Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Mikroprosesor 8086 dan 8088
2
Mikroprosesor 8086 dan 8088 Mikroprosesor ini sekeluarga dengan mikroprosesor 8088 dan merupakan pengembangan dari mikroprosesor 8080/8085. Mikroprosesor ini merupakan mikroprosesor 16 bit pertama, memiliki lebar data 16 bit dan mempunyai jalur alamat sebanyak 20 bit, sehingga mampu mengakses alamat memori sebesar 1 MB.
3
EVOLUSI MIKROPROSESOR
Produk 8086 8088 80286 80486 Pentium Pentium Pro Tahun 1978 1979 1982 1989 1993 1995 Kecepatan (MHz) 5 - 10 5 - 8 6 - 16 200 Transistor 29.000 1.2 M 3.3 M 5.5 M Memori Fisik 1 MB 16 MB 4 GB 65 GB Bus Data Internal 16 32 Bus Data Eksternal 64 Bus Alamat 20 24 36 Jumlah Data 8, 16 8, 16, 32
4
Chip 8086
5
Chip 8086 AD0 – AD 15 Merupakan pin 16-bit, bersifat tristate, pin ini dilengkapi dengan multipleks untuk memilih apakah akan difungsikan sebagai bus 16 bit data atau bus alamat 16 bit. Sebagai bus alamat dan bus data arah alamat sinyal keluar A16/S3 – A19/S6 Address/status selama terjadi operasi I/O, sinyal ini berlogika 0. NMI Non Maskable Interupt merupakan pin akan menjadi negatif, bila permintaan non maskable interupt terjadi, jenis interupt ini merupakan prioritas utama dibanding INT atau interupt lain.
6
Chip 8086 INTR Sinyal ini digunakan untuk memberi input ke mikroprosesor untuk menghentikan pelaksanaan instruksi dalam program karena terjadi interupsi. CLK Merupakan pin masukan clock ke mikroprosesor dengan frekuensi 5 Mhz – 10 Mhz. GND Pin catu daya ground VCC Merupakan pin catu daya +5V yang diperlukan oleh 8086.
7
Chip 8086 BHE/S7 Bus High Enable/status. BHE dapat digunakan untuk menyambung data pada setengah dari bus data, pin D15 – D8. BHE akan berlogika 0 selama proses membaca/menulis dan siklus interupt. RD Pin sinyal output dari mikroprosesor aktif low (rendah), pin ini akan berlogika 0 jika mikroprosesor membaca data dari memori atau port. RQ/GT0,RQ/GT1 Pin-pin yang digunakan oleh master bus lokal lain untuk membantu prosesor membentuk bus lokal pada akhir siklus bus.
8
Chip 8086 LOCK(WR) Pin sinyal output dari mikroprosesor, aktif low rendah, pin ini akan berlogika 0 jika mikroprosesor menulis/ menyimpan data ke memori/ port. M/IO(S2) Pin kondisi, akan berlogika 1 jika mikroprosesor sedang melakukan pembacaan data dari memori/port atau menulis ke memori/port. Pin ini akan berlogika 0 jika selama terjadi operasi port.
9
Chip 8086 DT/R Sinyal input yang menunjukkan mikroprosesor sedang mengirim atau menerima data, sinyal ini akan berlogika 1 jika mikroprosesor mengirim data ke ROM, RAM atau port, dan akan berlogika 0 jika mikroprosesor sedang menerima data dari ROM, RAM atau port. ALE Address Latch Enable, jika sinyal ini berlogika 1 maka mikroprosesor akan mengirim alamat dari lokasi memori yang akan dibaca, dan akan berlogika 0 jika alamat yang dikirim sudah berada pada bus alamat.
10
Chip 8086 MN/MX Sinyal untuk menentukan apakah mikroprosesor akan dioperasikan dengan mode maksimum/minimum, jika berlogika 1 berarti mode minimum dan jika berlogika 0 berarti mode maksimum. DEN Sinyal untuk menunjukkan data bus sedang aktif atau tidak, berlogika 0 jika bus data aktif dan berlogika 1 jika data bus tidak aktif.
11
Chip 8086 TEST Pin ini jika diberi logika 0 maka prosesor sedang menja-lankan instruksi dan berlogika 1 prosesor sedang menunggu (wait). READY Sinyal ini aktif high (tinggi) merupakan sinyal dari memori atau I/O disinkronisasikan oleh pembangkit clock bahwa memori dan I/O telah siap komunikasi data. RESET Merupakan pin masukan aktif high (tinggi) untuk memberikan sinyal reset ke dalam mikroprosesor
12
Pipelining Ada 2 cara untuk membuat proses informasi pada CPU lebih cepat : Meninggikan frekuensi kerja. Mengganti arsitektur internal CPU. Pilihan Pertama berarti pembuat harus menggunakan teknologi apapun yang sesuai dengan perkembangan dan pertimbangan harga teknologi dan bahan menentukan frekuensi kerja, power, dan jumlah transistor dalam sebuah mikroprosessor. Pilihan kedua dengan memperbaiki kinerja internal CPU yang bekerja.
13
REGISTER Pada CPU Register digunakan untuk menyimpan informasi sementara. Semua register dapat diakses menggunakan modus 16 bit. Pada 8088/8086 terdapat tipe data 8 dan 16 bit. AX digunakan sebagai akumulator. BX sebagai basis pengalamatan register. CX digunakan sebagai counter dalam bentuk operasi. DX digunakan untuk pusat data pada operasi I/O
14
SUSUNAN REGISTER INTEL 8086
AX AH AL BX BH BL CX CH CL DX DH DL CS IP SS SP BP SI DI DS ES Arithmetic & Logical Unit ( ALU ) 15 Overlow Direction Interupt Trace Sign Zero Auxilary Carry Parity Carry
15
SUSUNAN REGISTER INTEL 8086
8086 mempunyai 8 register general purpose yang terdiri dari register : AX : register akumulator yang dibagi menjadi AH dan AL. BX : register base address, dibagi menjadi BH dan BL. CX : register count, dibagi menjadi CH dan CL. DX : register data, dibagi menjadi DH dan DL. SI : register source index. DI : register destination index. BP : base pointer. SP : Stack pointer.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.