Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Teknik Menulis Naskah Iklan TV

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Teknik Menulis Naskah Iklan TV"— Transcript presentasi:

1 Teknik Menulis Naskah Iklan TV
Prepared by Oktaviana Purnamasari, S.Sos, M.Si April 25, 2011

2 Teknik Menulis Naskah Iklan TV
Alastair Crompton dalam bukunya How to Craft of Copywriting menuliskan beberapa teknik untuk menghasilkan naskah iklan TV yang berkualitas. Teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut:

3 The Word-Count There’s a rule about how many words you can use. If you want your commentary to sound natural and unhurried, stick to around two words a second. That’s the speed your average news reader speaks. Some announcers can squeeze in more, and still make the voice-over seem unrushed. Ada aturan mengenai seberapa banyak kata yang bisa dipakai. Jika Anda ingin kalimat pada announcer terdengar natural seperti orang berbicara biasa dan tidak terburu-buru, pakailah dua kata per detik. Biasanya inilah kecepatan rata-rata pembaca berita. Beberapa talent announcer dapat menggunakan lebih dari dua kata per detik, dan masih terlihat tidak terburu-buru membacanya.

4 When to Use Minimal Words
Two words a second is probably honoured more in the breach than the observance. Some commercials use scenes that pass so quickly the eye is kept fully occupied. To add 60 commentary over this is futile. What do you want to viewer to do? Understand your visual message or hear the audible one? He can do either, he can’t do both. The rule is: Complex pictures demand minimal words The faster you cut the film, the less you say Jika tidak mungkin menggunakan dua kata dalam satu detik, Anda harus membuat skala prioritas. Apa yang ingin Anda sampaikan ke pemirsa? Menyampaikan pesan visual atau audio? Dua-duanya bisa dilakukan bersamaan atau sebaliknya, hanya satu saja yang bisa. Aturannya adalah: Gambar yang kompleks membutuhkan kata-kata sedikit Semakin cepat Anda memotong TVC (durasi semakin pendek), semakin sedikit yang bisa Anda sampaikan ke pemirsa.

5 Demonstration TV is great for demonstrating things. This writer believes if you can demonstrate your product on TV, that’s the first place to look for your commercial. How to demonstrate your product? Show how it works. Show why it works so well. Compare the way it works to an inferior rival. Use cut-away models so we can see internal working parts. Use animation to show sections that aren’t normally visible. Use analogies. Take your product somewhere; think about laboratory tests.

6 Name Campaigns TV is a perfect way to make a viewer remember the product name. The technique is simple enough. How? 1. Repeat the name again and again, for the length of your spot. 2. The challenge is to do it with style, imagination and intelligence.

7 If it’s too stupid to say it, sing it.
Whatever happened to the jingle? Clearly jingles are “out”; which doesn’t mean they’re wrong, just people don’t think of them at the moment. Like every other fashion they’ll be back sometime. The very word “jingle” has a touch of disparagement to it; not serious, trivial, without credibility. Contoh iklan yang menggunakan jingle yang cukup memorable: Indomie If it’s too stupid to say it, sing it.

8 Tugas di Kelas Buatlah storyline Iklan TV 30” untuk produk Coca Cola dengan creative brief di bawah ini: Nama Produk : Coca Cola Kategori Produk: Soft drink Target Audience: Pria, Wanita, tahun SES : A, B, C Psikografi : Terpelajar, modis, mengikuti tren dan mempunyai life style yang modern Demografi : Urban (tinggal di kota besar) dan sub urban (pinggiran kota) Tujuan beriklan: Menjaga agar tingkat awareness tetap terjaga (sebagai reminder bagi konsumen bahwa Coca Cola tetap eksis hingga kini)

9 Tugas di Kelas Insight : Konsumen masih cukup aware dengan Brand Coca Cola namun tidak lagi memiliki loyalitas karena kehadiran coke merek lain yakni Pepsi, yang memiliki rasa sama enaknya dan Big Cola yang harganya jauh lebih murah


Download ppt "Teknik Menulis Naskah Iklan TV"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google