Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KULIAH 5: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN (LANJUTAN)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KULIAH 5: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN (LANJUTAN)"— Transcript presentasi:

1 KULIAH 5: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN (LANJUTAN)
MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 5: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN (LANJUTAN) By: Rini Halila Nasution, ST, MT

2 METODE ANALISA TRANSPORTASI
Aplikasi metode transportasi meliputi pemecahan permasalahan- permasalahan seperti : Penetapan suplai yang cukup untuk beberrapa lokasi tujuan dari beberapa sumber tertentu pada tingkat biaya yang minimal Pemilihan lokasi untuk fasilitas-fasilitas baru untuk memenuhi kebutuhan pasar yang akan datang Penetapan berbagai macam bentuk/sumber produksi guna memenuhi kapasitas produksi sesuai dengan demand yang akan datang dan biaya produksi yang minimal, khususnya yang berkaitan dengan proses subkontrak

3 PROSEDUR PENYELESAIAN MASALAH TRANSPORTASI
Step 1 : penyelesaian awal Step 2 : evaluasi penyelesaian awal Step 3 : menentukan incoming variable (pengalikasian sel matriks kosong) Step 4 : identifikasi outgoing variable (realokasi sel matriks untuk solusi baru) Step 5 : penetapan solusi terbaru

4 STEP 1 : PENYELESAIAN AWAL
Untuk penyelesaian awal dapat dilakukan dengan aplikasi salah satu metode, yaitu : Metode Heuristic (Least Cost Rule) Northwest Corner Rule Method (NCR) Vogel’s Approximation Method (VAM)

5 3 KONDISI TAHAP AWAL YANG HARUS DIPENUHI
Penyelesaian dalam bentuk pengalokasian harus memenuhi kelayakan, yaitu sesuai dengan batasan suplai dan demand yang ada Alokasi harus menempati seluruh matriks sel yang ada dan memenuhi persyaratan m + n - 1 Alokasi sel matriks pada posisi yang tidak membentuk lintasan tertutup (closed path)

6 STEP LANJUTAN (STEP 2 – 5) Untuk dapat menentukan apakah solusi layak dasar awal yang telah diperoleh pada step 1 telah memberi hasil yang optimal atau tidak, metode stepping stone dapat digunakan.

7 METODE HEURISTIC (THE LEAST COST ASSIGMENT ROUTINE METHOD)
bertujuan untuk meminimumkan total cost untuk alokasi/distribusi suplai produk untuk setiap lokasi tujuan. dengan mengalokasikan demand sebesar-besarnya pada lokasi sumber yang memberikan biaya transportasi yang sekecil-kecilnya secara berturut-turut

8 Kapasitas Suplai (ton/mgg)
Sumber Tujuan Kapasitas Suplai (ton/mgg) A1 A2 A3 A4 F1 $ 10,- 1.200 (6) $ 8,- $ 5, $ 6,- 1.200 (4) 2.400 F2 $ 2,- 3.400 (1) $ 3,- 600 (2) 4.000 F3 $ 9,- 1.100 (5) $ 7,- $ 4,- 2.500 (3) 3.600 Kebutuhan (ton/mgg) 2.300 3.400 2.500 1.800 10.000

9 Total biaya yang diperoleh adalah:
Z = ($2,-) ($3,-) ($4,-) ($6,-) ($9,-) ($10,-) = $

10 NORTHWEST-CORNER RULE METHOD (NCR)
Diawali dengan alokasi pada sel matriks yang terletak pada pojok kiri atas (north west) Memakai suplai dari sumber yang tersedia semaksimal mungkin disesuaikan dengan kebutuhan dari lokasi tujuannya, sisa kapasitas dialokasikan pada baris horizontal berikutnya Mengalokasikan kebutuhan dari lokasi tujuan kolom kedua sejumlah sisa kebutuhan yang masih belum terpenuhi secara maksimum disesuaikan dengan kapasitas yang tersedia dibaris sumber terakhir dan seluruh sumber tujuan yang membutuhkan sumber suplai bisa dipenuhi

11 3.600 1.800 P3 10.000 2.500 3.400 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 4.000 700 3.300 P2 2.400 100 P1 Kapasitas (ton/mg) A4 A3 A2 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 8,- $ 5,- $ 6,- $ 2,- $ 3,- $ 9,- $ 7,- $ 4,-

12 Total biaya yang diperoleh adalah:
Z = ($10,-) ($8,-) ($2,-) ($6,-) ($4,- ) ($7,-) = $

13 VOGEL’S APPROXIMATION METHOD (VAM)
Menghitung perbedaan di antara dua nilai unit cost transportasi yang terkecil dari setiap baris dan kemudian mengulanginya lagi untuk setiap kolom yang ada Memilih baris atau kolom dengan perbedaan unit cost terbesar dan mengalokasikan suplai maksimum yang dimungkinkan dalam sel matriks yang justru memiliki nilai unit cost terkecil Selanjutnya baris kolom yang telah terpilih ‘dihilangkan’, dan kerja diulangi seterusnya sampai semua alokasi m+n-1 terpenuhi lengkap

14 Alokasi suplai sebesar 3
Alokasi suplai sebesar ton/mgg pada lokasi P2-A2 dan kolom A2 dihilangkan 3 1 5* 4 Perbedaan kolom 3.600 P3 1.800 2.500 3.400 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 4.000 P2 2.400 P1 Perbedaan baris sumber Kpsts (ton/mg) A4 A3 A2 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 8,- $ 5,- $ 6,- $ 2,- $ 3,- $ 9,- $ 7,- $ 4,-

15 3 1 4* Perbedaan kolom 3.600 P3 Alokasi 600 ton/mgg di lokasi P2-A1 dan hilangkan baris P2 1.800 2.500 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 2 4.000 600 P2 2.400 P1 Perbedaan baris sumber Kpsts (ton/mg) A4 A3 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 5,- $ 6,- $ 3,- $ 9,- $ 4,- $ 7,-

16 1 Perbedaan kolom 3* 3.600 2.500 P3 Alokasikan ton/mgg di lokasi P3-A3 dan hilangkan kolom A3 1.800 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 2.400 P1 Perbedaan baris sumber Kpsts (tons/mg) A4 A3 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 5,- $ 6,- $ 9,- $ 4,- $ 7,-

17 Perbedaan baris sumber
1 Perbedaan kolom 2 3.600 P3 Alokasikan ton/mgg di lokasi P1-A4 dan hilangkan baris P1 Sisa 600 ton/mgg dan ton/mgg dialokasikan di P1-A1 dan P3-A1 1.800 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 4 2.400 P1 Perbedaan baris sumber Kpsts (ton/mg) A4 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 6,- $ 9,- $ 7,-

18 3.600 2.500 1.100 P3 1.800 3.400 2.300 Ramalan Demand (tons/mg) 4.000 600 P2 2.400 P1 Kpsts (ton/mg) A4 A3 A2 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 8,- $ 5,- $ 6,- $ 2,- $ 3,- $ 9,- $ 7,- $ 4,-

19 Total biaya yang diperoleh adalah:
Z = 600($10,-) + 600($5,-) ($9,-) ($2,-) ($6,-) = $

20 HYBRID ANALYSIS (BROWN-GIBSON)
Menggunakan konsep “Preference of measurement” konsep penilaian terhadap suatu alternatif solusi dengan kriteria tertentu berdasarkan prinsip preferensi, yang menggabungkan faktor- faktor kritis (critical), kuantitatif (obyektif) dan kualitatif (subyektif).

21 LANGKAH PENYELESAIAN METODE BROWN-GIBSON
1. Eliminasi alternatif yang jelas tidak memenuhi syarat / tidak layak (critical factor). Misalnya : Harga lahan melebihi budget untuk investasi lahan 2. Tentukan Performance of measurements dari Objective Factor (OF) Ci adalah total annual cost untuk alternatif i

22 Contoh:

23 Sehingga dapat dihitung besarnya Performance of Measurement dari tiap alternatif :

24 SFi = (W1xR1)+ (W2xR2)+ (W3xR3)+...
Tentukan Faktor Subyektif yang berpengaruh secara significant terhadap penentuan lokasi dan tentukan SFi. SFi = (W1xR1)+ (W2xR2)+ (W3xR3)+... Wi = rating faktor untuk setiap faktor subyektif yang ada Ri = rating faktor untuk setiap alternatif berdasarkan tiap faktor subyektif

25 Gunakan tabel perbandingan antar faktor subyektif membandingkan tingkat kepentingan (“Faktor mana yang lebih penting dari 2 faktor yang dibandingkan?”). Jika Faktor A lebih penting dibanding faktor B, maka faktor A diberi nilai 1, faktor B diberi nilai 0. Jika kedua faktor dinilai memiliki tingkat kepentingan yang sama maka kedua faktor tersebut diberi nilai 1

26 Contoh: Terdapat 3 faktor subyektif yaitu tersedianya: a.Fasilitas pendidikan b.Fasilitas perumahan c.Sikap Masyarakat

27 Penentuan Index Faktor Subyektif

28 Dari tabel diatas diketahui bahwa:
Faktor pendidikan lebih penting dari faktor perumahan Faktor pendidikan sama pentingnya dengan faktor sikap masyarakat. Faktor perumahan tidak lebih penting dari faktor sikap masyarakat.

29 Perbandingan antar alternatif untuk faktor Pendidikan, Perumahan, Sikap Masyarakat:

30

31 Sehingga dapat ditentukan besarnya faktor subyektif dari tiap alternatif sbb:

32 LPMi = CFi [k (OFi) + (1-k) (SFi)]
4. Tentukan bobot faktor obyektif (k) dan nilai LPMi Antara faktor obyektif dan faktor subyektif perlu ditentukan besarnya bobot dari kedua faktor tersebut, faktor mana yang lebih dianggap penting. Jika diberikan bobot untuk faktor obyektif sebesar 80%, k = 80%. Maka faktor obyektif memberikan kontribusi terhadap nilai total sebesar 80% dan nilai subyektif hanya memberikan kontribusi sebesar 20%saja. Maka bobot untuk faktor subjective, (1-k) = 20%. Tahapan terakhir dalam metode ini adalah menentukan nilai LPM (Location Preference Measure) LPMi = CFi [k (OFi) + (1-k) (SFi)]

33 LPMA= (0,8 x 0,35056) + (0,2 x 0,3538) = 0,351208 (Alternatif Terbaik)
Contoh: Dari contoh soal diatas sudah dapat ditentukan nilai OF dan SF dari masing-masing alternatif, dengan memberikan bobot untuk faktor obyektif sebesar 80%, k = 80% (sehingga bobot faktor subyektif = (1- k) = 20%), maka dapat ditentukan nilai LPM: LPMA= (0,8 x 0,35056) + (0,2 x 0,3538) = 0, (Alternatif Terbaik) LPMB= (0,8 x 0,33378) + (0,2 x 0,2388) = 0,337784 LPMC= (0,8 x 0,31566) + (0,2 x 0,4031) =0,323288 Kesimpulan : Alternatif terbaik adalah alternatif A dengan nilai LPM terbesar.


Download ppt "KULIAH 5: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN (LANJUTAN)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google