Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAde Makmur Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Hubungan antara Konsumsi Rokok dan Narkoba Pada Pelajar SMP dan SMA di Indonesia
Nunik Kusumawardani; Rofingatul M, Prisca Arfines Badan Litbang Kesehatan Indonesia Conference on Tobacco or Health Yogyakarta, 27 November 2016 ICTOH 2016
2
Latar Belakang Merokok pada remaja masih menjadi masalah kesehatan
Kelompok remaja berisiko terhadap masalah kesehatan, sosial dan kualitas sumber daya manusia Merokok sebagai pintu narkoba ICTOH 2016
3
Proporsi (%) konsumsi obat terlarang pada remaja usia 15 – 24 tahun yang belum menikah menurut karakteristik remaja, SDKI 2012 ICTOH 2016
4
Proporsi (%) pelajar usia 13 – 15 tahun berdasarkan kebiasaan mengkonsumsi tembakau dan rokok, GYTS 2014 (1) Smoked tobacco anytime during the past 30 days; (2) Smoked cigarettes anytime during the past 30 days; (3) Used smokeless tobacco anytime during the past 30 days; (4) Smoked tobacco and/or used smokeless tobacco anytime during the past 30 days; (5) Ever smoked any tobacco even one or two puffs, ICTOH 2016
5
Metodologi Survey kesehatan berbasis sekolah melihat besaran masalah kesehatan spesifik pada anak SMP dan SMA (usia 12 – 18 th) Self reported Anonymous Instrumen dari GSHS (WHO dan US CDC) Jumlah data terkumpul; 11,163 siswa & terbobot: 11,110 siswa Total laki-laki: siswa Total perempuan: siswa 75 sekolah di 26 provinsi di 68 Kabupaten/Kota: Provinsi Bali, Maluku, Malut, Kalimantan Utara, Kalteng, Sulbar, Gorontalo, DIY tidak terpilih dalam proses pemilihan sampel secara acak Analsis data uji statistik dengan melihat OR dan 95% CI dengan mempertimbangkan pembobatan. Menggunakan complex sample analysis. ICTOH 2016
6
Hasil 1. Proporsi (%) pelajar SMP dan SMA pernah merokok dan konsumsi narkoba Laki-laki Perempuan % 95% CI pernah merokok* 39.7 35.8 43.8 4.0 3.3 4.9 pernah konsumsi narkoba ** 4.4 5.9 1.0 0.6 1.7 *Pernah merokok jika dapat menyebutkan usia pertama kali merokok atau dalam 30 hari terakhir minimal satu hari merokok ** Pernah mengkonsumsi narkoba jika dapat menyebutkan umur pertama mengkonsumsi narkoba dan frekwensi konsumsi selama hidup dan dalam 30 hari terakhir ICTOH 2016
7
2. Proporsi (%) frekuensi merokok pada pelajar SMP dan SMA
Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan % n 0 hr 77,97 3.924 98,44 5.868 88,48 9.792 (74,6-81,0) (97,8-98,9) (86,7-90,0) 1 atau 2 hr 11,15 563 0,96 60 5,92 623 (9,7-12,8) (0,7-1,4) (5,1-6,8) 3 - 5 hr 3,08 148 0,26 15 1,63 163 (2,4-3,8) (0,1-0,6) (1,3-2,0) 6 - 9 hr 1,64 77 0,15 6 0,87 83 (1,2-2,1) (0,06-0,4) (0,7-1,1) hr 1,61 79 0,09 7 0,83 86 (0,04-0,2) (0,6-1,1) hr 0,75 34 0,05 2 0,39 36 (0,5-1,1) (0,01-0,2) (0,2-0,6) seluruh 30 hr 3,81 169 3 1,88 172 (2,5-5,9) (1,2-2,9) 100 4.994 5.961 10.955 ICTOH 2016 Catatan: dalam 30 hari terakhir
8
3. Proporsi (%) pelajar SMP dan SMA berdasarkan umur pertama kali merokok
Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan % n <=7 th 5,02 243 0,92 69 2,89 312 (4,0-6,3) (0,7-1,3) (2,3-3,5) 8 atau 9 th 5,74 273 0,59 39 3,06 (4,8-6,8) (0,4-0,8) (2,6-3,6) 10 atau 11 th 9,76 443 0,64 44 487 (8,6-11,0) (0,4-1,0) (4,4-5,7) 12 atau 13 th 12,30 572 0,88 60 6,35 632 (10,5-14,3) (0,6-1,2) (5,4-7,4) 14 atau 15 th 7,20 342 0,85 50 3,90 392 (5,5-9,3) (0,5-1,4) (3,0-5,0) 16 atau 17 th 1,66 76 0,18 11 0,89 87 (0,9-3,0) (0,1-0,5) (0,5-1,6) >=18 th 0,09 4 0,00 0,04 (0,02-0,4) (0,0-0,0) (0,01-0,2) 100 1.953 2.226 ICTOH 2016
9
4. Proporsi (%) umur ketika pertama kali menggunakan narkoba pada pelajar SMP dan SMA
Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan % N tidak pernah 95,56 4.640 99,02 5.832 97,35 10.472 (94,0 – 96,7) (98,37 – 99,41) (96,4 – 98,03) <=7 th 1,69 79 0,46 28 1,06 107 (1,04 – 2,7) (0,28 – 0,78) (0,7 – 1,6) 8 atau 9 th 0,98 46 0,24 11 0,60 57 (0,6 – 1,6) (0,08 – 0,71) (0,4 – 0,9) 10 atau 11 th 0,70 32 0,13 7 0,41 39 (0,3 – 0,8) (0,03 – 0,23) (0,2 – 0,4) 12 atau 13 th 0,49 25 0,08 4 0,28 29 14 atau 15 th 0,35 18 0,04 2 0,19 20 (0,2 – 0,6) (0,01 – 0,20) (0,1 – 0,3) 16 atau 17 th 0,20 9 0,03 1 0,11 10 (0,09 – 0,4) (0,00 – 0,21) (0,05 – 0,2) >= 18 th 0,00 0,02 (0,01 – 0,2) (0,00 – 0,00) (0,0 – 0,09) 100 4.851 5.885 10.736 Cukup mengejutkan bahwa umur pertamali menggunakan narkoba lebih tinggi pada usia 7 tahun atau lebih muda, mungkin perlu dipertimbangkan adanya kemungkinan bias dalam pemahaman murid tentang narkoba. ICTOH 2016
10
5. Proporsi (%) frekuensi mengkonsumsi narkoba selama hidup pada pelajar SMP dan SMA
Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan % N 0 kali 97,43 4.847 99,21 5.899 98,34 10.746 (96,2 – 98,3) (98,7 – 99,5) (97,6 – 98,8) 1 atau 2X 0,92 49 0,35 17 0,63 66 (0,6 – 1,5) (0,2 – 0,8) (0,4 – 1,0) 3 - 9 X 0,86 39 0,21 12 0,52 51 (0,5 – 1,5) (0,1 – 0,4) (0,3 – 0,8) 10 -19X 0,44 22 0,10 5 0,27 27 (0,2 – 0,6) (0,06 – 0,3) >= 20X 15 0,13 8 0,24 23 100 4.972 5.941 10.913 ICTOH 2016
11
6. Proporsi (%) pelajar SMP dan SMA dalam 30 hari terakhir mengkonsumsi ganja (mariyuana)
Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan % N 0 kali 98,08 4.905 99,49 5.923 98,81 10.828 (97,1 – 98,7) (99,1 – 99,7) (98,3 – 99,2) 1 atau 2X 0,89 44 0,25 14 0,56 58 (0,5 – 1,43) (0,1 – 0,5) (0,4 – 0,9) 3 - 9 X 0,58 29 0,11 6 0,34 35 (0,3 – 1,0) (0,05 – 0,3) (0,2 – 0,6) 10 -19X 0,20 12 0,02 2 (0,1 – 0,4) (0,1 – 0,3) >= 20X 0,24 0,12 7 0,18 19 100 5.002 5.952 10.954 ICTOH 2016
12
Pernah konsumsi narkoba
7. Hasil uji statistik (Bivariat) JK Pernah merokok Pernah konsumsi narkoba Laki-laki Merokok 8,1% Tidak Merokok 2,0% Perempuan 13,9% 0,5% JK OR 95% Confidence Interval Upper Lower Laki-laki 4,38 3,3 5,7 Perempuan 32,27 13,8 75,5 pada pelajar laki-laki yang pernah mengkonsumsi narkoba secara signifikan lebih banyak yang merokok (8.1% vs. 2%) dengan OR 4.38 Sementara itu, pada pelajar perempuan yang pernah mengkonsumsi narkoba secara siginifikan juga lebih banyak yang merokok (13.9% vs. 0.5%) dengan OR 32.27 Hal ini berarti cukup kuat hubungan antara narkoba dan merokok, dan terutama pada perempuan tampak kecenderungan hubungan yang lebih kuat. Keterbatasan penelitian ini, belum bisa menggambarkan hubungan sebab akibat karena disain penelitian menggunakan survei pontong lintang. Meskipun demikian hasil ini sudah dapat menggambarkan pentingnya untuk penguatan pencegahan merokok pada usia remaja serta integrasi muatan intervensi berbasis sekolah tekait rokok dan narkoba. ICTOH 2016
13
Diskusi Pada pelajar laki-laki yang pernah mengkonsumsi narkoba secara signifikan lebih banyak yang merokok (8,1% vs. 2%) dengan OR 4,38 Sementara itu, pada pelajar perempuan yang pernah mengkonsumsi narkoba secara siginifikan juga lebih banyak yang merokok (13,9% vs. 0,5%) dengan OR 32,27 Hasil ini sejalan dengan berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa perokok memiliki kecenderungan untuk menggunakan narkoba serta sebaliknya, pengguna narkoba memiliki kecenderungan merokok (Burton and Tiffany, 1997; Chait and Grifiths, 1984; Roll et al., 1997; Schmitz et al., 1994; J.Krejci et al. 2003; Humfleet& Haas 2004) Keterbatasan penelitian ini, belum bisa menggambarkan hubungan sebab akibat karena disain penelitian menggunakan survei pontong lintang. ICTOH 2016
14
Kesimpulan Usia pertama kali mencoba merokok (12/13 th) maupun konsumsi narkoba (<=7 th) relatif sangat muda Terdapa hubungan yang cukup kuat antara merokok dan konsumsi narkoba. Pelajar yang pernah mencoba narkoba lebih cenderung merokok. Hubungan yang lebih kuat antara rokok dan narkoba terjadi pada populasi pelajar perempuan (OR= 32,27) ICTOH 2016
15
Saran Intervensi kesehatan berbasis sekolah perlu ditingkatkan dengan fokus pada usia dini, mulai tingkat sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas Integrasi muatan intervensi kesehatan yang mencakup rokok, narkoba, dan faktor risiko lain seperti alkohol. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait hubungan antara rokok, narkoba dan alkohol serta kaitannya dengan proses belajar mengajar. ICTOH 2016
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.