Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidya Budiaman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
KEBUTUHAN, TANTANGAN DAN PERMASALAHAN PEMBELAJARAN SD PERTEMUAN - 7
Dr. RATNAWATI SUSANTO., MM.,M.Pd PGSD - FKIP
2
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mahasiswa memiliki pemahaman konsep mengenai kebutuhan, tantangan dan permasalahan pembelajaran SD.
3
INDIKATOR PENILAIAN Menganalisis kebutuhan, tantangan dan permasalahan pembelajaran SD dengan matrik SWOT.
4
KEBUTUHAN PEMBELAJARAN SD
Kebutuhan adalah kesenjangan keadaan saat ini dibandingkan dengan keadaan yang seharusnya. Dengan kata lain, setiap keadaan yang kurang dari yang seharusnya menunjukan adanya kebutuhan. Analisis kebutuhan merupakan aktivitas ilmiah untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat proses pembelajaran guna memilih dan menentukan media yang tepat dan relevan mencapai tujuan pembelajaran dan mengarah pada peningkatan mutu pendidikan. Analisis kebutuhan ditujukan untuk menentukan keperluan atau harapan yang ingin dimiliki warga belajar, setelah warga belajar menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penurunan kualitas dari kualifikasi yang harus dipenuhi.
5
ANALISIS PEMBELAJARAN
Abdul Razak (2011:2): Analisis pembelajaran merupakan proses penjabaran prilaku umum menuju ke perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis. Dick dan Carrey: analisis pembelajaran adalah seperangkat prosedur yang bisa diterapkan dalam suatu tujuan pembelajaran menghasilkan identifikasi langkah-langkah yang relevan bagi penyelengaraan suatu tujuan dan kemampuan subordinat yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk mencapai tujuan. Jadi analisis pembelajaran adalah proses menjabarkan kompetensi umum menjadi kompetensi khusus yang tersusun secara logis dan sistematik.
6
PROSEDUR ANALISIS PEMBELAJARAN
Menuliskan prilaku umum yang telah ada dalam tujuan pembelajaran umum untuk mata pelajaran yang sedang dikembangkan. Menuliskan setiap prilaku khusus yang merupakan bagian dari prilaku umum. Membuat prilaku khusus kedalam daftar urutan yang logis dari prilaku umum. Menambahkan prilaku khusus atau perlu dikurangi. Setiap prilaku khusus ditulis dalam lembar kartu atau kertas ukuran 3x5 cm. Kemudian kartu disusun dengan menempatkannya dalam struktur hirarkhis prosedural, atau dikelompokan menurut kedudukan masing-masing terhadap kartu lain.
7
7. Bila perlu ditambah dengan prilaku khusus lain atau dikurangi sesuai kedudukan masing-masing. 8. Letak prilaku digambarkan dalam bentuk kotak-kotak diatas kertas lebar sesuai dengan letak kartu yang telah disusun. 9. Hubungkan kotak-kotak yang telah digambar dengan garis-garis vertikal dan horizontal untuk menyatakan hirarhikal, prosedural, dan pengelompokan. 10. Meneliti kemungkinan hubungan prilaku umum yang satu dengan yang lain atau prilaku khusus yang berada di bawah prilaku umum yang berbeda. 11. Memberi nomor urut pada setiap prilaku khusus dimulai dari yang terjauh hingga yang terdekat dari prilaku umum.
8
PERILAKU DAN KARAKTERISTIK SISWA
Kegiatan menganalisis perilaku dan karakteristik siswa dalam mengembangkan pembelajaran merupakan pendekatan yang menerima siswa apa adanya dan menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan siswa tersebut. Karakteristik siswa merupakan salah satu variabel pengajaran. Variabel ini didefenisikan sebagai aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa. Aspek-aspek ini bisa berupa bakat, minat, sikap, motivasi belajar, kemampuan berpikir, dan kemampuan awal (hasil belajar) yang telah dimilikinya. Karakteristik sangat menentukan dalam proses pemilihan strategi pengolahan, yang berkaitan dengan bagaimana menata pengajaran, khususnya komponen-komponen, strategi pengajaran agar sesuai dengan karakteristik perseorangan siswa.
9
Dua macam informasi diperlukan agar bisa menyusun program pengajaran dengan baik. Pertama : “obyektif” atau tujuan instruksional khusus. Kedua : kemampuan awal dan karakteristik siswa. “Objektif” atau tujuan instruksional khusus adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa manakala ia telah selesai mengikuti suatu program pengajaran. Sedang yang dimaksud dengan kemampuan awal dan karakterisrik siswa adalah kemampuan dan ketrampilan yang relevan, termasuk di dalamnya yang lain-lain latar belakang informasi karakteristik siswa yang telah ia miliki pada saat akan mulai mengikuti suatu program pengajaran.
10
Di dalam menganalisis karakteristik siswa, ada tiga hal yang perlu diperhatikan.
Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan awal atau “prerequisite skills” seperti : kemampuan intelektual, kemampuan berfikir, mengucapkan, dan kemampuan gerak atau “psychomotor skills”, misalnya keterampilan menggerakkan tangan, kaki, dan badan. Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial dan kebudayaan (sociocultural). Karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian seperti: sikap, perasaan, minat, dan sebagainya.
11
TEKNIK ANALISIS KARAKTERISTIK SISWA
Dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang tersedia. Dokumen yang dimaksud misalnya nilai Surat Tanda Tamat Belajar (STTB), nilai rapor, nilai tes intelegensi, dan nilai tes masuk. Catatan-catatan mengenai prestasi dalamn berbagai bidang kegiatan yang pernah diperoleh, kesemuanya merupakan informasi yang sangat berguna untuk mengetahui keadaan siswa. Dengan menggunakan tes prasyarat dan tes awal. Tes prasyarat adalah tes untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki pengetahuan atau keterampilan yang diperlukan atau disyaratkan untuk mengikuti suatu pelajaran. Sedangkan tes awal adalah tes untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah memiliki pengetahuan atau keterampilan mengenai ajaran yang hendak diikuti.
12
3. Dengan mengadakan konsultasi individual
3. Dengan mengadakan konsultasi individual. Dengan mengadakan konsultasi individual terhadap siswa, amak guru akan lebih dapat mengadakan pendekatan secara personal untuk guru memperoleh informasi mengenai minat, sikap, keinginan siswa, dan sebagainya. 4. Dengan menyampakan angket atau questionnaire. Angket bisa disusun kemudian disampaikan kepada siswa misalnya untuk mengetahui gaya belajar mereka. Gaya belajar ada bermacam-macam misalnya: dependent, independent, competitive, participant, dan sebagainya. Dengan mengetahui gaya belajar siswa, guru akan dapat menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan keadaan kelompok siswa tersebut.
13
TANTANGAN PEMBELAJARAN SD
Perubahan Kurikulum karena Tantangan Perubahan Masyarakat, IPTEKS, dan Tuntutan Masa Depan
14
PERMASALAHAN PEMBELAJARAN SD
1. Masalah belajar siswa di sekolah, seperti : masalah belajar di kelas, kesalahan pembelajaran, miskonsepsi dan peningkatan hasil belajar siswa. 2. Desain dan strategi pembelajaran di kelas, seperti : masalah pengelolaan dan interaksi di dalam kelas, partisipasi orang tua dalam proses belajar- mengajar siswa. 3. Alat bantu , media dan sumber belajar, seperti : masalah penggunaan media, perpustakaan dan sumber belajar didalam dan diluar kelas, peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat. 4. Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran seperti pengembangan instrumen dalam penilaian kelas.
15
5. Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan
seperti : keefektifan hubungan antara pendidik, peserta didik dan orang tua dalam dalam proses belajar-mengajar serta peningkatan konsep diri peserta didik. 6. Masalah kurikulum, seperti,seperti implementasi kurikulum urutan penyajian materi pokok, interaksi guru siswa, siswa materi ajar, dan siswa- lingkungan belajar.
16
ANALISIS SWOT Adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek/organisasi.. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats
17
selesai
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.