Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Nama : Elsa Tri Monika Nim : 140052
Anatomi fisiologis organ reproduksi wanita konsepsi, dan pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi Nama : Elsa Tri Monika Nim :
2
Genetalia interna dan eksterna
VAGINA Terletak antara kandung terkecil dan rectum, pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan yang disebut rugae, dinding depan ( 9 cm ) lebih pendek dari dinding belakang ( 11 cm ), bagian cervix yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Fungsinya sebagai alat persetubuhan, sebagai jalan lahir pada waktu spartus, sebagai saluran keluar darah waktu haid dan sekret dari uterus.
3
Uterus Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir dilapisi peritoneum (serosa). Pada saat tidak hamil terdapat dalam pelvis minor antara urinaria dan rektum, berbentuk bola lampu yang gepeng terdiri dari 2 bagian: Corpus uteri : segitiga dan servic uteri : silindris, bagian dari corpus uteri antara kedua pangkal tuba : “fundus uteri”, ligament-ligament uterus. Ovarium Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Ovarium terletak pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut “fossa ovarica”.
4
2. Genitalia eksterna Mons veneris / Mons pubis Parametrium
Merupakan jaringan ikat yang terdapat antara kedua lembar ligamentum latum (Prawirohardjo, 1999). 2. Genitalia eksterna Mons veneris / Mons pubis Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis. Setelah pubertas mons veneris di tutup oleh rambut, bagian yang menonjol terdiri dari jaringan lemak, menutupi bagian depan symfisis pubis. Mons veneris berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika.
5
Labia Mayora & Minora Labia mayora homolog dengan scrotum, Bagian luar : seperti kulit biasa dan ditumbuhi rambut, Bagian dalam : selaput lendir banyak mengandung kelenjar sebacae, Labia minora : lipatan disebalah medial dari labia mayora, Kedua lipatan kanan dan kiri bertemu diatas : “ preputium clitoris” bertemu dibawah “Fenulum clitoris”. Clitoris Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Analog dengan penis, Mengandung urat-urat saraf sensoris dan pembuluh darah. Festibulum Merupakan rongga sebelum lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh clistoris, dorsal oleh fourchet.
6
Kelenjar Bartholini Hymen (selaput dara)
Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina karena dapat mengeluarkan lendir. Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks, dan salurannya keluar antara himen dan labia minora. Hymen (selaput dara) Berupa lapisan yang tipis & menutupi sebagian besar dari introitus vagina, bila hymen tertutup : Hymen Occlusivum, bila telah partus hanya tinggal sisa-sisa kecil disebut “ Carunculae Myrtiformis”. Urethra Tempat keluarnya air kencing yang terletak dibawah klitoris. Fungsinya sebagai saluran untuk keluarnya air kencing.
7
Panggul ANATOMI PANGGUL Fungsi umum Panggul Wanita yang terdiri bagian keras panggul wanita berfungsi untuk : Panggul Besar (pelvis mayor) fungsinya adalah untuk sangga isi abdomen; Panggul kecil (pelvis minor) fungsinya membentuk jalan lahir, serta merupakan tempat alat genetalia; Bagian Lunak panggul wanita berfungsi: membentuk lapisan dalam jalan lahir, Menyangga alat genetalia dalam posisi normal, Saat persalinan berperan dalam proses kelahiran (prawiro hardjo, 1999).
8
Bentuk panggul wanita Panggul Gynekoid
Merupakan bentuk yang khas bagi wanita ukuran diameter transversa kira-kira sama panjangnya dengan ukuran diameter antero posterior hingga bentuk pintu atas panggul mendekati lingkaran/bulat. Panggul Android Segmen anterior sempit dan berbentuk segitiga, sacrum letaknya ke depan, hingga ukuran diameter anteroposterior sempit pada pintu atas panggul dan pintu bawah panggul. Panggul Antropoid Ukuran antero posterior dari pintu atas panggul lebih besar dari ukuran diameter transversa hingga bentuk pintu atas panggul lonjong ke depan.
9
Ukuran panggul Ukuran Panggul Dalam a. Pintu atas Panggul: Conjugata Vera (CD-1,5) yaitu jarak dari tepi atas symph-promont dengan ukuran normal: 11 cm, Conjugata Diagonalis jarak dari tepi bawah sympisis-promontorium. b. Pemeriksaan dalam untuk menentukan ukuran dan bentuk panggul dalam : apakah promontorium teraba; apakah tidak ada tumor; apakah linea inominata teraba ½ atau 1/3 bagian; apakah tulang sakrum mempunyai inklinasi ke depan atau ke belakang; apakah sudut arkus pubis cukup luas atau tidak. c. Ukuran Panggul yang sering dipakai dalam kebidanan: ukuran panggul luar. Distansia Spinarum merupakan jarak antara Spina iliaka Anterior Superior (SIAS) kiri dan kanan (Indonesia 23 cm, Eropa 26 cm). Distansia Cristarum: Jarak terjauh antara Crista iliaka kanan dan kiri (Indonesia 26 cm, Eropa 29 cm). Conjugata Eksterna: Jarak pinggir atas sympisis dan ujung Processus Spinosus tulang lumbal ke-V (Indonesia 18 cm, Eropa 20 cm). Lingkar panggul: dari pinggir atas sympisis ke pertengahan antara SIAS dan Trochanter Mayor sepihak dan kembali melalui tempat-tempat yang sama di pihak lain.
10
Siklus hormonal Selama minggu-minggu pertama, korpus uteum dalam ovarium menghasilkan estrogen dan progesteron. Fungsi utamanya adalah: 1. Untuk mempertahankan pertumbuhan desidua. 2. Mencegah pelepasan serta pembebasan desidua.
11
Perubahan Endokrin lainnya
Estrogen Estrogen merupakan faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan uterus dan payudara, proses retensi air dan natrium, serta proses pelepasan hormon hipofise. Estriol, hormon estrogenik utama pada kehamilan merupakan produk yang terjadi akibat interaksi antara plasenta dan hormon-hormon adrenal janin. Progesteron Progesteron mempengaruhi tubuh ibu melalui relaksasi otot polos dan jaringan ikat, kenaikan suhu, pengembangan duktus laktiferus dan aveoli, serta perubahan sensorik dalam payudara. Hormon-hormon plasenta lainnya Hormon laktogenik plasenta meningkatkan pertumbuhan, menstimulasi perkembangan payudara dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam metabolisme lemak materal. Kadar hormon laktogenik plasenta dapat diukur untuk menilai fungsi janin dan plasenta. Perubahan Endokrin lainnya Sekresi kelenjar hipofise umumnya menurun, dan penurunan ini selanjutnya akan meningkatkan sekresi semua kelenjar endokrin (khususnya kelenjar tiroid, paratiroid, dan adrenal).
12
Konsepsi ovum dan sperma
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat terjadi jika terpenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut . a. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat. b. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi. c. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama ejakulasi. d. Tidak ada barrier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai, melakukan penetrasi, dan sampai akhirnya membuahi ovum.
13
Ovum Pertumbuhan oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge, Jumlah oogonium di dalam kandungan selalu bertambah sampai usia kandungan 6 bulan, Jumlah oogonium saat dilahirkan: , 6-15 tahun: , tahun: 34000, Menopause: menghilang, Pengurangan ini terjadi akibat pertumbuhan dan degenerasi folikel-folikel, Sel telur dapat dibuahi hanya dalam waktu 24 jam setelah ovulasi, Sebelum janin dilahirkan sebagian besar oogonium mengalami perubahan-perubahan pada nukleusnya terjadi pula migrasi dari oogonium ke korteks ovari sehingga waktu dilahirkan korteks ovari terisi dengan primordial ovarium follicles, Pertumbuhan terhenti (sel yang terhenti pada frofase meiosis: oosit primer), Adanya rangsangan FSH meiosis menimbulkan pembelahan ke arah pematangan.
14
Sperma Dalam air mani terdapat spermatozoa sebanyak juta tiap cc, Spermatozoon terdiri dari 3 bagian: kaput/kepala, leher dan ekor, Sperma dapat hidup dalam tubuh wanita ± 1-3 hari, Setelah janin dilahirkan jumlah spermatogonium tidak berubah sampai pubertas, Saat pubertas sel-sel spermatogonium dibawah pengaruh sel-sel interstitial leydig kemudian mengadakan pembelahan/mitosis, Tiap spermatogonium membelah 2: spermatosit sekunder, Spermatosit sekunder membelah 2: spermatid, Dari spermatid tumbuh menjadi spermatozoon (sel sperma).
15
Fertilisasi Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani/ sperma denga sel telur di tuba fallopi. Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (sanggama/coitus), dengan ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani yang berisi sel-sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Jika sanggama terjadi dalam sekitar masa ovulasi (disebut “ masa subur “ wanita), maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi wanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi. Untuk menentukan masa subur, dipakai 3 patokan, yaitu: Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan datang, Sperma dapat hidup dan membuahi dalam 48 jam setelah ejakulasi, Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi.
16
Proses Fertilisasi Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk ke dalam tuba. Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontaksi miometrium dan dinding tuba yang juga terjadi saat sanggama. Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap oleh fimbrae dengan umbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba fallopi. Ovum yang dikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh bahan opak setebal 5-10 μm, yang disebut zona pelusida. Dari juta sperma yang diejakulasi ke dalam vagina pada saat ovulasi, beberapa juta berhasil menerobos saluran heliks di dalam mukus serviks dan mencapai rongga uterus beberapa ratus sperma dapat melewati pintu masuk tuba fallopi yang sempit dan beberapa diantaranya dapat bertahan hidup sampai mencapai ovum di ujung fimbrae tuba fallopi. Hal ini disebabkan karena selama beberapa jam, protein plasma dan likoprotein yang berada dalam cairan mani diluruhkan. Reaksi ini disebut reaksi kapasitasi.
17
b. Pada saat sperma mencapai oosit terjadi:
Reaksi zona/reaksi kortikal pada selaput zona pelusida: Oosit menyelesaikan pembelahan miosis keduanya, menghasilkan oosit definitif yang kemudian menjadi pronukleus wanita; Inti sperma membesar membentuk pronukleus pria; Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi; Pronukleus pria dan wanita. Masing-masing haploid, bersatu dan membentuk zyangot yang memiliki jumlah DNA genap/diploid. Hasil utama pembuahan: 1. Penggenapan kembali jumlah kromosom dari penggabungan dua paruh haploid dari ayah dan dari ibu menjadi suatu bakal baru dengan jumlah kromosom diploid. 2. Penentuan jenis kelamin bakal individu baru, tergantung dari kromosom X dan Y yang dikandung sperma yang membuahi ovum tersebut. 3. Permulaaan pembelahan dari stadium-stadium pembentukan dan perkembangan embrio (embriogenesis).
18
Implantasi Implantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Pada akhir minggu pertama (hari ke 5 sampai ke 7) zyangot mencapai cavum uteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lendir dibawah pengaruh progesteron dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dinding rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput lendir rahim yang terbuka dan aktif. Kontak antara zigot stadium blaskiosta dengan dinding rahim pada keadaan tersebut akan mencetus berbagai reaksi seluler, sehingga sel-sel trofoblas zigot tersebut akan menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus (terjadi implantasi). Setelah implantasi, sel-sel trofoblas yang tertanam di dalam endometrium terus berkembang membentuk jaringan bersama dengan sistem pembuluh darah maternal untuk menjadi plasenta, yang kemudian berfungsi sebagai sumber nutrisi dan oksigenasi bagi jaringan embrioblas yang akan tumbuh menjadi janin.
19
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.