff Pengembangan yang dilakukan dengan kerjasama dari pihak luar

37 E. Tahap Evaluasi Uji coba untuk memastikan sistem sudah benar dan sesuai karakteristik yang ditetapkan. Dilakukan bertahap mulai dari pengecekan alur sistem sampai pengecekan yang melibatkan data sesungguhnya. Juga perlu dilakukan evaluasi perangkat keras yang digunakan.

38 F. Tahap Penggunaan dan Pemeliharaan
Tahap penggunaan bila sistem telah diuji coba dan dinyatakan lolos. Tim teknis harus memperhatikan masalah pemeliharaan sistem untuk memelihara keutuhan data dan informasinya. Pemeliharaan dapat berupa : penataan ulang database, back-up, scanning virus, penyesuaian² dan pembetulan kesalahan² yang mungkin terjadi.

39 Kegagalan SI E-Business
Faktor-faktor penyebab kegagalan SI e-Business: Pandangan bahwa SI e-Business adalah yang paling penting, sehingga lupa akan komitmen dan konsistensi terhadap materi informasi, produk, dan layanan. Antar-muka yang kurang interaktif, kurang komunikatif, dan tidak user friendly. Perubahan cara pandang, pola bisnis, dan sistem dari tradisional menjadi modern & global memerlukan waktu untuk beradaptasi.

40 IMPLEMENTASI E-BISNIS
3 IMPLEMENTASI E-BISNIS

41 E-Business merupakan istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan bisnis yang dijalankan pada internet, atau penggunaaan teknologi internet untuk meningkatkan produktivitas dan keutungan dari suatu bisnis. E-Business sendiri mempunyai pengertian sebagai suatu praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi.

42 Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini dilakukan oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan, baik berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, serta peningkatan produktivitas dan profit. Dalam penggunaan e-Business, perusahaan harus membuka data pada sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara elektronik dengan mereka memanfaatkan internet.

43 Dampak dari e-Business tidak hanya di dalam pembuatan perusahaan berbasis web, tetapi juga membangun order industri yang baru. Bill Gates menyatakan bahwa kompetisi yang terjadi sekarang ini bukan diantara produk dan jasa, tetapi adalah kepada model bisnis perusahaan. Perkembangan e-Business sudah berada pada tahap konsolidasi dimana ketertarikan kepada teknologi dan ide sedang dipadukan secara hati-hati terhadap strategi, implementasi, profitabiliti. Sebagian besar orang mengenali bahwa e-Business mempunyai dua bagian; tidak hanya teknologi tetapi juga tentang bisnis.

44 Penerapan e-Business di Indonesia sedang dalam tahap berkembang
Penerapan e-Business di Indonesia sedang dalam tahap berkembang. Jika kita lihat pada beberapa website terkenal di Indonesia itu sudah terbukti bahwa sebenarnya internet itu sedang digemari oleh Indonesia, contohnya seperti social media yang belum lama ini semakin tenar di para pengguna internet di Indonesia. Fenomena ini harus bisa dimanfaatkan juga untuk kepentingan bisnis, bahkan sekarang masyarakat Indonesia banyak yang melakukan kegiatan e- Commerce di Indonesia, seperti online shoping yang sedang merebak.

45 Di Indonesia prospek penerapan konsep e- Business masih terbuka lebar
Di Indonesia prospek penerapan konsep e- Business masih terbuka lebar. Prospek atau peluang bisnis akan dinikmati bagi perusahaan-perusahaan yang dapat membantu manajemen perusahaan dalam mengimplementasikan berbagai jenis komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi digital yang terjadi padabackoffice.  Selain itu peluang bisnis ini juga akan dinikmati oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki pasar sasaran generasi muda, karena generasi muda akan lebih mudah beradaptasi dengan berbagai perubahan teknologi dibandingkan generasi tua.

46 Peluang bisnis dari penerapan e-Business juga akan membuka kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk menjual isi atau jenis data dan informasi yang eksklusif dengan harga mahal atau premium. Data dan informasi yang dijual tersebut dapat diperjualbelikan dalam bentuk data mentah, maupun yang telah diolah menjadi informasi yang memiliki nilai tinggi. Peluang e-business juga terbuka lebar bagi perusahaan yang bergerak dalam penyediaan berbagai perlengkapan teknologi, hardware dan software yang berkaitan dengan teknologiperpasive computing (barang elektronik dengan teknologi digital dan mikroprosesor di dalamnya) yang mudah dibawa kemana-mana.

47 STRATEGI PEMASARAN REFERENSI:
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks, 2000. Marketing Strategy marketing-strategy-ppt-powerpoint-slides-business-finance/ Nicholas, Julie. Pemasaran dan Promosi Jasa Perpustakaan Purnawarman, Trioso. Strategi Pemasaran dan Pengendalian Mutu Produk Sunarto. Prinsip-prinsip Pemasaran. Yogyakarta: Umus, 2004. Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset, 1995.

48 STRATEGI STRATEGI: Satu kesatuan rencana yang menyeluruh dan terpadu untuk mencapai tujuan. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Perencanaan dasar suatu aksi yang pilih untuk mencapai suatu tujuan. Taktik: memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat jika dibandingkan dengan strategi, cara dalam menjalankan rencana tersebut, yaitu teknik yang dipakai untuk melaksanakan strategi, pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut

49 JENIS STRATEGI STRATEGI STABIL
Tindakan organisasi dengan cara mempertahankan strategi yang telah ada karena dianggap sudah baik dan tidak perlu ada perubahan. STRATEGI PERTUMBUHAN Internal (pengembangan produk/jasa) Eksternal (integrasi vertikal, merger) Ekspansi (pengembangan pasar dan diversifikasi) STRATEGI PENCIUTAN Mengurangi kegiatan dan meningkatkan efisiensi (pengurangan biaya, likuidasi, penjualan saham) STRATEGI KOMBINASI Merupakan penggabungan dari ketiga strategi di atas.

50 PENGERTIAN STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pendangan penjual (4P) adalah tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price) dan promosi yang gencar (promotion).

51 KONSEP STRATEGI PEMASARAN
Tujuan akhir dan konsep strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (Total Customer Statisfaction). Kepuasan pelanggansepenuhnya bukan berarti memberikan kepada apa yang menurut kita (penjual) keinginan dari mereka tetapi apa yang sesungguhnya mereka (pelanggan) inginkan serta kapan dan bagaimana mereka inginkan.

52 KONSEP STRATEGI PEMASARAN (lanjutan)
Dari sudut pandang pelanggan (4C) adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to the customer), kenyamanan (convenience) dan komunikasi (comunication).

53 MARKET SCOPE STRATEGY (Strategi Lingkup Pasar)
Single Market Strategy Multi Market Strategy Total Market Strategy

54 SINGLE MARKET STRATEGY (Strategi Pasar Tunggal)
Concentration of efforts in a single segment. Requirements: Serve the market wholeheartedly despite initial difficulties Avoid competition with established firms.

55 MULTI MARKET STRATEGY (Strategi Pasar Multi)
Serving several distinct markets. Requirements: Careful selection of segments to serve Avoid confrontation with companies serving entire market.

56 TOTAL MARKET STRATEGY (Strategi Pasar Menyeluruh)
Serving the entire spectrum of the market by selling differentiated products to different segments in the market. Requirements: Employ different combinations of price, product, promotion, and distribution strategies in different segments Top management commitment to embrace entire market Strong financial position.

57 MARKET ENTRY STRATEGY (Strategi Memasuki Pasar)
First In Strategy Early Entry Strategy Laggard Entry Strategy

58 FIRST IN STRATEGY (Strategi Masuk Yang Pertama)
Entering the market before all others. Requirements: Willingness and ability to take risks Technological competence Strive to stay ahead Heavy promotion Create primary demand Carefully evaluate strengths

59 EARLY ENTRY STRATEGY (Strategi Masuk Awal)
Entering the market in quick unccession after the leader. Requirements: Superior marketing strategy Ample resources Strong commitment to challenge market leader

60 LAGGARD ENTRY STRATEGY (Strategi Masuk Belakangan)
Entering the market toward tail end of growth phase or during maturity phase. Two modes of entry are feasible: (a) Imitator (peniru) - Entering market with me-too product (b) Initiator - Entering market with unconventional  marketing strategies. Requirements: Imitator Market research ability Production capability Initiator  Market research ability, Ability to generate creative marketing strategies.

61 MEDIA SELECTION STRATEGY (Strategi Pemilihan Media)
Choosing the channels: newspapers, magazines, television, radio, outdoor advertising, transit advertising (advertising that appears inside and outside on public transport vehicles, in waiting areas, and at stations and terminals), direct mail (through which messages concerning a product/service are transmitted to the targets).

62 MEDIA SELECTION STRATEGY (LANJUTAN)
Requirements: Relate media-selection objectives to product/market objectives Media chosen should have a unique way of promoting the business Media should be measure-minded not only in frequency, in timing, and in reaching the target audience but also in evaluating the quality of the audience Base media selection on factual not artificial grounds, Media plan should be optimistic in that it takes advantage of the lessons learned from experience Seek information on customer profiles and audience characteristics.

63 PERKEMBANGAN KONSEP STRATEGI PEMASARAN
SHIFTING FROM “P” to “C” STRATEGI: 9P BOOMS, BITNER & GEORGE W.R : 6P + PHYSICAL EVIDENCE DAN PROCESS MEGA MARKETING KOTLER: 6P (4P + POWER AND PUBLIC RELATION) MARKETING MIX: 4P (PRODUCT, PRICE, PROMOTION, AND PLACE)

64 STRATEGI MARKETING MIX ‘4P’
PRODUCT: Kualitas, penampilan, tambahan gaya, merek, pengepakan, ukuran, pelayanan, garansi PRICE: Daftar harga, potongan, pengecualian, periode, pembayaran, aturan, kredit PROMOTION: Iklan, penjualan barang, publisitas PLACE: Alur distribusi, peliputan, lokasi, tingkat sediaan, transportasi dll.

65 MEGA MARKETING 6P OLEH KOTLER
4P plus POWER: Mengenali, membina hubungan dengan pihak-pihak yang memiliki pengaruh terhadap pasar. PUBLIC RELATION: Memikirkan dan menciptakan berbagai cara pendekatan untuk bisa membangun image/citra yang baik terhadap produk dan jasa dikalangan masayarakat.

66 UNTUK JASA 9P OLEH BOOMS, BITNER & GEORGE W.R
6P Plus PEOPLE PHYSICAL EVIDENCE PROSES

67 SHIFTING “P” to “C” (Pergeseran dari P ke C
Product Jalan keluar terhadap permasalahan konsumen (costumer solution) Price Biaya untuk pelanggan (Cost to customer) Place Menyenangkan, nyaman (convinience) Promotion Komunikasi dari perusahaan kepada pelanggan (communication)

68 SEKIAN

69 Analisa Pesaing Analisa Pesaing

70 Pengertian Pesaing Pesaing:
adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang/jasa yang sama atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Analisa Pesaing

71 Hal Yang Perlu Diketahui Dari Pesaing:
Kelengkapan, mutu, desain. Harga yang ditawarkan. Saluran distribusi yang dimiliki. Promosi yang dijalankan. Rencana kegiatan pesaing ke depan. Analisa Pesaing

72 Analisa pesaing, meliputi kegiatan:
Mengidentifikasi pesaing. Menentukan sasaran pesaing. Identifikasi strategi pesaing. Analisa kekuatan dan kelemahan pesaing. Identifikasi reaksi pesaing. Strategi menghadapi pesaing. Analisa Pesaing

73 Dari kegiatan analisa pesaing, akan dapat diketahui:
Siapa pesaing kita. Apa sasaran pesaing yang ingin dicapai. Bagaimana strategi yang mereka lakukan. Apa dan di mana kekuatan dan kelemahan pesaing. Bagaimana pola reaksi mereka. Siapa saja yang perlu diserang terlebih dahulu. Bagaimana cara menyerangnya. Pesaing mana yang harus dihindarkan terlebih dahulu. Analisa Pesaing

74 Identifikasi Pesaing Meliputi:
Jenis produk yang ditawarkan. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (market share) pesaing. Identifikasi peluang dan ancaman. Identifikasi keunggulan dan kelemahan Ex: - kelengkapan produk? - kemasan? - harga? - distribusi? - lokasi? - promosi? Analisa Pesaing

75 Identifikasi Strategi Pesaing:
Strategi menyerang pesaing yang lemah terdahulu. Strategi langsung menyerang lawan yang kuat. Strategi gerilya (menembak dan lari). Bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi serangan yang dilakukan lawan. Analisa Pesaing

76 Identifikasi Kelemahan Dan Kekuatan melalui tahapan:
Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu (sasaran? Strategi? Kinerja?). Mencari tahu kekuatan pesaing (keuangan? SDM? Teknologi?). Mengetahui market share pesaing; tindakan pesaing terhadap pelanggan. Mencari tahu kelemahan pesaing (keuangan? SDM? Teknologi?). Analisa Pesaing

77 Identifikasi Reaksi Pesaing:
Apabila kita menurunkan harga, akan diikuti pesaing, bahkan mungkin lebih rendah. Apabila kita memberikan hadiah, dibalas dengan pemberian hadiah yang lebih baik. Apabila kita memberikan diskon, pesaing juga memberikan diskon yang lebih menarik. Apabila kita membebaskan biaya-biaya administrasi, pesaing juga mengikuti. Analisa Pesaing

78 Strategi Menghadapi Pesaing
Strategi pemimpin besar (market leader). Mempertahankan market share. Strategi penantang pasar (market challenger). Meningkatkan market share. Strategi pengikut pasar (market follower). Analisa Pesaing

79 Strategi Penyerangan:
Serangan frontal serangan penuh dan langsung terhadap kekuatan pesaing terhadap: - harga - promosi - distribusi Serangan samping serangan tidak berhadapan langsung dengan lawan. Serangan melalui sisi kelemahan. Serangan melambung melakukan serangan secara tidak langsung. Melakukan diversifikasi produk yang tidak terkait. Memasuki pasar wilayah-wilayah yang baru. Analisa Pesaing

80 Strategi Penyerangan (lanjutan):
Serangan Gerilya Penantang melakukan serangan secara kecil-kecilan dan terbatas. - Penantang tidak memiliki kekuatan yang memadai, terutama dalam hal keuangan. - Serangan dilakukan secara berkala untuk menggoyahkan posisi lawan. - Serangan dapat dilakukan dengan cara: -- penurunan harga secara selektif pada produk tertentu. -- pembajakan eksekutif pesaing. -- ledakan promosi besar-besaran - Biasanya serangan dilakukan perusahaan kecil terhadap perusahaan besar. Analisa Pesaing


Download ppt "MATERI SETELAH UTS Firdaus.S.Kom,M.Ko m."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google