Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidyawati Susman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Batasan Normal, Abnormal, dan Patologis
Tatap Muka 3. Anna.Psi.Kli.2017
2
Tujuan Instruksional Umum
Setelah selesai kuliah ini, mahasiswa mampu mengetahui batasan perilaku manusia yang normal, abnormal dan patologis. Anna.Psi.Kli.2017
3
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah selesai kuliah ini mahasiswa mampu : Mengetahui batasan perilaku manusia yang normal; Mengetahui batasan perilaku manusia yang abnormal; Mengetahui batasan perilaku manusia yang patologis; Anna.Psi.Kli.2017
4
Batasan Normal, Abnormal, Patologis
Normal: Suatu keadaan yang hampir seluruh populasinya memiliki gejala, ciri dan sifat yang sama. Abnormal: Tidak normal, Menyimpang dari suatu standar, bisa berarti diatas normal atau dibawah normal. Patologi: Keadaan sakit, tidak sehat, mengalami kerusakan. Biasa merupakan suatu tinjauan dari sudut medis. Anna.Psi.Kli.2017
5
Abnormal (AbN) Seseorang abnormal secara statistik
tidak selalu patologis, bisa terjadi: Memiliki kreativitas berlebih. Tetapi tidak patologis Hiperaktif memiliki potensi beraktivitas berlebih, dalam arti menyimpang dr rata2 orang umum, tetapi tidak patologis, tidak menganggu kesehatan, dan tidak merugikan. Anna.Psi.Kli.2017
6
Menentukan Normalitas
Pendekatan Kuantitatif Pendekatan Kualitatif Anna.Psi.Kli.2017
7
Pendekatan Kuantitatif
Didasarkan pd sering/ tidak sering peristiwa terjadi, yg diperkirakan secara subyektif mengikuti pemikiran awam. Ex. Anggapan seseorang berTato adalah normal, biasa atau hampir semua orang berTato adalah normal, bukan kriminal pada masa kini. Anggapan ini didasarkan atas perkiraan subyektif, yaitu, kita sering melihat hal tsb. Perkiraan dilakukan dg perhitungan secara teliti, dan menghasilkan suatu angka rata2. Ex. Penghasilan rata2 penduduk Indonesia/ bulan. Tinggi rata2 Wanita Indonesia. Anna.Psi.Kli.2017
8
Pendekatan Kualitatif
Didasarkan pd penegakan pedoman2 normatif, tidak dg perhitungan atau tidak dg pemikiran awam, tetapi dengan observasi empirik pd tipe2 ideal. Batasan kualitatif didasarkan pada: Tipe ideal dibidang biologis. Tipe ideal dibidang kultural. Tipe ideal dibidang sosial. Anna.Psi.Kli.2017
9
Pendekatan lain: Stern, Gladstone, Ulmann dan Krasner.
Anna.Psi.Kli.2017
10
Stern Aspek-aspek menilai Normal atau Abnormal:
1. Daya Integrasi; 2. Simtom Gangguan; 3. Kriteria Psikoanalisis; 4. Determinan Sosio-kultural Anna.Psi.Kli.2017
11
Daya Integrasi Fungsi ego dalam mempersatukan, mengkoordinasi kegiatan ego kedalam dan keluar diri. Makin terkoordinir dan terintegrasi maka perilaku atau pemikiran makin baik. Anna.Psi.Kli.2017
12
Simptom Gangguan Ada tidaknya simptom atau gejala gangguan merupakan pegangan yg paling jelas dalam mengevaluasi kesehatan jiwa secara kualitatif. Biasa dilakukan dengan pendekatan medis. Kesulitan: Pd kasus gangguan kepribadian tertentu simptom seringkali tdk jelas, dan subyek tidak mempunyai keluhan. Anna.Psi.Kli.2017
13
Kriteria Psikoanalisis
Patokan Kesehatan Jiwa: Tingkat kesadaran. Perkembangan psikoseksual. Makin tinggi tingkat kesadaran, maka makin baik dan makin sehat jiwanya. Jika banyak dikuasai alam tidak sadar, artinya kurang sehat jiwanya Perkemb psikoseksual berhubungan erat dengan perkemb fisik & perkemb libido. Anna.Psi.Kli.2017
14
Kriteria Psikoanalisis (2)
Perkembangan Tidak Optimal Frustrasi / Kepuasan ber>an, akan mempengaruhi masa dewasanya. Terhambat/ terfiksasi pd tahap ttt. Kadang Regresi Seor bermimpi mengungkapkan Hasrat Terpendam, Ex. Bermimpi melakukn kesalahan dalam bertindak/ dalam bicara, lupa hal2 kecil dalam kehid sehari2, Hasrat terpendam, adalah suatu perasaan tertekan secara tidak sadar=simtom psikopatologi Or. sakit. Pada orang Normal, Simtom jauh lebih ringan. Anna.Psi.Kli.2017
15
Kriteria Psikoanalisis (3)
Kekuatan Pendekatan Psikoanalisis : Mendalami dan memperhatikan hal2 khusus pada seseorang. Kelemahan: - Fungsi alam tdk sadar terlalu diagungkan, arti positif alam sadar tidak diperhatikan. - Penyederhanaan dalam menerangkan masa dewasa dengan mengembalikan ke masa lalu. Anna.Psi.Kli.2017
16
Determinan Sosio-Kultural
Lingkungan (sos&bud) memp peranan besar dlm penilaian st gejala Normal at Abnormal Men Psikiatri, Gejala halusinasi mrpkn gejala patologis namun gejala tsb Normal at suci di Am. ‘Hysterical Reaction’ adlh gejala neurotik tp pd suku Indian sbg seor kemasukan roh & suatu peristiwa suci ‘Kesurupan’ di desa Indonesia tidak sama dg ‘depersonalisasi’ pd kasus psikotis Anna.Psi.Kli.2017
17
Ulmann& Krasner TL manusia tdk dpt dilihat sec Normal at AbNormal, tetapi harus dilihat dg prinsip bhw: “TL = Hasil keadaan masa lalu & masa kini” Abnormal selain didefinisikan secara Statistik, Medis, Psikoanalitis & Sosiokultural. Juga Definisi Legal / Hukum ttg Abnormalitas. Yt. Menghubungkan TL manusia dg * Kompetensi * Tanggung Jawab * Komitmen Yg menentukan Apakah ssor masuk ke RSJ, Penjara, Institusi Khusus atau Tidak. Anna.Psi.Kli.2017
18
Kompeten Seseorang dg IQ rendah, Pikun, Anak dibawah umur apakah kompeten dalam melakukan aktivitas / bekerja? Anna.Psi.Kli.2017
19
Tanggung Jawab IQ Normal dg - Sakit Ringan, - Mabuk, - Minum Alkohol,
- Mengidap Epilepsi, jika melakukan tindakan kriminal, Sec hukum dianggap bertanggung jawab. Bgm Seorang dg kelainan Jiwa ? Anna.Psi.Kli.2017
20
Komitmen Jika seseorang membahayakan diri sendiri atau orang lain perlu dipisahkan dari lingkungan masyarakat. Anna.Psi.Kli.2017
21
Definisi TL Abnormal - Ulmann
TL Abnormal ad Jenis TL menyimpang, yg memerlukan perhatian profesional dr Psikiater, Psikolog at Tenaga Prof lain dibidang kesehatan jiwa. Sec Implisit : Jk ssor menunjukkn suatu TL yg berbeda, - tidak mengikuti aturan yg berlaku, - tidak pantas, - mengganggu & - tdk dapat dimengerti dg kriteria yg biasa maka TL tsb dianggap Abnormal. Anna.Psi.Kli.2017
22
William Gladstone Normalitas ditentukn ol Aspek TL Penyesuaian Diri dg profil menrt Tingkatan Pernilaian TL tsb. 7 Aspek Tingkah Laku Penyesuaian Diri, yaitu : * Ketegangan; * Suasana hati; * Pemikiran; * Kegiatan / Aktivitas; * Organisasi diri; * Hubungan antar manusia; * Keadaan fisik. Anna.Psi.Kli.2017
23
William Gladstone (2) 5 Tingkatan penilaian pd TL, yt : * Penyesuaian diri normal; * Penyesuaian ‘darurat’ * Penyesuaian ‘neurotik’ * Keprib atau karakter neurotik * Gangguan berat. Anna.Psi.Kli.2017
24
Profile Kesehatan Mental – William Gladstone
Profil kesehatan mental ssor dpt darurat pd ketegangan, suasana hati, kegiatan / aktivitas & hubungan antar manusia normal pd pemikiran & keadaan fisik patologis pd aspek organisasi diri. Tes ini tidak begitu dikenal & tidak banyak dilakukan penelitian di Indonesia, namun dr profil tersebut menunjukkan bhw Penilaian Normal & Abnormal dr Tingkah Laku seseorang cukup kompleks. Anna.Psi.Kli.2017
25
Latihan Soal 3 Jawablah pertanyaan berikut ini !
1. Sebutkan dua pendekatan dlm membuat pedoman tentang Normalitas ?Jelaskan dasar2 dari salah satu pendekatan tsb ! 2. Bagaimana Stern menilai Normalitas ?Jelaskan pendapatnya! 3. Seseorang yg menggoyang2-kan kaki bila sulit menghadapi masalah.Apakah keadaan ini normal?Jelaskan pendapat Sdr! 4. Kasus seorang bapak yg melalui air di mangkok dapat melihat kelainan pada orang sakit yg telah didiagnosa dokter tidak dapat sembuh. Apakah keadaan ini normal ? Jelaskan pendapat Saudara dan dari sudut pandang apa hal ini dapat dikategorikan normal ? Seseorang dg kelainan jiwa telah berbuat kriminal dibebaskan dari hukuman penjara. Prinsip apa yg dapat membebaskannya ? dan menurut siapa prinsip tersebut ? Kesehatan mental seseorang dapat digambarkan dlm suatu profil aspek tingkah laku penyesuaian diri menurut tingkatan penilaian normalitas pada tingkah laku tsb. Gambarkan profil tsb dan Menurut siapakah pendapat ini ? Anna.Psi.Kli.2017
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.